3 November 2020
Penulis —  Antingmama

Akibat Merusak Gagang Pintu

Lanjutan

POV Ratna

Pagi harinya sekitar jam setengah 5 aku pun terbangun. Saat bangun kurasakan tubuhku bergoyang-goyang dan vaginaku ditusuk oleh penis. Ketika kubuka mataku terlihat Mas Gatot suamiku sedang menggauliku dengan cukup kuat dalam posisi menindihku dari atas. Aku yang sudah kelelahan pun memintanya untuk melakukannya secara pelan-pelan.

“Mas, pelan-pelan dong aku capek ini”. Kataku padanya.

“Maaf Ratna, aku udah nafsu banget sama kamu secara kita sama-sama sibuk jadi jarang main bareng Ohh Ohh Ohh Ohh Cupp Cupp Cupp!” Katanya sambil menyodok dan menciumiku.

Ya memang suamiku memang agak jarang menggauliku karena kesibukan kami. Namun harus diakui untuk lelaki seusinya dia tidak bisa dibilang loyo. Penisnya masih cukup perkasa walaupun sedikit lebih kecil dari Andi. Setiap kali bersetubuh ia pun masih sanggup membuatku orgasme walaupun tidak sehebat Andi anaknya.

Setelah lebih dari 15 menit bercinta. Kurasakan sodokan suamiku makin cepat dan brutal. Ranjang kami pun bergoyang-goyang hebat akibat dari sodokannya pada vaginaku. Aku tahu bahwa suamiku akan mencapai orgasmenya. Karena sedang masa subur, aku pun memintanya untuk keluar di luar seperti biasanya.

“Mas, jangan keluarin di dalem, aku lagi subur”. Kataku padanya.

“Ohh Ohh Iya sayang Ohh Ohh nanti aku cabut kok Ohh Ohh!” Katanya sambil tetap menyodok penisnya ke dalam vaginaku.

Setelah menyodokku beberapa menit akhirnya Mas Gatot pun akan menjemput orgasmenya. Aku pun berusaha untuk melepaskan pantatnya dari selangkanganku namun sepertinya suamiku sedang lupa daratan. Dia justru merapatkan pantatnya pada selangkanganku dan akhirnya hal tersebut terjadi.

“Ohh Ratna maafkan aku tapi ini terlalu nikmat sayang Ohh Ohh CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Sebanyak 6 kali semprotan sperma suamiku masuk ke dalam rahimku.

“Ahh Mas kenapa keluarin di dalem Ahh Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT!” Kataku yang juga sudah mencapai orgasme.

Akhirnya tubuh Mas Gatot pun ambruk menimpa tubuhku sambil nafasnya terengah-engah. Aku pun memeluknya erat-erat sambil mengusap-usap kepalanya. Setelah lumayan segar, aku membuka percakapan dengan suamiku.

“Mas kok spermanya kamu keluarin di dalem?”

“Maaf ya sayang, aku lepas kontrol soalnya punya kamu lebih nikmat dari biasanya”.

“Ihh terus kalo aku hamil gimana? Masak umur segini hamil lagi”.

“Yowis rapopo toh Bu, lha wong kamu kan masih cantik awet muda lagi, masih pantes lah kalo punya momongan lagi hehehehe”.

“Ih kamu ya Mas”. Kataku memeluknya dengan mesra.

Kami pun menghabiskan pagi ini dengan saling menciumi dan mengobrol ringan. “Oh mas, mustinya kamu sering-sering kayak gini sama aku biar aku gak perlu cari kepuasan sama Andi anak kita” kataku dalam hati. Saat asyik mengobrol aku pun mengajukan tawaran kepada suamiku.

“Mas aku punya tawaran deh ke kamu”.

“Apa tawarannya sayang?”

“Hhhmmmm… Begini aku bakal ngijinin kamu buat keluar di dalem untuk seterusnya asalkan kamu bisa berhenti minum-minuman keras. Tawarku padanya.

Mendengar tawaran tersebut suamiku hanya terdiam tak menjawab. Aku yang gemas pun akhirnya kembali bertanya padanya.

“Kok diem aja sih kamu dikasih tawaran kayak gitu? Kenapa? Belum sanggup ninggalin minuman haram itu?” Tanyaku sinis. Mas Gatot pun kembali terdiam tak menjawab. Karena kesal, aku pun melepaskan tubuhnya yang menindihku lalu aku beringsut bangun dari ranjang mengambil handuk untuk mandi. Mas Gatot pun juga bangun melakukan hal yang sama denganku yaitu mengambil handuk untuk mandi.

“Ratna, kita mandi bareng ya di kamar mandi sini biar cepet selesainya hehehehe”. Tawar suamiku sambil tertawa.

“Ah gak mau aku mas. Yang ada nanti kamu malahan nafsu lagi sama aku jadi tambah lama kalo kita mandi bareng”. Tolakku padanya.

“Bercanda toh sayang jangan marah-marah”.

“Kamu mandi di luar aja biar cepet”. Nanti abis itu bantuin aku bawain barang-barang ke dalam mobil”. Kataku padanya.

Ketika akan masuk kamar mandi suamiku pun mencegahku dan memelukku erat-erat dalam keadaaan tubuh kami hanya berbalut handuk. Dia pun mulai bicara padaku.

“Maafin aku sayang belum bisa lepas dari minum-minuman keras. Tapi aku janji suatu saat aku bakal berhenti ngelakuin hal itu dan jadi suami dan Ayah yang baik buat keluarga kita”. Katanya berjanji padaku.

“Aku butuh pembuktian bukan sekedar janji-janji aja mas. Kamu harus tunjukkin usaha kamu dulu buat ninggalin minuman keras. Dan kalo kamu emang udah nunjukkin niat buat ninggalin hal itu aku bakalan dukung penuh kok asalkan hal tersebut udah kamu niatin dari hati”. Kataku membalas pelukannya dengan erat.

“Iya Ratna, aku janji aku bakal berusaha buat ninggalin minuman keras. Tapi maaf aku butuh waktu buat itu”.

“Ya gak apa-apa Masku sayang. Pelan-pelan dulu kamu kurangin kebiasaanmu itu nanti lama-lama kamu juga bisa berhenti total”. Kataku meyakinkannya.

“Makasih sayang kamu emang istri yang pengertian, yaudah aku mandi dulu ya Cupp”. Katanya sambil mencium bibirku. Setelah percakapan itu kami pun mandi secara terpisah.

Di dalam kamar mandi aku pun membersihkan tubuhku dari keringat dan juga sperma sisa percintaan antara aku dan suamiku pagi ini. Saat sedang membersihkan vaginaku, keluarlah cairan sperma suami dan anakku Andi. “Oh sperma kalian berdua sungguh banyak dan kental di rahimku. Siapakah diantara mereka berdua yang akan berhasil membuahi rahimku?

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu