31 Oktober 2020
Penulis —  arimbisinta

Pemuja Ibu

“Cinta Yang Terbalas”

Seperti biasa bunyi alarm dari hpku membangunkanku tepat pukul setengah 6, Segera lah aku beranjak dari tempat tidurku menuju ke kamar mandi, dan sepintas kulihat ibu yang berada didapur sedang sibuk dengan acara memasaknya, ya dia ibukku yang kini tak lagi mendiamkan aku, segera aku hentikan langkah ku dan ingin berlama lama menatap ibukku.

Setelah beberapa menit aku melihat ibu akupun beranjak ke kamar mandi, dan akupun segera mandi.

Setelah 5 menit aku menyelesaikan acara mandiku tapi hari ini aku males sekolah dan aku ingin berduaan bersama ibu hari ini.

Akupun menuju kedapur menemui ibukku, aku ingin bercakap cakap sama ibukku.

“Buk” panggilku… dan ibu menoleh melihatku dan menjawabku… “Eh anakku dah bangun dan sudah mandi, tapi maaf nak sayurnya belum matang nak” dan ibu pun mulai melanjutkan memasaknya, dan kulihat ibu sedang memasak opor ayam kesukaanku.

“Gpp kok buk lagian ini masih pagi buk, biasanya aku juga sarapan 6 lebih buk, ini aja belum ada jam 6 buk” jawabku sambil mendekati ibu menuju sampingnya..

“Oh iya ya nak, ini nak ibuk lagi masak opor ayam kesukaanmu nak, eh gimana tanganmu nak masih sakit” ucap dan tanya ibu yang penuh kwatir..

“Gapapa buk lagian lukanya tidak parah kok” jawabku sambil memperlihatkan luka yang sudah kering ke ibukku.

“Nak tolong ya nak jangan lakuin itu lagi, jangan buat ibu kwatir, ibu tak mau kehilanganmu nak, hanya kamu nak yang ibu punya” ucap ibu penuh kesedihan.

“Ya bu Satrio tak ulangi lagi tapi ibu janji ibu tak lagi diamin Satrio, marah sih boleh asal jangan diem tak mau di ajak bicara, Satrio benci di daiamin buk” jawabku.

“Ya nak ibu tak diam lagi ibuk janji” ucap ibu.

dan kulihat ibu meneteskan air mata dan segera aku menyeka air mata itu dan ibukku kaget namun ibu membiarkan apa yang aku lakukan..

”jangan nangis dong buk ntar cantiknya ilang lo buk, ucap dan rayuku pada ibu..

Namun ibu tak menjawab ibu hanya tersenyum sambil melanjukan pekerjaannya, dan aku ikut juga tersenyum sambil terus menatap wajahnya..

“Ibu tau gak ibu itu cantik, cantik banget lo buk, bahkan teman2ku, tetangga2 kita tak ada yang menyaingi kecantikan ibu lo rayuku pada ibu, dan aku berani merayu karena aku tak takut lagi di diamin ibuk setelah kejadian tadi malam..

Ibu yang mendengar aku mengucapkan itu hanya tersenyum kecil dan menundukkan wajahnya, dan kulihat wajahnya bersemu merah mungkin ibu malu malu kali ya, dan aku tak ingin ibu salah tingkah atas ucapanku aku beranjak menuju ke toko, lalu aku buka toko ya itung itung bantu ibuk.

Soal aku merayu ibu memang aku sengaja pelan pelan tak grusa grusu, dan tak bilang cinta, aku hanya merayu saja dulu ntar tiba waktunya lah kunyatakan cinta lagi..

Tiba tiba ibu sudah ke toko saat aku melayani pembeli dan ibu bilang padaku…”Sudah nak biar ibu saja nak kamu sarapan sana..

“Hari ini Satrio ndak sekolah buk gapapa kan buk” jawabku

“Ya gapapa nak tapi jangan keseringan bolos ya nak ntar gak naik kelas lo nak” balas ibukku.

“Ya buk” jawabku pendek.

Ya hari ini memang aku tak sekolah, aku ingin berduaan mulu sama ibu, bercakap cakap sama ibu.

Dan seharian ini aku dan ibu sering bercakap cakap.. sering aku candain ibu, kadang juga aku rayu ibu tapi aku merayu ibu hanya selingan saja malah sering bercanda.. dan setiap kita ngobrol ibu tak pernah membahas saat aku bilang cinta dulu, aku tak tau, apa mungkin ibu ingin melupakannya dan apa mungkin juga ibu tak mau membahasnya bahkan ini dah 5 hari berlalu dari waktu aku membolos dan rutinitas bercakap cakap aku dan ibu lebih rutin tapi ibu tak pernah membahas aku bilang cinta dulu.

Dan setiap aku merayu ibu, ibu hanya tersenyum dan menundukan wajahnya, aku yang mulai bosan saat rayuanku tak digubris ibuk ingin sekali aku perkosa ibuk, tapi aku tak ingin melakukannya, aku hanya ingin melakukan seks sama ibu saat ibu pasrah kepadaku dan hati kerelaan bukan paksaan..

Saay aku mulai putus asa aku menemukan ide kenapa gak aku coba rayu pelangganku, atau membawa salah satu teman cewek main dirumah, dan aku ingin mengetes ibu, apakah ibu marah apa nggak..

Setelah aku menemukan ide itu mulai lah rencanaku, pertama aku menggoda pembeli yang janda, ya hanya bilang mbak cantik deh, dan ternyata berhasil ibu terlihat cemburu.. bahkan puncaknya pas aku bawa teman cewekku main kerumah aku candain dia, dan ku coba akrabin temanku biar keliatan romantis dan biar aku tau respon ibukku dan benar saja saat aku ngobrol sama temanku itu dan seakan terlihat kami pacaran tiba tiba ibuk nutup toko dan berjalan menuju rumah masuk kamarnya, dan sebelumnya kulihat wajah ibu terlihat sedih, dan aku melihat itu terlihat senang ah ternyata berhasil..

Dan malam itu malam sehabis magrib aku dan ibukku sedang makan bareng, dan ibukku diam saja tak seperti biasanya.. dan aku mulai melancarkan trikku..

“Buk, kenapa ibuk mulai diam lagi, salah Satrio apa buk” tanyaku..

“Apa kamu dah punya pacar?? tanya ibu datar.

“Belum punya buk, ibuk taukan kalo aku cinta ibuk” jawabku penuh keyakinan kalo malam ini aku akan memiliki hati dan cinta ibukku.

“La gadis itu apa bukan pacarmu nak, kalian romantis sekali, sudah 3x kamu bawa gadis itu kerumah dan itu membuat ibu marah dan sedih, kamu sendiri pernah bilang kalo kamu cinta sama ibuk tapi ternyata semua itu bohong dan memilih gadis itu.. dan itu membuat ibu sedih ucap ibu penuh ketulusan dan kulihat air matanya jatuh kepipinya.

“Dia itu bukan pacarku buk, aku sengaja bawa dia kerumah, dan aku ingin tau reaksi ibu, dan ibuk selalu tak merespon saat aku rayu ibuk, aku gombalin ibuk, ibuk hanya diam dan tersenyum tak bilang apa2, aku emosi buk, malah aku pernah berfikir aku perkosa kamu buk tapi tak aku lakuin karena aku cinta ke ibuk” jawabku dengan keseriusan..

“Ibu tak tau berbuat apa nak, ibuk sebenarnya seneng bila kamu rayu ibuk, ibu bahagia nak, tapi ibuk ini ibuk kamu, kamu adalah anakku, dan seharusnya kamu tahu kalo itu tabu bagi ibu, tapi ibu akui ibu cemburu aku nak ibu cemburu” jawab ibukku sambil menangis menundukkan wajahnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan terdengar tangis tersedu sedu ditelingaku…

Aku yang mendengar jawaban ibu terlihat senang karena apa yang kuinginkan pasti akan terwujud lalu aku hampiri ibuk, aku berdiri disampingnya dan kucoba memberanikan diri memeluknya dan aku memeluk ibukku lalu berkata;

“Satrio tak ingin cinta selain cinta dari ibu, Satrio tak ingin punya kekasih selain ibu, secantiknya perempuan lain takkan membuat Cinta Satrio ke perempuan itu karena Cinta, Hato, Jiwa, dam Raga Satrio hanya milik ibu seorang, dan Satrio ingin ibu jadi Kekasih bahkan jadi istri Satrio buk..

Dan ibu yang mendengar ucapanku langsung berhenti menangis dan menatapku, aku dan ibukku terdiam sesaat, mataku dan mata ibukku saling pandang.. dan sesaat kemudian ibu berucap…

“Sebenarnya hati ibu sudah menerimamu nak, sejak dulu saat kejadian malam itu ibuk sudah menyerahkan hati, dan tubuh ibuk, tapi ibu tak berani mengatakannya ibu malu ibu malu nak, dan sejak kejadian malam itu ibuk mengharap kamu menyatakan cinta lagi namun kamu tak pernah bilang tapi hanya rayuan saja yang kamu katakan, dan ibu berfikir rayuanmu hany selingan saat kita bicara nak..

Dan aku yang mendengar cerita ibu merasa tercengang kenapa aku tak menyadarinya ya, ya ya aku ingat, dan seharusnya aku tau akhir2 ini jika didalam rumah dan berdua2an sama aku ibu seperti sehabis dandan, rambut yang tersisir rapi dan dibiarkan tergerai, pake lipstik namun tipis2 saja, juga pake bedak, bahkan pakean ibuk terlihat seksi..

“Apakah ibuk mau jadi kekasih dan jadi istri Satrio buk” tanyaku

“Seharus kamu tau nak” jawab ibu

“Jawablah buk” balasku.

“Iya nak mau” jawab ibu

“Mau apa buk” balasku lagi

“Mmm Maa Mau jadi istrimu nak” jawab ibu dengan tergagap mungkin masih malu mungkin ibuk"" pikirku

“Kurang jelas buk” imbuhku lagi

“Mau jadi istrimu nak” tegas ibuk dengan raut muka bersemu merah.

Aku yang tak mau bicara lagi secara pelan pelan aku dekatkan bibirku ke bibir ibuk, aku cium, aku kecup, aku lumat bibir ibukku, dan ibukku hanya diam tak membalas ciumanku dan aku tahu mungkin ibu masih polos dalam hal ciuman, ya ibukku hanya perempuan desa dan alm bapakku juga laki laki katrok dan dulu tak pernah aku lihat mereja bermesraan..

Aku masih saja melumat bibir ibuk dan tanganku mulai meremas payudara ibuk, payudara yang ukurannya biasa saja menurutku, dan kujepit, kutarik pelan pelan pentilnya dan aku mendengar desahan dari mulut ibukku yang masih kulumati.. lalu ku bopong tubuh ibukku menuju dalam kamarnya dan ibukku hanya pasrah dalm gedongan ku menatapku dengan tatapan sendu… dan aku tersenyum dan kukecup keningnya dan berkata “Malam ini Satrio akan setubuhi kamu Ibuk…

Sekian dulu.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu