1 November 2020
Penulis —  99S

SURYO

Di paseban Agung dimana Seorang wanita yang begitu anggun sedang duduk di singgasana kerajaan beserta seluruh punggawa nya tengah menyaksikan kedatangan seorang pemuda pinilih dalam kurun waktu 500 tahun sekali yang diberi julukan jago wiring kuning melalui “koco benggolo”

Pemuda itu berjalan dengan begitu gagah nya, dengan ketampanan khas pemuda jawa yang begitu kental terbalut pakaian khas kerajaan semakin memperkuat aura ketampanan nya, ya Suryo sekarang telah menjelma menjadi seorang pemuda yang diidamkan semua wanita wanita (matang*) di alam kajiman ini

Perjalanan Suryo beserta rombongan tidak memakan waktu yang cukup lama, karena tanpa disadari nya sang senopati merapalkan ajian Lipet Bumi yang efeknya luar biasa

Suryo telah Sampai di pintu gerbang kerajaan

“kang.. Nyai ratu bakal ora metu seko Kaputren Agung sesok esok” celetuk seorang prajurit

“io mesti kui kang, wah… bejo banget bocah enom iki” teman nya menimpali.

berbagai kasak kusuk diantara prajurit pun sangat terasa di telinga suryo

Ketika pintu gerbang kerajaan terbuka hampir seluruh mata penduduk negeri alam kajiman ini memandang ke arah rombongan Suryo dan Sang Senopati semuanya berdecak kagum dan terpana melihat kegagahan dan ketampanan seorang pemuda yang dibawa oleh Sang Senopati

“Ssssshhh… aaakkkhhh… aaakkkhhh”

“Uuugghh… ohh… ohh… mmmmhhh…”

Dengan ketajaman pendengar nya yang diakibatkan mandi di pancuran keramat Arum Sekaring Jagat Suryo bisa mendengar desahan dan lenguhan Seorang wanita dalam jarak yang agak jauh meskipun lirih hal itu membuat meremang bulu bulu halus ditubuh nya dan gejolak birahi nya menjadi timbul

akkhh.. kenapa ada suara suara seperti lenguhan bi Ani dan Bude saroh batin Suryo

Dan tanpa Suryo sadari aroma tubuh nya yang harum itu adalah Aroma pembangkit Syahwat lawan jenis yang begitu dahsyat maka tidak aneh jika wanita wanita di alam kajiman ini mabuk Syahwat hanya dengan melihat wajah dan mencium bau harum yang menguar dari tubuh nya

“Anak muda tunggulah di pesanggrahan tamu itu aku akan menghadap nyai ratu”

Sang senopati meminta kepada Suryo untuk menunggu di bangsal Tamu agung

“Enggeh Senopati…” jawab Suryo dengan penuh hormat

“Aku akan panggil kan pelayan untuk menyiapkan kebutuhan mu, istirahat lah barang sejenak Anak muda” perintah Sang Senopati sambil menutup pintu

“Ruangan ini begitu indah.. ah kenapa aku bisa sampai tempat ini” gumam Suryo

Kemudian dia mengitari seluruh Ruangan yang lumayan luas tersebut dengan decak kekaguman

“Den… Den…” suara seorang pelayan wanita memanggil nya

“Oh iya iya bik… mari bik.. masuk bil…” Suryo mempersilahkan dua pelayan wanita itu masuk

kemudian salah satu wanita itu membuka sebuah pintu kamar dalam ruangan itu dengan membawa pakaian dan Selimut yang apabila di lihat dari kejauhan sudah terasa kehalusan kain itu

Dan wanita yang satu lagi menata buah buahan dan menyiapkan seperangkat alat minum untuk Suryo

Setelah semuanya tertata kemudian kedua pelayan wanita itu Duduk disamping Suryo menuangkan minum dan memetikkan buah anggur dari yang tangkai nya

“Monggo den dipun unjuk lan dipun rahapi (mari den di minum dan dimakan)…” salah satu pelayan wanita itu menawarkan

“i.. i.. ia bik…” jawab Suryo terbata karena kaget, dia sedang memikirkan tubuh molek dua pelayan ini, betapa tidak ternyata dua pelayan ini hanya berkemben kain jarik yang begitu minim sehingga dua buah payudara nya yang ’ mbathok mengkurep ’ itu hanya puting nya yang tertutupi dan ketika duduk ‘timpuh’ pahanya yang begitu putih mulus dan gempal hampir semua terlihat

Dan ketika gejolak birahi Suryo datang maka bau harum yang membangkitkan Syahwat wanita pun mulai tajam terhirup kedua pelayan itu, tak ayal kedua pelayan itu terbakar birahi nya

Bulir bulir keringat pun tampak mulai jelas dari leher dan kebawah sampai punggung dan ketika suryo melihat payudara kedua wanita itu yang terwadahi keringat birahi itu, Suryo pun mulai mabuk birahi ingin sekali dia menjamah keduanya

”… ehhhhh… ssssshhh…”

“uuuuukh… ssshhh… kawulo mboten kiat nyai ratu… aakkh…”

Suryo terpana melihat salah satu wanita pelayan itu kepala nya mendongak keatas matanya terbelalak dan tangannya meremaskain kemben di pahanya

Serrrrr… seerrrrr… serrrr…

“Mmmmmmh… mmmmhhh”

Suryo melihat dari pangkal pahanya wanita itu memancurkan cairan kental yang begitu banyak sehingga paha mulus nya basah oleh cairan kewanitaannya yang keluar sambil mulut nya terkatup menahan pelepasan birahi yang begitu dahsyat

Masih terpana melihat kejadian nyata didepan matanya itu tiba tiba Suryo terkaget.

“Aaaaaakkkhhh… den… tidak kuat… aaaaahkkk…”

Seeerrrr… serrrr… seeeeerrr…

Pelayan yang satunya tidak bisa mengendalikan pelepasan syahwat nya yang begitu dahsyat

Sementara di paseban Agung nyai ratu beserta para punggawa termasuk sang senopati agul begitu takjub menyaksikan apa yang terjadi di pesanggrahan tamu itu

“Para punggawa ku lihat lah pemuda itu.. aku tidak salah pilih atas keputusan ku menjadikan dia sebagai Jago wiring kuning didunia manusia dan alam kajiman ini” Sang ratu sabdotomo kepada para punggawa nya

“Sendiko dawuh nyai Ratu” sambil menundukkan kepala para punggawa meng amini sabdotomo Nyai ratu

“Tidak ada Nafsu kebinatangan dalam diri pemuda itu, meskipun disuguhi pemandangan yang sarat akan Syahwat, dia tidak serta merta melepaskan birahi nya kepada pelayan itu” kanjeng ratu menjelaskan apa maksudnya tidak salah pilih dalam keputusan nya itu

“injih Nyai ratu… keputusan nyai ratu adalah kemakmuran bagi kami” serentak semua yang hadir di paseban Agung atas penjelasannya

“Dan umum kan kepada segenap rakyat ku agar menggelar pesta 3 hari 3 malam dan gunakan lah Serat Asmorogomo disetiap tayuban” nyai ratu memberikan perintah kepada para punggawa

“Sendiko Nyai ratu…” jawab serentak semuanya yang hadir

Sementara di dalam pesanggrahan tamu itu Suryo melihat kedua pelayan wanita itu masih terduduk simpuh di depan samping kanan kiri Suryo dengan nafas yang masih memburu karena siapa pun wanita yang menghirup wangi nya tubuh Suryo ketika sedang birahi maka wanita itu akan meminta penuntasan Syahwat

Akan tetapi kedua pelayan itu tidak bisa berbuat apa apa karena Suryo hanyalah milik Kanjeng Ratu

Suryo yang bukan pertama kalinya melihat wanita orgasme dibuat kagum karena meskipun dua wanita tadi telah mengalami pelepasan syahwat yang begitu dahsyat tetapi matanya masih menyala birahi yang begitu dahsyat tidak meredup seperti wanita wanita yang dilihatnya ketika di desa

Suryo menggapai pundak kedua pelayan itu

“Bi… bibi… bibi gak…” belum sempat Suryo melanjutkan bicaranya nya.. tiba tiba.

“aaaaakkhhhj… mmmmmhhhh… gak ku… kuath den… aaakkkhhh… aaaakhhhh…”

Serrrrr… seeeerrrr… seeeerrrr

Secara bersamaan kedua pelayan itu terangkat dari duduk simpuh nya Dan dari kewanitaannya memancur lagi de ngan deras cairan kewanitaannya dan tangannya meremas payudara nya masing2 yang begitu indah dan kencang itu sampai sampai tubuh keduanya mau oleng ke belakang

Dengan sigap Suryo merengkuh punggung kedua pelayan itu

Dan.

Glek… kreet…

pintu pintu ‘Tundung bawuk’ terbuka, terlihat lah wanita yang begitu anggun dan mempesona yang belum pernah Suryo lihat padanan kecantikan, keanggunan dan kemolekanya

Wanita itu lantas masuk diikuti para dayang dayang yang juga sangat mempesona

Setelah kedua pelayan wanita itu sadar dari pelepasan syahwat nya yang begitu dahsyat demi melihat siapa yang datang dan masuk kedua pelayan itu langsung tergopoh gopoh sujud dikaki wanita cantik jelita itu

“Aaaa… aampun nyai ratu hamba pantas dihukum hamba tidak kuasa menahan syahwat hamba… Nyai”

Kedua wanita itu memohon ampunan atas keadaannya kepada Nyai ratu

Nyai ratu tidak menjawabnya hanya sesungging senyuman yang diberikan kepada dua pelayan itu

Kemudian dia orang dayang maju menuntun kedua pelayan itu berdiri untuk jalan keluar ruangan

Semua mata dayang tertuju kepada paha kedua pelayan itu yang masih mengalir cairan kewanitaannya dan tubuh pelayan itu masih sensitif kulitnya meskipun yang menyentuh sesama wanita

Suryo yang tau itu adalah Nyai ratu alam kajiman ini serta merta bersimpuh dan menundukkan kepala memberikan penghormatan kepada Nyai ratu

“Ampun Nyai ratu.. Ampun… sa.. sayaa… minta maaf Nyai ratu… terima hormat saya Nyai ratu…”

Suryo bersimpuh Dan menyampaikan hormat nya kepada Nyai ratu

“Aku terima Anakmuda… sekarang tegak lah pandang kearah ku Anakmuda…!”

Nyai ratu memberikan perintah kepada Suryo

Dan…

… ah.. mata itu… sorot mata itu

Suryo begitu kaget nya ketika melihat sorotan mata Nyai ratu yang penuh birahi seperti singa betina yang lapar

Dan juga para dayang tak jauh berbeda matanya menyiratkan birahi yang begitu dahsyat bahkan ada yang diiringi seringaian birahi…

Degh… Degh… Degh…

Hati suryo berdegupkencang yang menambah aura harum birahi dari tubuh nya semakin pekat memenuhi ruangan pesanggrahan tamu itu…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu