2 November 2020
Penulis —  Ahnduk

Guru Ngaji Ryan

Lanjutan…

Penis menteri telah keluar dan dengan bernafsunya penis itu dioleskannya ke wajah dina. Bau tidak segap menghinggapi hidung dina dan ia tidak bisa menghindar. Halusnya kulit dina yang sedikit berbedak membuat sensasi enak pada kontol pak menteri. Dengan semangat ditodongkannya penis tersebut ke wajah dina

“Ayoo dina disepong”

Dina ingin cepat selesai. Bila dalam kondisi normal dia tidak mau melakukannya. Hendra hanya pernah melakukannya sekali. Kontol tersebut sebenarnya sama besar seperti hendra akan tetapi yang membuat dina jijik adalah uratnya yang begitu terlihat. Dikocoknya perlahan penis tersebut dengan kedua tangannya.

“Ahhhh enak sekali mulutmu dina”

Penis tersebut menggeliat geliat menandakan akan segera sampai. Dina mempercepat jilatannya dan crott crott. Sperma tersebut masuk ke kerongkongannya.

Pak tanba supir dari tadi melihat adegan tersebut begitu sange berat. Dengan tidak sabar dia menarik narik jilbab dina agar segera ke arahnya

“Dinn cepet sinii”

“Saya yakin anda tidak bertahan lama pak tanba, mulutnya begitu hangat terus lacur” kata pak menteri

Dina sebetulnya kesal dipaksa paksa. Dahulu dina bisa menolak bila hendra ingin bercinta sekarang dia seperti ketagihan kontol orang lain. Dina lalu merangkak menuju pak tanba. Agak ngeri dina membayangkan penis orang papua gimana? Dan ternyata dina malah tertawa. Walaupun paling mengintimidasi sedari tadi penis tanba begitu kecil dan tampak seperti terkubur ke dalam perut tanba yang bergelembung.

Dina tanpa pikir panjang membentuk huruf O dari tangan telunjuk dan jempolnya. Ia kocok pelan kontol hitam kecil tersebut. Dan benar saja selain kecil ternyata lemah juga. Bahkan orang-orang sebelah tanba hanya tertawa.

“Aduhh pak kok cepat keluar baru 2 menit loh” kata rhoma

“Iyaa aku nafsu dari tadi” tanba alasan

Dina lalu merangkak ke arah pak kapolda. Dina baru ingat sebenarnya ia tidak asing dengan pak sutopo. Ia adalah kakak kelas dina waktu sma, 2 tahun lebih tua. Dulu pernah nembak dina tapi dina tolak. Bukan karena apa-apa tapi emang gak ada rasa. Pak sutopo senang sekali mantannya sekarang berlutut dan akan mengulum penisnya.

“Yang bener ya dek dinaa ngulumnya”

Dina lalu meraih kontol tersebut. Ia kaget ternyata lebih besar dari suaminya bahkan tangannya saja tidak cukup bahkan lebih berurat. Sama seperti pak lukman, dia kocok penis tersebut dan ia jilat-jilat gundulnya. Pak sutopo pun mendesah enak. Perasaan sakit hatinya terbalaskan membuat dia tambah sange.

“Uahhh dinn enak sekalii, seharusnya kamu dulu giniin aku”

Dina bahkan melahap penis tersebut lalu dihisap hisap. Karena tidak tahan pak sutopo menggunakan tangannya agar penisnya dapat maju mundur. Dina kehilangan nafas tapi ia mampu mengatasinya dengan pelan-pelan ambil dari mulut yang sedang terbuka.

Selang beberapa menit kemudian. Crottt

Bahkan pak kapolda pun tidak terlalu lama menghadapi dina.

“Uahh enak sekali dina, besaran mana kontol suamimu atau punyaku” kata pak sutopo

“Punya bapak” kata dina lirih malas basa-basi

Dina lalu menuju orang keempat yaitu penyanyi. Ketika dia akan mengemut kontol banyak jembut tersebut tangannya dicegah. Dina bingung apa kemauan orang ini karena dia tiba tiba buka baju. Dan nampak rambut dadanya yang lebat.

“Dinaa tolong jilat tubuhku dulu”

Jedarr, wanita normal atau istrinya saja pasti tidak mau mandi kucing sama rhoma. Pasti sangat menjijikan. Apalagi rhoma mengakui belum mandi pagi. Sambil menahan bau keringat busuk. Dina berdiri sehingga tetap di dada rhoma. Dina mulai menjilat tubuh tersebut. Rambut rambut rhoma seperti berdiri karena rangsangan yang diterima dina.

“Aduhhh enak sekali mandi kucing sama binor seksi”

Musisi begitu kagum akan ketelatenan dan kedewasaan dina dalam menjilat begitu menyeluruh dan enak sekali. Rhoma lalu mendudukan kepala dina untuk tugas utamanya. Dina langsung jongkok dan menyepong benda tersebut. Kesulitannya adalah bagaimana agar rambut jembut tidak masuk. Dan benar saja jembut bang haji tersebut masuk ke mulutnya.

“Aduhh maafkan saya dina kalau kontol saya bau”

Untung bang musisi sudah klimaks. Dina lalu pergi ke orang terakhir yaitu mbah wakil presiden. Sebenarnya dari tadi pikiran dina terus memikirkan kontol mbah wakil presiden karena buat dia penasaran. Haduh mikir apa sih dina ini. Apa mbah ini punya kekuatan pelet

Dina melihat penis tersebut biasa saja. Saat penis tersebut masuk, dina mulai merasakannya kenyaman mengoral penis tersebut. Dia bahkan begitu bergairah dalam melakukannya haduh kenapa dengan dina. Penisnya begitu gurih dan seperti ada gerigi kecil di ujungnya. Karena dina keenakan sehingga mengeluarkan kemampuan terbaik.

Meskipun sudah selesai dina yang terbuak masih mengulum ngulum penis tersebut saking enaknya.

“Udahh din jangan keenakan gitu sama penis mbah hehe” kata pak sutopo

“Sudah saya bilang mbah ini pengalaman” kata menteri

Setelah dina menyepong semua orang. Dina harus ngentot juga. Sudah ada kasur bekas yang berada di depan pak menteri. Dina lalu melayani semua orang dan yang paling favorit baginya adalah mbah wakil entah mengapa.

Dina lalu diantar menuju UN•IR tempat anaknya selesai sidang. Sambil berjalan tertatih karena dijejali kontol besar. Dina masih bisa tersenyum dan memberikan foto terbaik di depan keluarganya.

Bersambung…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu