3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

Sedangkan ayahku sendiri adalah seorang miskin yang selama hidupnya bergelimang dengan kesulitan hidup, apa dayanya? ayah sangat memerlukan uang, lalu datang tawaran mendapatkan uang yang sangat banyak, pasti ayah tidak mampu menolaknya.

Dengan uang sebanyak yang ditawarkan Roni, dia akan menjadi orang kaya dan dapat menjalani sisa hdupnya dengan tenang dan mewah, tanpa perlu memikirkan uang lagi. Disamping itu diapun tidak perlu dipusingkan oleh aku sebagai anak perempuannya yang telah menjadi janda akan membebani hidupnya.

Ayah juga pasti yakin, bahwa dengan menerima tawaran Roni maka aku anak perempuannya pasti akan dapat menjalani hidup selanjutnya dengan baik dan terjamin, mengingat kalau untuk ayah sendiri disiapkan uang sebesar itu, maka Roni pasti akan dapat menafkahiku dengan sangat baik.

Semakin dipikir untung ruginya, semakin terlihat sisi keuntungannya, rasanya tidak terlalu jelek bagiku. Aku masih bisa hidup dengan Roni dan aku tidak perlu melepas dia pada seorang gadis yang akan jadi menantuku. Roni akan mutlak jadi milikku, dan hidupku pasti akan terjamin dari segi nafkah.

Hanya saja aku harus tidur dengannya sebagai istrinya, Roni akan memiliki hak kebahagian tubuhku yang paling rahasia dan terlarang baginya. Roni akan memiliki hak untuk membuka pakaianku, baju dalam, BH dan celana dalamku, serta melampiaskan gairah birahinya.

Memikirkan gairah birahi terpendam Roni kepadaku selama bertahun-tahun, serta kemungkinan dia melampiaskan gairah birahinya kepadaku, rupanya telah membangkitkan hormon tertentu dalam tubuhku, kurasakan dadaku tiba-tiba menghangat, dan rasa gatal yang basah tiba-tiba timbul di selangkanganku.

Akh… rupanya aku terangsang memikirkan semua itu, sungguh aku tidak percaya vagina bisa basah memikirkan anakku sendiri. Kupikir perasaan dan pikiranku telah mulai berubah, dan semakin berubah. Entah mungkin karena hampir enam bulan aku tidak disentuh laki-laki padahal diusiaku yang menginjak tiga puluh tujuh tahun lebih ini hasratku sebagai wanita normal masih menggebu-gebu, tapi yang jelas rangsangan itu semakin menjadi-jadi.

Tak tahan dengan semua itu aku mulai melucuti pakaianku sendiri, sehingga ahirnya aku telanjang bulat, rasa heran akan gairah nafsu anakku pada diriku membuat aku memeriksa tubuhku di cermin lemari.

Nampaklah seluruh bagian tubuhku yang ramping dan sexy, dengan tinggi seratus tujuh puluh centimeter, kulit kuning langsat, serta lekuk tubuh yang sempurna, pinggang ramping, ditambah buah dadaku yang sedang besarnya tampak masih tegak menantang bentuknya padat, puting susuku dan sekitarnya masih tampak ranum berwarna sedikit merah muda kecoklatan, pantatku montok dan berisi, bagian depannya di bawah pusarku ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang halus cukup lebat, tumbuhnya rata rapi dan tidak terlalu panjang karena menempel di bawah pusarku menyeruak ke atas. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atas kemaluanku, di sekitar vaginaku tetap bersih dan mulus.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu