3 November 2020
Penulis —  Antingmama

Akibat Merusak Gagang Pintu

POV Andi

3 hari sudah peristiwa persetubuhan antara aku dan Ibu berlalu. Aku pun kangen untuk menyetubuhi Ibuku kembali. Gagang pintu kamar mandi yang aku rusak kemarin sudah diperbaiki setelah Ibu meminta bantuan Mbok Yem pembantuku yg punya kenalan seorang kusen pintu. Alhasil gagang pintu kamar mandi tersebut sudah kembali seperti semula.

Selama 3 hari ini aku dan Ibu sibuk urusan masing-masing. Aku sibuk dengan kuliahku sedangkan Ibuku sibuk dengan toko jamunya. Apalagi kedua adik perempuanku dan juga Ayahku ada di rumah sehingga membuatku tidak bebas untuk “bermesraan” dengan Ibuku. Aku pun berpikir untuk mencari cara agar bisa menyetubuhi Ibuku lagi.

Akhirnya peluang itu terbuka pada hari Sabtu alias malam Minggu. Ayahku sedang pergi meninjau proyek di luar kota, adik pertamaku Sekar sedang ada kegiatan kemah dari sekolahnya di Gunung Lawu, terakhir Adik bungsuku Widya sedang menginap di rumah sepupuku di Yogyakarta. Karena itulah praktis hanya aku dan Ibuku yang ada dirumah karena Mbok Yem pembantu kami tidak menginap dirumah hanya bekerja dari pagi sampai sore lalu pulang ke rumahnya.

Sebenarnya hari Sabtu itu banyak teman-teman termasuk pacarku yang mengajak pergi ke luar. Namun karena aku sudah terobsesi dengan Ibuku, aku beralasan pada mereka bahwa aku sedang tidak enak badan. Setelah menyelesaikan tugas kuliah di perpustakaan, aku pun memacu motorku menuju rumah.

Sewaktu sampai dirumah kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku memarkirkan motorku di samping mobil Kijang Innova warna biru milik Ayahku yang tidak dibawa karena ia pergi memakai pesawat sehingga mobilnya ditinggal di rumah. Setelah memarkirkan motor aku segera masuk ke rumah sambil mengucapkan salam.

Ketika masuk rumah aku pun langsung mencari-cari dimana Ibuku. Saat masuk ke dapur kulihat Ibu sedang mengambil minum di kulkas yg ada di dapur. Melihat itu aku pun langsung memeluk Ibu dari belakang.

“Ibu, aku kangen”. Kataku sambil memeluknya.

“Lho Ndi, kamu gak malem mingguan sama temenmu?”

“Aku maunya malem mingguan sama Ibu”.

“Ih kamu ini, Ibu udah tua gini masak mau diajakin malam mingguan sama kamu”.

“Pokoknya aku mau sama Ibu malam ini. Nanti kita makan diluar ya Bu”.

“Hhhmmm… Gimana ya, Ibu emang gak masak sih malem ini tapi emangnya kita mau makan dimana nak?”

“Kita ke Center Point aja yuk Bu, ada restoran enak disana”.

“Beneran nih? Yaudah tapi kita perginya pake mobil aja yah, kalo pake motor kamu ntar dandanan Ibu malah berantakan lagi hihihi”.

“Iya Bu tenang aja kita pake mobil kok kesananya”.

“Yowis, kamu mandi dulu gih, Ibu juga mau siap-siap dandan yang cantik biar gak kalah sama anak muda seumuran kamu”.

“Ok Bu, aku mandi dulu ya”.

Setelah mengobrol dengan Ibu, aku pun langsung menuju kamar mandi dan mandi dengan cepat. Setelah mandi aku pun langsung mengambil baju dengan setelan celana chino warna khaki, baju kaos hitam polos ketat merek GT Man ditutup dengan jaket jeans digulung sampai siku. Ya sangat santai dan kasual. Aku langsung menuju dapur dan mengambil kunci mobil Ayahku yang ditaruh di atas kulkas.

Setelah mengambil kunci, aku pergi ke kamar Ibuku untuk menemuinya. Saat masuk ke kamar Ibuku terlihat ia sedang berdandan merapikan make up-nya. Waw Ibu terlihat lebih muda malam ini. Ibu memakai celana jeans panjang yg ketat. Kaos putih lengan pendek dan jaket cardigan warna pink. Aku pun takjub melihat penampilannya malam ini.

“Tumben Ibu pake baju kayak gini, biasanya kalo mau pergi pake kebaya atau dress doang”.

“Kan mau nemenin anak berondong Ibu yang ganteng malem ini, masak pake kebaya nanti malah diliatin sama orang-orang lagi”. Ibuku tersenyum.

“Yaudah kita jalan sekarang ya Bu, biar nanti gak kemaleman pulangnya”.

“Iya sayang, oh ya kamu duluan gih panasin Mobil biar Ibu kunci pintu rumah dulu”.

Aku pun langsung menuju garasi dimana mobil diparkir. Tak lupa kumasukkan motorku ke dalam rumah supaya tidak kemalingan. Setelah memasukkan motor aku membuka pintu pagar dan menyalakan mobil Kijang Innova matic warna biru keluaran tahun 2013 milik Ayahku lalu mengeluarkannya dari garasi rumahku. Tak berapa lama kemudian Ibuku pun keluar dari rumah dan mengunci pintu dari luar dan menutup pintu pagar.

Akhirnya sekitar jam 20.10 kami pun tiba di Center Point Solo. Setelah memarkirkan mobil, aku dan Ibu langsung menuju Jackstar Resto & Cafe untuk makan malam disana. Sampai disana suasana cukup ramai karena hari ini malam Minggu dan banyak anak muda yg pergi dengan pasangannya. Setelah mencari-cari kesana kemari akhirnya aku dan Ibu mendapatkan bangku yang terletak di balkon lantai 2 untuk duduk.

“Gimana Bu, enak gak tempatnya?”

“Iya enak sih tempatnya apalagi banyak anak muda seumuran kamu disini, Ibu jadi malu deh”.

“Gak usah malu Bu, aku seneng kok jalan sama Ibu kesini, lagian dari tadi banyak lho cowok-cowok disini yang ngeliatin Ibu soalnya dandanan Ibu cantik banget sih mungkin mereka ngira kita pacaran”.

“Ah kamu bisa aja mujinya”. Kata Ibuku tersipu malu.

Tak berapa lama pesanan kami pun datang. Aku yang memesan steak pun langsung menyantap makanan dengan lahap mengisi perutku yg sudah keroncongan dari tadi. Ibuku sendiri memesan spaghetti dan beliau terlihat menikmati sajian makanannya. Selama makan kami pun mengobrol-ngobrol ringan mengenai kuliahku, bisnis jamu miliknya dan sikap Ayahku yg terkadang suka mabuk-mabukan.

Setelah menyelesaikan makan malam, aku dan Ibu akhirnya keluar dari restoran dan menuju mobil. Saat sudah naik di mobil Ibu bilang ingin jalan-jalan dulu berputar-putar di Kota Solo sebelum pulang ke rumah. Karena kulihat bensin mobil masih cukup aku pun menuruti permintaan Ibu dan sekitar jam 9 kami keluar dari Center Point Solo lalu berjalan-jalan keliling kota.

Setelah puas mengelilingi kota selama kurang lebih 2 jam akhirnya sekitar jam 11 kami pun sampai dirumah. Setelah masuk ke dalam rumah aku pun meminta Ibu untuk tidur di kamarku yg letaknya di lantai 2. Oh ya kamar tidurku sendiri awalnya adalah bekas loteng penyimpanan gudang namun karena kulihat ruangannya cukup luas aku meminta Ayahku untuk merenovasinya dan menjadikan kamar tidur sewaktu aku SMP.

Kamar tidurku

“Bu, malem ini kita tidur di kamarku ya”.

“Pasti kamu mau ngajak Ibu ‘tempur’ lagi deh kayak kemaren”. Katanya sambil mencubit hidungku.

“Aku udah gak tahan Bu”. Kataku sambil menarik tangannya.

“Yowis, tak turuti kemauanmu”. Kata Ibuku menurut dan mengikuti langkahku.

Sampai di kamar, aku langsung menciumi wajah Ibuku dan membuka pakaian kami berdua. Setelah telanjang bulat aku langsung menyeret Ibu ke ranjangku untuk mencumbunya. Kucium dan kuhisap payudaranya yang montok itu lalu turun ke vaginanya. Kuhisap dan kujilati vagina Ibuku yang gundul dan merah merekah itu.

“BLESS SREET BLESS SREET BLESS SREET!” Begitulah bunyi masuknya penisku ke vagina Ibuku

“Ohh pelan-pelan Andi, punyamu gede banget di vagina Ibu”.

“Ohh nikmat Bu, Ohh Ohh Ohh Plak Plok Plak Plok Plak Plok!” Kataku sambil mempercepat sodokanku pada vaginanya.

Karena sudah lama tidak mendapatkan jatah aku pun jadi begitu ganas dalam menyetubuhi Ibuku. Aku melakukannya dengan berganti-ganti gaya seperti menungging, miring, memangku dan terakhir kembali dalam posisi misionaris. Saat posisi terakhir itulah setelah 30 menit bercinta, aku merasa spermaku akan keluar.

“Bu, aku mau keluar Ohh Ohh Ohh Ohh!” Kataku sambil menyodoknya.

“Iya nak, Ibu juga Ohh Ohh Ohh!”

“Ah aku gak tahan lagi Bu Ohh Ohh Ohh CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Kusemprotkan spermaku ke dalam rahim Ibuku.

“Ibu juga nak Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Ibuku juga menjemput orgasmenya. Akhirnya kami berdua pun ambruk di atas ranjang dengan posisi tubuhku menindih Ibuku dari atas. Setelah bersetubuh, kami berdua pun beristirahat sejenak memulihkan tenaga dalam saling berciuman dan membelai.

“Nak, gimana minggu depan bisa gak temenin Ibu ke Semarang?” Tanya Ibuku sambil membelai rambutku.

“Hhhmmm…“. Aku tak menjawab dan hanya menggelayut manja di lehernya sambil memainkan anting-anting Ibuku.

“Ih Andi, kamu nih lagi ditanyain juga malah sibuk mainin anting-anting Ibu”. Ibuku menjambak rambutku pelan.

“Iya Bu, aku usahain minggu depan bisa nemenin Ibu ke Semarang”.

“Nah gitu dong, itu baru namanya anak Ibu”. Ibuku memelukku dengan erat.

“Bu hhhmmm… Aku boleh ‘nambah’ lagi gak?” Tanyaku sambil menahan nafsu.

“Kamu nih makanya jangan suka main-mainin anting-anting Ibu terus, jadi_ngeres_kan ‘burungmu’ itu hihihihi”. Kata Ibuku tertawa kecil sambil mengelus-elus rambutku.

Kami pun melanjutkan pertempuran sampai 3 ronde. Setelah selesai aku dan Ibu pun tidur sambil berpelukan mesra di kamarku yg sejuk ini.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu