2 November 2020
Penulis —  bayanghitam

Bapakku Ingin Nyusu Lagi

Kini lagi lagi mengintip dan menguping pembicaraan ibukku Sari dengan budheku Isna. Kulihat ibukku kini sudah duduk didekat budheku Isna yang dimana tubuh bude isna yang telanjang tertutupi sarung milik bapak.

“Mbak mau ngomong apa lagi mbak” Ucap ibukku ke bude Isna.

“Gini Sari, tapi mbak harap kamu jangan marah ya ke mbak atas ucapan mbak ini” Ucap budhe Isna sambil memandang ke wajah ibukku.

“Iya Sari takkan marah mbak jadi jangan sungkan” Jawab ibukku sambil memandang balik ke bude isna.

“Gini, ehm kamu maukan Sar kalo kamu disetubuhi sama Wawan anakmu itu” Ucap budhe dan kulihat ibuk nampak terkejut saat mendengar perkataan bude Isna namun keterjutan ibuk hanya sebentar lalu ibuk menjawab..

“Mbak yu… Sari mau jujur, sebenarnya Sari sudah disetubuhi sama Wawan mbak” Ucap ibukku membuatku terbelalak mendengarnya dan aku sungguh tak menyangka ibuk seberani itu mengungkap apa yang telah aku dan ibuk lakukan. ah moga moga bude Isna tak marah marah dan tak mengolok olok ibuk, semoga saja dan aku masih diam ditempat mengintipku.

“Apa!!! ja ja jadi kalian su sudah bersetubuh” Ucap bu Isna gelalapan karena terkejut mendengar pengakuan dari ibukku.

“Iya mbak, Wawan sudah menyetubuhi Sari mbak” Ucap ibuk sambil menatap sayu ke bude Isna.

“Se se jak kapan dan ba ba gaimana ceritanya” Ucap bude Isna yang masih gelagapan.

“Dah hampir seminggu ini mbak dan ceritanya bapaknya Wawan pengen Sari hamil lagi tapi bapaknya Wawan sudah tak bisa menghamili Sari lalu bapaknya Wawan meminta Sari mau dihamili sama Wawan, awal awalnya Sari menolak tapi bapaknya Wawan memaksa terus jadi akhirnya Sari mau dihamili sama Wawan” Ucap ibuk menceritakan secara detail saat awal aku menyetubuhi ibuk ke bude Isna dan kulihat bude Isna nampak terkejut sambil geleng geleng kepalanya saat mendengar penjelasan dari ibuk.

“Suamimu itu dah sinting kali ya, kok bisa bisanya menyuruhmu mau dihamili sama anakmu sendiri, sudah tak waras suamimu itu Sari” Ucap bude Isna lalu menggeleng geleng kepalanya lagi.

“Bapaknya Wawan bukan suami Sari lagi mbak yu” Ucap ibuk membuatku terbelalak lagi dan aku tak habis pikir ke ibuk kalo ibuk mau menceritakan semuanya ke Bu Isna, dan apa ibuk tidak takut ya kalo bu Isna nanti bakal mengolok oloknya. Ah ibuk nekat banget sih. Dan saat aku belum beranjak dari tempat mengupingku dan aku ingin tau apakah bu Isna mau menerima kenyataan ini atau tidak bahwa ibukku sekarang adalah istriku.

“Maksudmu apa Sari” Ucap bu Isna tersentak saat mendengar ucapan ibuk.

“Sari kini sudah jadi istrinya Wawan mbak yu jadi bapaknya Wawan sekarang dah jadi mertuaku mbak yu” Ucap ibukku dan ibuk benar benar nekat orangnya.. ah semoga saja bu Isna tak mengolok olok ibuk dan mau menerima kenyataan yang ada. Tapi aku yakin bu Isna memahaminya karena bu Isna sendiri juga sudah jadi milikku ya meski secara tak langsung sih tapi tetap saja kan bu Isna dah jadi milikku.

“Sari Sari… kamu ternyata sinting juga ya, mbak tak habis pikir kamu ibuknya Wawan tapi sekarang eh jadi istrinya Wawan yang tak lain tak bukan adalah anakmu sendiri, kamu seorang ibuk yang munafik Sari” Ucap bu Isna mulai terdengar mengejek ibukku dan kulihat ibuk bersikap tenang meski sudah diejek oleh bu Isna, mungkin ibuk sudah memikirkan resikonya jadi ibuk terlihat tenang.

“Mbak sama juga kan seorang budhe yang munafik yang mau maunya disetubuhi sama keponakannya, padahal mbak seorang wanita muslimah eh tapi tergoda sama kontolnya Wawan” Balas ibuk tak mau kalah membuat bu Isna nampak malu mendengarnya. hem ibuk ternyata jago juga ya ber agumentasinya.

“Ya mbak akui mbak sudah ketagihan sama kontolnya Wawan Sari, mungkin kamu juga ketagihan to sama kontolnya Wawan” ucap bu Isna sambil menatap ke ibukku.

“Ya ya ya mbak ngerti kok, eh tapi kenapa kemarin kamu marah saat melihat Wawan nyium mbak” Ucap bu Isna dan aku yang mendengarnya jadi penasaran apa jawaban dari ibukku ya.

“Jujur mbak, Sari cemburu” Jawabku ibukku membuatku terlonjak kesenengan, ah ibuk ternyata cemburu rupanya, bagus deh kalo gitu. Lalu aku pun masuk menemui ibukku juga bude Isna.

.” Kamu pasti nguping ya Wan” Ucap ibukku ketika aku sudah berdiri dihadapannya.

“kenapa, nggak boleh buk” Ucapku sambil menarik daster ibuk keatas dan kulihat ibukku berdiri jadi membuat daster ibuk pun terlepas dari tubuhnya dan kini ibuk sudah dalam keadaan telanjang total.

“Ya ampun Sari kamu tak make daleman” Ucap bu Isna yang kini sarung yang menutup tubuhnya kutarik paksa jadi bu Isna juga dalam keadaan telanjang bulat, dan kini dihadapanku ada 2orang ibu ibu dalam keadaan telanjang bulat membuat kontolku langsung ngaceng sengaceng ngacengnya.

“Sari sudah tak ijinkan sama Wawan pake daleman kok mbak yu” Ucap ibukku membuatku jadi sange mendengarnya. Hem kini saatnya aku akan menyetubuhi ibuk serta budhe Isna, akan kubuat ibuk serta budhe Isna kelonjotan sama kontolku ini, dan aku ingin menjadikan ibuk serta budhe Isna jadi lebih binal lagi dan tentunya aku ingin membuat ibukku serta budhe Isna hamil anakku ya hamil anakku.

“Bu Isna telentang dong, dan kamu buk nungging dan jilatin tempek mbakyu mu ya” Suruhku ke ibuk serta ke bude Isna dan tanpa disuruh kedua kalinya kulihat ibuk serta bude Isna melakukan apa yang ku suruh dan kini ibuk sedang nungging sambil menjilati tempek bu Isna yang gundul itu, sementara aku sudah dibelakang ibuk dan kini kepala kontolku telah bersiap membelah celah tempek ibukku dan tiba tiba…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu