3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

Entah berapa lama aku tertidur, yang jelas aku terbangun oleh benturan kepalaku dengan dinding bus, aku tersentak kaget mataku meliar memperhatikan sekitar, tapi rupanya para penumpang bus hampir seluruhnya tertidur. Mereka hanya sejenak terbangun oleh guncangan bus yang melintasi lubang dijalan, tapi kemudian tertidur lagi.

“Jam berapa sekarang” tanyaku pada Roni, suaraku bergetar, dan tubuhku sedikit menggigil oleh dinginnya air conditioner dalam bus. “Jam sebelas seperempat” sahut Roni yang masih terjaga. “Ibu kedinginan?” tanyanya sambil melepas jaket yang dipakainya. Aku mengangguk, sambil merapat pada tubuhnya.

Roni menutupkan jaketnya pada bagian depan tubuhku, “tidur lagi saja, masih lama kok perjalanannya” desisnya sambil menarik tubuhku sehingga aku menyender pada tubuhnya. Aku mengangguk sambil mulai memejamkan mataku kembali, dan membiarkan Roni melingkarkan tangannya di bahuku.

Aku kembali terlena entah berapa lamanya sampai kurasakan ada tangan yang meremas lembut buah dadaku yang kanan. Aku terbangun tapi sebuah pesona seperti yang kualami di dalam gedung pertunjukkan kembali melanda diriku.

Sebuah aliran hangat menjelajah liar didalam tubuhku, terutama diselangkanganku dan menyebabkan vaginaku kembali basah, puting susuku yang dielus Roni dari luar bajuku terasa mengeras. Kembali naluri keibuanku dan naluri kewanitaanku berperang, tapi hanya sebentar, dengan hasil naluri kewanitaanku yang tampil sebagai pemenang.

Sambil tetap berpura-pura tidur, kubiarkan dan bahkan kunikmati remasan lembut tangan Roni dibuah dadaku, aksinya ini tertutup jaket yang menutup tubuh bagian depanku. Jantungku berdetak dengan cepat dan napasku mulai terasa memburu, tapi kucoba tetap menenangkan napasku agar tampak tetap seperti orang yang tidur.

Kurasakan tanganku yang terdampar di paha Roni dekat selangkangan menyentuh benda yang menonjol dan keras, tapi kubiarkan saja karena semuanya membuat aku semakin dilanda gelora napsu kewanitaanku.

Ketika kurasakan tangan nakal itu mencoba memasuki bajuku dari belahan dadaku, tanpa terasa aku menggeliat. Dan tangan itu langsung diam, tapi karena aku tetap berpura-pura tidur, tak lama kemudian tangan itu meneruskan aksinya dan mulai memasuki bajuku, lalu kurasakan tangan itu meremas kembali buah dadaku diluar BH ku dan mengelus putingnya yang semakin mengeras.

Ingin aku melenguh melontarkan gelora perasaanku yang semakin menyesakan napas. Tapi kutahan sedapat mungkin. Aku tetap berpura pura tidur.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu