2 November 2020
Penulis —  qsanta

Keluarga Maemunah

“Baru pulang nak?” kata Munah membelakangi anaknya serasa tetap menatap lemari. Berusaha agar tak bertatap muka dengan anaknya. “Mama lagi nyuci nih.”

Beni tiada berkata namun Munah bisa merasakan tatapannya. Tangan Munah berusaha meraih kotak kue, namun ternyata malah jatuh akibat kegugupannya. Tiba - tiba sebuah ide tercetus di benak Munah. Munah berpura - pura kalau anaknya telah melangkah pergi, lantas membungkuk untuk mengambil kotak kue.

Munah akan kembali ke kamarnya saat tiba - tiba berpikir sesuatu. Tak seharusnya anaknya melihat dia dengan pakaian seminim ini. Tapi, bukankah anaknya telah melihat segalanya. Munah melanjutkan mencuci. Setelah selesai, dia kembali ke kamarnya dengan membawa hasil cucian. Oni mengikutinya. Munah langsung tahu di mana kamera terpasang.

Di jam di atas almari di depan ranjangnya. Munah mencoba melawan keinginan untuk melihat kamera. Munah penasaran apakah kini anaknya sedang melihatnya langsung. Menyadari hal ini membuat memeknya makin berkedut - kedut. Akhrinya Munah membulatkan tekad untuk memberi pertunjukan spesial untuk anaknya.

Munah tak pernah membiarkan Oni mengawininya saat ada orang di rumah. Kini Munah memutuskan untuk merubahnya. Munah juga memutuskan untuk merubah agar aksinya lebih dekat dengan kamera. Kini Munah mulai merubah tata letak pelbagai benda di kamarnya. Lantas Munah mengambil jam dari atas almari dan menaruhnya di meja atas ranjangnya.

Munah melangkah mendekati pintu dengan maksud menguncinya, namun di tengah perjalanan Munah putuskan untuk tak mengunci pintunya. Munah merasakan sensasi lain saat menyadari orang lain; anaknya sendiri, bisa masuk kapan saja saat dia sedang dikawini anjingnya.

Munah mulai berlutut di atas kasur lantas memanggil Oni. Ekornya bergoyang saat melompat ke atas kasur.

Munah mulai memeluk Oni dan membiarkan bibirnya dijilati lidah kasar Oni. Munah membuka mulutnya membuat lidah Oni masuk menjilati rongga mulutnya. Munah selalu menikmati sapuan lidah Oni di mulutnya. Munah memastikan aksinya bisa terlihat lebih jelas oleh kamera. Saat lidah Oni bermain di mulutnya, tangan Munah bermain di kontol Oni.

Munah agak tersedak namun tak menghentikan jilatan anjingnya. Munah terus meremas kontol anjingnya hingga membengkak. Setelah dirasa cukup, kedua tangan Munah mulai mengelus leher Oni, “Siapa pejantan mama?”

Oni mengibaskan ekor sambil tetap menjilati wajah Munah. Oni terlatih mendegar beberapa kata - kata Munah. Munah menatap Oni, “pingin memek ya?” Oni menyalak menanggapi sambil mengibas ekor.

“Ntar - ntar aja ya. Kali ini kamu dapet bool aja.”

Oni tetap mengibas ekor. Kini dia berusaha mencakar Munah.

“Ah ah! Duduk!”

Oni duduk. Munah bangkit mengambil pelumas. Pantatnya diposisikan di depan kamera. Lantas celana dalamnya diturunkan hingga ke lutut. Lantas Munah mulai melumasi pantatnya. Munah kini duduk. Munah pastikan saat dia melepas tanktop, susunya dapat tertangkap kamera dengan jelas. Setelah itu tanktopnya dilempar ke lantai.

Munah kembali berlutut dan menggoyangkan pantatnya, “ayo kawini mama, Oni!”

Oni melesat dan mengawini Munah dari belakang. Tangannya bersandar di pantat Munah. Tangan Munah menutupi memek saat kontol Oni berusaha memasukinya. Dia merasa kontol Oni beberapa kali mengenai tangannya hingga akhirnya kontol Oni bergerak agak ke atas dan mulai berusaha menusuk anusnya.

Saat Munah merasakan ujung kontol Oni memasuki anusnya, pahanya juga serasa mengenai pantatnya. Munah merasa kontol Oni langsung membesar di anusnya saat telah masuk seluruhnya. Buhul atau gundukah di pangkal anjing pun membesar membuat kontol Oni seperti terkunci untuk memastikan agar pejunya tersiram sempurna.

Beberapa genjotan kemudian Munah merasakan semprotan peju panas di anusnya. “Oh, entot pantat Mama!”

Munah terengah - engah dan mengerang sambil mengelus itilnya. Munah merasap pantatnya penuh peju saat Oni terengah - engah di belakangnya. Bahkan sepertinya beberapa tetes peju Oni tumpah keluar hingga bercampur dengan cairan memek Munah.

Munah bertanya - tanya apakah anaknya bisa mendengarnya, tak hanya melalui kamera, namun juga melalui dinding pemisah. Munah tahu dia selalu bersuara keras saat sedang dikawini Oni. Pun kini Munah tak berusaha meredam suaranya.

Tahu kalau anaknya bisa mendengarnya makin membuat Munah bersemangat. Munah penasaran apakah anaknya sedang memegang kontolnya sendiri sambil melihat layar. Mengocok kontolnya sambil mendengar desahannya.

Pikirannya tentang anaknya membuat Munah makin dekat dengan orgasmenya.

“Ayo Ni, isi pantat Mama pake peju!”

Meski pinggangnya masih dipegangi Oni, Munah mencoba berdiri di atas lutut agar goyangan susunya terekam kamera. Munah rasakah dengusan Oni di telinganya dan bahkan tetesan liurnya yang mulai membasahi punggungnya. Anusnya mencengkram kontol Oni agar buluhnya makin mengunci. Munah memalingkan wajah hingga bertatapan dengan Oni.

Munah kembali memalingkah wajah lantas berteriak saat orgasme. Tangannya terus menggosok itilnya sambil menggeliat di bawah anjingnya.

Munah kembali memalingkan wajah menatap Oni. Mulutnya kembali dijilati anjingnya. Saat orgasmenya mereda, Munah menggantungkan kepalanya, lemas.

Meski kontolnya masih terkunci di anus Munah, Oni mulai turun dan berbalik. Munah tahu butuh waktu agar kontol anjingnya lepas dari dirinya. Munah merasa puas. Penuh sesak anus ditambah peju anjingnya yang terus mengalir hingga kontolnya benar - benar lepas.

Munah mencoba santai meski gelombang orgasme masih melandanya. Wajahnya terarah ke kamera namun matanya menatap Oni. Munah ingin wajahnya benar - benar terekam.

“Anjing pinter. Kasih mama peju yang banyak!”

Munah terkikik saat Oni mengibaskan ekor membuat pantatnya serasa diaduk. Sepuluh menit kontol Oni menetap. Munah pun beberapa kali orgasme. Hingga akhirnya Oni mulai menarik kontolnya. Munah menyukai saat ini, saat buluh Oni perlahan mengecil dan Munah harap anaknya pun menyukai momen ini. Munah bergeser membuat Oni ikut bergeser hingga mendekati kamera.

Peju anjingnya lantas mengalir keluar melewati memek, itil hingga mendarat di bantalnya. Munah langsung mencengkramkan anusnya agar peju anjingnya tetap tertahan. Munah merangkak ku sudut dan mengambil sumbat anus. Dia pastikan aksinya terekam saat dia mulai menyumbat anusnya membuat pejunya terjaga.

Oni duduk di tepi ranjang sambil menjilati kontolnya hingga bersih. Munah mendekat dan mencium hidungnya. Munah lantas bangkit dan mengambil celana training dari almari. Munah membungkuk lantas memakai celana trainingnya. Setelah itu Munah mengambil bh dan mulai memakainya. Setelah itu Munah kembali memakai tanktop.

Sisa sensai orgasme masih terasa oleh Munah. Munah penasaran apakah dia berbagi saat dikawini anjingnya ataukah tidak. Munah keluar dari kamarnya lantas mencoba mendegara sesuatu dari balik pintu kamar anaknya. Namun Munah tak mendengar apa pun. Munah memegang gagang pintu. Dengan gerakan cepat Munah membuka pintu lantas masuk ke kamar anaknya, “Kamu mau makan sama apa nak…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan