3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

Setelah beberapa lama ayah membiarkanku bergulat dengan perasaan dan fikiranku sendiri, aku kembali bertanya pada ayah, “siapa calon suamiku itu Yah? Katakanlah, aku ingin tahu siapa calon suamiku itu?” desakku.

“Tenanglah, kau tidak akan menikah dengan orang yang tidak kau kenal, kau sudah mengenalnya, jadi apa lagi yang harus kuceritakan” jawab ayah.

Pikiranku berputar mengingat-ingat semua laki-laki yang kukenal, khususnya yang tidak memiliki istri, entah dia perjaka ataupun duda, tapi sungguh tidak terbayangkan olehku siapa orangnya.

“Jangan berputar kayun Yah, katakan siapa sih orangnya” desakku pada ayah dengan sedikit kesal. “Orang itu adalah Roni” Jawab ayah dengan santai.

“Roni… Roni yang mana?” tanyaku kembali dengan sedikit bingung. “Memangnya berapa banyak Roni yang kau kenal?” ayah balik bertanya padaku. Aku terdiam mengingat-ingat orang yang bernama Roni.

“Satu-satunya Roni yang kukenal adalah Roni anakku sendiri” jawabku masih setengah kebingungan. “Ya dialah calon suamimu” jawab ayah masih dengan nada santai.

Aku terbelalak bahna kaget, “Jangan melantur Yah” pekikku menukas kata-katanya. “Jangan bermain-main dengan aku, katakan siapa calon suamiku itu?” tanyaku setengah marah, karena merasa dipermainkan oleh ayah. “Aku tidak bercanda! Roni adalah calon suamimu” jawab ayah dengan tegas sambil memandang tajam kepadaku.

“Apa?” teriakku sambil terlonjak kaget. “Ya Tuhan… Roni… Roni itu anakku Yah” lanjutku sambil memandang ayah dengan mata terbelak.

“Dia sekarang sudah menjadi laki-laki dewasa Sumini” jawab ayah masih tetap dengan sikap tenangnya. “Tapi… tapi dia adalah darah dagingku sendiri… bagaimana bisa… bagaimana bisa dia jadi suamiku?” jawabku tergagap karena emosi dan kejutan yang kualami.

Seluruh dunia terasa berputar dengan cepatnya di mataku, kepalaku terasa pusing mendengar semua itu, sungguh aku tidak pernah menyangka akan hal ini, bahkan dalam mimpi pun tidak, ini sungguh merupakan khayalan brutal dan terburuk yang pernah kudengar dan kualami.

“Dia sendiri yang melamarmu pada ayah… dan dia pantas untuk menikahimu” jawab ayah dengan tegas. “Roni sendiri yang melamarku pada ayah? Dia… dia meminta pada kakeknya agar bisa menikahi ibunya?” tanyaku setengah histeris.

“Ya! Pada awalnya aku pikir dia sedang bercanda, tapi dengan berjalannya waktu, kulihat kesungguhan niatnya, dan kupikir dia layak untuk menikahimu…“. “Apa? Bagaimana dengan nilai moral dan hukumnya menikahi ibu kandungnya sendiri” potongku sambil memandang ayahku dengan tajam.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu