31 Oktober 2020
Penulis —  jindarai

Pembantuku Buk El dan Kakaknya Uni Nursusi

aku dan buk el sama2 keranjingan untuk terus bermesraan… seperti tak kenal waktu… malam itu buk el dan pak amin mengingatkan bahwa seminggu lebih lagi acara kawinan anak kakaknya akan di adakan. menjadi sebuah kebiasaan di daerah ku.. jika jarak waktu segitu sanak keluarga akan ikut membantu… tapi pak amin ingin mengajak aku untuk ikut serta membantu… dan buk el menyarankan bagaimana klo aku ikut bersamaan dengan mereka ke sana.. kebetulan aku memiliki mobil jadi bisa sekalian… pak amin hanya menyerahkan semuanya kepadaku… hmmmmm ini mah sekali dayung 1,2 perempuan tertiduri pikirku hahahaha… aku ingin sekali mengiyakan ajakan mereka saat itu tapi ya aku harus lapor pada atasan dlu untuk ambil cuti dalam waktu

1 minggu… puncuk di cinta ulam pun tiba cuti ku di setujui oleh atasan, malam selanjut nya kembali ku beri tahu keluarga pak amin dan buk el klo aku bisa ikut bersama dengan mereka untuk membantu acara keluarga tersebut… buk el tampak kegirangan dengan keputusanku tersebut, terlebih aku yang memang menginginkan moment seperti ini… saat itu hanya bisa membayangkan kedua kakak beradik itu memakai pakaian kebaya yang sudah pasti membungkus sempurna pantat2 bahenol itu… oh iya acara pernikahan keluarga nya buk susi di adakan di tempat mereka tinggal, daerah bersuhu dingin yang hanya berjarak sekitar 2-3 jam dari kotaku… simbol utama kota ini adalah jam gadang… malam sebelum kami berangkat semua sudah di persiapkan di karenakan tinggal di sana dalam waktu seminggu… tapi ketika membantu buk el dan pak amin menyiapkan barang bawaan nya aku kembali tergoda dengan wanita setengah baya ini ketika melihat tetesan keringat di lehere dan lengan nya di tambah aroma khas yang memancar dari tubuh beliau.. membuat nafsu ku kembali mengebu2… aku memikirkan cara melampiaskan nafsu syahwat ku ini.. tapi tak kunjung membuahkan ide… akkkhhh berpikirlah… berpikirlah… tetapi setan kali ini tak berpihak padaku tapi otak ku di buat buntu…

“eh dika udah nyiapin bawaannya belom..? kok malah sibuk2 di sini…” ucap buk el seketika…

“belum sih buk, rencana sehabis dari sini baru siap2”

“kok belum sih, ya udah sana buruan biar besok bisa berangkat pagi… takutnya klo berangkat siang kita terkena macet…”

dengan ide2 buntu aku terpaksa pulang dan mempersipkan semuanya… lagi asik2 milih baju untuk di bawa, di pintu depan terdengar suara buk el memanggil… dika… dika… dalam hati ngomong sendiri… biasanya singa yang berburu rusa… tapi sekarang rusanya yang mendekati sang singa… hahahha… dengan sigap ku bukakkan pintu… ternyata buk el si suruh pak amin untuk datang ke sini, mana tau ada yang bisa d bantu… tanpa membuang waktu tangan wanita bertubuh besar itu ku tarik kedalam… sisa2 peluh nya masih terlihat di dahi dan leher nya… tapi aroma itu tak mau hilang seperti senantiasa menggodaku… ku peluk dan kubenamkan hidung ini di leher beraroma tajam itu… hmmmmmfffff nikmatnya… buk el hanya tersenyum2 kecil sambil mengusap kepala belakangku.. leher itu kuciumi dan kujilati hingga aroma peluh di lehernya berganti menjadi bau air liur ku… ku ajak bimbing tangan nya ke kamar peraduan kami.. sesampainya di kamar dengan lembut ku kecup mesra bibir tebal tanpa gincu itu.. hmmmfff buk el menutup kedua matanya menikmati ciuman lembut penuh gairah itu… tubuh ini memang sudah terbiasa ku nikati tapi aku tak mau menikmatinya dengan terburu2 setiap persetubuhan ingin ku lakukan dengan selembut mungkin agar semua terasa begitu nikmat… buk el membuka sedikit mulutnya aroma segar dari rongga mulutnya begitu ku nikmati… perlahan bibir bawah nya ku jilati dan ku hisap dengan mesra hingga menimbulkan suara… tangan buk el meraba2 sekujur tubuhku… hingga memilin2 kecil puting susuku… membuat semua bulu d tubuhku berdiri… lidah ku mulai menyusuri rongga mulutnya… mulai dari barisan giginya hingga langit2nya di gelitik2

kecil oleh lidahku… buk el mulai membalas ciumanku… saat ini kami saling hisap dan bertukar air liur… hmmmmmffff… hhhhmmmmfff kami benar2 menikmati nya.. akhir2 ini aku seperti tergila2 dengan bibir tebal dan merekah itu hampir setiap berduaan bibir itu pasti ku lumat2 mesra, buk el juga seperti tak menolak perlakuan ku itu…

kami entah seperti apa saat itu… walau kami tak setiap hari bercinta tapi yang pasti setiap hari kami selalu seperti orang yang baru mengenal kenikmatan bermesraan yang tak mengenal waktu… nafsunya saat itu kumainkan dengan perlahan walau tau waktu kami tak banyak… pepaya gantung yang menggoda itu ku gigit2 kecil di bagian areola nya… saat mulutku menjilati dan memainkan payudara kirinya tangan kanan ku memilin2

kecil gunung kembar lainnya… akkkkhhhhh sedooottt yang keras suamikhuuuuu akkkhhhhh… kepala bagian belakang ku di usap2 dan di remas2 lembut.. akkkhhhh hhmmmmmfff sssshhhhh hanya itu erengan beliau… suuuamhhiiiku ini memang hebaaattthhh akkkhhh… karna memang waktu tak mengizinkan ami untuk berbugil ria mlm ini dari balik daster nya kuturunkan celana dalam buk el… dan masih dalam keadaan berdiri, pantat besar dan menggoda itu ku remas2 lembut oooohhhh padat dan benar2

berisi pikirku… sesekali terlunjuk ku menyusuri belahan bokong yang ku damba2kan itu.. sesekali pantat itu mengedut dan mengetat… ohhhh aku tak dapat mengutarakan kesenangan itu… masih terasa sisa2 peluh yang membasahi belahan pantat yang aduhai itu… ku tarik telunjuk ku hhhhhmmmmmffff… ku hirup dalam2 aroma yang sedikit berbau itu… hhhhhhmmmmfffff aaaaakkkkkhhhhhh entah kenapa aku mendesah saat kuciumi aroma di telunjuk ku ini, aroma ini membuat birahi ku mengebu2…

“baun lubang lancirik bini si dika ko yo bana lamaaakkk… dika nio mambaunan iko tiok hari… bisuak2 klo el ka rumah, el jan mandi nak… dika nio mancium2 baun iko tiok hari sampai pueehhhh… aakkkkaahhh (bau lobang pantat istri si dika ini benar2

enaaakkk… dika mau membaui ini tiap hari… besok2 klo el ke rumah, el jangan mandi ya… dika mau mencium2 bai ini tiap hari sampai bener2 puaaassshhh.. akkkkhhhh). buk el semakin memeluk ku erat ketika kata2 vulgar itu ku lontarkan…

“jan kan baun itu uda… badan jo sado yang ado di diri el ko ka sadonyo untuak uda

…(jangankan bau itu uda.. badan dan semua yang diri el ini semuanya untuk uda)…

tangan ku mulai menyingkap ke atas daster buk el hingga ke perutnya… ku ikat supaya tidak turun lagi… hhhhmmmm bulu2 hitam di antara kedua belah pahanya itu ku gesek2

lembut… akkkkhhhhh buk el ikut memainkan pantatnya sesuai irama gesekan tanganku… hhmmmffff hhhmmmmmffff hhhhmmmmffff… masih dalam keadaan berdiri mulutku turun perlahan menyusuri perut besar wanita setengah baya ini yang lidahku ku julurkan hingga ikut membasahinya… posisiku kini pas berjongkok di depan ipam (meqi)

berbulu itu… hhmmmmmfffff tangan buk el menekan2 bagian belakang kepala ku… aku sangat2 mengerti keinginan wanitaku ini… hidungku mulai mengelitiki bulu2

itu,, aaakkkkhhhhh buk el semakin mengangkangi kakinya… ku gesek2 atas bawah kiri dan kanan… ku hirup dalam2 aroma sanggu ini… tepian ipam (meqi) nya yang sedikit kehitaman itu tak luput dari ciumanku… akkkkhhhhh… buk el perlahan menggoyang pantat nya naik turun hingga kemaluannya itu seperti menciumi seluruh wajahku… tanganku menyusup dari samping dan ikut memegangi dan meremas2

patatnya… seperti aku sedang memeluk pinggang nya… posisi kami sungguh2 sangat erotis saat itu… wajahku sudah mulai basah oleh lendir birahi ipam buk el… tapi aku juga semakin bersemangat di buat nya… ku angkat wajahku…

“el sayangku.. nunggiang yo sayang…(el sayangku… nungging ya sayangg…)”

buk el menganguk, dengan posisi menungging sambil berdiri dan tangan memegang tepian jendela yang d tutupi tirai itu… lidahku menyusup ke balik celah hitam dan berbau tajam itu… hmmmmfff bau ini sungguh2 aroma yang membangkitkan birahi ku… setelah puas ku ciumi lidahku menjulur dari bagian atas garis belahannya hingga ke sekitar lubang panat dan meqi nya… sesaat juga sebelah tangan nya menggapai kepalaku… akkkhhhh gelllhhiinyyaaaa nikmhhaaattt.. aaakkkhhh berulang kali kumainkan lidahku… dengan kedua jempolku ku buka lebar belahan nya… bentuk loabng ini.. akkkhhhhh si otong berkedut2 semakin kuat… ku julurkan panjang2 lidah ku dan kubenamkan sedalamnya… akkkkkhhhh buk el sedikit terpekik… tangan nya semakin menekan keras kepalaku… pahanya semakin di buka lebar…

“jilekan taruih udhhaaa… akkkkhhhh.. lamaaaakkk banhhaaa aaakkkhhh… (jilatin terus udhhaaa.. akkkkhhh… bener2 ennnhaakkk akkkhhh..) ketika sedang asik menjilatinya…

dari depan rumah pak amin memanggil2…

“el… el… uda ka kadai pai mangopi dulu yo… kok nio pulang ambiak kunci ka kadai yo.. (el.. el.. uda ke kedai mau ngopi dulu ya.. kalau mau jemput kunci ke warung ya)… tapi dasar otakku tak beres… aku semakin cepat menjilat2i keseluruhan belahan itu.. hingga buk el mengerang tertahan.. nnnnggggghhhhhhh… entah apa yang di pikirkan kan.. dengan posisi menungging seperti ini dia membuka sedikit tirai jendela kamarku.. seperti tak takut keliatan…

“iyho dhhaa… bekoh el japuuiikkhhh… tanpa sadar dia sedikit mengerang ketika menjawabnya… alamak buk el kelepasan pikirku…

“sedang manga kau el.. baa kok tatahan model tu suaro kau… (kamu lagi ngapain el… kenapa seperti tertahan begitu suara mu)..

“ikhhoo da haaa… barang2 si dika barek barekkhh hmmmm… jadi sasak angok dek nyo… hhhaaaahhh seperti menghembuskan keras2 nafasnya… (innhhii da haa… barang2

di dika berat beratthh hmmmm… jadi nafas ikut ngos2an… hhhaaaaaahh)

“gila bener2 pinter mengeles wanita setengah baya berpantat besar ini pikirku… entah pemikiran dari mana saat itu… mungkin kegilaan ini yang membuat ku ikut2an… ku geser kesamping dan berdiri… lalu pura2 berjalan dari sisi buk el… saat posisi si otong ku kira pas dengan ipamnya itu ku tusuk perlahan demi perlahan maju… otomatis pak amin melihat kedatanganku dari belakang…

“maaf yo pak amin.. barang2 agak banyak saketek (maaf ya pak amin… barang2 ku sedikit lebih banyak) seakan tak terjadi apa2… bener2 gila perbuatan ku dan buk el kali ini… untung saja pinggiran bawah jendela agak tinggi sehinnga hanya sebatas ulu hatiku yang keliatan dari luar…

tangan buk el menggapai pahaku dan meremas nya kuat… aakkkkhhhh… wajah beliau menunduk sambil mendesah tertahan… hhhmmmmffff laaaammhhaaaaakkkk godhhoookk uda lamaaaakkk aaakkkhhhh…(hhmmmmmfff ennhhhaaakkk kontoooolll uda ennnaaaaakkkhhh akkkhhhh) dengan berbisik pelan… aku sengaja hanya mendorong sepelan2 mungkin agar kenikmatan itu sama2 kami rasakan… pak amin bener2 tak menyadari perbuatan kami ini dan tak ada rasa curiga… mungkin dia berpikir tak mungkin anak muda seperti ku macam2 dengan istrinya yang sudah tua… padahal kenyataannya… tubuh istrinya ini selalu kudamba2kan dari dulu…

“yo lah el.. kok lah siap turuik se ka kadai…(ya udah el.. kalau sudah siap datang saja ke warung) sambil tubuh kurus itu berlalu berjalan ke arah ujung gang…

akkkkkkkhhhhhh… buk el melepas erengan tertahannya… niikkhhmaatttthhh… kontooolll uda manyyassakkk di pepek elll… aaakkkkhhhhh (nikkhhhmaattthhh.. kontoooll uda sangat penuh di pepek elll… akkkkhhh) saat tirainya tertutup aku pun mulai menggoyang sambil mata ku tak lepas memandangi peraduan kami… akkkhhh akkkhhhh… hhhmmmmfff… plok… plookk… sesekali bunyi itu keluar saat ku keraskan hantaman ku… aakkkkhhhh… hhhmmmmfffff… aakkkkhhhh… kami sama2 mengerang keenakan… pindah yuk da, ajak beliau karna sudah kecapean ku hantam berdiri begini… tanpa melepas si otong dari sarang nikmatnya ini… ku peluk kedua payudara besar itu sambil ku tarik badan buk el kebelakang… saat itu posisi buk el dengan punggungnya menempel di dadaku dan otongku juga meniru hal yang sama.. hhhmmmffff… ku ajak berjalan perlahan ke atas kasur peraduan kami… saat sampai di tepian kasurku tubuhnya kudorong dengan tubuhku jadilah saat itu kelamuan kami masih menempel dan badannya ku tindih dari belakang… kuciumi sebentar leher nya… ku lepas jepitan memek yang nikmat itu… buk el pun membalikan badannya… pahanya di renggangkan selebar2nya… kedua tangannya ikut memegangi pahanya hingga terbuka lebar… ohhh indahnya kemaluan wanita ini.. tebal dan berjengger di hiasi bulu2 tebal di sekitarnya… ku ciumi sedikit dan mulai ku posisikan tubuhku di atasnya… saat kontol ku perlahan memasuki lubang kenikmatannya kaki buk el melingkar di belakang pinggangku dan tangan nya memelukku dengan erat… hinngga tubuhku tertarik keras ke arahnya dan si otong dengan cepat melesat masuk menerobok liang kenikmatanku itu… akkkkkkhhhhhh setengah berteriak kami sama2

mengerang… hhhhmmmmfffffff… mennthhhookk da… akkkkhhhh mulai kugoyang2 sedikit cepat kemaluanku… akkkhhhh hhhmmmfff… akkkkhhhh… buk el mengerang2 sambil memeluku erat…

“el suko bana godok uda dika kkkoohhhhh… sampai ka ujuuaanngghhh hhhmmmmfff…(el suka sekali kontol uda dika innhhhiii… sampai ke ujuunnggghhh hhmmmm…) goyanganku semakin ku percepat.. ku angkat wajahku lalu kuciumi wajah wanita yang sedang ku tindih ini… akkkhhh aakkkkhhh akkkkhhh…

“el sampaii… el sampaii… el sampaiii erengnya.. akkkhhh… lammhhaaaakkk… akkkhhh… jepitan kakinya semakin menguat pantat nya sedikit terangkat… aaaaakkkkkkhhhhhh… dia mengerang keras… wanitaku ini mencapai puncak kenikmatanya… hhhhhmmmmmfffff…

di saat yang sama kepala kontolku ikut merasakan geli yang amat sangatt… karna dalam kondisi dia menjepit pinggangku aku hanya menggoyang seperti mengayak kemaluannya… wajahnya semakin beringas ku ciumi…

“aaaaaaakkkkkkkhhhhhhh aku mengerang keras tepat di wajahnya… hhhhnnngggggghhhhh… rudalku memuntahkan semua isinya sampai tak bersisa… ku tekankan dalam2 kontolku… hhhhggggnnnnhhhhh ennnhhaaaakkkk… kami sama2 menikmati puncak kenikmatan ini… dengan posisi aku menindih buk el, peluh dan badan kami menjadi satu yang hanya di batasi daster buk el yang sebatas perut… setelah gelombang kenikmatan kami mereda jepitan kaki buk perlahan melemah… dan akhirnya terlepas… tapi aku masih ingin menikmati moment ini sebentar lagi.. kemaluan kami masih sama2 menempel erat ku balikkan badan ku serentak dengan tubuh tinggi besar di bawah ku ini… kali ini dia yang berada di atasku… buk el mangangkat kepala nya.. ku belai2 tepian rambut dari kening hingga pipinya… ku tatap kedua bola mata wanita bertubuh tinggi besar ini dalam2…

“aku mencintaimu elnawati,”

kata itu terucap dari dalam hatiku.. hingga suara ku begitu mendalam… wajahnya bersemu merah karna senang dengan senyum dia hanya memelukku erat…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu