1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

Tiba tiba hpnya bunyi Roy bunyi… Ehh?? Tentu hal itu membuat mereka pada loncat 😅😂.. Aku benar benar kesulitan menahan tawa sat melihat ekspresi kaget mereka..😂..

Ow.. saat pertajam pendengaranku, ternyata Heru pura pura lagi nunggu temennya, & masih satu jam lagi baru pulang..😅.. Ada ada saja sih mereka ini 😅..

Kulihat mereka melanjutkan lagi aksinya.

“Hah****😨!”

Aku sendiri sempat kaget.. Ketika tiba tiba, celanaku diturunkan Heru.. Aku tak tahu kapan dia sudah dibelakangku..

Ternyata harapanku masih ada, sepertinya Heru juga sama ingin menikmati petualangan tak terduga ini. Ia juga melepas pakaianku..

‘Mcup.. slurpt.. mhh’

Kami mulai saling mencumbu. Kurasakan kontolnya sudah tegang maksimal. Kukocok dengan lembut, nafasnya kian memburu. Perlahan ia dorong tubuhku menghadap meja, menyuruhku sedikit nungging, sambil melepas CDku.

“Mmhh..”

Ketika kontolnya perlahan menggesek memekku.. dan..

‘Blesssss…’

“Mhggggg…”

“Huhh..”

Dengan tangan kanan bertumpu meja, tangan kiriku kugunakan untuk menutup mulutku… OMG.. Rasanya aku seperti meraih sedikit klimaks..

Mataku juga tertuju pada ruangan sebelah..

‘Slebb.. slebb.. slebb..’

Dengan gerakan pelan Heru mulai menusuk memekku.

OMG.. ini bener bener… 😱..

Agak sakit di awal, karena kontolnya yang gak kebayang.. Namun karena udah sangat basah, jadi tinggal sedikit menyesuaian otot di vaginaku.

Ah.. Lama lama aku sudah tidak fokus lagi dengan aksi Roy dan mbak Nur dari balik cermin ini, Memekku sudah bisa menyesuaikan kontolnya, kini tinggal gesekan nikmat yang kurasa.

“Mhhhg… mmmhhf… mmhhhf”

“Ahh.. hahh.. hahh..”

‘sleb.. slebbb.. slebb..’

Sekuat tenaga aku menahan eranganku, Nafas Heru juga terdengar sangat berat karena tertahan. Benar benar situasi diluar nalar, namun membawa rangsangan yang luar biasa. Dorongannya pun semakin cepat, untuk meminimkan suara kami, ia menahan diri agar tubuhnya tidak menghantam pantatku.

hanya sebagian panjang kontolnya yang ia masukkan, namun sudah terasa sesak dan dalam bagiku. Namun tubuhku tak dapat ku kontrol, sehingga meja yang menjadi tumpuan kedua tanganku ikut bergerak dan berdecit.

Karena situasi dan perasaan yang mendebarkan ini, aku mulai merasakan tanda tanda puncak akan datang, ku imbangi gerakannya dengan memaju mundurkan pantatku, sehingga terasa palkonnya mulai membelah mulut rahimku. Ketika dorongan dan gerakan mundur pantatku bertemu agak keras. Terasa palkonnya benar benar masuk ke organ terdalamku..

“Uhggggg…”

Aku sampai jinjit berdiri dan bergetar beberapa saat. Heru mengerti situasiku dan menghentikan gerakannya agar aku bisa menikmati orgasmeku.

Ia memelukku dari belakang, dan mendudukkanku diatas pangkuanya. Rasa sesak dan penuh masih mengganjal di memekku.

Setelah nafasku agak reda, kuputar tubuhku menghadapnya.

“Mcup. slurpt.. mcup.”

Ia meainkan kedua putingku sambil melumat bibirku. Tanpa sadar kuayunkan pinggulku maju mundur menikmati desakkan kontolnya yang telah tertelan sepenuhnya dimemekku.

“Mhhg.. mmff… mhggh..”

Aku semakin tak kuat menahan eranganku, padahal Heru sudah mencoba meredamnya dengan menyumbat mulutku.

Namun sensasi nikmat ini harus terhenti sementara..

“Hah.. b. bentar buk…” Bisik Heru.

“Hahmm.. uhffmm mmm.. A.. ada apa??‘”

“Hah.. K. kita pindah ke kamarku saja yuk hah??”

“Mhgg.. huum.. mhh..” Jajawabku mengangguk.

“Huugg”

Tanpa ku duga, tanpa melepas kontolnya ia langsung menggendongku menuju kamarnya.. Aku memeluk punggungnya dengan erat, sementara dia menahan kedua baelah pantatku. Berjalan pelan pelan.

Ketika sudah di dalam kamarnya, ia tutup pintu pelan pelan, lalu berjalan mundur dan merebahkan tubuhnyq diatas kasur.

Tanpa babibu, kulanjutkan lagi permainan ini dengan menggoyangnya dari atas.

‘Plok.. plok.. plok..’

“Mhhm.. mhh.. ahhh.. sst.”

Dari dalam kamarnya entah suaraku terdengar dari ruang tv atau tidak, aku seperti tidak peduli, yang penting aku sudah menahan sekuat tenagaku.

Setahuku posisi ini memang banyak digemari kaum hawa, selain mempermudah menikmati titik sensitif, akhir akhir ini aku merasa lebih pede jika meliuk liukkan tubuhku dari atas sambil melihat ekspresi penuh nafsu lawan mainku. Sehingga aku lebih mudah menggapai puncak lagi.

‘serr… serr. serrr..’

“Ah.. ahgg.. mmhh.. hehgg… hah.”

Aku ambruk diatas tubuh Heru, menikmati lagi sisa orgasme yang baru saja kuraih.

Setelah istirahat sebentar, kurasakan kontolnya masih tetap kokoh seperti awal tadi..

‘plop…’

Kulepas sebentar, lalu kulucuti pakaianku sepenuhnya.

Aku merangkak menuju kontolnya, sementara mengistirahatkan memekku yang masih ngilu, kuberikan hisapan lagi agar tetap berdiri kokoh.

‘slrupt.. slurpt..’

“Ahh.. buk.. ohh..”

Ia berdiri, kuikuti apa maunya tanpa melepaskan mulutku.

“Mohhgg.. mohggg… mohgggmm”

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu