2 November 2020
Penulis —  qsanta

Keluarga Maemunah

Esok hari setelah memandikan mama di halaman belakang, Beni pulang sekolah dengan pertanyaan - pertanyaan di benaknya. Seperti kemarin, Munah langsung telanjang. Lehernya dipasangi kalung anjing, lantas disambungkan dengan tali kekang. Kembali Munah ditarik merangkak hingga di halaman belakang.

“Mah, biar gak ribet. Mending mama pake terus aja kalungnya. Kalau keluar rumah, baru deh dilepas dulu.”

“Terserah kamu aja lah.”

“Seharian tadi kencing gak mah?”

“Enggak dong. Kan kayak kemarin.”

“Hehe… Ya udah, mulai sekarang kalau pingin kencing gak usah ditahan - tahan lagi aja. Langsung aja mama buka pakaian, merangkak ke sini langsung kencing di sini, biasa kayak anjing.”

“Iya deh, tapi ribet dong sayang, tiap mau kencing mesti buka pakaian.”

“Bener juga ya. Atau gini aja, mama gak usah di baju aja kalau di rumah. Kecuali kalau ada tamu, sebelum buka pintu mama pake pakaian dulu… Gimana mah, setuju gak?”

“Kamu tuh, tiap hari makin aneh aja pikirannya.”

“Abis mau gimana lagi, siapa dulu dong mamanya.”

“Hehehe…”

Benar saja, hingga saat itu, sampai Munah dan anaknya kelelahan setelah kawin di ranjang, Munah dan anaknya tidur tanpa memakai busana, hanya tertutupi selimut tebal, setebal memek Munah.

***

Beni terbangun akibat rasa geli campur nikmat yang dia rasakan. Saat membuka mata, Beni dapati mamanya sedang sibuk menjilati kontolnya.

“Terus mah… ah… enak…”

Munah makin bersemangat menyadari anaknya telah sadar. Kini, setelah dirasa kontol anaknya telah mengeras, Munah lantas menaiki tubuh anaknya dan mengawini anaknya dengan posisi sambil duduk di atas. Tak butuh waktu lama bagi kontol anaknya untuk menerobos menyesaki memeknya. Tanpa Munah komando, mulut anaknya kini sedang sibuk menyusu ke susunya, kanan kiri bergantian.

Nikmatnya persetubuhan, kesadaran akan terlarangnya hubungan, membuat Munah dan anaknya cepat menggapai orgasmenya.

“Duh, mama sih, pagi - pagi udah ngajak olahraga. Jadi laper nih.”

“Kamu tuh emang tiap saat laper. Gak ngaruh mama ngajak olahraga.”

“Hehehe… jadi malu ah…”

“Malu… malu… Udah, sana beres - beres rumah dulu!”

“Siap mah.”

Setiap minggu Munah memang telah membiasakan anaknya beres - beres di rumah. Dari mulai pel lantai hingga ngurus halaman. Sementara itu, Munah masak di dapur. Meski mendapat santusan asuransi yang besar dari kematian suaminya, namun Munah tak ingin hidup lebih mewah. Munah tetep hidup sederhana seperti dahulu, hanya saja kali ini Munah masak tanpa mengenakan pakaian.

“Wah, masak apaan nih mah?”

“Semur ayam.”

“Asik…”

“Asik… asik… beresin dulu pekerjaanya…”

“Udah dong mah.”

“Kok cepet?”

“Liat mama jadi tambah semangat… hehehe…”

“Bisa aja kamu. Si Oni udah dikasih makan belum?”

“Oh iya mah lupa.”

“Mulai pikun ya…”

Munah hanya geleng - geleng kepala melihat anaknya yang melangkah menjauh. Munah tahu, anaknya ingin merendahkan dirinya hingga serendah - rendahnya. Namun, bukannya marah, Munah malah menyukai ide gila anaknya. Ada kepuasan tersendiri yang Munah rasakan saat diperlakukan semena - mena oleh anaknya itu.

Beberapa saat kemudian, Munah terkejut melihat anaknya datang sambil membawa si Oni. Melihat wajahnya yang terkejut, anaknya hanya senyum - senyum aja.

“Disuruh kasih makan kok malah dibawa ke sini sih?”

“Hehehe… abisnya kasihan sih mah, dari kemarin si oni belum kawin.”

“Si oni yang belum kawin atau kamu yang pingin nonton layar tancep?”

“Hehehe… mama tau aja. Duduk dong mah di kursi, terus buka pahanya.”

Munah menurut. Begitu melihat kesempatan, si Oni langsung mendekat dan menjilalti memek Munah membuat Munah mendesah menahan nikmat. Sementara anaknya berdiri di belakang Munah, tangannya meremas dan mengelus susu Munah, sementara lidahnya menjilati telinga Munah. Dirangsang sedemikian rupa oleh anjing dan anaknya membuat Munah kejang, mengerang orgasme.

Kontol Beni sudah mengeras menuntut penyaluran, namun Beni masih bisa menahan nafsunya. Menyadari mamanya telah orgasme, lantas Beni membimbing mamanya agar nungging. Setelah itu, giliran pantatnya yang dijilati anjingnya. Tak butuh waktu lama, Beni lantas menyuruh anjingnya agar mengawini mamanya.

Tentu saja anjingnya girang mendapat perintah seperti itu. Kaki depan anjing itu langsung mendarat di punggung Munah, sementara kontol anjingnya berusaha memasuki memek Munah. Setelah beberapa percobaan, akhirnya kontol anjing itu masuk juga ke memek Munah.

Munah kembali mengerang merasakan tekanan pada punggung dan tusukan kontol di memeknya. Setelah beberapa tusukan, Munah dan anjingnya sama - sama orgasme. Namun setelah orgasme, peju anjing tersebut terus mengalir beberapa saat. Setelah itu Munah hanya bisa pasrah menunggu buluh anjingnya mengecil hingga lepas.

***

Sementara mamanya masih terhubung dengan anjing, Beni membawa mangkuk tempat makanan dan tempat air si Oni dan menyimpannya di dekat meja makan. Setelah itu kedua mangkuk itu diisi makanan anjing serta air untuk minumnya.

Beni lantas menyiapkan sebuah mangkuk baso di meja makan. Mangkuk baso itu diisi nasi dan ayam. Setelah itu, ayamnya Beni ambil dan dagingnya disuir - suir hingga tumpukan nasi tersebut dipenuhi suiran daging ayam. Tentunya tanpa tulang. Setelah itu Beni tambahkan air karinya. Lantas mangkuk baso itu Beni tempatkan di sebelah mangkuk makanan si Oni, kira - kira jaraknya tiga puluh centi.

***

Akhirnya Munah merasakan kontol anjingnya lepas juga. Saat kepalanya mendongak, Munah melihat banyak mangkuk di dekat meja makan.

“Kok makanan si Oni ditaruh di sini sih? Terus banyak bener tuh mangkuknya?”

“Iya, barusan kan mama udah ngentot sama si Oni. Nah, sekalian aja makan bareng.”

“Makan bareng gimana?”

“Iya, mama makan bareng si Oni, pake cara si Oni. Gitu. Mau yah mah!”

“Kamu mau mama makan kayak anjing!”

“Iya mah.”

“Gila kamu ya… Masa mama sendiri disuruh jadi anjing.”

“Emang mama gak mau?”

Munah diam. Kekurang ajaran anaknya ternyata sampai sejauh ini. Namun di sisi lain, Munah juga merasa tertantang menyalurkan keinginan liarnya. Munah memejamkan mata sejenak, seolah berpikir. Lantas minum dari mangkuk baso di lantai. Beni tersenyum puas melihat mamanya menuruti keinginannya. Puas minum, Munah makan makanannya langsung dengan mulut.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu