2 November 2020
Penulis —  memekibustw

Budhe Anah janda desa bertubuh ibukota

NAH, PARA PEMBACA, SETELAH “BERKELANA” DUA KALI (DITULIS OLEH DUA ORANG LAIN YANG KINI ADALAH PARTNER SEX KU), PENULISAN CERITA INI KEMBALI LAGI PADA “PEMILIK” ASLINYA YAITU AKU SENDIRI. NAMUN BEGITU, MESKI YANG MENJADI MASTER FRAME ADALAH TULISANKU, KATA-KATA BATIN MAUPUN PIKIRAN-PIKIRAN TANTE HESTI DAN BU SISKA TETAP AKAN AKU TULISKAN JUGA UNTUK MEMBUAT WARNA TULISAN INI BEDA DAN LEBIH HIDUP.

Jum’at pagi itu, aku hanya setengah hari ke kampus. Siang dan sore itu memang terasa agak berbeda hari ini. Mungkin karena akan ada kejadian istimewa yang akan kualami sebagai pengalaman baru makanya gairah jadi lebih dari hari-hari biasanya. Saat itu, usiaku baru 19 tahun. Usia yang tak sebanding dengan pengalaman hidup yang kualami.

Kukatakan paling seru karena Bu Hesti (atau Tante Hesti), dosenku itu ternyata punya libido yang lebih heboh lagi dibanding ibu angkatku. Sejak pertama kali berhubungan badan denganku ia sudah tak malu-malu memintaku untuk melayaninya hampir tiga kali sehari. Tak mengenal tempat, Bu Hesti malah pernah dua kali memintaku menyetubuhinya di ruang dosen yang saat itu kebetulan sedang sepi.

Sesuai kesepakatan kami (lebih tepat ultimatumku pada Bu Hesti), dia hari ini akan mengatakan ide gilanya (main bertiga) pada ibu angkatku itu. Aku dimintanya menunggu di suatu tempat (hotel) di kawasan menteng dekat rumah untuk bertemu dan melihat bagaimana hasil ‘loby’ Bu Hesti terhadap Bu Siska. Dengan bersemangat, aku yang sedari pagi memang terus memikirkan hal itu jadi tegang seharian.

Tak sabar rasanya ingin segera mengetahui apakah ibu angkatku itu akan setuju atau tidak dengan ide Bu Hesti. Meski tak seratus persen yakin, aku sangat berharap ibu menyetujuinya. Bayangan-bayangan vulgar dua tubuh perempuan paruhbaya yang keduanya montok dan bahenol itu tergambar jelas di benakku, bagaimana jika dua tubuh bugil itu ‘tersaji’ dan menggoda gelora api birahiku.

Ah! Aku benar-benar menginginkannya segera! Ya, segera! Aku ingin memakan keduanya mentah mentah! Memasukkan kontolku di kedua memek yang sama-sama nikmat itu bergiliran, memompa keras kelaminku pada kewanitaaan mereka, mengantarkan gelora api seksual mereka ke puncak dengan teriakan sejadi-jadinya, hempasan sekeras-kerasnya, genjotan secepat-cepatnya dan hujaman sedalam-dalamnya, aaah!!!

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu