2 November 2020
Penulis —  Ahnduk

Guru Ngaji Ryan

Mereka duduk di tepian ranjang. Dina bergegas mengambil minyak kayu putih sementara faisal menghilangkan kecanggungannya dengan melihat sekeliling kamar pasutri Hendra dan dina.

Si molek lalu duduk di belakang punggung menantu.

“mas faisal buka bajunya ya” kata dina lembut

“b-buka baju bu?” kata faisal ragu-ragu

“iya toh mas, masak pijet pakai baju” kata dina.

Faisal mencoba menguasai keadaan sange dan akal masih berkecamuk di pikiran. Perlahan faisal membuka baju kemejanya dan tidak menghadap dina sama sekali agar tidak terlihat kurang ajar. Kaus dalam faisal pun telah terlepas memperlihatkan punggung bidang seorang lelaki muda yang tampan dan perkasa. Dina sempat mengaggumi serat otot punggung menantunya.

“Alhamdulillah rania dapat cowok kayak mas faisal” kata dina mencoba mencairkan suasan

Naas dipuji oleh bidadari yang hampir membuat dirinya coli beberapa waktu lalu membuatnya makin horny. Kata pujian mertuanya membuat pikiran faisal melayang untuk menyetubuhi dina dengan berbagai gaya.

“terimakasih bu, saya memang rajin olahraga” kata faisal melepas ragu

Selanjutnya dina segera melumurkan tangannya dengan minyak kayu putih dan meratakannya. Tak perlu waktu lama dina mengusap usap punggung faisal. Minyak membuat tangan dina makin halus dan licin. Imajinasi liar faisal makin menjadi karena membayangkan tangan tersebut menyervis kontolnya pasti enak.

“ahhh uhhh ahhh” desah faisal menahan nafsu

“sakit ya mas, bener kan mas isal masuk angin, gitu kok gak mau dipijat” kata dina menggoda.

Jamahan dina begitu ahli memainkan nafsu faisal. Beberapa saat faisal mampu mengatasi gejolak nafsu yang membara pada dirinya. Ia menjadi teringat ingat peristiwa di kampus saat melihat dina melayani pak war. Mungkin ini saat yang tepat untuk angkat bicara karena mumpung sudah sedekat ini.

“ibu pandai memijat ya?”

“Iya le ibumu kan juga dokter sama kayak rania, basic memijat ini ibu tahu”

“beruntung sekali rania punya ibu yang baik dan seksi.” Kata faisal lancer saja

“apa yang kamu bilang nak?!!” kata dina kaget

Normalnya ia akan marah. Namun untuk pemuda tampan ini dina hanya tertawa saja.

“ha-hhaha ibu sudah umur 47 gini dibilang seksi darimana toh nak”

“m-aafkan saya bu kalau lanciag” kata faisal lekas berbalik badan membuat keseimbangan dina goyah dan ingin terjatuh namun faisal berhasil menangkapnya.

Untuk beberapa saat tatapan mereka bertemu untuk mencari arti satu sama lain. Gejolak nafsu faisal membara hebat karena sekarang dapat melihat wajah ayu mertua dan dadanya yang ranum. Cukup lama faisal memperhatikan tubuh dina.

Tak terpancar raut penuaan pada wajahnya. Sedikit kerut di wajah malah membuat dina enak dipandang. Ia berusaha agar kecantikan wanita yang ia dekap tidak membuatnya kalap. Tapi hari ini benar benar hari keberuntungan faisal. Dina mengalungkan tangannya ke leher. Dada dina menempel pada dada bidang faisal Dada bu dina!!

Bibir mereka bertemu tak terelakan. Melumat satu sama lain. Faisal sudah tak kuat lagi. Ia keluarkan segalam kemampuannya agar si cantik dina merasa nyaman. Di sisi lain, dina yang pengalaman, membelit-belit lidah menantu agar pemuda itu puas. Nalur dina tak terbendung. Ia juga menggunakan segenap kecupan mesra yang bahkan belum pernah diberikan ke Hendra.

Saat mengingat Hendra ia sedikit sadar bahwa perbuatannya salah. Seluruh kenangan terburuk mulai diperkosa pak rizieq, pak war sampai menjadi pelacur hina. Ia kemudian mendorong faisal sampai agak menjauh. Tak terasa air mata dina pun jatuh mengalir karena menyesal telah berbuat curang pada menantunya.

“maafkan saya mas, kita tidak bisa melakukan hal tersebut, kamu itu punya anakku”

Faisal setengah sadar dan malu-pun hanya bisa menunduk mengutuk ketidak mampuannya mengendalikan nafsu. Walau rasa manis di bibirnya masih terasa ia harus mengontrolnya.

“maaf beribu maaf bu, s-sayaa khilaf, ahhh” kata faisal penuh penyesalan

Dina makin menangis dan menuju pojok ranjang sambal tak mau melihat wajah menantunya. Ketika faisal mencoba menghampiri.

“Maaf mass saya tidak bisa menjadi mertua yang baik. Saya telah hina & kotor mas”

“apa maksud ibu?”

Sambil berkaca-kaca dina coba menjelaskan semuanya

---

Saat kemudian terbangun, rania sedang berbaring di dipan dan pak rizieq duduk di sebelahnya.

“mau bapak ambilkan air putih nduk?” kata pak rizieq

“Tidak usah pak, ya tuhan kenapa bapak begitu kejam mengatai ibu saya, beliau tidak mungkin melakukan hal tersebut”

“kau masih tidak percaya nduk, coba kamu bawa berkas ini, bapak tidak terlalu paham tapi nampaknya kamu yang kuliah paham hehe”

Rania mencoba mengambil map yang bertuliskan “Proyek Hasrat Senyap” tersebut. Dia kemudian membaca berkas dengan seksama. Semakin rania baca, ia semakin kaget dan tidak percaya. Ini benar benar nyata.

lokalisasi/lo·ka·li·sa·si/ n pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan. Pada tahun 90-an penyakit HIV/AIDS berkembang secara massif pada skala tak terkontrol. Pemerintah negara membuat keputusan untuk membuat lokalisasi. Tujuan dari dibentuknya lokalisasi adalah untuk mengumpulkan pelacuran di suatu tempat agar mudah dikontrol antara kesehatan pemakai dan pekerjanya.

Namun krisis yang melanda pada tahun 98 membuat mata uang dan APBN terpuruk. Uang pemeliharan kesehatan dan revitalisasi lokalisasi bersumber dari APBN. Di tengah kebingungan tersebut ada sekelompok konglomerat swasta menawarkan solusi. Sebuah solusi dimana mereka bersedia menjamin dan membiayai lokalisai namun seluruh jaringan & aset lokalisasi menjadi milik mereka.

Pemerintah negara menyetujui asal dengan syarat pajak dari keuntungan lokalisasi diberikan ke negara sebesar 5% & harus dilakukan secara tertutup demi nama baik negara. Lahirlah kongsi pengusaha yang menjuluki diri mereka “akik merah’ dimana negara memberi mandat kepada mereka melalui “Proyek Hasrat Senyap”

Rania benar-benar pusing karena ibunya benar-benar menyerahkan dirinya untuk melacurkan diri. Dengan mata berkaca-kaca ia coba berkata

“Ini semua bohong kan pak?”

“tidak nduk, kenyataan meman demikian”

“Coba pikirkan kembali, mengapa Bondon, Dolly, Kuda Laut, Kalijodo, Argosari & Puncak berloma-lomba ditutup oleh kepala daerah?, tentu saja mereka hanya pencitraan. Mereka tidak rugi karena sudah dapat uang tutup mulut. Sekarang akik merah yang menjalankan semuanya”

Rania semakin shock karena perkataan pak rizieq sungguh sangat nyata dan realistis. Kemudian Pak rizieq mencoba berpikir dan lalu dengan tenang berkata.

“tapi bukan berarti tidak ada solusi, bapak bisa bantu kamu membebaskan ibumu asal?”

“Asal apa pak, saya siap melakukan apapun”

Tentu rania akan berusaha membayar dendanya entah itu menjadi pembantu rumah tangga ia akan lakukan

“Asal kamu mau bekerja sama dengan bapak”

“Mohon maaf saya masih belum tahu cara kerjasamanya pak”

“Oke terus terang saja, kalau kamu mau membebaskan ibumu kamu harus mau tidur denganku. Bercintalah denganku saat aku mau”

Rania menganga tak percaya. Ia bagai terkena petir di siang bolong. Wajahnya pucat pasi. Sambil menggigil ketakutan ia berteriak kencang

“tidakk aku tidak mauu, dasar orang tua bejattt”

Pak rizieq tenang saja walau dilempar barang ke arahnya.

“baiklah kalau kamu mau ibumu jadi lonte selamanya silahkan, itu pilihanmu dan silahkan pergi dari rumah ini”

Pak rizieq kemudian merapikan berkas-berkasnya dengan suara keras untuk menunjukan siapa yang berkuasa. Rania jadi terperanjat. Ia kebingungan bagaimana menghadapi situasi. Ia akan menikah tidak mungkin ia berzina dengan orang tua ini. Rania lalu mengangguk

“baiklah pak”

“Apa?’ kata pak rizieq sinis

“saya akan melayani bapak’ kata rania

“oke sekarang buka bajumu”

---

“Ini semua salahku, tubuhku telah dicemari dan aku malah larut dalam perjanjian busuk yang dibuat oleh pak war. Semuanya membuatku bingung. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?, apa yang harus saya lakukan mas?” kepala dina menunduk dan ia menangis tersedu-sedu. Walaupun ragu menceritakan aibnya kepada menantu.

Faisal paham sekarang. Kebenaran mulai terungkap tak heran kalau dina selalu Nampak ketakutan saat pak rizieq berada di rumah. Dina melayani pak war karena juga ancaman dari pak war. Dina yang menangis tersedu-sedu memeluk tubuh faisal yang kekar.

DADA DINA

Awalnya faisal terkejut karena tiba-tiba Dina memeluknya. Namun karena ia tahu mertuanya butuh simpati, ia membiarkn saja dina larut dalam pelukannya tanpa mengembakan pikiran jorok. Berulang kali ia mengusir pikiran iblis karena dada dina yang kenyal menempel. Wangi hijabnya membuat faisal terbang ke awan.

“mas..” desah takut dina melantun indah di telinga faisal. Ia ingin dina terus memanggilnya dengan nada manja.. Kemudian mereka saling berpandangan.

Faisal menatap wajah dina dengan seksama. Sudah terlanjur, bibir faisal kembali mencium bibir dina. Dina terkejut atas agresivitas faisal. Ia berusaha mendorong faisal namun ia tahu pria kekar ini sudah dilanda nafsu. Jadi dina lebih baik memejamkan mata, menikmati saat-saat menantuntya memberi kasih sayang.

Sempat terbesit di pikiran Dina bahwa faisal sebenarnya tahu rahasia dina. Sempat terbayang kalau menantunya suatu saat akan meminta kenikmatan tubuhnya secara paksa. Namun ekspresi polos faisal memupus asumsi negative dina. Dina merasakan ketulusan ingin menolong dari pemuda ini. Seorang pemuda yang akan menjadi suami anaknya.

Kali ini faisal juga telah membulatkan tekad. Ia tidak akan menahan nafsunya lagi. Ia harus mencicipi tubuh dina. Sungguh sayang kalau tubuh seksi khas ibu rumah tangga tersebut dibiarkan. Faisal menyadari kalau ibu dina masih canggung. Maka ia coba tidurkan sambal tetap mencium sang gadis jelita. Tangan nakal itu kini sudah meremas-remas payudara dina.

“ahhh ahhh ahh mas faisal enak mass” desah dina manja

Faisal tahu betul jikalau dina sudah ia kuasai dengan percaya diri. Ia buka baju sang dara menyisahkan gundukan indah yang tertutup BH hitam. Setelah pertahanan terakhir dina copot dengan faisal mencubit cubit payudara sentosa dan menggigit kecil sehingga menimbulkan letupan birahi pada dina.

“Ooohhh” lenguh dina makin nikmat

Ia sebenarnya agak kecewa karena ternyata faisal punya nafsu kepadanya. Tetapi bukankah ia paling berjasa pada hidup dina saat ini. Faisal masih melanjutkan meraba-raba lekukan tubuh dina yang indah. Meskipun telah ditiduri banyak laki-laki tubuh dina masih sedap dipandang. Kulitnya juga mulus dan halus.

Faisal paham lalu membuka celananya dan mengeluarkan kontol kebanggan. Sebuah kontol yang tersiska karena menahan nafsu. Mata melotot melihat kontol faisal sungguh kokoh dan besar. Dina ingin benda tegak itu segera masuk liang peranakannya dan memberikan nikmat tiada tara.

Faisal mencoba mengelus-elus mulut vagina dina dengan kontolnya. Rangsangan faisal begitu tenang membuat dina kelonjotan. Tangan faisal juga masih aktif membelai pentil coklat yang menarik perhatiannya. Semua rangsangan tersebut membuat dina tak sabar. Ia berusaha menumbuk kontol tersebut agar masuk.

“Mass-mass, masukinn ya mass” desah dina manja.

Faisal paham dan mengarahkan kontolnya ke liang Peranakan. Dua insan itu tahu bahwa inilah saatnya. Saat berdosa dimana bukan akal dan agama berbicara namun nafsu lah menguasai segalanya.

Blesss kontol faisal pun masuk

“uohhhh” desah panjang dina

Sungguh nikmat sekali. Berbeda dari semua penis yang pernah ia rasakan. Padat menohok membuat dina keenakan. Faisal juag berekspresi senada, remasan memek dina begitu sempurna seperti memek perawan bukan wanita usia senja. Faisal mencoba mendorong pelan kontol tersebut agar masuk maksimal. Dina semakint tidak karuan bahkan ia mencengrakm leher faisal.

“ahhhhh masukin terus yang dalam mas”

Sejenak faisal membiarkan kontolnya berdiam aagar si jelita bisa beradaptasi. Setelah rasa memek dina sudah menggegam erat. Ia lalu memaju mundurkan penisnya agar memberikan kenikmatan pada dina. Setelah beberapa lama, kedua insan nampaknya akan mencapai orgasme

“masss akum au keluarr ahh”

“iyaaa sama sama sayang”

“uorrrrrhhhh ahhhhhhh” lolong panjang dina diikuti keluarnya cairan kewanitaan menandakan kenikmatan

Faisal juga telah mengeluarkan spermanya sehingga tampak menetes pada Kasur dina. Sejenak ia mencium bibir dina sekali lagi sebelum ia ambruk di sebelah tubuh telanjang dina. Suara kelelahan memenuhi kamar dina. Beruntung ryan masih terlalu polos untuk memahami suara yang ada di dalam. Untuk beberapa saat tiada mereka yang memulai percakapan.

“mas faisall”

“iyaa bu”

“habis gini mandi wajib ya”

“iya ibu sayang”

“jangan bilang anakku soal hal ini, biar jadi rahasia berdua saja”

Tak ada jawaban dari faisal. Dina melihat kea rah pemuda gagah itu. Ternyata faisal kelelahan dan tertidur. Senyuman di wajah faisal menandakan kepuasan mendalam dari seorang lelaki. Dina tersenyum membiarkan pemuda itu tertidur. Ia lalu mencium dahi faisal dan berbisik

“makasih ya mas, ibu juga puas” kata dina tersenyum

---

Tangan Rania bergetar hebat saat dia melepaskan kancing bajunya. Pak Rizieq santai menatap payudara Rania yang masih tertutup kemeja, menunggu dengan penuh harap untuk menyaksikan susu Rania dalam kondisi tidak tertutup sehelai benang pun. Rania ingin berhenti, tapi kebebasan ibunya menjadi prioritaas utama.

Bh dan isinya yang putih mulus dan montok menjadi perhatian utama Pak Rizieq. Rania meraih kancing BH di belakang dan melepaskannya. Saat BH itu menggantung di atas payudaranya, Rania mulai ragu-ragu dan berusaha menggunakannya menutup buah dadanya. Rania melepaskan celananya sambil masih memegang BH.

Pak rizieq jelas menikmati pertunjukan ala striptease ini. Dia kagum pada tubuh rania, persis seperti ubunya namun lebih mulus tanpa kerut. Rania kemudian dengan pelan-pelan mencopt pengait rok panjang yang ia kenakan. Dengan satu gerakan rok itu jatuh ke lantai, Pak Rizieq memperhatikan celana dalam yang dipakai Rania.

Rania menggigil ketakutan. Wanita cantik itu berdiri setengah telanjang di hadapan pria asing yang mesum yang tidak diketahui rania telah meniduri ibunya. Satu tangan mengapit BH yang sudah hampir copot agar tetap menutupi payudara dan tangan yang satu lagi menangkup selangkangannya. Dengan satu gerakan dilemparkannya BH ke samping sehingga Pak riieq bisa menyaksikan tubuh bugil Rania

“jangan ditutupi bapak ingin lihat” kata pak rizieq tidak sabaran

Rania begitu gugup tapi ia tahu inilah saatnya. Saat-saat penentuan. Apakah dia akan menunjukkan tubuh telanjangnya pada laki-laki di hadapannya ini? Setelah mempertimbangkan resiko tidak melakukannya, Rania akhirnya menyerah. Berdiri tegap dan bergetar hebat, Rania akhirnya mempersembahkan keindahan tubuh telanjangnya yang luar biasa mempesona pada pria selain suaminya.

“Pilin pilin susumu bapak mau lihat,” kata Pak rizieq

Rania menurut, dia menghinggapkan tangannya ke susu yang bulat padat. Dia pilin pilin sendiri seraya memberikan tontonan indah ke pak rizieq. Ia pernah dulu melakukan masturbasi semacam ini. Tapi ia tidak pernah lakukan lagi karena merusak jiwa.

“maju kemari” kata pak rizieq

Rania maju dan menghampiri ustadz bejat. Sesaat ia terdiam karena harus melihat pak rizieq melihat sarung dan mengeluarkan kontol kebanggan. Kontol yang juga pernah mencicipi ibunya. Rania coba memalingkan wajah

“Renggangkan kakimu,” suruh Pak rizieq

Rania terlonjak karena pak rizieq tiba-tiba maju dan mengobel obel memeknya. Rania sungguh malu

“Memekmu kering. Aku pengen memekmu basah, colmek dulu’

Rania tidak tahu seberapa jauh lagi dia bisa menahan malu. Pria tua asing tengah memasukkan sebuah jari ke dalam memeknya dan menyuruhnya bermasturbasi. Ia kemudian mencari jari pak rizieq dan ia colokkan ke dalam vagina perawan miliknya. Kini jari jemari Pak rizieq makin bebas keluar masuk liang vagina rania karena cairan pelumas dinding vaginanya mulai mengalir.

Pak rizieq mencabut jari jemarinya dan berkata. “ayo sudah saatnya.”

“Masukkan ini ke dalam memekmu.” Lanjutnya saat memegang kontol

“Kumohon, Pak Rizieq! Aku tidak bisa melakukan ini! Aku masih perawan Ini- ini akan menjadi skandal! Ini zinah!”, Rania merengek.

“Maka gunakan keperawan untuk menyelamatkan ibumu”

Rania tahu dia tidak punya pilihan lain. Ia makin mendekat ke pak rizieq. Duduk di pangkuan Pak rizieq, Rania mencoba melesakkan penis laki-laki mesum itu ke dalam memeknya. Tapi usaha Rania gagal. Perawan yang cantik itu mendesah kecewa dan dengan tertunduk malu meraih batang zakar Pak rizieq dan menaikkannya ke atas.

Awalnya rania merasakan kesakitan yang teramat sangat. Rania bisa merasakan kontol yang besar dan gemuk itu meraja di liang rahimnya. Rania dan Pak rizieq saling bertatapan saat kontol Pak rizieq melesak seluruhnya ke dalam memek rania. Diikuti dengan air mata, darah perawan rania lancer keluar. Hal menarik itu tentu menjadi perhatian pak rizieq

“woah kamu masih perawan”

Rania diam tak menjawab

“maka biarkan kekasihmu ini memberi kenikmatan yang tiada tara”

Tangan Pak rizieq meraih buah dada Rania. Dielus dan diremasnya buah dada putih mulus, molek dan montok itu. Jemarinya menjepit pentil susu Rania dan memutar-mutarnya dengan kasar. Rania merasa sangat malu saat pentil itu mulai membesar. Rania berusaha keras menahan dirinya agar tidak terangsang dengan remasan dan perlakuan Pak Rizeq pada buah dadanya, tapi gagal.

Tangan Pak rizieq melepaskan buah dada rania, tapi kini giliran mulutnya yang nyosor ke susu putih mulus si rania. Saat Pak rizieq mengelamuti satu pentilnya, rania bisa merasakan jari jemari kasar Pak rizieq menangkup bulat pantat rania. Diangkat, lalu diturunkan, lalu diangkat lagi, berulang-ulang.

Setelah bosan, Pak rizieq menyandarkan kepala ke belakang dengan menggunakan lengan sebagai bantalannya. Dengan posisi relaks, Pak rizieq tersenyum sinis.

“Sekarang, genjot kontolku!”, perintah Pak Rizieq.

Mulut rania menganga tak percaya, dia telah dilecehkan, dihina dan diperdaya. Tapi wanita jelita itu melakukan apa yang diminta oleh Pak rizieq. Karena membutuhkan sandaran, rania meraih pundak Pak rizieq dan perlahan mengangkat tubuhnya. Saat seluruh penis Pak rizieq hampir keluar dari memeknya, rania menghentakkan tubuh ke bawah dan kembali ke pangkuan Pak rizieq.

Rania mengentoti Pak Rizieq.. Ranialah yang saat ini sedang menyetubuhi Pak rizieq! Meskipun hal itu saja sudah memalukan, tapi rizieq kian tak punya muka saat merasakan kehangatan yang nikmat merajai liang vaginanya. Penis Pak rizieq yang jauh lebih besar dari penis faisal menjejal liangnya yang sempit dan memenuhinya dengan nikmat.

Pak rizieq mulai menelusuri tubuh anak dina dengan satu tangan dan akhirnya mencapai ujung kelentit kemaluan rania. Saat Pak rizieq menggosok klitoris rania, mata rania terbelalak dan menatap Pak rizieq tak percaya. Tapi rania tetap meneruskan gerakannya, naik turun dan membiarkan kontol Pak rizieq menusuk tiap jengkal ruas liang kemaluannya.

Pak rizieq tidak berhenti menggosok klitoris rania. Tak lama kemudian, Pak rizieq merasakan kuku jari rania menancap makin dalam di pundaknya. Gerakan rania makin lama makin cepat hingga Pak rizieq tidak sanggup lagi merangsang klitoris rania. Rania melepaskan lenguhan keras dan tubuhnya bergetar hebat sebelum akhirnya berhenti.

Pak rizieq menunggu rania sampai si cantik itu membuka matanya. Wajah rania yang dilanda kepuasan memerah karena malu. Pak rizieq menganggukkan kepalanya sebagai tanda agar rania meneruskan pekerjaannya. Maka wanita cantik itu kembali menggunakan memeknya untuk memeras penis Pak Rizieq. rania kembali menyetubuhi pria tua yang telah membuatnya orgasme.

Tadi Pak Rizieq memang ingin memuaskan rania agar ibu muda yang cantik itu malu, tapi kini Pak Rizieq hanya menginginkan kepuasannya saja. Pak Rizieq menarik bokong rania dan membimbing tubuhnya naik turun batang kemaluannya dengan lebih cepat. Dia mendorong tubuh rania turun ke pangkuannya dengan kasar sementara pinggulnya bergerak sembari menggoyang si manis itu.

Tak lama kemudian Pak Rizieq orgasme. Rania duduk di pangkuan Pak Rizieq saat pejuh pria tua itu membanjiri liang senggamanya. rania merasa malu, dia merasa dirinya sangat rapuh karena menyerah pada Pak Rizieq. rania merasa diperkosa, tapi lebih malu lagi, karena rania merasa dirinyapun telah mencapai titik klimaks yang belum pernah dirasakannya selama ini.

Rania duduk terdiam penuh rasa malu pada diri sendiri saat Pak Rizieq mulai kembali sadar dari kenikmatan orgasmenya. Perempuan molek itu itu bisa merasakan penis Pak Rizieq mulai mengecil dan keluar perlahan dari memeknya sementara dia duduk di paha sang pria tua. Dengan posisi kaki terbentang, Rania bisa merasakan pula cairan mani Pak Rizieq meleleh keluar dari lubang memeknya.

Pak Rizieq membuka matanya dan tersenyum puas. Dia mendorong tubuh Rania ke samping.

Mengambil nafas dalam-dalam, Pak Rizieq berkata. “Aku berterimakasih atas kerja samanya. Selama kamu terus menerus memberikan kepuasan padaku, maka aku jamin Ibumu akan bebas. Heh heh heh. Besok, datanglah ke alamat ini jam dua siang”

Rania hanya menggangguk setelah memakai pakaian. Ia segera ingin pulang dari rumah terkutuk itu. Rania juga siberi berkas oleh pak rizieq agar bisa dipelajari lebih lanjut. Saat akan keluar pintu, pak rizieq menampar pantat rania dengan keras. Rania jengah namun ia segera pulan sambal menitikan air mata karena perawannya telah hilang oleh orang jahanam

Ahnduk

Semesta Cerita Semprot

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu