1 November 2020
Penulis —  99S

SURYO

Kokok ayam bersahutan menjemput pagi hari di dusun tempat Suryo tinggal, suasana pagi yang begitu Asri sangat terasa bagi masyarakat dusun itu tak terkecuali Suryo, pagi ini badannya begitu segar, semangat nya kembalipulih, hal hal suntuk akibat kejadian kemarin dengan sendirinya sudah normal di benaknya

“Aaghh…” Suryo meregangkan badan nya Kemudian dia bergegas menuju dapur untuk mengambil peralatan yang biasa digunakan untuk mengambil air

Tok tok tok!!!

“Mbak yu.. mbak yu” tiba tiba pintu depan diketok sama budhe Saroh, ibu e Suryo tidak denger karena ada dibelakang rumah, Suryo yang masih di dapur kemudian keluar

“Eh budhe.. koq pagi pagi budhe, ada apa, budhe… perlu sama bu e ya budhe,” tanya Suryo

“Ya gak harus sama ibu mu le.. sama kamu ndak apa apa, itu budhe masak Sayur Nangka, kata ibu mu kesukaannya kamu, nanti kamu apa ibu mu ngambil di tempat budhe ya…” jawab bude saroh

“Waaah terimakasih bude… ia bude itu sayur kesukaan saya budhe…”Suryo merasa senang sekali bakalan dikasih sayur kesukaan nya dia sama budhe Saroh

“Kamu belum makan to.. sekalian aja kamu makan di tempat budhe ya…” budhe menawarkan.

“oh ia ia budhe, belum ada sayur soalnya kalau pagi gini budhe…”Suryo mengiyakan.

“Oalah.. ya udah ayo…”

Suryo kemudian mengikuti budhe kerumah nya

~waaah budhe Saroh memang baik sekali ~sambil berjalan dia membatin, sampai dibelakang rumah Suryo kemudian ke kamar mandi budhe untuk mencuci kaki nya karena rumahnya budhe Saroh sudah keramik, beda dengan rumah nya yang masih berlantai tanah, ketika Suryo keluar dari kamar mandi Tak sengaja dia bertemu pandang dengan bi Ani, tetapi seketika hati Suryo seperti tersentak ketika bi Ani langsung memalingkan muka dan kembali masuk kedalam rumahnya hati ada rasa sakit, kemudian dia berpikir kesalahan apa yang dia perbuat sehingga bi Ani sampai begitu kepadanya, pikiran nya berkecamuk tak karuan sampai terdengar panggilan dari dalam rumah

“Sur… katanya mau makan…” bude saroh memanggil nya

“Eh ia ia budhe… lagi cuci kaki…” jawab Suryo sambil dia melihat kerumah bi Ani berharap dia keluar lagi.

Sampai didalam rumah budhe Suryo langsung ke ruang makan nya budhe,

~ coba aq punya rumah kaya gini ya~ batin Suryo

“Sur… ayo.. ini makannya udah budhe ambil kan.. makan yang banyak ya biar kamu semakin kuat…” kata budhe Saroh

“ia ia budhe.. Suryo udah kuat lho budhe buktinya bolak balik ngisi air dari sungai suryo kuat budhe…” jawab Suryo

“ia ia biar tambah kuat lagi.. udah ayo sambil makan…” kata budhe

Suryo kemudian makan dengan lahap nya apalagi ini sama sayur kesukaan nya, dan sangat jarang dia pagi pagi sarapan karena dirumah nya belum ada sayur kalau pagi

Budhe saroh menungguiSuryo yang lagi makan sambil dia melihati Suryo

~ anak ini sebenarnya lumayan tampan, badan nya bagus, dan penurut hanya saja kamu dari keluarga sederhana le.. le..~ batin budhe Saroh

dan tanpa Suryo sadari ternyata budhe Saroh sudah mengganti bajunya dengan baju yang longgar sehingga belahan dadanya yang mengendoyseperti pepaya kelihatan

suryo masih makan dan tampak makanya sangat lahap

“Mau minum gak Sur…?” Tanya budhe

“ia ia budhe,“… Suryo menjawab sambil melihat kearah budhe yang duduk pas di seberang meja berhadapan dengan nya, betapa gugup nya saat dia melihat budhe dengan baju seperti itu, terlihat belahan payudara nya yang besar nan empuk mengendoy khas wanita 50 tahunan, seketika suryo menelan ludah melihat pemandangan itu

Budhe saroh yang melihat kegugupan Suryo tersenyum penuh arti…~apakah aq masih menarik di matanya? ~ pikir budhe sambil menuangkan minum dari teko ke gelas sambil dengan agak sengaja badannya sedikit membungkuk, posisi ini mungkin kalau bukan Suryo pasti sudah kalap tapi karena suryo masih disertai takut dan segan sama budhe, karena bude sudah sangat banyak membantu keluarga Suryo jadi suryo hanya berani membayangkan saja

“Ssshhh hhhh…” suara itu keluar dari mulutnya Suryo karena nafsunya sudah mulai timbul, kejantanannya mulai menggeliat

“Kenapa Sur pedes ya sayur nya..?” Tanya bude yang sebenarnya mengerti arti desahan kecil nya Suryo, ~ aakkh.. ternyata dia masih tertarik dengan ku yang sudah tidak muda lagi ini…” batin budhe Saroh dan tak terasa liang senggama nya agak melembab, pikiran nya sudah sangat birahi mengingat dirumah hanya berdua saja sama Suryo, budhe jadi teringat ketika Suryo menuangkan air di bak mandinya yang saat itu bajunya agak tertarik keatas dan memperlihatkan batang kemaluannya yang panjang lagi besar untuk anak seusianya

~ aq harus mendapatkan perjaka mu Sur..~batin budhe dan khayalan khayalan liar terlintas di pikirannya budhe

~ tapi jangan sekarang aq akan mencari kesempatan yang benar2 pas untuk kamu Sur,~batin budhe, sambil dia menarik nafas panjang untuk meredakan birahi nya yang sudah timbul akibat membayangkan kejantanan suryo Dan khayalan khayalan nya sendiri terhadap anak itu

Ditanya begitu sama budhe Saroh Suryo tidak langsung menjawab dia hanya diam sambil matanya tertuju pada payudara budhe yang menggantung itu.

“Sur… koq diam budhe tanya… pedes ya sayur nya budhe…” bude mengulangi pertanyaan nya dengan sesungging senyuman penuh arti yang merasa dirinya telah mampu untuk mendapatkan anak itu.

“eng… nggak.. budhe… Suryo… Suryo haus budhe tenggorokan suryo kering”…

~duh gusti susunya bude… Suryo mau emut pentilnya budhe…~dia membayangkan itu sama budhe Saroh

Mendengar jawaban itu bude tersenyum karena tau pasti anak ini memendam birahi juga.

“ni le… minum minum…” kata budhe

Tanpa menjawab Suryo langsung minum karena tenggorokan nya sudah kering

Kemudian Suryo meneruskan makan lagi

Sementara dirumah sebelah bi Ani duduk termangu sendirian

~ Duh… kenapa sih aq harus berpaling saat berpapasan dengan nya… aq koq masih kayak kekanak kanakan saja.. jadinya, hanya dicuekin sedikit aq sudah sedih dan ngambek gini.. aq harus berubah.. biar aq bisa mendapatkan Suryo.. Coba aq sama Suryo bisa sedekat seperti budhe ~ batin bi Ani

Yah dia sadar kalau dia dan Suryo tidak sedekat budhe sama Suryo karena dia jarang keluar dan strata sosial ~ mungkin keluarga Suryo segan dengan ku~

Bi Ani kemudian keluar lewat pintu belakang yang berhadapan dengan kamar mandi budhe Saroh ~ aq tak maen ke tempat budhe aja ah… eemm.. Suryo sudah pulang apa belum ya..~batin bi Ani sambil jalan kerumah budhe lewat dapur.

Tiba tiba dia kaget dan seakan tidak percaya apa yang didengar nya dari pintu dapur yang agak terbuka

Ada rasa marah, cemburu, birahi menjadi satu saat suara itu semakin jelas.

“ooohhh… Suryo… emut pentilnya budhe le… hah… hah hah eennaakkh banget… ssshhh… aaakkhh… lee… eennakh lee terus… terus… aakkh…”

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu