2 November 2020
Penulis —  memekibustw

Budhe Anah janda desa bertubuh ibukota

Satu yang masih mengganjal dan jadi keinginan kuatku sejak hari itu adalah menikmati tubuh Budhe Anah, kepala asisten rumah tangga ibuku!

Bodynya yang baru akhir-akhir ini sering kuperhatikan, walau sesaat, bukanlah body biasanya perempuan desa, apalagi di usia yang tak lagi terbilang muda, Budhe Anah ternyata tak sama sekali menunjukkan gejala tak sedap lagi untuk dinikmati secara birahi. Sebaliknya, Budhe Anah yang setahuku berusia 6-7 tahun lebih tua dari Bu Hesti dan Bu Siska, masih terlalu banyak menyisakan pesona seksual (sex appeal) bagi setiap lelaki penikmat STW seperti aku.

Kulitnya yang putih bersih cenderung kuning langsat dan cerah tampak sangat mulus terawat. Dari sekelebat pengelihatanku saat ia tadi berciuman dengan Bu Hesti aku juga bisa menebak kira-kira seperti apa mulusnya badan Budhe dari penampakan kulit punggung lehernya. Pun ketika ia menyajikan hidangan santap siang kami hari ini, diam-diam kutatapi wajah manisnya sambil menilai seberapa menggiurkan ‘dalaman’ badan yang sering berbungkus pakaian kebaya itu melalui tangan dan jemarinya.

Ah, kuyakin sekali, tubuh dan memek perempuan paruhbaya ini tak kalah molek dan merangsangnya jika dibanding ibuku dan Bu Hesti! Maka kuputuskan mulai saat ini aku akan berusaha mendapatkan kesempatan memasukkan dan menjejalkan kontol besarku kedalam memeknya yang pasti tak kalah tembem dari memek Bu Siska!

Hari itu dan hari-hari selanjutnya sampai hari keenam, kegiatan kami tak lebih dari ngentot, tidur dan makan. Lebih sering ngentot bertiga tapi diselingi ngentot berdua saat salah satu dari Bu Hesti atau ibuku terlalu lelah untuk melanjutkan. Aku lebih sering main berdua dengan ibuku, karena disamping staminanya lebih kuat dari Bu Hesti, aku juga benar-benar serius ingin menghamili ibu angkatku sekaligus calon mertuaku dan juga istri gelapku ini…

Pengalaman pesta seks di villa itu membuatku punya obsesi baru, ngentot di alam terbuka! Disamping tentunya obsesi untuk bisa menikmati tubuh montok Budhe Anah. Itu gara-gara Bu Siska seringkali minta disetubuhi di halaman belakang villa yang luasnya mencapai 1 hektar lebih! Dengan tembok keliling yang tingginya 3, 5 meter, tentu apa yang kami lakukan disana jadi tak tampak oleh orang lain yang berada diluar komplek villa.

Juga demikian halnya dengan perumahan pekerja villa yang memang berlokasi di tempat sama di sisi paling belakang halaman, antara taman luas dan perumahan itu terpisah tembok tinggi dengan pintu masuk yang hanya dipegang oleh Budhe Anah. Itu juga tadinya aku sempat bertanya-tanya yang akhirnya kutahu ternyata Budhe Anah sebenarnya adalah orang ke 3 yang sangat tahu hubunganku dengan Rina, ibu dan Bu Hesti.

Suatu ketika, ibu memang menceritakannya padaku bahwa sejak lama Budhe Anah adalah satu-satunya orang tempat ia sering curhat di rumah. Ibu bilang, ia sudah merasa seperti adik Budhe sehingga seringkali Budhe menjadi orang tempat ia menumpahkan kesedihan tatkala ibu bertengkar dengan Om Jimmy. Tentu sebelum aku dan ibu jadi ‘suami istri’ seperti sekarang.

Dan meski Bu Hesti, sahabat terdekat ibu itu kini hadir dalam kehidupan sehari-harinya dan menjadi tempat curhat bahkan berbagi kenikmatan, karena mereka berdua sama-sama wanita karier yang sibuk, di waktu luangnya, ibu tetap saja lebih sering ngobrol berlama-lama dengan Budhe Anah. Baginya, Budhe Anah adalah kakak yang bijak dan sangat perhatian.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu