1 November 2020
Penulis —  99S

SURYO

pagi yang dingin di musim kemarau membuat bujang tanggung bernama Suryo adi sebenarnya malas untuk bangun, akan tetapi kebutuhan untuk mencari air memaksanya untuk tetap bangun.. dia anak nomer dua di keluarga nya… kakak nya sudah berumah tangga.

Diambil nya dua buah ember dipikul nya menuju sungai… menuju tempat yang biasa untuk mengambil air oleh penduduk sekitar… hari hari dilaluinya dengan penuh semangat meskipun untuk seusianya itu termasuk berat karena dia dari keluarga biasa maka hal seperti itu dia anggap hal lumrah dan dia pun sangat memakluminya.

Rumahnya berada paling pojok di kampung nya dan waktu itu listrik masih disalurkan dari tetangga sebelah rumah nya sekitar 50 meteran dari rumah milik ibu saroh wanita setengah baya sekitar umur 50an waktu itu.

“Nak suryo kalau sudah penuh air dirumah, punya budhe diisikan ya…” begitulah setiap harinya Suryo selalu mengisikan air ditempat bu saroh karena dia merasa keluarga beliau selalu membantu keluarga nya.

Sudah tiga bulan ini Hujan tidak turun, untuk warga di kampung itu sangat kerepotan dalam masalah air, buat keluarga Suryo hal ini menambah beban hidup keluarga nya karena bapaknya tak bisa menggarap sawah milik tetangga nya lagi, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup nya bapak dan ibunya nya sering meminta bantuan bu saroh dengan meminjam uang, meskipun bu saroh tidak pernah menanyakan hutang nya tapi keluarga Suryo tetap berusaha mencicil melunasi hutang nya…“kalau belum ada gak usah buru2 pak melunasi nya” itulah jawaban bu saroh tiap kali bapaknya Suryo mencicil hutangnya.

Sore menjelang malam ini Suryo seperti biasa setelah mengambil air dan memenuhi tampungan milik bu saroh Suryo bergegas ke sungai tempat biasa dia mandi…” kok sepi banget sore ini…” begitulah gumam nya ketika hampir sampai.. ibuk2 udah pada pulang ini pasti batinnya.. dan ketika dia sampai…” aagh… itu.. ya ampun gusti…”

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu