2 November 2020
Penulis —  memekibustw

Budhe Anah janda desa bertubuh ibukota

Logi 3 Bagian 4 PERSELINGKUHAN HESTI

Kubiarkan ia tertidur disamping aku yang melamun membayangkan bagaimana rasanya besok kami (aku, Bu Siska dan Bu Hesti) akan menikmati dua hari di Villa puncak, main bertiga untuk yang pertama kalinya. Kubayangkan bagaimana aku akan melayani dan dilayani dua perempuan cantik paruhbaya bertubuh montok ini.

Satu adalah ibu angkatku yang selama ini menjadi partner seks tetap dan satunya lagi adalah dosen akuntansiku di kampus. Bu Siska punya buah dada besar, bisa untuk menjepit penisku. Memeknya berbulu lebat sekali, aku hobi menjilatnya, mainnya kreatif dan punya banyak ide untuk membuat aku selalu merasa berbeda dari waktu ke waktu.

Bu Hesti punya wajah menggairahkan, membuat setiap orang yang memandangnya jadi nafsuan, susunya tak sebesar milik ibu, tapi aku suka bentuknya yang agak panjang seperti pepaya, walaupun sudah sedikit turun karena usia dan empat orang anak yang menetekinya dulu. Yang paling kusuka dari Bu Hesti adalah memeknya yang masih terasa sempit, walaupun tidak se-‘empot-empot’ memek ibu angkatku, memek Bu Hesti terasa lebih mencengkeram.

Gara-gara keasikan melamunkan bayangan vulgar itu, aku jadi tegang lagi. Limabelas menit saja sejak orgasme tadi, aku kembali meminta jatah dari Bu Hesti. Malah kali ini kubiarkan ia terlelap, lalu dengan pelan kumiringkan badannya dan menekuk satu kakinya kedepan.

Dengan hati-hati setelah menempatkan diri berjongkok di belakang pantatnya yang semok itu, aku menempelkan kemaluanku tepat dibibir vaginanya yang masih saja basah akibat tumpahan cairan kelamin kami tadi. Blesss!!! Sekali dorong, langsung tertembus. Pemiliknya kaget dan terbangun, menemukan dirinya sedang dientot lagi.

“oooouuhhh… saaayyy… kamu jahaaaaatttt… aaaaaaaaahhhh…” meski begitu ia menikmati.

Akhirnya permainan itu berlangsung juga, kubawa ia terbang melayang berkali-kali sampai setelah itu aku melepas untuk yang keduakali hari ini dalam vaginanya. Ah… Bu Hesti, Bu Hesti… Nikmatnya memekmu!!!

(*) “Ya Tuhaaaannnnnn!!! Ini penis terbuat dari appaaaah???” teriak batinku saat baru saja melepas orgasme yang tak bisa kuhitung keberapa kalinya sejak siang tadi! Besaaaar, panjaaang, gemuuukkk, kerrasss, berurat, dan staminanya itu aahhh shiiitttt!!! Ini benar-benar barang sorga! Sekarang aku benarbenar yakin kalau besok kami berduapun akan disikatnya tanpa ampun! Aku berani bertaruh Budi akan menghabisi kami berdua sampai berulang-ulang sebelum ia sendiri berejakulasi!

_

Aaaahhhhh! Aku harus bersiap segalanya untuk 3some besok! Kemarin Siska sudah memberitahu aku kalau dia sudah memberi banyak nutrisi peningkat stamina pada Budi setiap hari sejak 3 bulan ini, jadi gak heran kalau daya bertahan anak itu saat menyetubuhi wanita bisa sampai berjam-jam nonstop! Beruntungnya aku dan Siska mendapat pemuda perkasa seperti Budi sebagai pemuas nafsu kami yang meski sudah menjelang setengah abad ini masih saja kehausan nafsu birahi!

Aktivitas seksualku dengan Budi, meski masih terhitung hari, sudah benar-benar merubah hidupku! Sebelum mengenal Budi, aku hampir putus asa bagaimana caranya memenuhi hasrat biologisku yang masih sangat tinggi ini. Seperti yang kututurkan pada Siska, aku tak mau menodai hidupku dengan gigolo atau laki orang sembarangan, aku sadar meski masih butuh seks aku harus menjaga martabat keluarga dan anak-anakku.

Dan sekarang, setelah rutin mendapat pemenuhan birahi secara teratur dengan mahasiswaku yang berpenis perkasa itu hidupku berubah jadi jauh lebih baik. Banyak rekan kerjaku bilang wajahku jadi bertambah ceria seperti pengantin baru! Orang lain memuji keceriaanku dalam menjalankan aktivitas mengajar di kampus.

Dosen-dosen pria hidung belang jadi makin banyak yang kesengsem penampilanku yang berubah drastis dari ‘alakadarnya’ standar dosen, jadi modis dan lebih terhormat serta elegan seperti yang disukai Budi. Hehehe, ternyata banyak juga yang menyukai selera anak muda penyuka ibu-ibu itu. Dulu aku lebih sering berpenampilan casual dengan celana panjang jeans saat mengajar, tapi sekarang sejak mengenal Budi, aku tiap hari pakai rok panjang yang tampak sangat sopan dan terhormat.

Baju hem yang sedikit transparan dengan setelan blazer biru tua dibagian luar adalah mode favorit yang disarankan Budi padaku, plus, sejak sering mendadak horny ketika di kampus, aku tak pernah lagi memakai celana dalam! Kenapa? Agar Budi gampang sewaktu-waktu kami kebelet akibat horny yang tak tertahan, tinggal angkat rokku, aku tinggal menungging atau duduk mengangkang di sofa ruang kerjaku lalu dia menusukkan penisnya!

Ohya, kalau main ‘quicky’ di toilet kampus atau di ruang kerjaku kami tak pernah pakai foreplay atau pemanasan segala karena vaginaku biasanya sudah becek dan tinggal coblos, waktu yang sedikit bisa kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk kepuasan permainan utama yang oleh Budi dan Siska lebih suka mereka sebut NGENTOT itu!

Iiiihhhh ngentoooooottttt… hahahaha… aku dulunya paling menghindari penggunaan kata-kata seronok itu, tentu karena aku adalah seorang dosen di kampus favorit harus benar-benar menjaga martabat kehormatan korps guru besar! Tapi kini, sejak sering disenggamai Budi, terutama sejak 2 hari yang lalu di kamar suite Hilton hotel itu, Siska membuat aku jadi ikut-ikutan latah ngomong jorok menyebut kata-kata kontol, memek, pepek, entot, dan sejenisnya!

Aku jadi ketularan Siska yang dengan santainya mengucapkan kata-kata gila itu saat kami berdua atau bertiga dengan Budi. Hatiku bahkan sering berteriak atau berdendang dengan syair jeritan mereka “oooohhhh Tanteee enaak memeknya tantee aaahhhh”, atau “ayo tante sedot kontolku”, “Pepek tante benar-benar gurriiihhh, Budi senang menjilatnya, nyedotin lendir memek tante!

Aaaahhhh aku sekarang benar-benar sudah jadi ibu dosen binal dan tante girangnya si Budi!

Mengenai apa yang aku dan Siska lakukan di kamar hotel Hilton 2 hari yang lalu akan ditulis oleh Siska agar tidak ada cerita berulang. Kami merahasiakannya dari Budi agar anak itu terkejut saat nanti acara 3some kami lakukan di villa milik Siska.

Hari ini, sejak siang hingga sore, seperti yang telah ditulis diatas oleh Budi, aku bertemu si kontol perkasa itu di hotel dekat kampus. Kuhitung sampai 12 kali pemuda itu membuatku terkapar orgasme. Aku pulang ke rumah dengan perasaan bahagia, berpamitan pada suami dan anak-anakku dan memberitahu mereka kalau aku akan ke Singapura selama 6 hari untuk studi banding disana.

Sejak sabtu besok sampai satu minggu setelahnya kampus memang libur akademik penerimaan mahasiswa baru khusus program magister. Jadi aku punya alasan untuk menutupi rencanaku, Siska dan Budi untuk menghabiskan libur itu dengan acara 3some alias ngentot bertiga kata Budi dan si binal Siska! Hahahahahaha

_

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu