3 November 2020
Penulis —  kernel

Anakku Menikahi Ibunya

‘Paling juga aku harus merelakan frensh kiss lagi seperti itu’ pikirku, karenanya aku segera berbalik memandang Roni, “apa lagi Ron, aku sudah lelah” kataku, “pejamkan dulu dong matanya!” pinta Roni padaku. Aku menurut dan kurasakan tangan Toni menarik kedua tanganku serta menengadahkannya, lalu kurasa ada sebuah kotak yang diletakan ditanganku.

“Sekarang bukalah matanya” aku menurut dan seperti sebelumnya, mataku segera silau menatap seperangkat perhiasan bermata berlian didalam kotak. “Aku ingin ibu memakai ini saat pernikahan kita” katanya saat aku memandangnya dengan pandangan tanya.

“Wooow… indah sekali Ron…” sejenak aku tertegun mengamati perhiasan itu sebuah kalung berlian dengan mata kalung berlian besar, sebuah cincin, sepasang anting, sebuah gelang semuanya bermata berlian. Semuanya merupakan perhiasan yang tidak mungkin kudapatkan dimasa lampau, tapi kini jadi milikku.

“Ini untukku?” tanyaku meyakinkan, Roni menganguk tegas sambil memandangku mesra dan tetap dalam sikapnya itu. Aku maklum apa yang ditunggu Roni karena itu aku mendekat dan membiarkan pinggangku direngkuh Roni aku sendiri langsung mencium bibirnya.

Kami saling berkuluman bibir dan kali ini lidahku yang mulai menyambar lidahnya, Kami benar-benar bagai kelaparan, sebuah ciuman disusul dengan ciuman yang lain, entah berapa banyak air liurku yang direguk Roni seperti halnya air liur Roni yang kureguk juga.

Akhirnya saat aku merasa gejolak birahi dalam diriku seakan meledak segera kudorong tubuhnya, ‘gawat… bisa-bisa kami bersetubuh malam ini’ pikirku. “Sudahlah tidurlah, aku juga mau tidur” kataku. Roni dengan enggan melepaskan rangkulannya.

“Kau tidak ingin mencobanya?” tanya Roni mengejutkan aku yang sedang memperhatikan perhiasan, sejenak aku bimbang, “cobalah!” desak Roni, aku mengangguk. Roni kemudian mengambil kotak perhiasan dan menuntunku untuk duduk di ruang dalam.

Kami duduk bersebelahan dengan rapat, ketika aku mengambil cincin untuk dipasangkan di jariku, kulihat cincin kawin dari ayahnya masih melingkar di jari manisku. “Kau seharusnya sudah tidak memakai cincin itu” desis Roni, aku menganguk kulepas cincin yang ada dan kuletakan diatas meja serta berniat memasang cincin yang baru di jari manisku.

“Itu bukan cincin kawin, cincin yang satu itu baru aku berikan pada saat pernikahan kita” desis Roni, “mari aku pasangkan” katanya sambil mengambil cincin dan memasangkannya dijari tengah bersebelahan dengan cincin yang telah dipasangkannya. Satu persatu perhiasan itu dikenakan ditubuhku.

Terakhir yang dikenakan Roni adalah kalung, untuk memasangkannya aku harus sedikit membalikkan badan, kurasakan dengus napas Roni di kudukku, membuat seluruh bulu ditubuhku meriding, apalagi Roni kemudian bukan hanya mengenakan kalung, tapi dia juga mencium kuduk dan belakang telingaku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu