31 Oktober 2020
Penulis —  arimbisinta

Pemuja Ibu

Pov: Ibu

Malam ini aku tidur bersama adikku Dewi, Sedangkan Satrio anakku sekaligus suamiku tidur dikamarnya, Sebenarnya aku ingin tidur bersama anakku sekaligus suamiku dan menyerahkan tubuhku lagi yang sempat tertunda karena kedatangan adikku Dewi, Tapi mau bagaimana lagi hubungan terlarang ini harus tersimpan rapat rapat tak ada 1 pun orang lain tau bahkan itu sama adikku Dewi.

Ketika hendak mau tidur aku korek masalah adikku Dewi, dan dewi menceritakan bahwa suaminya selingkuh dan aku tak bisa berbuat apa apa ya hanya bisa berkata “sabar”.

Seperti biasa acara pagi setelah cuci muka aku menuju dapur dan mulai memasak dan tak beberapa lama aku melihat anakku menghampiriku dan mencium keningku, Ahh Aku merasa bahagia sekali disayangi sama Satrio anakku sekaligus suamiku ini.

Seperti biasa anakku berangkat sekolah dan aku bersama Dewi dirumah dan tak seberapa lama suami juga mertuanya Dewi datang hendak menjemputnya, sempat Dewi nolak dan akhirnya lama lama Dewi pun mau pulang.

Selepas sepulangnya Dewi seperti biasa aku sendirian menjaga toko, disela sela aku menjaga toko sempat kepikiran anakku ya anakku sekaligus suamiku yang mampu menaklukan hati ibuknya sendiri dan aku ibuknya pun tak berdaya tuk menolaknya.

Sekitar jam 1 lebih saat aku sibuk melayani pembeli sepintas aku melihat anakku sudah pulang dan aku cepat cepat melayani pembeli biar cepat selesai.

Tak berapa lama beres sudah aku melayani pembeli sekarang keadaan toko sepi dan aku duduk dikursi dan tiba tiba Satrio menghampiriku dan berada dibelakangku.

Dan kurasakan jari jari anakku mulai meremas payudaraku dan memilin milin putingku dan aku yang takut ketauan bila tiba tiba pembeli datang sempat melarang anakku tapi aku tetap membiarkan anakku meremas payudaraku dan Satrio bilang kalau dia ingin payudaraku tambah besar dan montok dan dia ingin meremas susuku tiap hari dan akupun suka suka saja dan apapun yang diingini Satrio anakku sekaligus suamiku pasti aku turuti karena aku sudah tak punya hak untuk menolak.

Remasan tangan anakku dipayudaraku membuat tubuhku menggelinjang tak karuan dan aku mencoba menahan desahanku biar tak terdengar tetangga namun rasa nikmat itu tak mampu kulawan dan desahan dan rintihanku mulai terdengar lumayan keras dan tiba tiba saja anakku menghentikan remasannya dipayudaraku dan bilang sebaiknya toko ditutup dan suasananya mau hujan.

Setelah nutup toko dan masuk rumah aku bilang ke anakku kalau aku mau mandi dan ternyata anakku malah mau memandikanku..

Sebenarnya aku malu bagaimana bisa seorang anak memandikan ibuknya sendiri namun rasa malu kupendam toh aku juga senang bila di manja sama anakku.

Dan anakku mulai membopongku menuju kamar mandi, sesampainya didalam kamar mandi anakku pun mulai menelanjangi tubuhku, kaos, rok, bh, sama cd ku telah terlepas dari tubuhku dan aku merasa malu ketika tubuh polosku dipandangi sama anakku dan ketika aku mau menutupi selangkanganku anakku juga suamiku melarang dan akupun tak lagi menutupi area kemaluanku dan anakku pun bilang kalau aku tak boleh malu bahkan didalam tidur aku harus telanjang bulat dan aku tak mampu menolaknya dan bahkan anakku menyuruhku jangan malu bilang jorok dan lagi lagi aku tak mampu menolaknya, dan ketika anakku bilang tidak suka sama rambut kemaluanku dan hendak mencukur gundul lagi lagi aku tak mampu menolaknya.

Setelah anakku selesai mencukur gundul rambut kemaluanku aku pun melihat kearah selangkanganku benar saja terlihat bersih tak berbulu seperti punyanya anak kecil oh anakku ada ada saja rambut kemaluanku dicukur habis tapi aku tak marah karena aku tak berhak marah karena apa yang kumiliki anakku lah pemiliknya sekarang.

Dan anakku Satrio lah yang pertama kali memberikan aku kenikmatan, pertama kali aku merasakan sesuatu yang keluar dari lubang vaginaku yang membuatku seakan terbang, membuat tubuh lemas dan nikmat, dan baru pertama kalinya aku mengalami orgasme, ya orgasme kata kata yang asing ditelingaku.

Setelah tenagaku pulih anakku pun mulai memandikanku dan tak pakai lama anakku mulai mengeringkan tubuhku dan membopong tubuhku lagi menuju kamar tidur dan anakku mulai merangsangku, diremasnya payudaraku, dipilin pilin putingku, bahkan anakku mulai menyusu dan menyedot putingku, dan rasa nikmat menjalari tubuhku, dan mulutku tak berhenti merintih, mendesah dan kini tiba waktunya batang penis anakku yang besar dan panjang mulai memasuki diriku, rasa sesak seakan mau robek vaginaku membuatku merintih kesakitan dan anakku yang tahu ibuknya kesakitan mendiamkan dan tak menusuk lagi, kini batang anakku sudah jauh masuk dan tiba tiba kepala batang anakku menyentuh rahimku oh perih sakit terasa divaginaku, batang besar anakku menyumpal di lubang sempit ibuknya dan seakan merobek lubang vagina ibuknya.

Anakku yang tau aku lagi lagi meringis kesakitan lagi lagi mendiamkan batangnya dan anakku mulai merangsangku lagi, diremas pelan payudaraku, disedot putingnya dan membuat rasa perih dan sakit mulai hilang dan datang rasa nikmat, perlahan lahan anakku menggejot batangnya keluar masuk divaginaku membuatku mendesah desah dan tiba tiba rasa nikmat segera datang dan aarrgghhh aku orgasme lagi bersamaan dengan anakku menyirami rahim ibuknya dengan cairan kentalnya..

Wanita Berjilbab.

(kembali ke Satrio)

Aku terbangun dan kulihat ibuk masih tertidur lelap ah masih jam 5 ternyata, dan aku pun melihat ketempek ibuk dan kulihat spermaku yang sudah mengering dan kuambil lap untuk membersihkan tempek ibuk.

Setelah bersih aku menyelimuti ibuk dan mencium keningnya, dan aku pun keluar kamar dan menuju kamar mandi dan tak pake lama aku mandi.

Selepas mandi dan berpakaian aku menengok melihat ibuk ah ibuk masih tertidur rupanya mending aku makan dulu lah.

Disaat aku lagi makan terdengar suara ketokan pintu, dan akupun langsung menuju pintu dan membukanya, dan eh ternyata bu Uztadsah Mila yang ngetok pintu.

bu Ustadzah Mila wanita berumur 25 tahun baru memiliki 1 anak berumur 4bulan, suaminya Ustad Hamid berumur 35 tahun dan mereka tinggal dekat rumahku yang berjarak 5 rumah saja.

Asskum dik Satrio” Ucap Ustadzah Mila.

Waskum buk Ustadzah ada apa ya buk” jawabku.

Panggil mbak saja ya dik Satrio” ucap Ustadsah Mila.

Gak enak buk gak sopan kan Ibu Ustadzah guru ngajinya Satrio” balasku.

Terserah lah dik Satrio, em ibukmu ada dik soalnya aku mau beli beras dan lain lain dik""Ucap Ustadzah.

Ibuk lagi tidur Ustadzah, Satrio bisa kok buk melayani"" ucapku sambil melihat Ustadzah dan melihat payudaranya yang tertutup jilbab panjangnya dan tiba tiba kontolku jadi tegang maksimal oh gawat aku tak pakai cd lagi ah pura pura cuek saja, apa kugoda sekalian ya perempuan alim ini.

Kalau begitu dik Satrio saja yang melayani” Ucap ustadzah.

Ayo Ustadzah ketoko” jawabku sambil melangkah dan aku pura pura tak sengaja menyenggol payudaranya.

Dan ketika ditoko aku yang sibuk mengambil apa yang diminta Ustadzah dan mondar mandir otomatis otongku mengangguk angguk menegang kedepan dan kulihat ustadzah seperti gelisah.

Ada apa Ustadzah kok gelisah gitu""tanyaku.

Gapapa dik Satrio” jawab Ustadzah masih melihat kearah selangkanganku.

“Kok Ustadzah litin iniku, ada yang aneh ya” ucapku sambil tanganku memegang otongku.

Besar dan panjang” ucap Ustadzah pelan hampir tak terdengar.

Dah Ustadzah semuanya 75ribu, apa lagi sekarang” Ucapku… sengaja ku alihkan biar tak terlihat lancang.

Eh sudah dik nih uangnya” jawab Ustadzah.

Pas ya Buk Ustad, oh ya maaf bila Satrio ndak sopan” Ucapku dan kulihat Bu Ustad tetep mandangi punyaku.

Gapapa dik mari” jawab bu ustad sambil pamit pulang.

Ya buk Ustad” jawabku.

Selepas Ustadzah Mila pergi aku menutup toko lagi, dan menuju kamar, dan kulihat ibuk sudah bangun dan terlihat sembab air matanya, dan kulihat ibuk sudah berpakain, apa jangan jangan ibuk tadi lihat aku dan Ustadzah dan mikirnya ibuk aku lagi menggoda Ustadzah…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu