1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

Malamnya mereka ngobrol diteras depan rumah. Aku dichat Indah menanyakan kabar anaknya, kubilang lagi sama Heru. Tadi Roy pasti dimarahin gabis habisan mamanya, aku hanya bisa kasih saran, agar sementara dia menenangkan pikirannya dulu. Mungkin juga lagi di nasehati Heru.

Ketika sudah agak larut malam, aku mengendap dari dalam rumah mencoba mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kok pada diem? Mereka ngapain sih? batinku. saat kuintip dari balik korden, kulihat mereka malah pada bengong. Ketika aku mau menghampiri mereka, aku juga ikut bengong melihat tonjolan tenda disarung Heru, saat itu aku masih disamping tapi agak di belakang Heru, jadi dia tidak menyadari kehadiranku, sudah lama juga aku tidak melihat itunya, karena ketika tidur dia selalu mengunci kamarnya.

Aku kembali ke dalam mematikan tv, lalu ke kamar, Langsung kubuka seluruh pakaianku, dan kuambil seperangkat mainanku.

“Ah…”

Malam itu, aku keluar sampai 3 kali, dan tertidur dengan dildo masih menancap di memekku.

Ternyata hanya butuh waktu dua hari, akhirnya Roy mau pulang kerumah. Namun setelah itu, akhir akhir ini Heru jadi sembrono, saat habis mandi aku sering melihatnya yang hanya memakai handuk, sementara kontolnya kelihatan. aku jadi semakin sering membayangkan kontolnya, dan timbul hasrat dihatiku untuk menggodanya, Aku sering memakai pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhku, entah perasaanku atau tidak dia jadi sering memperhatikan tubuhku, hihi, aku pura pura cuek.

Hari Minggu saat kami lagi libur, kugunakan waktuku bersih bersih rumah, Heru dengan pengertiannya ikut membantu, aku memakai kaos dan celana tipis ketat. Benar saja dia terus memperhatikan bokongku saat aku sedang nungging atau lagi ngepel. Tiba tiba dia mendekat mengambil rokok dimeja. Aku terus memamerkan bokongku, ngepel berjalan mundur, eh..

Sore harinya kulihat dia lagi nonton tv, saat kutanya mau makan apa, dia tidak menjawab, tenyata ketiduran, ketika mau kubangunkan, aku terkejut melihat kontolnya dari balik sarung yang tak memakai Cd. Kuperhatikan lebih dekat lagi, tiba tiba dia bergerak, Ya ampuuun. aku melongo melihat kontolnya yang sekarang menyerupai kontol kuda ini..

Aku pura sibuk didepannya.. sambil terus memperhatikan senjata pamungkasnya. Karena sudah gak tahan, aku langsung ngacir ke kamar, memekku sudah basah sekali, langsung kutusuk dengan dildo favoritku.

“Mmhh.. ahhh…”

Selanjutnya ada kejadian kejadian tak terduga yang kualami dan membuat gairahku padanya terus meningkat.

Yang pertama ketika lampu kamarku mati, kuminta Heru menggantinya dengan yang baru. Saat ia naik kursi, sedang aku disebelah kursi yang ia naiki, memegang senter menyoroti lampu yang ia ganti. Tiba tiba sarung yang ia pakai melorot, terpampanglah kontolnya tepat didepan wajahku. Aku tersentak kaget..

Kedua saat Heru sedang sakit. Sudah kupaksa dia untuk periksa kedokter namun selalu ditolaknya. Lalu ia minta izin cuti, malah pak Budi sekeluarga menjenguknya dan memaksanya periksa ke dokter.

Besoknya dia memintaku untuk ngerokin tubuhnya, saat aku menyuruhnya berbaring kulihat kontolnya yang tegang. Mungkin karena dirasakannya geli saat ku kerokin. Saat itu aku langsung horny, tanpa sadar tanganku malah lebih sering menggesek kontolnya dari pada kerikan di perutnya.

Perlahan ia tuntun tanganku kekontolnya, aku yang sudah dirundung nafsu secara insting memberinya handjob. Tangannya juga meraba dan menggosok memekku dari luar dasterku. Tiba tiba kurasakan kontolnya semakin mengeras, ia melenguh saat memuntahkan spermanya, banyak sekali. Aku langsung keluar kamar mengambil tissu dan membersihkannya.

Dia minta maaf padaku, aku memilih diam sambil tersenyum, aku buru buru keluar kamarnya, aku takut jika saat itu dia memintaku melanjutkannya, aku tak akan kuasa untuk menolak. Seperti biasanya aku langsung masturbasi, aroma pejuh yang masih tercium ditanganku membuat nafsuku sampai keubun ubun. Malam itu, saat kuraih orgasme pertama, kedua, dan ketiga, masih belum terasa bagiku, akhirnya orgasme yang kelima baru membuat ku puas dan tertidur.

Sampai sampai aku bangun kesiangan, sprei kasurku membekas genangan air dari orgasmeku semalam.

Kubawa sprei, sarung guling, dan sarung bantal ke kamar mandi, tiba tiba aku dikagetkan Heru yang sudah ada dibelakangku. Kutawarkan mau sarapan apa, dia bilang ingin bubur. Aku langsung pergi ke tukang bubur yang biasa jual dekat rumah kami.

Dan kejadian terakhir yang baru saja kualami tadi malam, saat listrik padam, di dalam kegelapan kami saling melepas nafsu.

Aku benar benar tidak menyangka Heru melakukannya padaku. Sebuah fantasi yang kuidamkan sejak dirinya masih sekolah, akhirnya terwujud.

Lamunanku buyar ketika kudengar suara kamar mandi dipakainya. Jantungku berdegup kencang karena malu dan takut jika bertemu dengannya. Ku coba menenangkan pikiranku. Kuputuskan untuk bersikap biasa saja, seolah tidak ada apa apa, tapi untuk saat ini kutunggu dia selesai dulu, nanti kalo dia sudah kembali ke kamar aku baru mandi.

Beberapa menit kemudian kudengar suara kamar mandi sudah tidak terpakai. Lalu pintu kamarnya terdengar dibuka dan ditutup. Hufff… tenang tenang.. Kukenakan handukku lalu pergi kekamar mandi.

Kuguyur tubuhku, terasa segar dan fresh pikiranku, ku korek celah memekku untuk membersihkan sperma Heru.

Beruntung tadi malem safeday. Wah.. kalo dia minta lagi, bisa berabe nih… dia??? Kupikir aku sendiri yang bakal gak tahan & minta duluan. 😅😅 harus pakai kontrasepsi nih, gumamku dalam hati.

Selesai mandi, kulihat tidak ada, mungkin masih dikamarnya. Didalam kamar saat sedang memakai daster santaiku, jantungku masih berdebar. Penasaran apa yang akan dilakukannya jika bertemu denganku.. Pikiranku dan hatiku terus berkecamuk.

Tenang tenang… Oke.. bersikap seperti mama yang biasanya. Batinku. Sekarang saatnya bikin sarapan..

Ketika sibuk didapur, kudengar pintu kamar Heru terbuka.. Sepertinya dia menghampiriku.

“Pa.. pagi Ma!” Sapanya.

“Pagi… Baru bangun Her?? Udah mandi belum??”

Tanyaku padanya, tanpa berbalik.. Padahal aku sudah tahu kalo dia udah mandi..

“U.. udah kok ma!” Jawabnya. Sepertinya dia jadi canggung.

“Ya udah tunggu bentar.. ni hampir selesai kok.!” Balasku.

Setelah selesai, kusiapkan dimeja makan. Kucari dia, diruang tamu, dan ruang tv gak ada, dikamar juga gak ada.. Kemana ni anak?? Tadi aku juga gak dengar suara motornya, jika dia keluar..

Kupanggil agak keras.

“Her??? Sarapannya udah mateng nih.. Her..?”

“I. iya ma bentar!” Jawabnya, dari arah suaranya sepertinya dia lagi diteras.

Saat dia ke meja makan, sepertinya dia masih gak berani memandangku. Menu pagi ini kubuatkan dia oseng kacang panjang dan kangkung, ayam goreng dan telur dadar, spesial hari ini, sambal yang kubuat ku campur banyak taoge, haha tahu kan maksudnya 😂. Yaa biar stok spermanya terjaga 😂😂.

“Ella gak sampai nelfon kamu??” Tanyaku membuka percakapan.

“Mm.. gak sampai ma?” jawabnya.

“Kali aja minta transferan…!” Kataku lagi.

Suasana jadi agak hening..

“Mm.. ma?”

“Ya… ada apa??”

“Eee.. hehe gak papa!”

Jawabnya cengar cengir.

“Hari ini kamu ada acara gak?” Tanyaku.

“Gak kok ma, emang kenapa?” Jawabnya.

“Hari ini kita bersih bersih lagi ya, teras depan, samping, ama belakang rumah, potong rumput, sama bersihin selokan, Musim hujan gini kalo lingkungan gak bersih bisa jadi sarang nyamuk..!” Kataku.

“Huum. siapp!” Jawabnya bersemangat. Dia mulai bersikap biasa, mungkin tadi dia mau menanyakan kejadian semalam, tapi gak jadi, jika memang dia bertanya begitu, mungkin akan ku jawab lupa & ketiduran didepan TV.

Saat sibuk cuci piring dan peralatan masak yang tadi kugunakan, tiba tiba timbul pikiran ngeresku. Aku tertawa kecil.. Sementara Heru sudah mulai sibuk di samping rumah. Setelah selesai, aku kekamar sebentar, kupelorotkan CD ku, lalu keluar membantu Heru. Hihi aku ingin melihat reaksinya, jika tahu aku gak pakai CD.

Kulihat dia sedang sibuk memangkas rumput dengan arit. Kami hanya mem paving teras depan rumah dengan hiasan bunga bunga di pot, kiri rumah mepet pagar tembok, sementara samping kanan rumah ada area kosong, biasanya buat jemur pakaian, disekitarnya beberapa pohon buah mangga, pepaya, jambu berjejer di dekat pagar tembok, sekitar panjang 3m x lebar kebelakang 13m, paling belakang ada garasi.

Aku mulai bersih bersih di pelataran depan rumah, dan memotong cabang cabang bunga di pot agar terlihat rapi. Setelah itu menyusul Heru disamping kanan rumah, kuposisikan diriku jongkok beberapa meter dihadapannya, sambil pura pura sibuk mencabuti rumput. Aku menunduk tidak melihatnya, kudengar suara tebasan aritnya berhenti, aku bergerak kedepan bertumpu lutut kananku, kaki kiriku kubuka sedikit, dan tangan kiriku kutumpukan diatas lutut kiri, sementara tangan kananku seolah menjangkau rumput agak jauh.

Jantungku benar benar berdetak kencang. Terasa memekku gatal, pasti basah nih, batinku. Sekilas kulirik, dia melongo melihat memekku. Aku tertawa dalam hati. Aku selalu mencukur bulu kemaluanku, agak risih kalu panjang. hehe. Aku pelahan bergerak kedepan. Kudengar lagi suara aritnya memotong rumput.

“Kalo manjat hati hati Her” Pesan ku.

“Iya ma tenang aja” Jawabnya.

Sementara aku membersihkan selokan.

Setelah luar rumah beres, lalu kami cuci tangan dan kaki, lanjut bersih bersih dalam rumah. aku ngepel lantai, heru sibuk membesihkan meja, lemari, rak tv, dan melap perabotan rumah. Saat membersihkan debu debu di depan rak tv, aku menghampirinya, memamerkan pantatku lagi, dia merespon, pura pura mendekat, seperti dulu, kali ini petting sambil nungging.

Akhirnya acara bersih bersih selesai, kusuruh dia mandi lagi biar tubuh gak gatal, setelah dia selesai sekarang lanjut nyuci..

“Biar Heru bantu ma!” Tawarnya.

“Gak usah… tinggal masukin mesin cuci aja kok..” Jawabku.

“Kalo gitu ntar Heru yang jemur ma!” Tawarnya lagi

“Oke deh!” Jawabku.

Setelah selesai kubilas, Heru yang menjemurnya. Aku lanjut mandi.

Habis mandi, aku pakai baju dan celana santai, kulihat Heru nonton tv duduk disofa panjang, dengan kaki diselonjorkan kedepan. Aku menyusul duduk dibawahnya dan bersender, kepalaku tepat dibawah selangkangannya. Perlahan dia bergeser kebawah sedikit, sehingga kurasakan pelernya yang terbungkus celana pendek menyentuh belakang kepalaku, kumajukan sedikit tubuhku, lalu tangan kiriku kujadikan bantalan diatas kontol Heru, namun dengan posisi punggung telapak tanganku yang menempel belakang kepalaku, sehingga telapak tanganku yang menempel dan menggenggam kontolnya, kuremas pelan pelan, kurasakan langsung tegang.

Ku buka dan kutekuk kakiku jadi ngangkang, tiba tiba kaki kanannya, diarahkan ketengah selangkanganku, dia gesek tumit kakinya di permukaan memekku yang masih terhalang celana, Ahhh.. terasa mulai basah lagi celana dalamku. Namun lama lama gerakannya semakin pelan, sampai berhenti, saat kulirik, ternyata dia ketiduran..

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bangun bangun kulihat jam dinding jam 3 sore. Dibawah kepalaku terganjal bantal, dengan tubuh berselimut, Badanku terasa enteng, aku bangun, kulihat pakaianku masih rapi.. eeee kali aja waktu aku tidur dia grape grape trz insert, 😅😅. Gak tau kenapa pikiranku sekarang jadi jorok terus 🙈.

Kucari dia dikamar gak ada, dibelakang, samping rumah juga gak ada, eh motornya dibawa.. Pergi kemana dia??

Ku ambil hpku, dan kuhubungi dia.

‘tuuut… tuuut.. tuuut.. krsek krsek’

“Halo ma?? ada apa??” Tannya Heru.

“Mm.. maaf Her mama tadi ketiduran lupa masak!”

“Iya ma, tenang aja, mama pasti capek, ini aku lagi bungkus sate..” Jawabnya.

“Ow gitu, eh nasinya tadi masih banyak, gak usah beli nasi ya!” Kataku.

“Iya ma…” jawabnya

“Ya udah hati hati..” kataku

“Okeee” jawabnya.

Sepulang kerumah, dia bawa beberapa kantong plastik berisi, minuman, roti, susu kaleng, aneka kue basah dan kering, snack.

“Banyak amat..?? Beli apa aja?” Tanyaku.

“Hehe. mendung gini pinginnya makan & ngemil ma” Jawabnya

Lalu kami makan bareng, hari semakin sore berganti petang.

Malamnya ku periksa jadwal kerjaku besok, seperti biasa Hari Senin ada rapat mingguan.

Kusiapkan laporanku. Setelah selesai aku keluar kamar, sebelumnya memang kusengaja memakai baju tidur tipis, ingin kugoda Heru lagi. Hmm? tidak ada diruang tv, diteras juga gak ada.. Biasanya kalo aku yang lagi nonton TV dia sibuk dengan hpnya diteras depan sambil ngopi. Kalo dia yang lagi nonton

aku mengalah kusibukkan dengan browsing, main sosmed atau nonton youtube. Emang jarang sih dia nonton Tv paling pas acara bola, moto gp, atau acara komedi live. Yahhh dia dikamar.. percuma dong aku pakai baju seksi gini.

“Ku ketuk pintunya, Her mau mama masakin apa?” Tanyaku, kupancing agar dia keluar kamar.

“Gak usah Ma, Masih kenyang!” Jawabnya. Aku juga sih, sebenarnya masih kenyang gara gara tadi makan siang kelewat sore.

“Mm.. ya udah kalo gitu..” Balasku.

😑😑😑😑😑😑😑

Aku berbaring diatas kasur, pikiranku melayang, Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian malam itu, sikap Heru juga biasa biasa saja, seperti tidak ada sesuatu yang terjadi diantara kami, malah kebiasaannya yang sembrono, saat habis mandi yang kadang memperlihatkan sedikit kontolnya, sekarang dia lebih hati hati, dan tidak pernah melakukannya lagi.

benar dugaanku dulu, dia tidak merayu dan memintaku, namun aku yang jadi gelisah, aku yang mengharapkannya menyentuhku, Apa dia telah sadar dan menyesal, telah menggauli mamanya?? Apa yang harus kulakukan, apa aku harus memintanya secara langsung?? Bagaimana kalau dia menolak? dia akan menganggapku sebagai wanita murahan.

“Ahh.. mmh.. ohh..” Rintihku.

Tapi rasanya… kenapa?? kenapa rasanya hambar??.. Setelah merasakan pelukan tubuh dan kontol Heru, entah kenapa mainan ini sepertinya terasa tidak senikmat dulu. Walaupun akhirnya aku sampai beberapa kali, tapi aku semakin gelisah.

Hari kelima, sepulang kerja, aku langsung meloncat ketempat tidur. kepegang keningku.. Terasa pusing, karena gairah yang menggelora tapi tak tersalurkan. Aku berfikir sejenak, kenapa malam itu aku dan Heru bisa bergumul?? Apa karena suasana waktu itu yang gelap? dan cuaca dingin dikala hujan?? sehingga membuatnya nekat?

Rambutku kuacak acak karena tambah pusing 😭😭.

Bentar… Bentar… Berpikir… Berpikir… kalau pepatah mengatakan ada banyak jalan menuju Roma..

Hmmm… Ada beberapa kondisi menurut asumsiku dalam situasi saat ini yang aku tahu;

Pertama aku yakin dia juga punya hasrat padaku. Karena waktu itu dia yang pertama berinisiatif merabaku. sampai akhirnya kami bercinta semalaman.

Kedua, walaupun ini fifty fifty.. antara benar atau salah asumsiku.

Point A. dia malu melakukannya secara terang terangan.

Point B. dia merasa bersalah dan menyesal apa yang dia lakukannya itu melanggar norma dan aturan, sehingga tidak mau menyentuhku lagi.

Kesimpulannya;

Pertama, Jika dia punya hasrat padaku seharusnya jika kuminta “itu” padanya, kemungkinan besar dia juga akan mau kan.

Kedua point A. Jika dia malu melakukannya secara terang terangan, aku harus bisa memancingnya dan menciptakan situasi seperti, terjadi ketidaksengajaan, sehingga dia mau bereaksi seperti malam itu.

Kedua point B. Hmmm.. aku tidak bisa berbuat apa apa, memang benar apa yang telah kami lakukan itu salah. Jika seperti itu pemikirannya, aku hanya bisa memendam hasrat ini untuk selamanya.

Aku bangkit dari kasur, mandi dulu ah. biar agak fresh. Sehabis mandi, kudengar suara motor Heru baru pulang kerja. Aku teringat kecerobohannya saat habis mandi ia sering menyelipkan kontolnya diikatan handuk, hmm… muncul ide nakalku, aku mencari sedikit kulipat handukku, dan kulilitkan ketubuhku, ujung bagian bawah handuk yang kupakai tepat di dibawah pantatku.

“Iya… iya huum mbak, besok saya akan percepat pengajuannya… blabla.. bla”.

‘Cklek…’ kudengar suara pintu depan terbuka.

Aku masih terus pura pura nelfon.

“Haha.. iya mbak.. mungkin jam 1 siang..” Kata kataku ngaco saja. Posisiku memunggungi pintu masuk.. Kulirik dimeja ada beberapa print laporan kubaca sambil nungging.

“Iya mbak, laporan dari pak Eko saya terima kemarin, huum.. belum sih.. ya… iya..”

Aku yakin dia memperhatikan pantatku dari belakang, dengan posisi ini, aku juga yakin memekku terlihat jelas, Setelah beberapa menit aku pura pura menengok kebelakang.

“Ehhh.. Her..!” Aku pura pura kaget.

“Ehh.. i… iya ma…!” Jawabnya juga agak panik.

Aku kembali ke kamar masih pura pura nelfon.

Di kamar aku tertawa, sambil kubenamkan wajahku didalam bantal.

Saat makan malam tiba, aku juga berencana menggodanya, kurebus air diteko, kuatur ukuran air, dan besar api dikompor, agar nanti pas makan, tiba tiba tekonya bunyi. Kupanggil Heru untuk segera makan, saat menyiapkan makanan aku menunduk didepannya, memang sudah kupersiapkan memakai daster yang longgar bagian atasnya juga tanpa memakai BH, dengan begitu dia pasti melihat ketekku yang menggantung, kulirik dia curi curi pandang.

“mmhhh.. iya tad mama lupa rebus air.” Aku bangkit dengan sengaja menyenggol gelas berisi air sehingga tumpah dipangkuan heru, dan pecah saat jatuh kelantai.

“Ehh.. maaf Her… aduhh.. pecahan gelasnya kena kakimu?? sarungmu basah lagi..” Tanyaku pura pura panik, sambil mengusap pahanya yang basah, tibatiba diantara kedua pahanya tercetak tonjolan kontolnya, kuusap sekalian.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu