3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

Aku menahan napas ketika terbayang olehku tubuh ini digeluti anakku. Tak tahan lagi aku segera membaringkan diri di pembaringan, sebelah tanganku mulai mengelus-elus belahan vaginaku yang telah basah.

Tanganku yang satu lagi mengelus tubuhku bagian lain, kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku naik dengan cepat dan hasratku jadi memuncak saat membayangkan yang mengelus-elus ini adalah Roni, mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari jariku yang tadinya bermain di belahan vagina, kumasukkan ke dalam bibirku.

Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku yang mungil dan berbibir tipis, ada rasa lendir yang sedikit asin di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian buah dadaku. Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke payudara ku.

Kupilin-pilin puting payudaraku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi kuturunkan untuk mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku sudah terangsang sekali, liang vaginaku sudah sangat banjiri oleh lendir yang keluar dari dalam rahimku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitoris vaginaku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu.

Badanku meliuk bagaikan penari erotis yang biasa kulihat di film blue, yang dulu sering ditonton suamiku untuk menaikan gairahnya, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan tempat aku berbaring. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya.

Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku sekujur tubuhku mulai mengkilat oleh keringat yang mulai mengalir keluar, dinginnya angin malam yang masuk dari lubang udara kamar tidurku seakan tidak mampu menembus kehangatan yang kurasakan.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Awalnya memang sedikit agak sulit masuk namun karena aku memang sudah benar-benar horny sehingga lubang vaginaku juga sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga berikutnya jari-jariku dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu