1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

🚦🛵🛵🚦🛵🛵🛵

Setelah sampai rumah, Ella masuk duluan.. Kuparkir motorku disampung kanan rumah.. Aku mencoba menenangkan pikiranku, sambil memikirkan speak speak buat mastiin kesimpulanku tadi..

Ia duduk disofa ruang TV, menaruh kantong plastik tadi di meja.. Lalu memandangku tajam.. Pandangan matanya benar benar membuatku lemas.. Ada aura intimidasi yang kuat, seperti berkata, ‘Sini!!… kamu tadi mau ngomong apa!’ 😅.

Aku mencoba tetap tenang dan santai… Pelan duduk disampingnya.

“Eeemm… Oke… Gini.. Denger dulu apa yang akan kukatakan. Agar semuanya jelas.. El.. sebenernya… aku.. aku sejak dulu… Jatuh cinta padamu.. Dan.. aku sadar.. cintaku telah memasuki zona terlarang.. tidak mungkin kita menjalin hubungan sebagai kekasih.. Tapi.. jika kau bukan adikku pun, kupikir juga sangat mustahil mendapatkan cintamu..

“Jadi aku mencoba membuang semua pikiran itu, namun suatu hari, aku mengetahui masalah yang selama ini mama sembunyikan dari kita, ternyata mama kesepian, sebenarnya ia masih memiliki hasrat sebagai seorang wanita, menginginkan belaian seorang pria, aku tahu hal ini ketika melihat… mmm.. koleksi..

“Sejak saat itu, pikiranku jadi terganggu, aku kasihan padanya.. Hingga suatu malam ketika hujan petir datang, dan listrikpun padam, Saat mencari lampu senter, tubuh kami senggolan, Karena situasi dan kondisi yang begitu mendukung… lalu.. mmm.. secara insting kami pun melakukannya…” Aku diam..

“J.. jadi begitu ceritanya.. Aku nggak nyangka… ternyata mama juga… #$@@#@**׶”

Kalimat terakhirnya terdengar sangat lirih sampai aku tak dapat mendengarnya… Ella berhenti bicara.. Kamipun saling diam.

“Ma.. maafin Ella kak.. Ella… Ella seb.. sebenarnya juga sayang sama kakak…!”

Aku tersenyum, dan kuelus kepalanya..

“Aku juga sayang kamu kok!” Jawabku..

“T.. tapi bu.. bukan sayang dari s. seorang adikk… A.. kku j.. jatuh cinta… sama kamu kak..!!!”

Tiba tiba Ia memelukku erat.. Membenamkan wajahnya di dadaku.

“Dulu aku juga berfikir sepertimu, walaupun aku mencintaimu… tapi… Ikatan kita sejak lahir.. tidak.. merestui perasaan cintaku… Jadi aku hanya bisa memendam semua ini… Sampai… waktu aku pertama kali lihat mama dan kakak bergumul di depan TV, Hatiku sangat sakit… Pikiranku shock.. Kenapa kakak dan mama bisa melakukan hal itu??

OMG ternyata kesimpulanku tadi benar?? Ini bukan mimpi kan?? Tubuhku terasa kaku.. kedinginan..

“Selama ini aku pura.. pura jutek.. agar mama dan kakak nggak curiga dan menyadarinya.. Sejak kecil aku selalu bercita cita memiliki kekasih atau suami seperti kakak… yang baik hati, selalu peduli sama keluarga, selalu bersikap tenang dalam menghadapi apapun… Dimataku.. kakak benar benar terlihat tampan dan keren..

Aku hanya bisa melongo mendengar kata katanya.. 😮😐😮.. ya.. jadi GR dikit sih, sambil menggosok jari dibawah hidungku 😂. Tak kusangka dari bibir tipisnya terucap kata cinta untukku.. perasaan yang selama ini ia sembunyikan dari siapapun.. terkejut… sampai telapak tangan dan kakiku terasa dingin..

“Ak… eeee… mmm… huhhhh …”

Aku sampai tidak bisa bicara.. Ku sandarkan kepalaku di sofa, dan menatap keatas..

“Ohh.. ya ampuunn.. Kenapa semua ini bisa terjadi???” Eluhku…

“Kak???” Ella seperti meminta jawaban kepastian..

“Aku… tak sanggup menatap wajah indahmu Ell.. Terlalu silau dimataku…” Kataku sambil tersenyum masih menatap langit langit ruangan ini…

“*Sugghh.. ihhhh… dasarrr..!!”

Jawabnya sambil menggosok wajahnya didadaku…

Kuturunkan pandanganku… dari bawah

Ia masih menatapku, dengan senyum campur tangis…

“S.. sudah dari dulu kak.. aku memimpikan hal ini.. Benar benar nyaman… Berada dalam pelukan dan belaianmu!”

Tanpa perintah… tapi menuruti naluri diriku sebagai lelaki, dan insting wanita Ella, mulut kami saling mendekat…

“Mcupp… Mmhhh… mcupp… mhh..” Kami berciuman mesra.. Semakin panas, tanpa sadar tubuhnya sudah berada diatas pangkuanku. Lidah kami serasa tak mau terlepas. Tanganku mulai sibuk melepas jaket dan kaosnya.

Teteknya yang ranum terbalut bra, kuraba pelan, terasa agak keras, memang tetek mama lebih besar jadi lebih empuk 😅, Ku cium leher depannya, dan kucoba melepas ikat BHnya dibelakang punggungnya.

Jantungku kian berdetak kencang ketika terlihat tetek putih mulus tanpa noda, masih membusung kedepan dengan puting warna ping.

Kujilat perlahan puting kirinya, sementara jari tanganku memlintir puting kanannya.

“Mmah.. ah.. kak… gel.. li..” Desahnya sambil mendongak keatas.

Mulut dan jariku bergantian memainkan tetek kanan kirinya.

Kembali kulumat bibirnya, tanganku kini berusaha melepas celana yang ia paka. Ketika kancing celananya terlepas, Ia sedikit mengangkat pantatnya, tentu saja dengan sigap kupelorotkan sampai lututnya. Karena belum lepas semua. Kuangkat tubuhnya agar dia berdiri didepanku.. Sret.. srett.. srett.. Terlepaslah celananya, kini tinggal celana dalam saja yang masih melekat ditubuhnya.

Kusuruh rebahan di sofa, aku duduk disebelahnya, kulumat putingnya lagi. Karena ini pertama kalinya melihat tetek seorang gadis yang masih kencang dan imut imut. Membuatku ingin terus menyedot putingnya. Tangan kiriku mulai meraba memeknya yang masih terbalut CD.. Jari telunjukku mengusap belahannya.

”, Mhh… ahhh..”

Terasa CDnya mulai basah.. Perlahan kususupkan tanganku kedalam CDnya.. Ehh?? Jembutnya tebal sekali, batinku. Mungkin jarang ia cukur kali 😅😅, aneh juga sih, karena terbiasa meraba jembut mama yang rapi.

‘Cup.. cupp.. cupp..’

“Emmh… ah… ah..” Aku masih sibuk menyedot puting dan meraba belahan memeknya.. Karena udah penasaran pingin liat memeknya, segera ku pelorotkan CDnya, satu satunya kain yang masih melekat ditubuhnya tadi.

‘Srett.’

“Ah…’

Segera kulebarkan pahanya, Wooww…

“M.. memek kamu indah banget Ell..!” Kataku terpana melihat memeknya yang masih tertutup rapat, dengan warna bibir merah muda.. 😍😍😍😍😍.

Tanpa ba bi bu, langsung kusosor dan kusedot sedot memeknya.. mhh.. gurih.. agak asin asin gimana gitu 🤣🤣🤣. (Ngawur om)

“Sssttt… hh.. ah.. adduh kkak.. g. geli..” Jeritnya manja dengan kepala mendongak keatas.. Masih tanpa menggunakan jari tanganku, kucoba membuka belahan memeknya dengan lidahku, dengan gerakan vertikal dan memutar..

Oh ya.. hampir lupa ada satu titik paling sensitif pada seorang wanita, benar.. clitorisnya.. saat kujilat dan kusedot dikit, kedua pahanya langsung mengapit kepalaku.. Dan ketika kugigit pelah..

“Haooogghh…”

‘Serr… serrr… serrr..’

Pantatnya terangkat tinggi tinggi, sambil mengejang dan menyemprotkan cairan orgasme seperti kencing.. Kepalaku yang masih terapit di selangkangannya hanya bisa pasrah menerima semprotan tadi, tanpa bisa mengelak..

“Hagg.. hah.. haaaahh.. haaaahh..”

Perlahan pahanya mulai terbuka, aku berdiri dan mulai melepas pakaianku…

Kini perlahan kulepas baju ku, saat aku mau melepas celanaku, Ella segera bangkit, menahan tanganku, perlahan ia lepas sabuk dan kancing celanaku, lalu diturunkannya pelan pelan bersamaan dengan CDku.

‘Plaakk’

“Ahhh…” Lenguhnya. ketika kontolku terbebas dari CD, dan menampar dahinya.. Aku cuma bisa tersenyum melihat tingkah lucunya. Ia tarik celanaku sampai pergelangan kakiku, setelah kulepas, aku dibimbingnya untuk duduk disofa, sementara dia masih merangkak dibawahku.

“P.. puya kakak.. g. gede banget.. 😮😮😄😅” Ucapnya entah kagum atau merinding melihat kontolku yang sudah tegang…

“Hehe… Masih berani lanjut??” Pancingku.

“I.. ya..” Jawabnya pelan, dengan mata masih melongo memperhatikan kontolku.

Perlahan ia mulai meraba dan mengocok kontolku, tangannya yang lebih halus dari mama, membuatku semakin panas dingin..

Dan..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu