2 November 2020
Penulis —  bayanghitam

Bapakku Ingin Nyusu Lagi

Lanjutan 8.

Jam 2 siang aku terbangun dari tidurku. Lalu aku beranjak keluar kamar, dan sewaktu aku sudah keluar kamar kulihat ibuk lagi nonton tv sambil rebahan dikursi panjang. Emmm mending aku isengin ibuk ah, dan jujur ya akhir akhir ini aku suka banget isengin ibukku, apalagi ibukku ini punya sifat keras dan galak jadi bikin aku gemes ingin isengin, nakalin ibuk terus.

“Minggiiiirrrr anak kurang ajaaarrr” Teriak ibuk keras keras sampai aku kaget setengah mati. edan nih ibuk teriaknya kenceng banget.

“Nggak usah teriak teriak ibukku sayang ntar tenggorokannya sakit lo” Ucapku perhatian ke ibuk. Dan aku kini duduk sambil diatas kepala ibuk, lalu kepala ibuk aku angkat dan kuletakan dipahaku. Hem seharusnya ini terbalik ya, dan harusnya aku yang rebahan dipaha ibuk eh sekarang ibuk yang rebahan dipahaku, ya meski ibuk tak meminta sih he he he tetep ajakan kebalik.

“Buk, ibuk marah ya saat Wawan ngentu bu Isna” Tanyaku ke ibuk sambil mengelus mengelus rambutnya yang lurus hitam legam itu.

“Ibuk nggak ada hak untuk marah” Ucap ibuk dengan suara datar sambil melihat kearah tv.

“Yakin buk, ibuk nggak marah” Ucapku dan aku masih mengelus ngelus rambut ibukku.

“Kamu budek (tuli) ya Wan ibuk bilang apa tadi” Ucap ibukku ketus. yaaahhh mulai lagi nih sifat aslinya keluar. heran aku sama ibuk manis manis kok gualaknya amit amit. ah sabar Wan sabar badai pasti berlalu kok.

“Ya Wawan denger buk tapi bisa nggak ndak ketus jawabnya, lama lama bibir ibuk ini Wawan cepok lo” Ucapku sambil menjepit bibir ibuk dan ibukpun menepis tanganku yang menjepit bibirnya.

“Salah sendiri bikin ibuk jengkel, jadi kamu itu pantes dikasari” Ucap ibukku sambil melengok menatapku. Iihhhh bibir ibuk menggoda banget ingin deh mencepoknya. Lalu kuangkat kepala ibukku dan kuturunkan wajahku hendak mencium ibuk, tapi sebelum bibir ibuk aku cepok tau tau ditutup sama tangannya sambil cekikikan meledekku lalu aku rebahkan lagi kepala ibukku dipahaku.

“nggak bisa nyium ya hi hi hi” Ucap ibuk meledekku sambil melet melet pula dan saat aku mau meraih lidahnya tau tau ibuk dah menutup mulutnya lagi dan wajahnya kini menatap ke arah tv. Hem ternyata ibukku bisa bertingkah manja juga ya, jadi makin sayang nih ama ibukku, dan tiba tiba aku merasa bersalah ya, dah menyelingkuhi ibukku dan lebih lebih selingkuhanku itu mbakyu nya ibuk sendiri.

“Buk, ibuk dah maem” Tanyaku sambil tanganku lancang meremas susu ibukku.

“Belum Wan, lagi males ibuk” Ucap ibukku dan ibukku memegang tanganku yang meremas susunya tapi ibuk tak berusaha menjauhkan tanganku yang meremas susunya itu hanya memegang tanganku saja dan saat ini ibuk lagi make daster panjang berkancing dibagian dadanya. Lalu tangan nakalku kini merogoh masuk lewat atas daster ibuk dan kulit payudara ibuk tersentuh tanganku, lalu aku meremas remas susu ibuk yang gedhe ini.

“Siapa yang nyuruh tanganmu masuk Wan, lancang kamu ke ibuk” Ucap ibukku dengan judesnya namun tak berusaha mencegah tanganku yang meremas remas susunya. Lain dimulut lain dinafsu nih ibukku. Pura pura nolak tapi mau juga aku remas remas.

“Makan yuk buk, ntar Wawan suapin deh” Ajakku ke ibuk dan kini kupilin pilin puting ibukku.

“Emhhh emmhh, i i ibuk males makan Wan eemmhh” Ucap ibuk sambil merintih rintih. Keenakan kali ya ibukku ini.

“Ngentu aja yuk buk, maukan” Ucapku yang masih memilin milin puting ibukku.

“Eemmoohh, Ibuk nggak ingin dientot sama kamu lagi, mending kamu entot tuh guru ngaji, kan lubangnya masih sempit nggak kayak punya ibuk yang sudah longgar eeemmmm ahhh” Tolak ibukku dan rintihannya masih terdengar. Eh ibuk kok ngomong kayak gitu ya, apa ibuk cemburu atau merasa marah saat aku banding bandingkan tempeknya sama tempeknya bu Isna ya.

“Lubangmu masih sempit buk, buktinya kontol Wawan terjepit erat ditempek ibuk, dan tempek ibuk bisa meremas remas lo” Ucapku menghibur ibukku dan aku jujur kalo tempek ibuk lebih nikmat dari bu Isna, ya meski tempek bu Isna sempit saat pertama kali aku masuki tapi lama lama biasa biasa saja beda sama punya ibuk yang bisa meremas remas kontolku dan saat ini aku masih memilin puting ibukku.

“Aahh, Tadi bilang apa hah emmm, ka katanya lubang guru ngaji itu lebih sempit ketimbang punya ibuk to aiihhh, dah sono main sama guru ngaji itu dan tinggalin ibuk aaahhh” Ucap ibuk terdengar judes namun desahannya kini terdengar dengan jelasnya. Dan soal ucapannya tadi aku yakin ibukku lagi cemburu nih dan merasa tersaingi.

“Buuuk, Wawan cuma bantu bu Isna biar bisa hamil, apa ibuk nggak kasian sama mbak ibuk itu sudah berumur tapi belum punya anak buk” Ucapku sambil terus memilin puting ibuk yang kini sudah sangat mengeras dan ibuk nampak menikmati putingnya aku pilin pilin, bikin aku bingung saja akan sikap ibukku ini, galaknya minta ampun tapi dilecehin cuma melawan pake ucapan saja tak berusaha melawan dengan tenaganya, ah ibuk ibuk bikin gemes saja.

“Em em ahhh dah sono emm Wan, hamili budhemu itu aihhh” Ucap ibuk dan aku pun tak lagi memilin puting ibuk namun kini kududukan ibukku.

“Buk berdiri dong” Ucapku.

“Ngapain suruh ibuk berdiri, berani beraninya nyuruh ibuk kamu Wan” Ucap ibuk seperti menolak tapi kulihat ibuk kini perlahan lahan berdiri bikin aku semakin gemas saja sama tingkah ibukku ini. Dan tanpa bicara sedikitpun aku kini melepas daster ibuk dan kini daster ibuk dah lepas dari tubuhnya tinggal bh sama cd yang masih membalut tubuh indah milik ibuk.

“Kok dilepas sih Wan, lancang kamu ke ibuk” Bentak ibuk memprotes kelakuanku melepas dasternya, tapi biasa cuma mulutnya doang yang protes tapi tangannya nggak ngapain ngapain, jaim nih ibukku.

“Lama lama mulut ibuk Wawan lakban lo kalo masih suka bentak bentak” Ucapku sambil melepas bh ibuk dan ibuk cuma diam saja tanpa melawan kelancangan anaknya yang ingin menelanjanginya.

“Berani kamu melakban mulut ibuk hah” Ucap ibuk dengan judesnya.

“Oh ibuk mau nantang Wawan, ya sudah Wawan ambil lakban ntar mulut ibuk benar benar Wawan lakban” Ucapku sambil mau beranjak kekamar mau ambil lakban tapi dicegah sama ibuk.

“Jangan to Wan, masa’ kamu tega mau melakban mulut ibuk sih” Ucap ibuk lirih.

“Tega lah, biar ibuk kapok nggak bentak bentak Wawan lagi” Ucapku sedikit kasar ke ibukku biar ibuk takut padaku he he he.

“Ibuk nggak bentak lagi tapi jangan dilakban ya Wan mulut ibuk” Ucap ibuk terlihat takut padaku.

“Kalo ibuk nggak kasar ke Wawan nggak bakal Wawan lakban mulutmu kok buk” Ucapku sambil melepas cawat ibuk dan ibuk lagi lagi hanya diam saja, dan kini ibuk dah bugil gil dihadapanku.

“Mau ngentu disini apa dikamar buk” Tawarku ke ibuk.

“Dikamar saja, tapi dikamar ibuk ya Wan” Ucap ibuk kini terdengar manja ditelingaku.

“Kalo dikamarnya Wawan kenapa buk” Ucapku sambil memilin itil ibuk.

“Emoh ah, keinget sama guru ngaji itu bikin kesel saja” Ucap ibuk dan aku tau ibuk ternyata cemburu sama mbaknya.

“Guru ngaji itu mbakyu mu lo buk” Godaku biar ibuk tambah dongkol.

“Ya ibuk tau, makanya ibuk males kalo main dikamarmu” Ucap ibuk sambil cemberut. Lalu aku membopong tubuh ibuk tak lupa daster serta dalemannya aku bawa melangkah menuju kamar ibuk.

“Kenapa buk” Ucapku ketika melihat wajah ibuk nampak malu malu saat aku bopong.

“Ibuk malu saja Wan, dulu waktu kamu kecil ibuk bopong, eh kok dah gede malah ibuk kamu bopong” Ucap ibuk menatapku sambil senyum malu malu.

“Ya gapapa buk, Wawan cuma mau balas budi saja ke ibuk” Ucapku dan kini aku dan ibuk sudah didalam kamar.

“Balas budi apa balas budi” Ucap ibuk mengejekku.

“Balas budi lah buk” Ucapku dan aku tau arah pembicaraan ibuk dan sengaja sih ingin ngegoda ibukku dan tak langsung mengakui ingin mengentu ibukku dan biar ibukku yang bilang duluan.

“Balas budi nya kok dengan ngentot ibuk sih” Ucap ibuk dan akhirnya ibuk mau ngomong juga kalo aku ingin mengentunya.

“Ibuk kenikmatan nggak dikentu sama Wawan” Ucapku dan kini aku sama ibukku lagi berdiri berhadap hadapan dan tanganku memegang kedua pipi ibukku.

“Jujur Wan ibuk merasa nikmat dientot sama kamu Wan” Ucap ibuk malu malu.

“Nah itulah cara Wawan membalas budi ke ibuk dengan ngasih ibuk kenikmatan” Ucapku dan kini bibirku mengecup bibir ibuk sekejap.

“Balas budinya kelewatan ah ke ibuk, masa’ ibuknya sendiri disetubuhi, anak kurang ajar kamu Wan” Ucap ibuk terdengar sahdu ditelingaku dan tentunya tak pake ketus maupun judes.

“Tapi ibuk suka kan dikentu sama Wawan, hayo ngaku ngaku buk” Ucapku ngegoda ibukku dan tangaanku masih memegang kedua pipi ibuk.

“i i iya ibuk su suka” Ucap ibuk tergagap, dan aku tau ibuk masih malu mengakuinya namun tak masalah bagiku toh sekarang aku dah berhasil menelanjangi ibuk dan itu dah menunjukan kalo ibuk dah mau patuh sama aku.

“Buk.. Wawan pasti kasih ibuk enak, tapi sebelumnya disepong ya kontol Wawan” Ucapku.

“Sepong” Ucap ibuk kebingungan.

“Bentar buk” Ucapku langsung keluar kamar dan hendak mengambil hpku, setelah mengambil hp aku kembali kekamar ibuk dan kulihat ibuk sudah duduk ditepi ranjang.

“Nah ibuk lihat ini ya” Ucapku yang sudah duduk disamping ibuksambil memperlihatkan video bokep dengan adegan menyepong.

“Ih masa’ ibuk harus beginian sih” Ucap ibuk sambil melihat video seks dihpku dan divideo itu nampak seorang abg menyepong kontol orang dewasa.

“Ibuk harus kayak gitu, bisakan buk, tentunya ibuk bisa dong, kalo ibuk nggak bisa berarti ibuk kalah tuh sama abg itu” Ucapku sengaja membanding bandingkan dengan pemain bintang porno yang masih abg dan aku tau ibuk pasti mau menyepong kontolku karena aku tau ibuk nggak ingin kalah sama pemain porno yang masih abg itu.

“Dah buk liatnya dan sekarang ibuk sepong kontol Wawan ya” Ucapku lagi dan aku kini berdiri dan ibukpun kusuruh duduk berlutut dihadapanku.

“Lepas celana Wawan buk, dan masukan kontol Wawan kemulut ibuk” Ucapku dan ibuk pun patuh lalu melepas celana beserta cdku dan tuiiing kontolku pun mencuat tegang tepat dimuka ibukku.

“Sebelum ibuk memasukan kontol Wawan kemulutmu, Ibuk belajar dulu ya dengan Jari Wawan” Ucapku dan kini kumasukan 2 jariku kemulut ibukku dan ibukpun menghisap hisap jariku, ternyata ibuk dah patuh sama aku, jadi bisa ngerjain ibuk semauku.

“Sari sekarang masukan kontol anakmu ini kemulutmu ya” Ucapku menyuruh ibuk dan aku sengaja memanggil namanya saja dan ingin tau reaksi ibukku, apakah ibuk marah atau tidak saat aku memanggil namanya saja. Dan ibuk tak berkomentar saat aku memanggil namanya saja dan malah ibuk mulai memasukan kontolku kemulutnya, dan kini 1/3 kontolku sudah menjejali mulut ibukku, Lalu kupegang kepala ibuk dan akupun mendorong kontolku hingga mentog dirahang ibuk dan mendiamkan sesaat, dan kulihat mata ibuk melotot kearahku dan air liurnya menetes netes melalui celah bibirnya, sedangkan tangannya mendorong pahaku agar mulutnya bisa lepas dari jejalan kontolku, namun usaha ibuk sia sia dan tiba tiba ibuk mencubit pahaku tanda ibuk sudah tak mampu bertahan lagi, Lalu kukeluarkan kontolku dari mulut ibuk.

“Uhuk uhuk hoek hoek, Kamu kasar Wan, rahang ibuk sakit tau nggak sih kamu Wan uhuk uhuk” Ucap ibuk sambil terbatuk batuk.

“Itu namanya deeptroath buk, dah masukin lagi kontol Wawan ke mulutmu buk” Ucapku sambil mengelus elus kepala ibuk, dan tiba tiba ibuk berdiri lalu mengambil dasternya dan ibuk kini memakai dasternya lagi tanpa memakai daleman. Aduh ibuk kayaknya marah nih gara gara aku ngasarin dirinya tadi.

“Buk.. sepong lagi dong buk” Pintaku ke ibuk sambil menatap ibuk yang lagi berdiri dihadapanku. Tapi ibuk tak menjawab malah ibuk kini beranjak keluar kamar. Wah ibuk beneran marah sial sial, mana kontolku belum ngejejali tempek ibuk eh keburu ibuk marah, jadi kentang neh. Lalu kupakai celanaku dan menyusul ibukku.

“Ibuk mau makan Wan” Ucap ibuk sambil mau merebut piringnya lagi namun aku tepis tangan ibuk.

“Wawan suapin ibuk ya” Tawarku sambil menatap ibuk yang kini lagi cemberut.

“Ibuk bukan anak kecil jadi tak perlu disuapin, mana piring ibuk” Ucap ibuk sambil meminta piringnya berisi nasi beserta lauk pauk yang kini aku pegang.

“Ibuk itu sekarang dah kayak anak kecil, buktinya ibuk tak berjembut kan” Ucapku meledek ibuk. Dan tiba tiba berdiri lalu melangkah meninggalkanku. Hem beneran marah nih ibuk. Lalu aku kejar ibukku yang kini menuju kekamarnya.

“Ibuk marah ke Wawan buk” Ucapku yang kini aku dan ibukku sudah berada didalam kamar ibuk. ibuk lagi lagi tak menjawab omonganku, ibuk hanya menatapku saja dan saat ini aku serta ibukku duduk ditepi ranjang.

“Maafin Wawan ya buk dah keterlaluan ke ibuk” Ucapku lalu aku mengecup kening ibuk tanda bahwa aku menyayangi ibukku. Dan lagi lagi ibu tak menjawab. Ah ibukku masih marah, tapi aneh biasanya kalo ibuk marah pasti bentak bentak, judes, ketus kok sekarang ibuk diam saja sih, ah aku jadi bingung sama sikap ibuk.

“Buk jawab dong buk” Ucapku sambil mau memegang pipi ibukku, namun tanganku ditepis ibuk, Setelah menepis tanganku ibuk pun rebahan miring membelakangiku. yaahh ibuk beneran marah nih, em apa aku sudah keterlaluan ya sama ibuk sehingga ibuk semarah ini padaku. Lalu aku ikut rebahan miring dan memeluk ibukku.

“Buuuk kalo ibuk masih diem ntar Wawan perkosa ibuk” Ancamku dan tiba tiba ibuk membalik badannya dan sekarang aku dan ibukku saling berhadapan.

“Kalo kamu mau merkosa ibuk ya silahkan Wan, toh kamu suka kan main kasar ke ibuk” Ucap ibukku judes. Wih dah kambuh nih judesnya ibuk, tapi gapapa deh ibuk judes daripada diem nggak mau ngomong dan aku paling benci didiemi dan aku lebih suka dijudesin ibuk daripada didiemin ibuk. Eh tunggu tunggu tadi ibuk bilang kalo aku suka kasar ke ibuk, jadi ibuk marah karena aku kasarin tadi ya.

“heh malah melamun, katanya mau merkosa ibuk” Ucap ibuk judes sambil menjewer kupingku dan akupun jadi kaget.

“Aduuuh sakiit buk” Rintihku saat kupingku dijewer ibuk, dan maunya sih mau bales jewer ibuk tapi nggak ah nanti aku dibilang kasar lagi ama ibuk.

“Tumben nggak bales, biasanya suka bales” Sindir ibuk sambil menatapku.

“Jadi ibuk mau aku bales buk” Ucapku sambil mengelus pipi ibukku yang mulus dan ibuk tak mencoba menepis tanganku jadi ibuk sudah tak marah lagi kepadaku.

“Masa’ kamu mau jewer ibuk sih Wan” Ucap ibuk dan ibuk masih menatapku.

“Nggak kok buk, eh buk sepong kontol Wawan lagi ya” Ucapku.

“Ogah, ntar kamu tekan sampe rahang ibuk lagi, sakiit rahang ibuk Wan, kamu kasar” Ucap ibuk sambil menatapku sayu.

“Sakit ya buk” Ucapku sambil jariku memainkan bibir ibuk.

“Sakitlah Wan, mulut ibuk saja harus membuka lebar lebar hanya untuk masukin anumu itu, eh malah ditekan sampe rahang ibuk jadi sakitlah Wan, bukan hanya dirahang tapi mulut ibuk juga ngerasa ngilu ngebuka lebar lebar Wan, tadi saja nelen nasi terasa sakit tenggorokan ibuk, kamu jahat Wan ke ibukmu” Ucap ibuk dengan tatapan nanar padaku.

“Ntar Wawan nggak neken sampe dalem kok buk, mau ya buk” Bujukku ke ibuk.

“Ogah ya ogah Wan, minta sana sama guru ngaji itu” Ucap ibuk ketus dan ibuk sepertinya jengkel sama aku. ealah kumat lagi nih ibuk.

“Nggak mau ya udah, tapi ngentu yuk buk” Tawarku ke ibuk.

“Emooooh, ibuk dah terlanjur kesel sama kelakuanmu ke ibuk, mending ngentu sana sama guru ngaji itu” Tolak ibukku.

“Suami budhe dah pulang buk jadi tak bisa, ayolah buk kontol anakmu ini ngaceng ingin ngentu ibuk” Ucapku cabul ke ibuk.

“Ogah ya ogah, mending ngocok sana biasanya juga ngocok sendiri” Ucap ibuk. lo lo ibuk kok tau ya kalo aku suka ngocok, hem pasti ibuk suka ngintipin aku nih.

“Ayolah buk ngentu, kontol Wawan ngaceng lo buk” Rengekku ke ibuk.

“Ibuk bilang ogah ya ogah jangan maksa ibuk” Bentak ibukku. ealah malah pake bentak lagi nih ibuk, kumat.

“Mau nggak mau Wawan perkosa ibuk aja deh” Ucapku sambil menelentangkan ibuk dan aku langsung menindih ibukku.

“Ya kan kamu kasarkan ke ibuk” Ucap ibuk.

“Ibuk sih nggak mau coba kalo mau ya Wawan nggak kasar ke ibuk” Bantahku, lalu aku mencium bibir ibuk sekejap.

“Main cium saja, izin dong kalo mo nyium, dasar anak kurang ajar” Oceh ibuk lalu mengelap bibirnya.

“Buk, lusa aku mau kekota nyari kerja” Ucapku berbohong ke ibuk, dan aku pengen tau reaksi ibuk jika aku mau pergi kekota.

“heh beneran Wan kamu mau kekota” Tanya ibukku dan aku kini berguling disamping ibuk, tentunya tak lagi nindihin ibuk.

“Benerlah, dah bosen dirumah buk” Ucapku sambil menatap ibuk dan sekarang ibuk ikutan tidur miring.

“Kalo kamu pergi kekota ibuk sama siapa” Ucap ibuk.

“Ya sama bapak lah buk” Ucapku.

“Jangan pergi ya Wan, ibuk nggak mau ditinggal sama kamu” Ucap ibuk. yes ternyata ibuk nggak mau aku tinggal, hem jadi ibuk benar benar menginginkanku tapi aku goda lagi ah, siapa tau ibuk bakalan patuh sama aku.

“Kalo ibuk sikapnya gini terus buat apa Wawan dirumah, Tapi kalo ibuk mau nurut dan patuh sama Wawan ya Wawan nggak jadi pergi buk” Ucapku sambil membelai pipi ibuk.

“Ibuk kurang nurut apalagi nak, kamu nyuruh ibuk nyepong anumu ibuk lakukan, ibuk kamu bugili ibuk diam, kurang nurut apalagi nak” Ucap ibuk sambil membalas membelai pipiku.

“Kuranglah buk” Ucapku.

“Ya sudah katakan apa yang kamu inginkan dari ibuk dan ibuk bakal turuti kemauanmu asal kamu nggak ninggalin ibuk” Ucap ibuk. yes akhirnya ibuk takluk juga.

“apapun yang Wawan suruh ibuk harus lakukan, dan biasakan ngomong jorok, ya seperti ngomong kontol, tempek, ngentu dan sebagainya, paham buk” Ucapku sambil meremas remas susu ibukku.

“Paham nak dan ibuk bakal patuh juga nurut sama kamu, tapi jangan pergi ya nak” Ucap ibukku.

“Iya Wawan nggak pergi, tapi janji dulu ibuk bakal patuh dan nurut sama Wawan” Ucapku.

“Ya janji ibuk akan patuh dan nurut sama kamu Wan” Ucap ibukku. dan yessss akhirnya aku bisa naklukin ibukku yang judes ini, siap siap ya buk Wawan akan bakal bikin ibuk klepek klepek sama kontolku.

“Ibuk jatuh cinta ya sama Wawan sampe sampe ibuk nggak mau Wawan tinggal dan ibuk mau maunya nurut dan patuh sama Wawan” Ucapku.

“Wan asal kamu tau Wan, ibuk lakukan ini semua karena ibuk sayang sama kamu Wan, dan jujur ibuk ingin selalu dikasih nikmat lagi, dan kamu lah yang pertama ngasih kenikmatan ke ibuk jadi ibuk dah ketagihan sama kontolmu ini” Ucap ibuk sambil meremas pelan kontolku, Dan akhirnya juga ibuk mau bilang kontol dan tentunya aku seneng dengernya.

“Ibuk akan selalu Wawan beri kenikmatan kok buk, tapi ibuk jangan izinkan bapak ngentu kamu lo buk, kalo bapak minta dikocok saja ya buk” Ucapku yang kini aku lagi mendudukan ibukku jadi aku dan ibuk lagi duduk sekarang.

“Pasti nak, toh tempek ibuk hanya milikmu seorang, dan hanya kontolmu saja yang boleh masuk ketempek ibukmu ini” Ucap ibuk yang kini sudah tak sungkan lagi ngomong jorok.

“Dan mulai malam ini kamu tidur bareng ibuk, dan bapakmu biar tidur dikamarmu” Lanjut ibuk.

” Apa bapak mau buk” Ucapku sambil melepas daster ibuk dan kini ibuk sudah bugil gil dihadapanku.

“Ya pasti mau lah nak, dan asal kamu tau nak, malah bapak meminta ibuk mengakuimu sebagai suami ibuk bukan sebagai anak ibuk lagi” Ucap ibukku membuatku terkejut mendengarnya.

“La tanggapan ibuk gimana” Tanyaku penasaran.

“Ya awalnya ibuk nolak lah nak, mana ada seorang ibuk jadi istrinya anaknya sendiri, tapi bapakmu maksa terus ya jadi mau juga, tapi nggak dipaksa pun ibuk mau kok, toh ibuk juga sudah ketagihan sama kontolmu, makanya ibuk diam saja saat kamu nakalin ibuk tapi ibuk malu mengakuinya nak” Ucap ibukku sambil meremas remas kontolku diluar celanaku.

” Jadi sekarang kita suami istri dong buk, bukan sebagai ibuk dan anak lagi sekarangkan buk” Ucapku sambil meremas remas susu ibukku.

“Iya Wan sekarang kita suami istri, ibuk jadi istrimu dan kamu jadi suami ibuk, jadi ibuk bakal nurut dan patuh sama kamu Wan, dan bila kamu ingin kasar ke ibuk, ibuk takkan menolak dan ibuk berusaha akan menerimanya dengan senang hati karena kamu sekarang sudah menjadi suami ibuk, pemilik ibuk” Ucap ibuk sambil melepas celanaku beserta cdnya, tentu saja kontolku yang sudah ngaceng terangguk angguk dengan bebasnya.

“Buk seandainya ibuk aku perlakukan kayak anak kecil ibuk nolak nggak” Ucapku sambil berdiri dan kini kontolku aku pukul pukulkan kewajah ibukku dan ibukku tak marah saat aku lecehkan. Jadi benar ibuk dah takluk padaku.

“Ibuk takkan nolak nak, dan perlakukan ibuk semaumu nak, ibuk bakal menerimanya dengan senang hati” Ucap ibuk sambil mendongak menatapku karena saat ini ibuk lagi duduk.

“Makasih ibukku sayang, dan sekarang masukan kontol anakmu ini kemulutmu buk” Suruhku ke ibuk sambil memegang kepala ibukku, dan ibuk pun mulai memasukan kontolku kedalam mulutnya hingga mentog dirahangnya, dan ternyata ibuk mau bikin aku senang sehingga ibuk rela melayaniku meski dengan susah payah menelan kontolku yang terlalu besar bagi mulutnya itu.

“Buk dah jangan dipaksain, ntar ibuk muntah lo” Ucapku ketika ibuk mencoba terus menelan kontolku lebih dalam lagi, tapi sayang ibuk sepertinya ibuk takkan mampu menelan habis kontolku, ini saja sudah mentog dirahang ibuk, padahal baru 1/2 panjang kontolku yang mampu ibuk telan dan dipaksa pun ibuk takkan mampu lagi menelan penisku lebih dalam lagi.

“Hoek hoek uhuk uhuk” Ibuk pun terbatuk batuk saat melepas kontolku yang menjejali mulutnya.

“Kalo dibilangin jangan ngeyel buk, jadi batuk kan sekarang” Ucapku sambil mengusap usap rambut ibuk.

“La divideo tadi bisa nelen semuanya, ya ibuk mau mencobanya nak” Ucap ibuk sambil menatapku.

“Kan kontolnya standar buk, kalo punya Wawan super buk” Ucapku.

“Oh ya buk kok kontol Wawan gedhe ya buk, padahal punya bapak mungil gitu” Ucapku lagi.

“Kamu inget nggak sebelum kakekmu meninggal, kakekmu suka mijitin kontolmu, dan kakekmu bisa besarin kontol gitu nak, apalagi kamu cucu laki laki satu satunya jadi kakekmu ingin kontol cucunya besar gitu” Ucap ibuk. Ya aku ingat dulu sebelum kakek meninggal, kakek selalu mengurut kontolku, dan kakek mengurut kontolku semenjak aku kelas 2 smk akhir hingga kelas 3 smk awal, ya cuma 1 bulan saja sih kakek mengurut kontolku lalu setelah itu kakek meninggal, awalnya sih kontolku standart saja tapi setelah diurut terus dikasih semacam ramuan secara terus menerus selama 1 bulan kontolku menjadi besar dan panjang.

“Ya Wawan ingat buk, tapi ibuk kok tau hem apa ibuk ngintip ya” Ucapku sambil memukul mukulkan kontolku kewajah ibukku dan tentunya ibuk nggak marah lagi.

“Ibuk nggak ngintip Wan tapi disuruh liat sama kakekmu” Ucap ibukku dan kini aku jejalkan kontolku kemulut ibuk lalu aku pompa mulut ibuk dengan kontolku membuat ibuk kewalahan namun ibuk tetap bertahan meski air liur ibuk banyak menetes netes dikasurnya, dan aku terus memompa mulut ibuk, kadang aku deeptroath ibuk dan menahan agak lama sampe ibuk nggak mampu bertahan baru aku cabut kontolku dari mulut ibuk.

“Hah hah hah” Suara nafas ibuk tersengal sengal, kulihat kontolku kini bercampur air liur ibuk yang kental dan aku menyebutnya air liak.

“Apa ibuk pernah dikentu kakek buk” Tanyaku ke ibuk.

“Nggak pernah nak, jangankan ngentu nyentuh ibuk saja kakekmu nggak berani” Ucap ibuk.

“Trus maksud kakek menyuruh ibuk lihat itu apa buk” Tanyaku ke ibuk.

“Kakekmu bilang, kalo ibuk ingin ngerasain kontol gede ya harus ngentu denganmu nak, tapi ibuk menolaknya nak” Ucap ibuk sambil mengocok kontolku dengan tanganya.

“Kenapa ibuk nolak dan apa kakek nggak maksa ibuk biar ibuk mau ngentu sama Wawan gitu” Ucapku sambil mengelus elus rambut ibukku.

“kakekmu nggak maksa ibuk, dan ibuk nolak karena bagi ibuk itu tabu nak, masa’ ibuk kentu sama kamu kan aneh, ya sebenarnya ibuk juga penasaran gimana rasanya dientot kontol gedhe dan ternyata nikmat ya dientot kontol gede, kalo ibuk tau senikmat ini mungkin ibuk dah hamil anakmu Wan” Ucap ibuk sambil terus mengocok kontolku.

“mulai sekarang kontol anakmu ini bakal ngentot tempekmu buk” Ucapku.

“Ibuk akan selalu siap kamu entotin Wan, kapanpun dimanapun ibuk selalu siap, karena ibuk dah sepenuhnya jadi milikmu Wan” Ucap ibuk dan ibuk kini memasukan kontolku kemulutnya, lalu dengan mulutnya ibuk mengocok kontolku, dan kini kepala ibuk maju mundur maju mundur seiring kocokan mulutnya ke kontolku.

“Buk… Wawan keluar, minum pejuhku buk Aaagggrrhh” Ucapku dan Crot crot crot pejuhku keluar dan tumpah dimulut ibuk, dan ibuk pun menelan pejuhku saat aku keluarkan kontolku dari mulut ibukku. Glek glek glek suara ibuk menelan pejuhku.

“Wan kontolmu kok masih tegang Wan, padahal pejuhmu dah keluar lo, beda sama punya bapakmu dah keluar langsung lemes” Ucap ibuk heran. Kalo aku sih nggak heran emang begini kontolku meski dah keluar namun masih tegang maksimal, ya ini terjadi saat diurut sama kakek, sebelumnya sih langsung lemes saat aku coli, wah kakek hebat dan keren.

“Itu tandanya kontol Wawan akan selalu muasi kamu buk, oh ya buk kok ibuk nelen pejuhku sih buk” Ucapku.

“Kan kamu nyuruh ibuk nelen, ya udah ibuk telen” Ucap ibuk.

“Gimana buk rasanya pejuh Wawan” Tanyaku ke ibuk.

“Asin ada gurihnya Wan” Ucap ibuk sambil tersenyum padaku.

“ibuk suka” Ucapku.

“Suka nak” Jawab ibuk.

“syukur deh kalo ibuk suka, Nah sekarang giliran tempekmu buk dimasuki sama kontol anakmu ini” Ucapku.

“Ih kontol nakal masa’ tempek ibuk sendiri dientot” Ucap ibuk ngomong sama kontolku, dan ibuk mencium kepala kontolku. ah ibuk dah benar benar binal sekarang.

“Wan ayo setubuhi ibuk Wan” Ucap ibukku sambil tidur telentang dan membuka pahanya lebar lebar dan tentunya tempek ibuk yang terlihat menganga itu terpampang jelas dimataku. Lalu aku duduk ditengah tengah paha ibuk, dan kedua kaki ibuk kuangkat dan kuletakan dipahaku, lalu kuposisikan kontolku tepat dilubang ibuk dan blesssshhhh kontolku pun masuk hingga mentog dirahim ibuk.

“Hegh aduuh, Kontolmu mentog Wan dirahim ibuk dan tempek ibuk rasanya penuh sama kontolmu” Ucap Ibuk sambil merintih lirih. Dan aku mendiamkan kontolku biar tempek ibuk terbiasa sama kontolku, ya meski dah beberapa kali aku entot tempek ibuk namun tempek ibuk masih terasa sempit menjepit kontolku meski pelumas ibuk dah keluar tetep saja tempek ibuk meremas kuat kontolku.

“Tempekmu sempit buk” Ucapku sambil meremas susu ibukku.

“Kontolmu Wan yang kegedean, jadi tempek ibuk terasa sempit, dan asal kamu tau Wan sebelum kamu ngentot ibuk kontol bapakmu cuma gelitiki tempek ibuk, apalagi setelah ibuk kamu entot cuma bikin geli saja kontol bapakmu itu” Ucap ibukku sambil menatapku.

“Berarti punya bapak titit buk, bukan kontol” Ucapku.

“Iya punya bapak titit, kalo punyamu kontol Wan” Ucap ibuk dan ibuk sekarang terlihat nakal.

“Dah Wan gerakin kontolmu, ibuk tak merasa nyeri lagi” Ucap ibuk dan akupun kini memaju mundurkan kontolku memompa lubang ibukku. Semula pelan namun perlahan kupercepat pompaan kontolku menghujam tempek ibuk, membuat ibuk mendesah desah.

“Ohhh aahh Wan enak Wan, terus sodok tempek ibuk Wan aiiihhh” Rintih ibuk dan kini kontolku semakin gencar menyodok nyodok tempek ibuk, dan kedua tanganku masih meremas susu ibukku dan putingnya aku pilin pilin.

Sudah beberapa menit berlalu kontolku menyodok nyodok maju mundur mengobrak abrik tempek ibukku dan sesaat kemudian kontolku terasa dicengkeram dinding tempek ibuk, dan tempek ibuk nampak berkedut kedut dan aku tau ibuk pasti mau orgasme dan benar saja tiba tiba…

“Wan.. ibuk keluarrrr aaaagggrrrhhh” Longlong ibuk meraih orgasmenya, dan tubuh ibuk bergetar hebat terangkat angkat, mata ibuk terlihat putihnya saja dan tak lama kemudian tubuh ibuk terhempas lemas diranjangnya.

“Hah hah hah hah ibuk lemes Wan hah hah hah” Ucap ibuk dengan nafas yang memburu dan aku yang belum crot kini kudiamkan kontolku didalam tempek ibuk biar ibuk menikmati orgasmenya.

“Tapi Wawan belum croot buk” Ucapku sambil meletakan kaki ibuk dikasur, lalu aku menindihi ibukku.

“Beri ibuk istirahat sebentar ya Wan nanti setelah ibuk sudah nggak lemes kamu genjot lagi” Ucap ibuk sambil mengusap rambutku.

” Ya buk, tapi Wawan nyusu ya buk” Ucapku lalu mengecup bibir ibuk sekejap.

“Tak usah minta ijin nak, tubuh ibuk dah jadi milikmu jadi kamu bebas ngelakuin apapun ke ibuk Wan” Ucap ibukku. Lalu akupun menyusu ke ibukku, mulutku kini menghisap susu ibuk kuat kuat seolah olah hendak mengeluarkan asi ibukku.

“Wan kamu masih kecil dulu netek mulu ke ibuk, eh dah gede juga netek lagi, dasar anak nakal kamu Wan,” Ucap ibuk sambil mengelus rambutku.

“Tapi ibuk suka kan netekin Wawan ” Ucapku lalu nyusu lagi ke ibuk.

“Iya ibuk suka netekin kamu Wan, Wan ayo genjot tempek ibuk lagi Wan” Ucap ibukku. Dan aku pun memaju mundurkan kontolku memompak tempek ibuk, plok plok plok benturan selangkanganku dengan selangkangan ibuk menambah panasnya persetubuhanku dengan ibuk.

“Ah ahh ahhh Wan genjot terus Wan, hajar tempek ibuk Wan aahh aahh ohh ohhh ohh” Ucap ibuk disertai desahannya, Dan aku semakin mempercepat genjotan kontolku ketempek ibuk seolah olah kontolku ingin mengobrak abrik liang vagina ibuk dan ingin membuat tempek ibukku dower.

“Buk tempekmu bakal Wawan bikin dower buk” Ucapku sambil mempercepat pompaan kontolku ketempek ibuk.

“Ah ah ah ah ah ah ya nak lakukan semaumu, toh tempek ibuk milikmu nak ah ah ah” Jawab ibuk sambil mendesah desah. Pompaan kontolku makin lama makin cepat mengobrak abrik tempek ibukku, dan tanganku tak tinggal diam kini tanganku meremas remas susu ibukku dan tiba tiba kurasakan tempek ibuk berkedut kedut dan sepertinya ibuk mau keluar lagi dan bersamaan itu pula aku mendengar pintu depan diketuk ketuk dan memdengar suara memanggil ibukku.

“Tok tok tok, mbak yu, Tok tok tok mbak yu” Ucap seseorang dari luar sambil mengetok pintu.

“Buk itu bulek Santi kayaknya buk” Ucapku yang masih menggejot ibuk.

“Ah ah ah iya kayaknya Wan ah ah ah, pintu kamu kunci nggak” Ucap ibuk.

“La ibuk kunci nggak” Ucapku dan kontolku tetap menggejot tempek ibuk.

“Ibuk lupa, dah berhenti Wan ntar bulekmu masuk Wan” Ucap ibuk dan aku menghentikan genjotan kontolku ditempek ibuk.

“Tapi ibuk mau keluar lagi to, ntar marah kalo nggak dapet lagi” Ucapku sambil meremas remas susu ibuk.

“Iya sih Wan ibuk mau keluar tadi, tapi gapapa deh daripada nanti ketauan sama bulekmu bisa gawat ntar” Ucap ibuk, dan kini kucabut kontolku ditempek ibuk, lalu aku tidur miring sedangkan ibuk kini lagi berdiri memakai dasternya.

“Ibuk nggak pake Cawat dan bh buk” Ucapku sambil memperhatikan ibukku.

” Emang kamu bolehin ibuk make daleman Wan” Ucap ibuk sambil mengucir rambutnya yang awut awutan akibat persetubuhan kami tadi.

“Nggak buk he he he ” Ucapku cengengesan sambil memakai pakeanku.

“Tuhkan pasti kamu nglarang ibuk pake daleman makanya ibuk nggak make” Ucap ibuk.

“Mbak yu mbakyu ni aku Santi, mbak yu dimana” Ucap bulek Santi yang rupanya dah masuk rumah dan sepertinya bulek Santi mau kekamar ibuk. Emang sudah kebiasaan bulek Santi langsung nyelonong masuk rumah ini dan bagi keluargaku sih hal yang lumrah apalagi bulek Santi adalah adik ibukku dan usia ibukku sama bulek Santi terpaut 3 tahun saja dan saat ini bulek Santi punya anak 1, dan anak bulek Santi itu perempuan dan namanya Lala.

“Wan ibuk minta tolong ya temui dulu bulekmu, ibuk mau merapihin kasur dulu” Ucap ibuk.

“Ya buk, tapi nggak usah pake minta tolong segala buk, biasa aja gitu buk” Ucapku sambil turun dari kasur.

“Ibuk ini dah jadi istrimu nak jadi mulai sekarang ibuk nggak asal nyuruh ke kamu Wan, kalo ibuk asal nyuruh ke kamu berarti ibuk dah lancang sama kamu Wan dan ibuk nggak mau lancang ke kamu Wan jadi” Ucap ibuk aku hentikan dengan mengecup bibirnya.

“Ibukku ini ternyata banyak ngomong juga ya bikin gemes Wawan saja, ya udah Wawan mau nemui adik kandungmu dulu buk” Ucapku setelah melepas kecupanku ke ibuk. Lalu aku bergegas keluar dari kamar ibuk.

“Eh bulek cantik tumben kerumah” Ucapku sambil ngerayu bulek Santi siapa tau bulek Santi kecantol sama aku he he he. Dan saat ini bulek sudah berada diruang tv.

“Anak masih kemaren sore berani beraninya ngerayu bulek, eh cecunguk mana ibukmu” Ucap bulek ketus. Wah bulek sama saja kayak ibuk ketus ngomongnya.

“Tuh dikamar” Ucapku.

“Ya sudah panggilin ibukmu sana, bulek mau ngomong” Suruh bulek dengan ketusnya. Lama lama aku sosor nih bulek Santi.

“Iya bulekku yang cantik Wawan panggilin ibuk” Ucapku sok mesra ke bulek biar bulek klepek klepek.

“Amit amit punya ponakan kok ganjennya minta ampun” Ucap budhe Santi menyindirku dan aku cuma cengengesan sambil berlalu mau memanggil ibukku. Dan kini aku dah masuk lagi dikamar ibukku, Kulihat ibuk sudah selesai merapikan kasurnya.

“Kok kesini lagi Wan” Ucap ibukku sambil menatapku, dan akupun menghampiri ibukku dan kini saling berhadap hadapan.

“Wawan kangen ke ibuk” Ucapku sambil memegang pipi ibukku.

“Kangen nak, kamu aneh deh nak padahal tiap hari kita ketemu kok bisa kangen sih” Ucap ibukku dan aku tak menjawab omongan ibuk, dan Cuuuuup kucium bibir ibuk namun ibuk melepas kecupanku.

“Wan maaf bukannya ibuk nolak kamu cium tapi takutnya ntar ketauan bulekmu” Ucap ibuk.

“Bentar aja buk bolehkan” Ucapku.

“Ya sudah boleh nak” Ucap ibuk dan akupun kembali mencium ibukku, dan ibuk ternyata membalas menciumku jadi bibirku dan bibir ibuk saling lumat, lidahku sama lidah ibuk saling lilit, kuhisap lidah ibuk dan ibuk membalas menghisap lidahku, semakin lama ciuman kami semakin seru saja hingga kami lupa kalo dirumah ada bulek yang menunggu diruang tv dan saat aku sama ibuk tengah asyik berciuman tiba tiba kami dikejutkan teriakan dari bulek.

“Mbakyu Wawan apa apaan kalian” Teriak bulek mempergoki ku dan ibuk yang lagi berciuman. Tentu aku serta ibukku sangat kaget dan otomatis ciuman kami lepas. Lalu aku menengok kearah bulek yang terlihat sangat marah. Ahhhh bisa runyam nih masalah, aduuh mati aku. Kulihat bulek menghampiri aku dan ibuk dengan tatapan yang tajam seakan akan hendak menghukum aku serta ibukku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu