1 November 2020
Penulis —  ropek

WINCEST

“Ah.. Ng.. gak.. papa kok ma! Jawabnya

“Bentar bentar mama ambil sapu dulu, awas hati hati kena beling!” Kataku.

Kumatikan kompor, dan kuambil sapu,

“Biar aku yang bersihin ma!” Pintanya.

“udah kamu lanjut makan dulu,” Jawabku sambil nungging nyapu, kusenggolkan pantatku ketubuhnya seperti saat sedang ngepel, kurasakan dia merespon dengan sedikit menggesek kontolnya dibelahan pantatku. Sebenarnya aku juga sudah horny.

Setelah bersih kubuang ketempat sampah, aku pura pura buat teh hijau di dapur. Lalu kembali kemeja makan.

Saat mencuci piring kurasakan perih dijariku, huh pasti kena beling tadi, yahhh gak papa, cuman kegores dikit kok, Gumamku, Kulihat jariku masih terpakai cincin perkawinanku dulu. Aku jadi sedih teringat suamiku.. Maaf kan aku pa, entah kenapa aku jadi seperti ini, wanita yang haus seks, lebih parahya lagi aku tergila gila pada anak kita..

Saat dikamar aku duduk dimeja rias, masih kuperhatikan cincinku, perlahan kulepas. Sekali lagi maaf pa, sekarang rasa cintaku sudah pindah kelain hati, tidak lain anakmu sendiri. Tiba tiba aku punya ide gila. Saat ini Heru pasti juga sudah nafsu dari tadi. Dengan cepat kuganti dasterku, kupakai baju tidur, dan celana dalam saja.

Kupanggil Heru dari dalam kamarku,

“Her.. Heru??”

“Iya ma, Ada apa?” Jawabnya.

“Tolongin mama dong… Cincin mama jatuh, tapi mama cari gak ketemu!”

Kutunggu sebentar, dan

‘Cklek’

Kudengar pintu kamarku terbuka.

“Hahhh.. Ng.. ngapain mama disitu????”

Tanya dia kaget.

“Tadi jari mama yang terpakai cincin perih, gara gara kena beling, lalu mama lepas cincin di jari mama, agak sulit, biar gak memar, pas mama paksa, malah mental entah kemana, mama cari gak ketemu ketemu” Kataku bohong.

“Coba kamu cari diatas kasur, kali aja tadi mental kesana, biar mama cari dibawah sini..”

“Eer.. iya ma!” Jawabnya.

Separuh tubuhku memang berada di bawah ranjang, tapi kepalaku menengok kebelakang memperhatikan kakinya. Sepertinya dia mengganti sarungnya dengan celana pendek. Posisinya masih disebelah kanan tubuhku.

Kulihat kaki kirinyanya naik diatas kasur, sementara kaki kanannyanya masih menyentuh lantai. Entah dia mencari beneran atau menperhatikan pantatku, jantungku terus berdetak kencang. Aku masih menunggu reaksinya.

“Gak ada Her?” Tanyaku lagi, karena tidak ada reaksi darinya.

“Ee.. mm.. belum ketemu ma!” Jawabnya.

“Coba cari di sekitar bantal!” Pintaku. Posisi bantal diatas kasur berada di kiri tubuhku, karena aku berada ditengah tengah bawah ranjang.

Kulihat kaki kirinya turun kebawah, berada disamping pinggangku.. sementara kaki kanannya menggeser kekiri, sehingga mengapit pantatku walau belum bersentuhan. Tubuhku kugerakkan kebelakang sedikit, sehingga pantatku meninggi.

Lalu perlahan dia menurunkan tubuhnya, sehingga bertumpu pada kedua lututnya, saat itu juga kurasakan kulitku bersentuhan dengan celana pendeknya.

Dimajukan sedikit pinggangnya, kurasakan bongkahan celananya menggesek memekku.

“Ah…” Kurasakan memekku mulai basah.

Beberapa menit kami petting, aku sudah mulai tidak sabar.

“Masih belum ketemu Her?” Suaraku sepertinya mengagetkannya. Secara refleks dia memundurkan sedikit pantatya.

“B.. belum.. ma”. Jawabnya agak serak.

“Coba kamu cari lebih teliti disini, kali aja dapet” Kataku, sambil tangan kiriku kugerakkan kebelakang, Jariku menyingkap kesamping celana dalamku, dan kuraba memekku.

Kurasakan kedua tangannya mengusap pantatku, kutarik kedepan lagi tangan kiriku, Telapak tangannya mulai meremas pantatku yang semok, lalu kurasakan jempol tangan kanannya menyingkap CD ku, sementara jari tangan kirinya membuka memekku.. tiba tiba..

‘Slurpt.. slrrptt.. ’

Lidahnya menyapu memekku.

“Ohmmm.. ahh… sssttt” Desahanku mulai keluar.

Jarinya juga memainkan clitorisku. Seketika aku menggelinjang. Lengan kanannya merangkul kedua pahaku, sementara lidah dan tangan kirinya terus memainkan memekku.

Tak butuh waktu lama aku meraih orgasme pertamaku.

‘Serr.. serrr.. serr..’

“Ahhgg.. mmggggghh… hahh. hashh”

Saat dia tahu aku keluar, Heru malah menyedot keras memekku. Aku sampai mengejang ngejang,

“Ohh.. hah..” Entah kenapa, walaupun cuma pakai lidah dan jari, orgasme yang kudapat kali ini lebih nikmat dari waktu kemarin aku main dengan dildo.

Perlahan Ia melepas pelukan pahaku, saat ku tengok, celananya ia pelorotkan kebawah, berdiri sebentar melepasnya, lalu kurasakan CD ku juga ia pelorotkan sampai ke lutut.

“Mhhhhh.. ssstt!’

Ia mulai menggosok memekku dengan rudalnya. Kurasakan kontolnya mula basaih terkena lendirku.

Setelah dirasa sudah siap, Perlahan dimasukkan kontolnya dimemekku.

‘Slllrrrtt blesssss’

“Ohhhh./Aaahh..” Desah kami bareng.

Terasa sesak bagiku, namun mulus menancap.

Gerakannya dari lambat mulai meningkat cepat.

‘Plokk. plokk… ploook.”

“Ahh.. mmmhh.. uhhh.. ughh.”

Baru sepuluh menit berjalan kurasakan orgasme keduaku akan datang. Aku ikut aktif memajumundurkan pantatku.

“Yahh.. te.. rus.. ahh.. mmh..”

Dia memeluk dan menarik tubuhku kebelakang. Semakin cepat.. dan

‘Seeerrr.. serrr.. serrrr’

“Hmm.. heggggghhh… hegghhgg.. heehh… hah.. hsss”

Perlahan dia melepas tubuhku, dan mencabut kontolnya, aku jatuh dengan posisi telungkup.

Kutengok dia meluruskan kedua kakinya, bertumpu pahaku, aku hanya bisa melihat separuh tubuhnya. Sepertinya dia membiarkanku istirahat sejenak.

Kulihat dia naik kekasur dengan kedua kaki menjuntai ke bawah. Perlahan aku merangkak kebelakang, setelah kelusr dari kolong tidur, kuangkat kaki kanannya, dan kuberi isyatat untuk telungkup dikasur. Dia mengerti dan melakukannya, kutarik pahanya agar turun kebawah.

‘Plak..” OMG, kontolnya yang tegang menampar wajahku.

Kujilat palkonnya, dan kusedot sedot, lalu kumasukkan dalam mulutku.

‘Slrpott.. hwogggh.. hwoghhh. hwogg.’

“Ohhh.. ahh.. Uhh” Ku dengar desahannya, sepertinya dia memendam wajahnya di bantal. Dia juga mulai aktif menggerakkan pinggulnya maju mundur.

Kucoba memasukkan sedalam dalamnya ditenggorokanku, namun yang ku bisa hanya separuh. separuh kontolnya sampai pangkal, kugunakan tannganku mengocoknya.

‘Kwoghh. kwoggh.. kwogg.. pwahhh.. hah.. hah’

“Ehgmm.. s. sepertinya diatas ga ada ya her?”

Coba gantian kamu yang nyari dibawah kasurya, kali aja mama gak teliti..!” Pertanyaan macam apa ini, batinku.

Saat dia bangkit, aku segera duduk bersimpuh membelakanginya…

Kulirik kakinya sudah selonjoran disebelahku, aku berdiri, masih membelakanginya lalu mengangkanginya.

Kupegang kontolnya, palkonnya kuusap dimemekku sebentar. Dan…

‘Blessss’

“Hugggg..” Kudiamkan sesaat, kali ini terasa benar benar masuk semua, terasa mentog, sampai membuka rahimku. Untung saja kemarin setelah pertama kali aku dientot, aku sudah membeli pil di apotik. Jadi bebas aja dia keluar didalem.

Perlahan kugoyang, maju mundur, setelah agak menyesuaikan, mulai kunaik turunkan pantatku.

“Ohhm. mhh.. ssttt.. yahh.. hahhh.. uhggg”

Tanganku bertumpu pada kedua pahanya.

Aku senang sekali, bisa merasakan kontol Heru lagi… Aku mendesah sambil tertawa kecil, jika memikirkan kejadian ini. Goyanganku bervariasi, kadang maju mundur, seperti mengulek memutar pinggulku, dan naik turun. Mungkin agak egois, aku terus mencari titip spotku.

Lagii… kurasakan aliran nikmat didalam memekku mencoba mencari jalan keluar.

Semakin cepat ku gempur kontol anakku.

‘Plok.. plook.. plookk. plook’

“Ohh.. mhh.. ahh.. lagg.. gii Hah.. hegggg…”

‘Serrrr… serrr.. Serrr..’

Aku ambruk kebelakang, untung saja kepalaku tidak terbentur dipan, tapi punggungku.

“Hah.. hamm.. hahhh..’

Heru memegang pinggangku, mengisyaratkan untuk melepas dan menggeser tubuhku.

Kugeser tubuhku menghadap kekasur, kurebahkan kepala dan tanganku diatasnya.

Heru perlahan keluar dari kolong kasur dan memelukku dari belakang, mengecup dan menelusuri punggungku, kesamping kanan kiri leherku.

“Mmh.. ahh. jangan cupang dileher!” Bisikku..

“Ehm hmm hehe.. gak kok ma. mmcpppmh’” Jawabnya seranya melumat bibirku.

“Mcupp.. mcphh pwah.. dibawah gak ada ma, kita cari diatas saja”. Pintanya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Aku tahu dia belum sampai sama sekali.

Aku kagum… disamping kontolnya yang gila, staminanya juga sangat kuat.. Asal bisa terus mendapatkan kenikmatan darinya, dengan senang hati aku rela melakukan apa saja, apapun yang diminta dariku.

Dia mengangkat separuh tubuhku, diatas kasur. Lalu mengangkat dan menekuk kaki kananku diatas kasur juga. Setelah itu kaki kanannya bertumpu diujung kasur dibawah paha kananku.

Diarahkan kontolnya, menggesek memekku. Dan…

‘Blesss’

“Ohhg.. mhh.. “.

Gerakannya pelan sekali. Sepertinya dia menikmati sensasi sambil melihat pergerakan kontolnya.

Kedua tangannya mulai meremas pantatku.

‘Plokk. plook.. plokk..’

“Hahh. mhh.. Hohh.. hahh..”

Dari tadi aku tidak bisa menahan eranganku. Gerakannya semakin cepat. Dia mulai telungkup menindih tubuhku.

“Hahh.. hahh.. hahh.. me.. memek mama nikmat banget.. hahh” Desahan dan nafas yang memburu serta bisikannya mengagumi memekku diitelingaku, membuatku serasa terbang melayang..

“Mhh.. Ko.. kont.. olmu.. juga d. ahsyat. Her” Jawabku..

Dia langsung melumat bibirku lagi.

Kedua tangannya dimasukkan dari bawah, meremas dan memilin putingku.

Aku serasa di surga dunia ternikmat yang pernah kualami.

“Mm.. ma a.. ku mau.. kk. eluar hah…” Bisiknya lagi, tanpa mengendurkan pompaannya.

“Uhh.. mhh i.. ya.. m.. mama. jjuga”.

Beberapa puluh dorongan, kurasakan tubuhnya mengejang, menancapkan kontolnya sedalam dalamnya.

“Hugggghhh… Heegghh.. heggg.. hahhh”

‘Crooottt.. croooot.. croott..”

Saat spermanya menerobos rahimku, kususul dengan orgasme ketigaku..

“Ahhh… mggghhh… hyaaaaaa..”

‘Seerrr.. serrr.. serrr..’

Kubenamkan wajahku didalam bantal, Sementara kedua tanganku meremas erat sprei.

“Hahhh.. hahh.. hahh..”

Deru mafas kami masih memburu, perlahan lahan mereda. Dicabut kontolnya dan berbaring disebelah kiriku, aku masih telungkup agak menghadap kanan memunggunginya, kurasakan spermanya mengalir kepaha kiriku.

Beberapa menit kami diam seperti itu..

“M. mmaaf ma, cincinnya gak ketemu!” Dia membuka percakapan…

Aku berbalik menghadapnya.

“hmm… nggak papa sayang… mama sudah mendapatkan suatu yang lebih berharga…” Jawabku tersenyum nakal, sambil memijit kontolnya.

“Ughh..” Denguhnya.

“Hmmm.. Lain kali, kalo mama mau minta ini, gak usah malu malu deh, pake acara ngilangin cincin segala, hehe,” Godanya..

“Yeee.. gengsi dong.. Masak sumur yang hampirin timba.. hihi” Jawabku.

“Jadi lain kali kalo aku minta ini boleh??” Katanya sambil memasukkan jarinya didalam memekku.

“Ahh… hmmm.. boleh gak ya??” Jawabku tersenyum manja.

“Yahh.. mama.. gak kasian napa, ama si Toru!” Gerutunya

“Toru?? Siapa?” Tanyaku heran.

“Kontol Heru.. Wahahahaa” Jawabnya pelan, tapi ketawa keras.

“Kamu ini ada ada aja… Hmmm.. boleh deh.. tapi inget.. jangan sampe ada yang tau.. terutama Ella..!” Jawabku sambil mencet hidungnya.

“Tentu dong ma…” Jawabnya sambil membalas mencolek hidungku dengan jarinya yang basah terkena sperma dan cairan memekku.

Ku buka mulutku, lalu ia masukkan jarinya, langsung kusedot sedot jarinya. Matanya melongo melihat apa yang kulakukan.

Kurasakan dalam kocokan sebelah tanganku kontolnya mengeras kaku.

“Haaaa Heru gak tahan ma”..

“Kyahhh.. hihi. hahaha… Geli Her..”

Dengan cepat dia menindihku, menjilati dan menyusuri leher… ketiak, tetek, serta putingku, aku tertawa karena geli..

Belum sempat kubersihkan spermanya tadi, kurasakan kontolnya sudah melesak kedalam memekku.

“Hahh.. ihh.. ohh..”

Kupeluk punggungnya, dan kubuka kakiku lebar lebar, dia langsung tancap dengan kecepatan penuh…

“Ahhh.. ah.. ohh.. hegghh”

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Kulihat jam kamarku pukul 1 dini hari, Tak terasa sudah empat jam kami bercinta, karena tadi saat aku memanggilnya kekamarku kulihat jam 9 malam. Entah berapa kali aku meraih puncak. Sementara Heru tadi keluar tiga kali. Berbagai macam gaya sudah kami coba, Yang paling mengesankan tadi, ketika posisi WOT, tubuhku membelakanginya, tiba tiba dia bangkit dan menggendongku menuju depan cermin, kulihat kontolnya mengkilat keluar masuk dalam memekku, sementara ekspresi wajahku benar benar memalukan, terlihat sange, sangat tidak pantas disebut seorang ibu, sementara heru semakin bersemangat, akhirnya kami keluar bersama saat dia duduk dikursi rias kamarku, aku menggoyang sekuat tenaga.

Kudengar suaranya mendengkur halus, kucium keningnya.

“Makasih sayang” Bisikku ditelinganya.

Sebelum tidur ke setel alarm di hpku, agar gak bangun kesiangan, karna besok masuk kerja. Kutaruh disampingku.

🌃🌌🌌🌌🌌🌃

‘Ting tung ting ting ting ting…’

“Mmhhh.. hoaahhm..’

Terdengar suara alarmku bunyi, kuambil dan kumatikan,

Suasana yang dingin sebenarnya membuatku ingin malas malasan, kurasakan kulitku bersentuhan dengan kulitnya tanpa sehelai benang, kegesekkan paha kananku diatas kontolnya. Perlahan bereaksi, menegang dan keras, aku tertawa kecil.

“Mmhhm hmm mhh” Kudengar suaranya seperti sedang makan. Ada niatan menindihnya, tapi kupikir lagi, nanti bisa bisa pas kerja kami kecapekan.

Aku memilih melangkahinya, kubenarkan posisi selimut padanya. Kuikal rambutku yang acak acakan, kurapikan pakaian yang semalam kami pakai berserakan dilantai.

Kupakai bajuku tanpa mengenakan bra, dan bawahan hanya celana dalam seperti tadi malam. Aku melangkah ke kamar mandi, lalu bikin sarapan.

Saat sibuk di dapur, kudengar Heru keluar dari kamarku, kutengok kebelakang kami saling pandang dan tersenyum, dia juga memakai celana pendek dan kaos sportnya.

Kulanjutkan masakku, dia menghampiriku, dan memelukku dari belakang. Kurasakan kontolnya yang tegang menggesek belahan pantatku. Dikecup leher dan pipiku.

“Masak apa?” Tanyanya.

“Hehe seadanya saja ya, kemarin mama lupa belanja” Jawabku menahan geli. karena gesekan kontolnya dan remasan diketekku.

“Udah udah, mandi dulu sana!” Kataku sambil menggerakkan tubuhku agar dia melepasku.

“Mama gak kasihan nih sama Joni?” Tanyanya manja.

“Sebenernya si Meka juga laper lagi Her, Tapi habis ini kan kita kerja, jadi harus bisa atur kondisi, biar gak capek,” Jawabku.

“Meka?? Maksud mama?” Tanyanya heran.

“Memek Mama!” Bisikku ditelinganya.

“Huhh?? hih mama sekarang jadi nakal ya.!” Jawabnya sambil menggelitik perutku.

“hihihi hahaha aduh.. eh udah udah. awas ntar minyaknya tumpah nih..” Jawabku.

Lalu di pergi mandi, karena berangkat pagi seperti biasanya.

Setelah mandi dan ganti pakaian, ia segera ke meja makan, Aku menata menu seadanya, telur dadar, sambal pete, kerupuk, Roti, susu hangat. Saat sarapan tiba tiba ia nyeletuk.

“Ma..!”

“Iya, kenapa??”

“Mama gak kasihan, lihat nih toru gak bisa diem!” Dia berdiri dan mencetak kontol dibalik celananya.

“Yaa ampuuun!” Aku kaget.

“Lihat kan ma, masak nanti pas ke rumah pak Budi masih ngecap gini, kan malu!” Jawabnya dengan wajah bingung.

“Hmmm ya udah pake.. mulut aja.. ya!” Jawabku.

“Iya ma.. please deh..” Segera ia buka sabuk dan mempelorotkan celananya.

‘Greeekkkkk’ Kugeser kursi kesebelahnya.

“Kamu lanjutin aja sarapannya biar mama urus si Toru.. hehe!” Jawabku tersenyum.

Aku duduk dikursi, perlahan membungkuk dan mengoral kontolnya.

“slrpttmm.. mogghh moghhh.. kwoghgg.. bwah.. slrtpp mgwoog.. mgwogg bwahh.. jangan ditahan usahakan cepet keluar, waktu kita terbatas!” Kataku.

“Hohm ma *nyam nyam nyam” Jawabnya sambil makan.

Ia cepat cepat menghabiskan makanannya, lalu minum,

‘Glug glug glug ah..’

Dia berdiri menyruhku duduk dibawah.

‘mboog.. hwoggh. hgoogg’ Dipegang kepalaku dengan kedua tangannya, kubiarkan dia memperkosa mulutku. Aku sudah janji akan melakukan apa saja untuknya. kulirik wajahnya dari bawah, dia semakin bersemangat. Kutahan diriku agar tidak muntah atau batu tersedak.

“Ohh.. ma.. mmmh ak.. kkelluar.”

Dicabut kontolnya, mulutku masih terbuka dengan lidah menjulur keluar. Ia kocok kontolnya dan..

‘Crotttt… croottt.. crot..’

“Heggggg. hh gwahh.. gwahh.. hoohhh”

Spermanya muncrat kemana mana, kemulut, hidung, pipi, alis, kening, terakhir ia fokuskan kearah mulutku, Perlahan kumasukkan lagi palkonnya kedalam mulutku. kusedot sedot, terasa sisa disa spermanya keuar. Dia menggelinjang. Masih kutahan dalam mulutku.

Kulihat matanya dari bawah, kubuka mulutku penuh sperma, perlahan kututup mulutku dan ku telan, ku buka lagi sambil menjulurkan lidah.

“Waaaaa.. hahaha..” Godaku. Aku selalu tertawa jika melihat ekspresi melongonya.

Tiba tiba dia menarikku dan memelukku.

“Ma… Aku mencintaimu… benar benar mencintaimu ma… aku janji.. akan selalu membahagiakan mama.. selalu menuruti mama, selalu melayani mama kapanpun dimanapun mama mau!” Kata katanya membuatku terlena. kubalas pelukannya, dan kubisikkan.

“Mama juga…” sambil kugigit telinganya.

Kulihat ia seperti menangis karena bahagia.

Aku juga.. Padahal sebenarnya, kata katanya tadilah yang suatu saat ingin kuucapkan padanya. Kubalas dengan senyum bahagia.

Heru berangkat kerja, aku masih duduk sambil senyum senyum sendiri di ruang makan, mengingat kata katanya tadi.

“OMG.. malah sekarang aku yang horny…“!

Cepat cepat aku kekamar membawa dildo kekamar mandi, masturbasi bentar biar rileks. Setelah sampai satu kali. Kutahan hasratku untuk Heru nanti. hehe.

lanjut mandi, siap siap keperluan, berangkat kerja deh…

🏘️🏘️🏘️🏘️🏘️🏘️

Sudah dua minggu berlalu, sejak aku dan Heru secara terang terangan saling memuaskan kebutuhan batin kami. Selama itu juga hampir setiap hari kami bercinta. Sebagian besar kami lakukan dimalam hari, tapi pernah juga, sepulang kerja aku yang sudah nggak tahan menahan nafsu, ketika kudengar motor Heru tiba dirumah, ku hentikan kegiatan masakku, langsung kulepas seluruh pakaianku, ketika dia membuka pintu langsung kupeluk dan kulumat bibirnya, dia sangat kaget melihat tingkahku.

Pernah juga sebaliknya, ketika Heru sudah gak tahan, saat dia pulang kerja, sementara aku lagi masak didapur, dia langsung menghampiriku, belum di jawab sapaanku, dia langsung memelorotkan Cdku yang terbalut daster selutut, menjilatinya bentar agar basah, lalu menyruhku pegangan meja dapur, diangkatnya ujung dasterku sampai punggungku, dan blesss.. skor 1;1 sama sama keluar sekali… 😋. Atau ketika hari minggu dari pagi sampai sore, istirahat kalo lagi kecapaian atau makan bentar. Selama itu kami seperti pengantin baru.

Kamis siang, aku di WA anakku Ella, dia bilang mau pulang.

“Ma.. entar sore Ella mau pulang 😄!” Tulisnya.

“Asyiik. Mama Udah kangen nih sayang 😘😘” Balaskuku.

“Oh ya berangkat jam berapa sayang?” Lanjutku.

“Tiketnya jadwal berangkat Jam 4 ma!” Balasnya.

“Oke sayang… hati hati ya 😘😘😘😘“.

“Iya ma😍!”

Saat awal semester sebulan sekali dia pulang kerumah, menginjak semester kedua dan sekarang memasuki semester tiga ia hanya pulang dua bulan sekali.. Katanya sih udah mulai banyak tugas. Yahh.. kira kira aku kuat gak ya?? Gak bisa dapet belaian Heru.. walaupun cuma 3 hari selama Ella dirumah. Naik bis sekitar 4jam perjalanan, kira kira sampai rumah jam 8, jadi aku cuma punya waktu kurang lebih dua jam buat puasin diri sebelum ella pulang, 😅😅.

Saat pertama kali dia kekost diantar Heru naik motor, lalu Heru pulang naik bis, ya kami menyediakannya motor disana buat riwa riwinya. Tapi kami melarangnya ketika pulang naik motor sendiri. Cewek nglaju jauh jauh kan kasihan, banyak resiko begal atau laka di jalan.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu