1 November 2020
Penulis —  99S

SURYO

Tanpa menggubris kekagetan wanita itu Suryo bergegas mengambil semua baju salin milik bibi itu yang terletak tak jauh dari batu ceper itu karena sebentar lagi sudah mau maghrib, Suryo kemudian membantu memakai kan jarik itu sebagai kemben (kain jarik yang dililitkan sampai menutupi payudara) kemudian Suryo mengemasi kain2 cucian milik wanita itu dimasukkan kedalam bakul, setelah semuanya sudah beres tidak ada yang tercecer Suryo lalu menjunjung wanita itu untuk berdiri dan membantu memapahnya untuk berjalan, terlihat kedua kakinya masih agak gemetar meskipun sedikit…

saat mulai berjalan… “ayo bibi… Suryo antar pulang, Suryo papah bibi sampai rumah, hari udah mulai gelap bi…” wanita itu tidak menjawabnya hanya sesungging senyuman sebagai jawaban, tangan kiri Suryo dilingkarkan melewati bahu belakang dan telapak nya sampai keketiak sebelah kiri dan tangan kanan nya menenteng bakul cucian.. rumah wanita itu bersebelahan dengan budhe saroh yang sering membantu Suryo dan keluarga.

jarak sungai dan desa sekitar 15 meteran tapi agak menanjak.. jadi kadang dalam memapah wanita itu tangan kiri Suryo sering ingin terlepas kemudian dengan segera dia merapatkan papahanya, wanita itu sering memejamkan mata dan menggigit bibir bawah nya tatkala dengan tak sengaja jemari anak itu menyentuh bagian pinggir payudaranya.. sambil agak mendesis pelan.. ketika mereka berdua sudah sampai dekat rumah bude saroh, bude yang lagi memasukkan ayam2 nya terlihat kaget ketika melihat Suryo memapah tetangga nya itu…” lho jeng kenapa koq jalan nya dipapah sama Suryo gitu…” sambil menunggu wanita yang dipapah suryo itu mendekat… “aa.. Anu.. budhe ini.. ini tadi bibi.. bibi…” jawaban suryo agak terbata karena tersengal nafasnya waktu memapah wanita itu dari sungai…”

ini jeng tadi aku terpeleset di kali untung ada Suryo pas datang mau mandi jadi dia membantu ku pulang sambil membawa cucian ini jeng…” wanita itu langsung memutus jawaban Suryo tadi.. dalam benak Suryo ada kekagetan kenapa bibi jawabnya bohong meski tadi sempat terduduk di batu ceper itu tapi kan itu bukan karena terpeleset pikirnya tapi ya sudahlah yang penting cepat sampai rumahnya…

“oalah jeng jeng ya mbok hati hati kamu kan gak pernah mandi di sungai gitu, bantuan nya licin lho.. untungada Suryo…” bude saroh menimpali sambil melihat wanita itu kemudian budhe Saroh bergegas membuka kan pintu belakang rumah wanita itu biar gak kesulitan masuknya.. setelah sampai dirumah kebetulan Suaminya sedang pulang dari kantor kecamatan, karena dia sebagai pegawai kecamatan didaerahnya, “lho ada apa bune koq pulang dipapah nak Sur…” suaminya yang kaget melihat istri nya yang kelihatan lemes dan pulang dipapah Suryo…” itu pak tadi terpeleset di sungai untung ada Suryo pas mau mandi jadi ya bisa ditolong Suryo pulang nya pak…” jawab bude saroh…

“oalah bune bune wong gak pernah ke kali koq ya pakai ke kali segala kamu ini… wah makasih nak Sur udah repot2 nganterin ibune ini…”…” saya kebetulan saja koq pak saya pas disana…” sambil melihat wanita itu yang sudah rebahan di kasur… wanita itu mengerling sepersekian detik dan menggigit bibir bawah nya kearah suryo tanpa sepengetahuan suaminya, Suryo agak terkesiap kemudian pamit sama tuan rumah untuk segera pulang karena pasti sudah dicari bapak ibu ke…” ini nak buat jajan kamu dan ini bapak tadi bawa rokok dari kecamatan 2 bungkus, ini bawa semuanya… jangan menolak rejeki yang ada didepan mu nak hehehe…” sambil terkekeh bapak itu menyerahkan uang 20 ribu sama rokok SURYA 16 dua bungkus ke tangan suryo…” wah… ndak usah pak koq malah merepotkan pak.. sa saya ikhlas koq pak”, jawab suryo kaget yang menurut nya sangat berlebihan …“udah terima ajah Suryo itu wujud terimakasih mas kosim” jawab bude saroh yang kemudian juga sekalian pamit pulang…” yaudah makasih ya nak Sur dan budhe.. atas bantuan nya…”

Bude dan suryo kemudian keluar lewat belakang tadi.. setelah sampai deket rumah bude, dia memanggil Suryo yang berjalan di didepan ny, anak itu kemudian balik menghadap budhe.. ada pertanyaan yang ingin disampaikan kepada anak itu, tapi dengan melihat kepolosan diwajah itu budhe Saroh mengurungkan niat untuk bertanya kepada anak itu… “ya wes udah maghrib cepat pulang gak usah ke kali lagi” bude mengganti apa yang dipikir kan di benaknya… selepas Suryo pulang bude saroh masuk rumah dengan sesuatu yang masih mengganjal dibenaknya… terpeleset tapi expresi wajahnya itu koq menggambarkan seorang pengantin wanita yang habis dapat kepuasan di malam pertama dan… kerlingan mata beserta gigitan bibir bawah kearah Suryo tadi menandakan ingin…

“ada apa ya sebenarnya” gumam budhe Saroh.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu