1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

“Aduuh ma.. udah gak tahan nih..” Jawabnya.

Aku tidak begitu menggubrisnya, melanjutkan pekerjaanku mencari pesanan 2 wanita didepan. Tiba tiba Roy keluar dari tempatku, saat kulirik ternyata dia mengambil kursi agak tinggi didepan, disejajarkan dengan kursi yang sama tinggi disebelah meja kerjaku. Ia naiki kursi itu, sementara aku nungging mencari blouse tersebut.

Kurasakan tangannya meraba dan meremas pantatku. Kubiarkan saja, karena Nike juga sibuk didepan. Setelah ketemu kuberi tahu Nike untuk mengambilnya, dan di cek 2 wanita tadi. Tangan dan kaki Roy menarikku mengisyaratkan agar aku duduk disebelahnya, kuturuti saja. Aku lupa bawahan yang kupakai rok model kancing sampai bawah, jadi ada beberapa celah, salah satunya tepat didepan memekku.

“Mhhmm??!”

Kulirik dia pura pura sibuk dengan hp ditangan kirinya. Memekku terasa semakin basah. Tiba tiba gerakannya berhenti, tangannya sibuk mengeluarkan kontolnya lagi, dan meraih beberapa tumpukan baju ditaruh diatas pahanya. Mungkin maksudnya jika nanti Nike mendekat Ia bisa menutup kontolnya. Ia bimbing tangan kiriku mengocok kontolnya, lalu ia lanjut mengorek memekku dengan jarinya, Aku semakin membuka lebar pahaku.

Tiba tiba mereka mendekat. Membawa beberapa pakaian. Sontan aku melepas kocokan Roy, ia juga segera menutup kontolnya dengan beberapa tumpuk baju dipahanya tadi.

“Semuanya berapa mbak?” Tanya salah satu wanita tadi. Aku turun dan mengambil nota serta kalkulator dimejaku.

“Yang ini 150rb, yang ini 130rb, Celana ini 300rb, 2kaos 160rb.. total 740rb mbak!” Jawabku. Mereka memberi 8 lembar warna merah, lalu ku beri kembalian 60rb.

“Makasih ya mbak..” Saat kuserahkan uang kembaliannya sambil tersenyum. Nike mengantarnya kedepan sambil ngobrol.

“Huuuuhhhh… kamu ini bandel banget sih Roy!” Bisikku padanya.

“Hehe.. tapi mama suka banget kan, soalnya tadi jari ku terasa tersedot sedoot ma.. basah banget lagi!!” Jawabnya cengingisan.

“Mm.. ya.. ee.. w.. wajar kan..!” Balasku malu malu.

Lalu dia turun dari kursinya beralih dibelakangku, Rokku disingkap keatas..

“Heii.. mhhmm ahh…!”

Lidahnya menyusuri memekku. Jadi aku berdiri agak nungging, bertumpu kedua siku ku diatas etalase. Kulihat Nike samar samar karena tertutup banyak pakaian yang tergantung. Tiba tiba ia berhenti, kurasakan pahanya menyentuh pahaku, ia gesek kontolnya dimemekku. kutengok dia membungkuk, kepalanya ia tempelkan dibawah tetekku.

‘Blesss…’ Perlahan kontolnya kutelan dalam memekku.

“Auhhfff…” Kepalaku sampai mendongak keatas. Sensasi nikmat dan perasaan berdebar membuatku semakin terhanyut. Pelan pelan ia gerakkan kontolnya. Aku berusaha menjaga keseimbangan tubuh atasku agar tidak terlihat bergoyang goyang.

“Mhh.. ahh.. sstt…”

‘Jleb.. jleb.. jleb.. jleb..!’

Lama lama gerakannya semakin agresif, sampai sampai tubuhku ikut melorot, kedua telapak tanganku berpegangan pinggir etalasae, dan janggutku bertumpu diatas kaca.

“Ahh.. mhh.. P.. pelanin.. di.. kit R.. oy!” Pintaku padanya. Namun ia tetap tidak menggubrisku. Sensasi nikmat ini akhirnya mengantarku pada puncak..

“Hegggh… hahgg.. hah.. hahh..”

‘Serr… serr.. serrr.. serrr..’

“Hugggg…” .. Dengan refleks Roy memeluk erat tubuhku yang lemas dan hampir jatuh..

“Hahh.. hahh.. hahh… mhhh. mmcp..”

Kami berciuman lembut…

Kulihat arlojiku jam 12 lebih seperempat..

“Hah… Bentar Roy.. Bi.. ar kus.. suruh Ni.. ke beli makan siang.. ah.. hahh.” Kataku.

Perlahan Roy melepas pelukannya.

Kuambil dompetku dimeja, kutunggu sebentar agar nafasku kembali normal.. lalu kupanggil Nike.

“Nikk.. Udah jam makan siang nih.. Kamu sama Rahma bungkus makan ya, 5, soalnya ada Roy juga..“. Kataku.

“Iya buk..” Jawab Nike kearahku. Lalu pergi ke toko sebelah memanggil Rahma.

Saat kupastikan mereka sudah pergi boncengan naik motor, aku segera berbalik memeluk dan menciumi Roy..

“Mhh.. mccppm.. mwahh.. kamu nakal ya.. udah bikin mama horny kayak gini”.

Lalu kutuntun ia duduk dikursi meja kerja yang lebih pendek dan empuk. Kutindih dengan posisi membelakanginy. Segera kuangkat rokku, dan kukangkangi pahanya, kutuntun kontolnya mencari lubang memekku.. dan…

‘Blesss… plokk.. plokk.. plookk..’

Kugoyang sekuat tenagaku.

“Mhh.. ah.. sst.. uhhm. ohh..” Desahku

Tangannya mengeluarkan tetekku, dan langsung meremasnya, jarinya juga memainkan putingku.

Jika lelah, hanya kumajumundurkan pantatku, setelah pulih ku goyang naik turun lagi.

Lama lama kurasakan sesuatu yang nikmat akan menghampiriku lagi, tentu saja semakin keras kugoyang..

‘plokk.. plokkk.. plokkk.. ’

“Ahh.. ihh.. ohh.. ughhhgh.. hegghmm.”

‘Serrr… serrt.. serrr…” Kuraih orgasme keduaku. Kepalaku mendongak keatas perasaanku seperti melayang.. Kudiamkan kontol Roy mengganjal dimemekku.. Dia menarik penggungku mencoba menciumku dari belakang, kutengokkan kepalaku agar mulut kami bisa bertemu.

“Mmhhh… mmccpp.. muh.. hah..”

“Mama masih kuat?” Tanya dia.

Aku hanya mengangguk dengan tatapan sayu. Sebenarnya agak capek, namun karena dia belum meraih puncak kucoba menguatkan tubuhku..

“Huugggg../Ahh…” Dia angkat tubuhku beralih nungging disamping meja. Tanpa mencabut kontolnya. Dan..

‘Plokk.. plokk. plookk.. plokk..’

Dia langsung menghujam dengan kecepatan penuh..

“Ahh… ohh.. uhgg.. hah…” Aku hanya bisa merem melek merasakan ngilu dan nikmat dimemekku. Kaki kiriku perlahan diangkat, jadi lengan kananku kutaruh diatas meja sebagai penyangga ohh siall.. nikmat bangett..

Ujung kontolnya terasa membuka mulut rahimku.. sontak sekujur tubuhku terasa bergetar, jika aku keluar lagi, tapi dia masih belum bisa gawat nih.. kucoba mengencangkan otot memekku seperti menahan kencing..

“Ohh. m ma..” Tiba tiba mulutnya beralih melumat bibirku dan beberapa dorongan kurasakan cairan hangat menyemprot didalam memekku..

‘Crott… crott.. crott…’

Tubuhnya menggelinjang, melesakkan kontolnya dalam dalam, saat kulepas cengkeraman memekku, aku rangsangan hangat didalam membuatku meraih orgasme ketiga..

‘Sertt… ser… serrrr..’

“Ohmm.. mhh.. ahh.. mh”

Kami saling menikmati sisa pucak yang baru teraih… Dicabut kontolnya. Aku ambruk diatas meja dalam keadaan nungging. Segera kuraih tissu di sebelah kepalaku. Lalu kuusap memekku. Roy ambruk kebelakang dengan kontol masih tegang dan berlumuran cairan spermanya dan vaginaku. Aku turun, tidak kubersihkan pakai tisu, namun ku hisap dan kusedot sedot kontolnya.

“Ohh.. ma.. ahh.. hohh…” Tangannya mengelus kepalaku, kulirik wajahnya mendongak keatas sambil ngos ngosan.

‘Slrpp.. slrrtpptt.. mbwah..’

Dari luar kudengar suara motor nike sudah tiba, segera kusuruh Roy membetulkan celananya, begitu juga denganku membersihkan mulut, serta meja yang terkena lelehan spermanya tadi..

Setelah makan siang Roy malah tertidur di lantai.

“Hah.. kasihan juga ni anak.. dia kecapaian, makasih sayang.. mcupp..” kataku pelan sambil mengecup keningnya. Lalu ku kirim pesan pada papa kalo Roy lagi disini, ntar gak usah jemput aku…

💏💏💏💏💏

Suatu hari suamiku dapat undangan pesta perkawinan rekannya, salah satu pemilik butik langganannya, dia mengajakku sekalian.

Dan di hari dimana acara hajatan diselenggarakan tiba, kebetulan acaranya malam hari. Sebelum berangkat, aku ingin dia memilihkan pakaian buatku pakai nanti.

“Pa? Pantesan yang mana nih?” Kutunjukkan padanya beberapa stel koleksi pakaianku.

“Terserah aja deh ma” Jawabnya.

“Gimana sih??, kalo terserah, buat apa mama tanya sama papa! Dari tadi mama bingung, soalnya menurut mama ini bagus semua, tapi penilaian bagus secara subyektif beda beda kan, kalo ini bagus buat mama, mungkin gak bagus jika dilihat orang lain… bla.. bla..” Aku nyerocos sendiri.

“E.. iya i.. tu ma. kalo menurut papa sih oke, hehe!” Jawabnya sambil menunjuk kebaya bermotif bunga dengan warna orange, ping, biru laut, dan berdasar warna hijau tua. Hmm?? Sekilas ada perasaan kalo ini kupakai kelihatan kok kayak nenek nenek. hehe, ya udah deh, mungkin aja kalo kupakai penilaian orang lain bagus.

Saat mau berangkat kulihat Roy lagi nonton TV, tapi sibuk dengan hpnya.

“Roy, papa sama mama mau ke kondangan! Kamu gak ada acara kan? Dirumah saja ya, biar gak kosong!” Kata papa.

“Iya pa tenang aja!” Jawabnya.

“Dasar ni anak gak pernah mau belajar, bentar lagi ujian Roy, ingett itu.. Awas kalo sampai gak lulus!” Tambahku

“Ahh.. yang penting lulus kan ma..😋”

Jawabnya. Sebenarnya dia anak yang cerdas, terbukti setahuku dia tak pernah belajar, tapi masih bisa dapat rangking 10 besar dikelasnya, kalo saja dia rajin mungkin bisa aja dapet rangking 1 🤣. Gak tau kalo itu hasil nyontek sih 😅.

Saat papa sedang ambil mobil digarasi. Kembali iseng kugoda dengan bergaya bak model disampingnya, memamerkan seksinya pantatku, meremas remas tetekku, dan terakhir, kukeluarkan tetekku dari kembem terbalut kebaya. Seketika dia loncat. kukembalikan tetekku dan kurapikan atasanku sambil berlari pelan, 🤣.

‘Plak..’ Bunyi tamparannya pada pantatku.

Dikeluarkan kontolnya yang mengangguk angguk sambil mengacungkan jari tengah kepadaku🖕😤. Aku hanya tertawa melihat ekspresi jengkel diwajahnya 🤣.

Kami berangkat dan tiba dilokasi jam 8 malam. Lumayan banyak tamu yang hadir. Anak perempuan pak Tyo yang nikah, jadi tidak heran banyak tamu pasangan muda mudi disana, aku jadi agak minder, tamu wanita yang hadir masih bertubuh ramping dan seksi 😒😓. Saat kulihat ekspresi mas Budi, dia terlihat bersemangat, Ternyata banyak juga kenalannya disini, kami saling sapa dan ngobrol.

“Eh pak Budi.. Gimana kabarnya pak?” Tanya seorang pemuda bersama pasangannya.

“Ow.. mas Wawan.. baik baik mas, gimana usahanya lancar?” Jawab papa.

“Iya syukur pak, lumayan ada perkembangan pesat!” Balas wawan.

“Ini istrimu ya?” Tanya papa.

“Iya pak, baru dua bulan nikah, Ini kenalan yang, sama bos Budi hehe” Jawab Wawan.

“Malam pak, Lia!” Sapa Lia.

“Malam juga… Budi.. Hem.. wah suaminya ganteng istrinya cantik benar benar serasi” Mereka saling jabat tangan. Entah kenapa agak lama papa memegang tangannya, jadi reflek kuinjak kakinya 😤.

“Awh.. ah iya ini kenalin istri saya, wanita tercantik dan terseksi didunia haha!” Sambungnya lagi.

“Malam tan, Lia,”

“Malem juga, Indah”

“Halo tan, Wawan ..”

“Iya.. Indah.!”

Mereka juga menyapa dan berjabat tangan denganku, tentu saja kupasang wajah senyum.

Ada beberapa pasangan lagi sempat kami ajak ngobrol, seperti tadi, papa sangat bersemangat jika ngobrol sama wanita wanita muda. Huh.. Agak jengkel juga sihh.. Tapiii… Yah masih mending lah, dari pada diriku yang makan anak sendiri tanpa sepengetahuannya. 😅😅.

Aku jadi berpikir, papa sebenarnya mungkin menginginkan partner seperti wanita wanita tadi, masih muda, body langsing, kenceng. Sedangkan aku kini udah tua, gembrot, kendur, pasti sedikit banyak dia jadi agak bosan😒😲.

Kami pulang sampai rumah jam setengah 11 malam. Kulihat Roy sudah tidak ada di ruang tv atau ruangan lain, pasti besok pagi dia minta jatah blowjob nih.

Tiba tiba papa langsung menarikku kekamar, entah kenapa dia terlihat nafsu sekali.

“Eh pa?”

“Ayo ma kita enak enakkan hehe,” jawabnya sambil melepas pakaianku.

“ah.. mhh..” Pasti dia lagi berfantasi sama cewek cewek tadi. Dalam dua menit, kami sudah dalam keadaan bugil.

Aku rebahan dibawah sambil ngangkang, kulihat kontolnya emang dudah tegang banget, biasanya kan perlu ku oral dulu baru mau bangkit. Digesek gesek bentar kontolnya ke memekku agar basah dan

‘Jleebb..’

‘Plokk. plokk.. plokk. plookk..’

“Ahh.. mhh.. ohh.. yahh..” Desahku.

“Hohh.. yess.. hmm.. huhh.” Papa juga benar benar bersemangat.

Tak kusangka malam itu kuraih 3 kali puncak, sedang papa 2 kali.

Saat selesai kutanyakan hal itu padanya.

“Hah.. hah.. Tumben.. papa malam ini.. kuat banget..”

“Hehh.. hahh.. iya.. habis tadi…” Dia tak melanjutkannya.

“Tadi kenapa?? Hah.. Ihhh.. Dasar.. pasti ngebayangin cewek cewek tadi kan!” Jawabku marah, sambil kupukuli tubuhnya, aku langsung tidur memunggunginya.

“B. bukan begitu ma, eee.. tadi.. anu..”

Dia mencoba memelukku sambil dari belakang.

“Udah jangan sentuh mama.. papa jahat..!”

“Yahh.. malah ngambek..” Jawabnya. Kurasakan tubuhnya agak menjauh. Saat kulirik dia juga memunggungiku.

Tiba tiba pikiran ku teringat Roy, memang saat ini dia lagi senang senangnya bermain denganku, tapi jika suatu hari dia juga sudah bosan padaku?? Waduuh gimana gawat nih.. Aku harus lebih merawat tubuhku, hhmmm… terlintas jawaban saat kuberikan pada Ratih dulu, rajin olah raga dan fitnes, agar tubuh bisa kencang dan seksi..

🏙🏙🏙🏙🏙🏙🏙🏙

Paginya saat aku bikin sarapan papa bangun tidur langsung menghampiriku dan memelukku dari belakang.

“Ma.. masih marah ya?? maafin papa dong.. papa janji gak akan ngelirik wanita lain..!”

“Hmm.. iya pa, mama juga minta maaf, mama memang sudah tua, body juga udah turun, jadi, gini deh pa, mama mau fokus dirumah, banyak olah raga dan fitnes, biar tubuh mama bisa lebih menarik lagi, jadi tugas papa, buatin mama ruangan kusus buat ngegym ya..” Jawabku.

“Hmm? Beneran ma? Oke deh… siap.. !” Jawab papa bersemangat.

“Eh tapi toko mama gimana?” Tanya papa.

“Ntar mama cari pegawai lagi, biar Ita yang urus, !” Jawabku singkat.

“Hmm.. Gitu.. siap deh ma!” Jawab papa.

Maafin mama pa, sebenarnya ini demi Roy, biar dia gak bosan sama tubuhku, jadi kalo aku fokus dirumah, waktu dan kesempatan kami buat berhubungan juga bertambah.

Mendengar papanya mandi Roy, keluar kamar langsung menubrukku di dapur menyuruhku mengoralnya. Melumat bibirku dan meremas tetek serta pantatku.

“Mhh… ahh..” karena tadi malam sudah kuduga hal ini. Papa sedang berada di kamar mandi, Dengan cepat ia balik tubuhku, lalu mengangkat daster tidurku. Ia pelorotkan celana serta CDnya. dan..

‘Blesss… Plokkk.. plookk.. plookkk’

“Ahmm.. mhgg.. uhh.. ssstt..” Ku tahan desahanku.

“Ohh.. huhh.. hahh.. me.. mek mama.. e. mmang the.. best.. Hohh..” Kata Roy disela dengusan nafasnya yang memburu. Tetekku dikeluarkan dari daster dan diremasnya sambil memilin putingku.

“Ahh.. ce.. petann.. Roy.. ntar… pa.. pa keluar.. Hegg. hh” Waktu kami memang tak banyak. Semakin cepat menghujamkan kontolnya.

Beberapa menit kemudian..

“Hughmmm… hah.. hahh../ heggehh.. ahh.. mmhh”

‘Crotttt… croott.. crooot…/serr.. serr.. serrr..’

Kami keluar bersamaan, aku sampai mendongak keatas karena terasa sangat dalam kontolnya masuk, hampir separuh jangkauan kontol papa.

Ia pegang pinggangku memompa pelan, masih menikmati sisa sisa puncaknya.

‘Pluupp..’

Saat kontolnya tercabut, terasa cairan kental mengalir dari dalam memekku, turun ke paha.. Kami segera merapikan diri.. Sempat kissing dikit.

“Mmhh.. mccpp… Love you mom!.” Ucapnya. Aku tersenyum manis, dan kucupang sedikit dadanya. Saat mamu membalas cupanganku kutahan tubuhnya..

“Eiitt.. awass… gak boleh… ntar papa tahu..!” Jawabku.

♨🌄🌄🌄🌆🌇🌃🌌🌃🌉

Akhir akhir ini aku jadi hobi menggoda Roy, aku senang melihat ekspresi lucunya. Seperti waktu itu memberi CDku padanya saat mau kerja, memamerkan pantat dan tetekku waktu mau berangkat ke kondangan, atau ketika papa sedang monton tv sambil tiduran di lantai, sedang aku duduk disofa belakangnya lagi makan pisang, kulihat roy keluar kamar, lalu kumainkan pisang dimulutku kukulum dan kujilati, aku hanya tertawa sambil menutup mulutku melihat ekspresinya.

🐥🐤🐦🐥🐨

Sudah seminggu lebih dia belum bisa menyetubuhiku semenjak terakhir kali di toko. Sementara itu aku selalu menggodanya dengan tingkah iseng dan nakalku, Saat ini pasti dia lagi pusing mikirin cara agar bisa mendapat kesempatan mengobrak abrik memekku.

Pagi ini entah kenapa dia tersenyum aneh saat bertemu denganku, sambil pandangannya menjelajahi tubuhku, seperti menyimpan suatu rencana buruk bagiku, aku jadi penasaran.

“Ada apa sih? Ngeri tahu!”

“Hehe.. hehe.. haha!” Dia hanya tertawa sambil berlalu. Aku jadi tambah penasaran, kembali kekamar melihat tubuhku dicermin besar, kupikir tidak ada yang aneh, hiiiii.. aku kok jadi merinding ya 😲.

Perasaanku jadi semakin gak enak saat dia minta uang pada papa saat mau berangkat sekolah.

“Pa.. uang jajannya dong..”

“Masa Jatah bulan ini udah habis..?” Balas tanya papa.

“Ngg.. ini nanti ada iuran.. buat.. mm. kumpul bareng sama temen temen, bentar lagi kan mau lulus, jadi eem.. pingin jalan, ama makan makan buat kenangan.. he!” Jawabnya.

“hmm.. berapa??”

“500rb aja pa ..!” Papa mengambil uang di dompetnya dan diulurkan ke padanya.

“Hehe oke makasih pa, !” Jawabnya sambil meringis memandangku sebentar. Aku hanya memasang muka masam 😒😒😒😒😒..

Malamnya saat ake sedang menyiapkan makanan yang tadi kami beli, Tiba tiba Roy ikut membantuku.

“Heh kamu jangan macam macam ya!,” Kataku padanya, sementara papa sedang rebahan di depan TV.

“Hehe.. tenang aja ma, masak gak boleh bantu bantu mama ku yang cantik & seksi ini.!” Jawabnya sambil menata piring dan gelas..

“Awas nanti kalo kamu aneh aneh lagi!” Kataku masih curiga padanya.

“Yang aneh akhir akhir ini kan mama, sering godain aku, trz gak tanggung jawab!” Balasnya sambil merengut.

“Hhh. he.. hehe!” Aku hanya bisa tertawa.

Lalu Roy mengambil sirup dan es batu di kulkas, sementara aku mengambil air dibaskom buat cuci tangan.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu