3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

Byar… tiba-tiba lampu di gedung pertunjukkan menyala, dengan cepat aku menepiskan tangan Roni dari dadaku, jantungku berdentang dengan cepat mataku liar mengelilingi seluruh ruangan, takut dan malu kalau ada yang menyaksikan ulah Roni padaku.

Tapi semuanya tampak aman, penonton perlahan mulai bubar dan berjalan dilorong sebelahku. Akupun bangkit berdiri sekilas kulihat selangkangan Roni menonjol keluar, aku segera berpaling sambil tersipu, dan tidak berani memandang lagi.

Kami saling berdiam diri saat keluar dari gedung pertunjukkan, aku berjalan didepan menuju terminal bus dan Roni mengikuti dibelakangku. Sambil berjalan perasaanku diaduk rasa malu, takut, menyesal tapi juga sekaligus bergairah, tapi ahirnya naluri kewanitaanku yang menang, konon lagi aku juga tidak merasa bersalah.

Itu sebabnya saat melewati toko herbal yang menjual macam-macam jamu dan ramuan dan dekat dengan tertminal, aku berhenti “belilah tiket bus, aku menunggu disini” kataku pada Roni. Roni mengangguk dan berjalan meninggalkan aku. Kutunggu sejenak setelah Roni agak jauh, aku segera masuk kedalam toko itu.

Kuingat cerita ibu-ibu saat arisan dulu, bahwa seorang perempuan yang makan ramuan tertentu akan menyebabkan vaginanya seret, serta mengempot keras bak gadis perawan. Aku bahkan pernah sekali mempraktekkannya, dan hasilnya ayah Roni langsung knock out saat memasuki diriku, “Duh Sum vaginamu betul-betul seret dan meremasku dengan kuat, hingga aku tidak tahan merasakannya” begitu keluh suamiku saat itu.

Kuhitung jarak hari pernikahan kami, lalu kupesan paket ramuan untuk dua bulan lamanya dan dengan cepat membayarnya, kusembunyikan belanjaanku ini diantara tumpukan baju yang Roni belikan untukku. Untunglah saat semuanya selesai Roni baru datang, sehingga dia tidak tahu ulahku.

Mari Bu, tiketnya sudah ada dan busnya akan berangkat lima menit lagi kata Roni sambil mengambil barang belanjaan kami, aku mengikutinya dan naik kedalam bus. Tidak lama kemudian bus mulai berjalan menyusuri gelap malam. Setelah keluar dari kota lampu dalam bus dimatikan, sehingga keadaan dalam bus remang-remang.

Kulirik jam tangan yang dipakai Roni, ternyata sudah hampir jam sepuluh, sebagian besar penumpang mulai memejamkan mata mengingat perjalanan akan memakan waktu hampir tiga jam.

Akupun bersandar didinding bus sambil memperhatikan jendela, melihat gelapnya malam yang sekali-sekali diterangi lampu kendaraan dari arah yang berlawanan. Benakku dipenuhi kenangan dari yang kami lakukan sepanjang hari tadi. Rupanya karena lelah, tanpa terasa mataku terpejam dan tertidurlah aku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu