1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

Episode 4

POV ROY

Saat tiba dirumah, setelah pulang dari tempat Kak Heru. Aku berusaha bersikap normal didepan kedua orang tuaku.

“Pagi pa, ma?” Tanyaku saat bertemu mereka. Kulihat mama agak kaget, namun melihatku bersikap biasa saja, dia juga pura pura seperti tidak ada apa apa.

“Eh… Lhoh.. udah selesai tugas kelompoknyanya Roy?” Tanya Mama.

Tugas? hmm berarti mama beralasan pada papa aku pergi dari rumah karena ada tugas kelommpok ya?

“I.. iya ma, udah beres, !” Jawaku mengimbangi sandiwaranya.

“Tugas apa Roy?” Tanya papa.

Njir tugas apa ya.

“T.. tugas biologi pa, ee. penelitian tentang… ee hasil kawin silang beberapa jenis ayam, lumayan seru pa, ha, ha, !” Jawabku ngawur.

“Hmm. hari ini masuk sekolah apa nggak?” Tanyanya lagi.

“Iya pa”.

“Jangan sampai telat lho, udah jam segini cepet sarapan & siap siap, papa juga mau berangkat kerja”. Sambil memeriksa isi tas kerjanya.

“Siap pa!”

“Waduh charger laptop papa hampir lupa, maa tolong ambilin dikamar!” Pinta papa.

“Baik pa!” Mama ke kamar mencari charger laptop papa.

Aku pergi ke ruang makan, sarapan disana.

Kudengar papa pamit sama mama.

Saat papa keluar rumah, ku tunda sarapanku, kutemui dia. Kesempatan bagiku minta maaf ke mama.

“Ma…”

Dia menoleh kearahku, kuhampiri dan kupeluk tubuhnya.

“Maafin Roy Ma!” Kataku pura pura sedih dan menyesal.

Dia membalas pelukanku.

“Iya mama maafin, Kamu masih muda, perjalanan hidupmu masih panjang, semua emang udah terlanjur, ini pelajaran buatmu. Jangan mengulanginya lagi, jangan membuat aib bagi keluarga.” Kukira Mama masih marah padaku, mungkin sudah dibujuk kak Heru, dia jadi lebih bersikap halus padaku.

“Roy janji gak akan ngelakuin itu lagi ma”. Jawabku.

“Kalo wanita itu masih menghubungimu, bilang ke mama, biar kulabrak.” Kata mama agak marah sama tante Tuti. Aku bersyukur ia tidak menanyakan detail apa yang telah terjadi.

“T.. tapi ma, tolong jangan beri tahu papa!” Kataku menunduk sambil memelas.

“Tentu saja, dari kemarin aku khawatir sama kamu gimana kalo papa tahu hal ini.” Jawab mama.

Kupandangi wajahnya. Kupeluk lagi tubuhnya.

“Makasih Ma!”

“Kamu udah sarapan?”

“Itu… tapi belum kelar, hehe, Tadi aku janji sama kak Heru agar langsung minta maaf sama mama kalo tiba dirumah.”

Dia tersenyum, manis sekali, ini wajah yang kurindukan sejak kecil. Sial malah ngaceng. Kulepas pelukannya, lanjut sarapan, persiapan, dan berangkat sekolah.

Selanjutnya aku berusaha bersikap lebih baik, dan selalu nurut pada ortuku, terutama sama Mama, agar dapet perhatian lebih darinya.

Seminggu kemudian mulai kujalankan rencana pertama.

“Pa minta dwit dong!” pintaku pada papa.

“Buat apa?” jawabnya.

“Servis ama ganti beberapa sperpat motor pa!”

“hmm. dwitmu udah abis?”

“Wah pengeluaran bulan ini banyak banget pa, ga cukup nih tabunganku, ayolah pa..!” Kataku merengek seperti anak kecil.

“Emang berapa?”

“Sekitar sejuta, he he”!

“Ya.. nanti papa transfer”

“Ok makasih papaku sayang” Jawabku sambil cengar cengir.

Beberapa hari kemudian aku minta sama mama. Saat kami sedang berdua.

“Ma ..”

“Ada pa Roy”

“Hehe..” Kujulurkan tanganku seperti orang mengemis. Sambil jari dan jempol kugesekkan.

“Buat apa??!”

“Ganti ban motor” Jawabku sambil meringis.

“Kemarin kayaknya kamu udah di beri papa” Jawabnya pura pura cuek.

“Itukan buat servis ama ganti sperpat ma.. ayo dong ma, please deh..”

“Jangan biasakan hidup boros…” Katanya.

“Inikan demi keselamatan ma, kalo bannya aus teros aku jatuh gimana?”

Sial dia masih pura pura cuek.

“Mama cantik deh, baik hati, lembut, penyayang, dermawan…” Kucoba merayunya.

“Yee malah ngerayu.” Katanya pura ura sewot padahal kulihat tadi dia senyum senyum saat kurayu.

“Ntar cantiknya ilang lo ma.. hehe”!

“Ihhh dasar.. berapa??”

“500 rb aja deh, sebenernya harganya 700rb lho ma, aku masih punya sisa 200rb, jadi tambahin ya, yang 500rb”

Sebenernya ban motorku masih bagus, lagian dia gak pernah urusin motorku, jadi kupikir akan berhasil.

“Nih..” Dia ambilkan uang dari tasnya dikamar.

“Assekkk mama cantik deh, makasih mamaku sayang”. Ku cium pipinya.

“Ihh dasar..” Katanya sewot padahal wajahnya memerah.

Aku membeli android baru walau seharga 1, 5jt an, namun fiturnya sudah lengkap, hasil merengek dari papa mama.

Kucari video panasku dengan tante Tuti di komputerku. Kukirim ke hpku. Persiapan pertama selesai. Sebenarnya aku bisa saja menggunakan hp lamaku untuk melakukan aksi ini, dengan menggunakan satu slot kartu sim yang tidak terpakai untuk aktifkan aplikasi WA, atau menggunakan fitur aplikasi ganda, namun aku lebih memilih langkah aman, dengan membeli hp baru, jika suatu saat mama curiga padaku dan memeriksa hpku, bisa gagal rencana ini.

Hari Jumat waktu mama libur, sepulang sekolah kulihat dia lagi tiduran diruang TV.

“Ma..” Sapaku.

“Eh Roy…!”

Aku duduk bersandar disofa belakangya.

Kupandangi tubuhnya lagi tidur miring, memakai kaos coklat, dan celana training ketat, membuat pantat dan pahannya tercetak.

“Ganti baju dulu, terus makan, baru nyantai”. Kata mama dia masih mantengin tv.

“Iyaa iyaa ma…“.

Jawabku sambil ngeluyur ke kamar dan ganti baju.

Tidak sabar ingin melaksanakan aksiku, Kubawa kedua hpku menuju meja makan, Hp lamaku kupasangkan earphone dan kupakai, sedang hp baru ku kusimpan dalam saku celana.

Aku makan sambil pura pura mendengarkan lagu. aku tidak bisa melihat mama yang sedang berbaring di lantai karena tertutup 2 sofa kecil.

Kubuka tidak lupa ku silent hp baruku, Sebelumnya Profil WA nomor baru kupasang foto tante tante pakai kacamata, dari google.

Kukirimkan potongan videoku dengan tante Tuti namun belum kuperlihatkan saat wajahku terekam., kupilih adegan saat dogy, karena saat itu aku yang pegang kamera, jadi dalam rekaman hanya terlihat punggung, rambut, dan kontolku yang sedang beradu dengan pantat tante tuti.

‘Thuling thuling..’

Kudengar hp mama bunyi, kulihat dia membuka hpnya.. Kuselipkan hp baruku kedalam sakuku.

‘Ahh.. ohh.. mmhh..”

Terdengar suara adegan panas di hpnya. dia panik langsung bangkit duduk dan memelankan volumenya. dan menoleh kearahku, aku pura pura tidak tahu karena telingaku tertutup earphone sambil manngut manggut.

Ketika aku menatap kearahnya, dia agak bingung aku pura pura tanya.

“Hmm.. gimana Ma?” Tanyaku dengan suara keras sambil melepas sebelah earphone.

“Eh.. ng. nggak papa.” Jawabnya

Sepertinya dia takut aku mendengar suara tadi. Kilirik dia sibuk mengetik mungkin membalas dengan pesan teks.

Kupasang lagi earphonku pura pura cuek sambil makan. Hp lama kutaruh di atas meja makan, dan hp baru kuhalangi piring makan dari pandangannya.

Kubaca pesannya…

“Hei siapa kamu! Aa maksudmu kirim ginian??👿👿!”

Aku makan sambil balas pesannya.

“Nyonya gak pingin,?? brondong muda lho, gampang berdiri, stamina yahutt?? 😂😋”

“Dasar Lontee 👿“! Balas mama.

“Gak usah munafik deh nyonya, wanita seusia kita pasti punya gairah tinggi, apa benar kamu udah puas ama suami yang udah mulai tua 😳🙊!” Balasku lagi.

Kulihat mama naik keatas sofa, diam, kulihat tatapannya masih tertuju pada hpnya. namun seperti orang yang sedang melamun.

“Apa urusanmu!! Tulisnya.

“Aku kasihan pada wanita wanita yang mungkin secara materi tercukupi atau berlebih, namun dalam urusan seks, mereka tertekan dan frustasi karena libido yang tak terpuaskan!” Jawabku.

“Siapa kamu sebenernya!” Tanyanya.

“Kau bebas memanggilku lonte, tante girang, wanita murahan ato apapun semaumu” Jawabku.

“Kau dapet dari mana nomorku!!!”

“Hmmm kalo dari mana nomormu, ini rahasia, aku gak bisa jawab 😁“.

“Apa maumu, Jangan macam macam dengan keluargaku, atau kulapor polisi!” Ancamnya.

“Wihh galak banget sih nyon, pasti belum dapet jatah ya 🤣, Sebenarnya aku ingin menawarkan jasa brondong kenalanku, kamu mengerti maksudku kan”! Kucoba menggodanya.

“Ihh.. Aku bukan wanita murahan sepertimu dasar lonte👿!”

“Yaaa.. Mungkin hal ini memang tidak pernah terlintas dipikiranmu, tapi jika suatu saat kamu memerlukan bantuanku, jangan sungkan sungkan ya 😁!”

Sial hanya dibaca doang. Kulihat mama lanjut nonton tv, kusimpan hp baru dalam saku, Makanku sudah habis, lalu beres beres piring, Saat aku melewatinya kulirik wajahnya agak jengkel, mengerutkan alisnya, Aku sebenarnya ingin tertawa, aku pura pura nyanyi lagu barat kesukaanku, jangankan artinya, liriknya aja ngawur 😂.

Aku kembali ke kamar. Yah untuk hari ini segini dulu aja. Kalo ku paksakan bisa bisa di blokir, pikirku.

Beberapa hari kemudian,

Waktu itu cuaca gerimis, walaupun gak hujan deras, namun suhu ruangan terasa dingin. Habis makan malam, sepertinya papa lagi nonton debat capres di tv ruang keluarga, kulihat mama gak ada disitu. Mungkin dia nonton tv dikamarnya, masing masing kamar dirumah kami sebenarnya sudah ada tv 21 inch, namun diruang keluarga dipasang Tv resolusi 4K jadi lebih bagus dan besar.

Muncul ide lagi dipikiranku.

Aku kembali ke kamar. Kali ini jika kukirim video, aku kawatir mama langsung membuka lupa mengecilkan volume dan papa bisa mendengarnya, jadi kukirim beberapa fotoku sama tante tuti, yang sudah sensor wajah kami, mulai dari foto mesra, foto ciuman, foto bugil bersama, dan blowjob tante Tuti.

“Hmm ditempatku hujan deras nyon, enaknya ya gini 😋😋🙊!” Tulisku dan kulanpirkan foto tadi.

“Dasar perek!” Balasnya.

“Hmmm dijilat kok geli geli gimana ya”! Tulisku lagi, kali ini foto yang diambil tante tuti, waktu itu dia lagi ngangkang kujilati memeknya, tidak lupa wajahku kusensor.

”👿👿👿👿👿” hanya itu balasannya.

Kukirim lagi gambar screenshoot dari videoku, saat mulai beradegan panas.

Namun dia tidak membalas.

Ah sial, apa cara ini memang gak berhasil ya, batinku, aku mulai agak bingung. Suasana yang dingin membuat perutku ingin ngemil, aku keluar kamar mencari snack di kulkas, sekalian bikin kopi di dapur.

Saat mau kembali kekamarku, kulihat Mama

keluar dari kamarnya. Memakai baju tidur tipis, terlihat seksi sekali, menenemui papa, aku berhenti dan kembali pura pura sibuk di dapur, kulihat disenderkan kepala mama dipundak papa, sambil bisik bisik, dan menarik narik tangan papa. Sepertinya tadi kudengar papa bilang

“Bentar dulu ma…“. Tapi kalinat terakhir gak jelas.

Aku kembali menuju kamar.

“Roy, udah malem cepet tidur, kok malah bikin kopi!” Kata mama.

“Lembur tugas ma” Jawabku pura pura tergesa gesa sibuk, menuju kamar.

“Pa udah larut besok telat lo” Kudengar mama juga ngomel ke papa.

“Iya.. iya..” Jawab papa.

Aku masuk kamar menaruh kopi dan snack dimeja. Saat mau menutup pintu kamar, sekilas kulihat mama berdiri menarik narik lengan papa yang masih duduk.

Kututup pintu kanarku, kemudian TV di ruag keluarga dimatikan,

Aku tersenyum, Haha pasti mama minta jatah nih..

Paginya kulihat Mama agak cemberut gimana gitu, kuajak ngobrol atau saat bicara dengan papa, dia hanya menjawab seperlunya. Hmm mungkinkah tadi malem dia gak puas?? hehe bagus, rencana awal sukses.

---------

Suatu saat kudengar dari papa kalo kak Heru lagi sakit, tentu saja papa mengizinkannya cuti, dan besoknya kami sekeluarga akan menjenguknya.

Sore hari setelah papa mama pulang kami siap siap.

“Kak Heru sakit apa sih pa?” Tanyaku pada papa.

“Katanya sih demam, ya mungkin karena sering kehujanan waktu berangkat atau pulang”.

“Ow.. Gitu..” Jawabku, kenapa dia gak bilang padaku ya.

“Ayo pa, berangkat sekarang, ntar kemalaman, malah ganggu Heru istirahat!” Kata Mama.

Dalam perjalanan menuju kerumah Tante Nur, kami membelikan bingkisan kepada mereka.

Setiba dirumah Tante Nur, saat dia membukakan pintu, kaget melihat kami datang kesana.

“Eh pak Budi, dek Indah, nak Roy!

“Silahkan masuk!”

Kami duduk diruang tamu.

“Gimana keadaan Heru Bu?” Tanya papa.

“Masih demam pak, Kemarin dia minta dibeliin obat diapotek, tapi ini kok masih demah, kupaksa kuantar periksa kedokter, eh dianya gak mau.”

Jawab tante Nur.

Kami memeriksa kondisinya, sepertinya demamnya agak parah. Papa memutuskan dan memaksa kak Heru dibawa ke Rumah Sakit. Akhirnya dia mau, dalam perjalanan aku sempat mengoloknya, kusindir ‘mungkin kebanyakan’! Tante Nur bertanya kebanyakan apa, kujawab kebanyakan minum es haha. Padahal maksudku kebanyakan coli.

🙊😋.

Setelah diperiksa ternyata hanya flu, namun udah agak parah, dokterpun menyarankan untuk lebih banyak istirahat.

Kami kembali kerumah tante Nur.

Sempat kutanyakan gimana perkembangannya dengan tante Nur, dia bilang ada kemajuan dikit, aku juga demikian, lagi asik ngerjain mama 😁.

Setelah itu kubiarkan dia istirahat dikamar. Aku kembali keruang tamu bersama tante Nur, papa, dan mama.

Papa mengizinkankak heru libur sepekan, karena dia mendengar sendiri apa kata dokter, agar kak heru lebih banyak istirahat.

________

Selama kak Heru cuti, papa pulang pergi sendiri tanpa sopir. Sedang mama diantar jemput mbak Ita kalo ke toko.

Setelah itu secara bertahap sering ku goda mama dengan mengirimkannya video bokep, terutama adegan antara pemuda dengan tante tante. Walaupun tidak begitu dia tanggapi, kalo emang dia terganggu dengan aksiku ini seharusnya dia udah blokir kontak palsu ini, atau ngelaporin ke polisi, buktinya dia diam saja.

Jadi suatu saat ketika kami nonton tv bersama, aku nekat mengirim video panas padanya, sebelumnya kupasang case hp lama ke hp baru, agar mama tidak curiga pada hp yang kupegang, dia tidak langsung membukanya, hanya melihat sekilas notif pesan dari siapa, kemudian dia bangkit mengambil sesuatu ditas yang biasa dia bawa waktu kerja.

Saat dikamar aku memikirkan rencana selanjutnya. Gimana caranya agar dia bisa tertarik secara seksual padaku, logikanya kalo wanita yang kurang kepuasan seks, sedang hasratnya meninggi pasti akan ada efek frustasi dan ketidakstabilan emosi dan kehambaran dalam hidupnya, disitu mungkin ada celah, dan jadi sebuah kesempatan bagiku untuk bisa mengisi kekurangan kepuasan batin yang dirasakannya.

Pertama aku harus meningkatkan hasratnya agar tuntutan kepuasan batinnya meningkat.

hmm apa ya?? perangsang?? obat perangsang?? Tapi kalo hasratnya udah meledak ledak, terus jika berhasil ku ekse, kira kira aku bisa ngtasin gak ya?? hmm..

Kapan kapan kutanyakan saja pada kak Heru.

Suatu saat kuhubungi kak Heru yang sudah sembuh dan mulai kerja lagi.

“Kak.. ada info tentang obat kuat dan obat perangsang buat wanita gak?” Tanyaku.

“Emang kamu udah ngewe bu indah?” Dia balik tanya.

“Ya belum sih kak, cuman masuk syarat dalam rencanaku agar berhasil!”

“Kalo obat kuat, aku punya beberapa resep, di jamin alami, nanti kukirim resepnya dan cara bikinnya, mending mulai sekarang kamu rajin olah raga, biar staminamu bagus”. Katanya.

“Kalo obat perangsang wanita kak?”

“Wah aku belum tahu Roy, tenang, ntar aku cariin info”

“Hehe oke oke trimakasih kakakku sayang!”

“Oke sama sana, njirr jangen pake sayang dong, aku malah jadi ngilu 😁😂” Katanya.

“Wahahaha”. Balasku.

Beberapa hari kemudian aku dikirimi tutorial olah raga agar stamina bagus, ramuan pria, dan perangsang wanita katanya gak ada efek samping, jadi malah lebih bagus.

Sepulang sekolah aku menyempatkan diri fitnes sesuai arahan kak Heru, untuk obat kuat buat diriku nanti saja, kalo kucoba dulu, ntar aku yang frustasi sendiri gimana, ga ada pelampiasan, paling mentog coli, soalnya aku sudah janji gak mau hubungin tante Tuti lagi, demi Mama.

Aku menemui suatu masalah, diresep perangsang wanita, hasilnya seperti jamu karena perlu air untuk campuran, Gimana caranya agar mama bisa minum ya? wadooh.

kucicipi rasanya agak pahit, hmm kuingat apa kesukaan mama, dia hobi makan gorengan, ditemani jus alpukat, atau kadang ngeteh, kira kira kalo kucampur rasanya berubah gak ya.

Aku membuat percobaan beberapa kali, saat minum teh atau jus alpukat, takaran obat yang tidak merubah rasanya seberapa, Hasilnya setengah sendok teh, itu tidak merubah rasanya. Kalo efek yang kurasakan kok malah pingin pipis mulu ya, saat minum perangsang wanita, 😁😁, gak papa, demi berjalannya rencana.

Suatu sore saat dia pulang, kucoba pertama kali menaruh bubuk ramuan ke gelas mama, kutaruh dalam sobekan kertas kecil kugenggam, dan menghampiri mama saat dia nyantai makan gorengan sama jus alpukat, papa sedang sibuk di ruang kerja sebelah ruang Tv keluarga.. aku minta sepotong gorengan, saat perhatiannya teralihkan di hpnya yang lagi buka fb, sembari promosi dagangannya.

“Wah pedas ma”! Aku aduk cepat jus tersebut,

“Ei ei ei jangan habiskan dong” Kata mama.

Aku tersenyum langsung berlari menuju kulkas, pura pura minum.

Kuperhatikan reaksi mama setelah dia minum jusnya. Setengah jam kemudian, kulihat dia agak gelisah, sering memegang perut bawahnya. Lalu pergi ke kamar mandi, beberapa menit, ia kembali. Lalu menghampiri papa, kemudian kembali lagi dimeja makan tadi. Kuperhatikan dia mengambil hp dan earphone ditasnya, masuk kamar lagi, dan gak keluar lagi sampai waktu makan malam tiba, Apa dia masturbasi sama lihat video yang pernah kukirim ya??

Haha..

Empat kali seminggu, kukerjai Mama dengan ramuan perangsang. berefek pada moodnya yang sering BeTe. Mungkin saja karena udah gairang tinggi, sementara papa ga bisa ngimbangin, karena faktor usia dan staminanya yang melemah.

Tidak lupa seminggu sekali, kukirimkan foto atau video panas padanya, tentu saja sebelumnya dia sudah meminum ramuanku, agar nafsunya semakin bangkit.

Suatu saat Mama menyuruhku menemaninya belanja di minimarket. Aku hanya mengikutinya dari belakang, sambil lihat lihat barang dikanan kiriku, mengambil beberapa snack kesukaanku.

Pulangnya dia menyuruhku mampur ke apotek, hmm??

“Beli obat apa ma??” Tanyaku.

“Vitamin, dan obat flu batuk, ini kan musim hujan, biar gak gampang sakit, seperti Heru kemarin kena flu, ya walaupun sepele, tapi kan lebih baik mencegah dari pada terlanjur sakit, ntar kalo jangan lupa minum vitamin kalo mau tidur atau bangun tidur”! Katanya.

Aku sih manggut manngut aja.

Setiba dirumah, kubantu membawakan belanjaannya. sementara ia membawa perlengkapan kosmetik, parfum sabun, sampo, dll lalu menyuruhku menata ditempat masing. Seperti minuman, snack buah, ice cream, kusimpan dikulkas, lalu macam bumbu, teh, kopi, gula kutaruh didapur, terakhir saat aku mau menaruh vitamin dan obat yang tadi dia beli, aku kaget ternyata ada obat kuatnya juga.

Dikamar aku memikirkan rencana selanjutnya. Hmm… wah… kudapat ide gila.. Sedikit beresiko, dan entah berhasil atau tidak, namun jika berhasil akan mempermudah rencana kedepannya.

Aku punya dua rencana, pertama mengirimkan foto dan videoku tanpa sensor padanya. Resikonya kontak baruku bisa diblokir mama, atau lebih parah dilaporkan kepolisi. Namun rencana ke dua, membutuhkan gimana hasil dari rencana pertama.

Akhirnya ku bulatkan tekat menjalankan rencana pertama.

Hari dimana ada kesempatan terbaik adalah saat dia libur, yah, hari jumat siang sampai sore.

Seperti waktu pertama dulu, sepulang sekolah aku makan dan mengerjainya dengan hp baruku, sambil memperhatikan reaksinya.

Pertama kukirimkan foto mesraku dengan tante tuti tanpa sensor tentunya.

Dengan caption “Masih nggak pingin, nikmat loh 😋😋😋??“,

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu