2 November 2020
Penulis —  Ahnduk

Guru Ngaji Ryan

Faisal telah keluar kelas. Sesi ketiga kuliahnya telah usai. Perut lapar tak tertahankan membuatnya ingin pergi ke kantin. Rudi dan Rizal adalah kawan akrabnya sehingga mereka selalu bersama.

“Sal kita duluan ya ke kantin, udah laper banget nih” kata rudi

“Yoii bro lanjut aja aku masih mau ke kamar mandi”

Rudi dan Rizal lalu meninggalkan faisal. Faisal lalu kencing. Saat sesudah kencing dia melewati ruang kelas dan mendengar suara aneh. Suara yang tak asing baginya. Suara orang yang sedang bersetubuh.

“Argghh ouhh jangan pakk”

Faisal mencoba mengintip ruang tersebut. Ruang ini adalah ruang pascasarjana. Tempat mahasiswa S2 berkumpul. Sungguh edan bila ada yang nekat ngentot di tempat umum walau faisal tahu ruang pasca sangat sepi dan jarang dilalui orang.

Faisal mencoba naik ke atas bangku dan melihat melalui ventilasi udara. Faisal sangat kaget ternyata yang sedang bersutubuh adalah calon mertuanya ibu dina. Lebih kagetnya lagi ternyata yang menyetubuhinya adalah pak war..!!!. Dosen yang disegani

Faisal tak berkedip karena tubuh mertuanya sangat indah seksi dan menggiurkan. Dia tahu calon mertuanya sangat cantik dan memiliki tubuh indah karena dia pernah salah masuk kamar mandi. Faisal kira kamar mandi dikunci ternyata tidak sehingga dia bisa melihat tubuh telanjang dina. Semenjak saat itu faisal jadi suka salting dan ngaceng bila bertemu dengan mertuanya.

Hati bersih masih menyelimuti faisal walau panas juga melihat adegan panas tersebut. Namun batinnya marah dan kecewa pada pak war karena ternyata rumor dosen mesum itu benar. Namun entah mengapa ada rasa ingin menonton adegan tersebut lebih jauh. Tanpa terasa dia sudah meremas remas joni.

Tubuh dina penuh peluh karena nafsu. Dia terus digenjot pak war dengan ganas. Pak war sengaja meliburkan kelas agar kelasnya bisa dipakai berdua saja dengan dina. Tentu saja untuk memek yang segar. Penis pak war begitu enak diempot sama vagina dina.

“Ahhh ahhh enakk dinaa”

“Uhhh bejatt”

“Hari ini orientasi dulu hehe”

Puas bagian depan pak war membalik tubuh dina. Entah mengapa dina bisa pasrah saja dibolak balik bajingan tua itu. Diangkatlah baju dina sehingga anusnya terlihat. Dina paham lalu sengaja memberikan akses agar aksi pak war bisa dilakukan dengan cepat. Pak war semakin bernafsu lihat bokong mulus tersebut diarahkan penisnya yang kotor tersebut dan blesss

“Uahhhhhh sakitt pakk” teriak dina

Saat dina berteriak kencang pak war langsung menutup mulut dina. Berbeda dengan dina, pak war senang sekali dan puas mendapat anus dina yang rapat dan enak. Dina sangat kesakitan karena penis jumbo itu belum terlumasi di pantatnya.

“Tahann dinn bentar lagi enakk”

Pak war mulai memaju mundurkan penisnya. Rasa sakit dina mulai berangsur berkurang dan berganti rasa nikmat yang belum pernah diberikan hendra sebelumnya. Dina mendesah tanpa sadar

“Hahaha enak kan dina”

“Iya pakaa ahhh”

Rasa enak mengalahkan nurani dina. Goyangan pinggang pak war selaras dengan gerakan bokong dina sehingga mereka berdua mendapat kenikmatan setimpal. Wajah dina memerah karena memang dia harus menyerah pada nafsu agar semua cepat selesai. Dia jadi binal lama kelamaan tambah binal.

Pak war sangat bertenaga bagi dina beda dengan suaminya yang bisa bikin enak di awal saja. Dina berfikir harus terima saja jadi budak permainan pak war dan pak rizieq toh dia sudah tercebur juga. Dia ingin selingkuh enak.

Pak war dengan kasar lalu meremas payudara dina agar tambah enak. Tubuh dina yang semakin sensitif terima saja dengan perlakuan itu.

“Aku mau keluar terima pejuku din”

Pak war juga mau klimaks dan crottt sperma menyembur di anusnya. Sensasi anal nikmat sama istri orang. Pak war lalu duduk karena capek apalagi dina langsung tersungkur karena dipakai pak war 5 ronde. Faisal pun ternyata puas. Bukannya menolong malah colinya yang selesai tak lupa juga dia merekam untuk bahan colinya nanti

Semua puas

---

SEDEKAH

“Nduk dina kamu sudah selesai makannya”

Dina diam saja dan mukanya memerah

“Oke aku anggap itu sudah slesai haha”

“Jadi aku gak bawa duit nih buat bayar makan kita, kamu tahu kan apa yang harus dilakukan?”

Dina tetap diam dan mengangguk setuju

“Baguss yuk berikan sedekah ke pak sardi”

Pak sardi adalah penjual makanan di kantin tersebut sederhana berkumis tebal dengan selalu memakai baju lusuh. Dia bisa berjualan sampai malam hari karena baru buka sore hari. Dia melayani mahasiswa yang lapar dan lembur tugas sampai malam. Kalau dilihat wajahnya mirip seperti presenter bukan empat mata

Dina berjalan menuju pak sardi. Pak sardi dengan sopan menyapa pelanggannya tersebut.

“Pak sardi tadi makannya habis berapa”

“Habis 35 rb neng”

Dina membawa dompet kosong atas perintah pak war. Dia lalu menunjukkan dompet kosong itu ke pak sardi. Pak sardi jelas bingung gimana nih cara bayarnya kalau gak ada duit. Bisa rugi dia. Tapi pak sardi tidak tahu kalau hari itu adalah hari keberuntungannya

“Yah neng gak ada duit yaudah gapapa”

“Hmm pak sardii, kalau dibayar pakai ini gapapa?” Kata dina genit sambil membuka bajunya dan ternyata payudaranya menyembul keluar

Pak sardi terbelalak dan..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu