31 Oktober 2020
Penulis —  jindarai

Pembantuku Buk El dan Kakaknya Uni Nursusi

paginya aku bangun karna suara hiruk pikuk di ruangan ini, setelah benar2 sadar dan masih dalam keadaan berbaring ternyata itu suara para wanita2 idola ku dan uni wati yang menyambung cerita mereka td mlm. masih dalam keadaan sedikit mengantuk aku mencoba duduk karna memang segan jadi tamu di rumah orang masa bangun paling terakhir.. tapi setelah ku lihat sekitar ruangan ini yang terbangun cuma para ibu2 dan

2 anak uni wati, sedangkan pak amin dan suami uni wati masih terlelap di sebelahku.. setelah kembali dari kamar mandi gosok gigi dan mencuci sisa pertarungan semalam yang tak jadi aku kembali ke ruang tamu. sesampainya d sana uni wati langsung berdiri dan menawarkan di buatkan minum ya seperti biasa kopi hitam selalu menjadi andalan pagi2 seperti ini. ku lihat ke arah ventilasi di luar masih gelap masih belum tampak sinar mentari menyambut pagi ini saat ku lirik jam ternyata masih jam setengah enam pagi, oh bener2 masih pagi bgt ujar ku menyesali untuk cepat2 bangun…

“dika.. dika.. siko ha ikuik gabuang bialah si wati mambuek an kopi dulu”(dika.. dika.. sini ikut gabung biarlah si wati membuatkan kopi) ujar buk susi pagi ini, karna dari tadi masih dalam keadaan mengantuk tiba2 melihat ke arah dua perempuan yang bersebelahan itu membuat kantuk ku hilang. rambut mereka sama2 dicepol agak ke atas memperlihatkan leher2 indah mereka, dengan daster yang di tutupi jaket membuat buk el dan buk susi semakin indah di pandang pagi ini.. wajah2 alami mereka tanpa make up dan lipstik serta wajah wanita baru bangun dari tidurnya sungguh enak untuk di pandang. dua wanita ku ini benar2 cantik ruuuar biasah ujarku membatin.

“baa kok capek bana jago, tagaduah yo dek kami mangecek kareh2”(kenapa cepat kali bangunnya, terganggu ya tidurnya oleh suara obrolan kami) ucap ku buk susi dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi2 rapi di balik bibir seksinya itu.. uuuuhhhh ingin sekali ku mencium bibir itu pagi ini nafas segar buk susi sehabis gosok gigi pagi ini pasti sanggat harum seraya membalas buk susi dengan senyuman.. suami uni wati masih di ujung sana terlelap sedangkan pak amin juga di ujung arah tempat aku tertidur tadi, jadi kami duduk di atas kasur di antara kedua lelaki ini yang tertdiru lelap. saat uni wati menyuguhkan kopi aku beranjak turun dari kasur dan duduk di lantai dengan bersandarkan dinding menghadap mereka sambil membakar rokok pertama pagi ini aku hanya asik bermain dengan khayalan ku memandangi 2 bidadari di depan ku ini yang asik bercerita ke sana ke mari.. dari jarak dekat begini aku bisa menangkap lirikan buk susi sesekali memalingkan matanya ke arahku yang ku jawab dengan senyuman sedangkan buk el terlalu fokus dengan cerita anaknya yg sudah lama tak bertemu itu.

iseng ah godain buk susi ujarku membatin, saat dia melirik lagi ke arahku sengaja ku keluarkan sedikit lidahku dan memperagakan ketika aku sedang menjilati memek atau lobang pantat nya. buk susi melirik ke arah buk el dan anaknya lalu menggigit bibir bawah nya, hahahha ternyata buk susi juga takut tengsin oleh mereka maka mencuri2

seperti ini. aku hanya tersenyum2 kecil melihat tingkah nya itu dan mengakui klo wanita bertubuh gempal yang satu ini memang memiliki seks yang tinggi. setelah puas mengobrol buk susi mengajak buk el untuk pergi ke depan gang membeli sarapan pagi untuk kami semua, setelah buk el dan buk susi keluar beserta dengan anak2 uni wati tinggal lah kami berdua skrng di rumah ini dengan di temani dua lelaki yang masih tertidur lelap. lalu uni wati mengangkat2 semua gelas2 bekas minuman kami tadi dan aku pun ikut membantu karna memang kopi ku juga sudah habis sedari tadi.

“makasih yo adiak uni yang ganteng,” ucap uni wati ketika kami sampai di dapur.

“eh sakali lai mokasih yo dika alah nio salamo manjago ibuk jo apak di padang, maklum se lah dika kami jauah sadonyo.(eh sekali lagi terima kasih ya dika sudah mau menjaga ibuk dan bapak selama ini di padang, maklum lah dika kami berjauhan semuanya)

“iyo ndak baa do ni, itu gunonyo batetangga ni jadi bisa saliang2 manjago”(iya gpp kok uni, itulah gunanya bertetangga uni jadi bisa saling menjaga satu sama lain) balasku

“tadi kecek ibuk lo dika nio tingga di rumah kami lai kan, dek dika lah di jadian anak angkek, ndeeeh sanang rasonyo punyo adiak sagagah ko”(tadi ibuk bilang dika mau tinggal di rumah kami kan, karna dika sudah di jadikan anak angkat oleh ibuk. duuuh senengnya bisa punya adek segagah ini) ucap uni wati sambil tersenyum malu2…

“hahahha uni ko lai, sakali lai ngecek gagah tabang dika lai ni.”(hahahhah uni ini, sekali lagi bilang dika gagah bisa2 terbang ini) balasku sambil tertawa…

“tapi dika sanang juo lah uni, bisa punyo uni model iko walau ndak rancak2 bana tapi…”(tapi dika juga ikut senang lho uni, bisa punya uni seperti ini walau ga cantik2 amat tapi…) ujarku sambil membalas omongaan nya dengan candaan..

“eeehhh lamak se, ndak rancak lo awak di kecek an nyo di rumah dulu uni ko jadi kejaran para pria ma dika…”(eehh enak aja, masa di bilang ga cantik, di rumah dulu uni jadi incaran para pria ma dika) balasnya tak mau kalah..

“sudah tu tadi ngecek tapi tapi… apo yang tapi nyo dika…”(tadi ngomong pake tapi.. emang tapinya apa dika) uni wati bertanya2 padaku…

“indak rancak2 bana tapi… bodinya aduhai ujarku sambil menggambarkan pinggulnya yang besar itu…“kami sama2 tertawa pelan saat kata2 itu ku ucapkan…

“hati2 dika tadangan dek uda uni kanai tatar dika bekoh… sampai2 ka ikua bini urang ba bahas”(hati2 dika kedengeran sama uda uni bisa kena tatar dika… sampai2 ke pantat istri orang di bahas) ujar uni wati sambil meledekku…

aku heran kenapa tiba2 skrng uni wati jadi suka menggoda begini, seingatku dulu dia biasa2 saja klo ketemu denganku.. awal nya memang aku tak terlalu tertarik dengan uni wati, wanita berumur 32 th ini walau memiliki postur yang mirip dengan buk el yaitu tinggi besar dan di anugrahi pantat dan buah dada yang aduhai aku hanya menggangap nya biasa saja, tapi pagi ini di bisikan oleh udara dingin dan setan di sekeliling kami pandanganku berubah drastis padanya. saat aku menemani uni wati yang lagi bersih2

di dapur aku asik memperhatikan goyangan tubuhnya itu sambil membalas obrolan nya menanyakan seputar kehidupan ku…

tak berapa lama buk el datang memabawa beberapa bungkus lontong sayur dan bubur untuk sarapan kami pagi ini, jadilah buk el dan uni wati menyiapkan segala sesuatu nya untuk sarapan kami pagi ini. walau memang masih pagi tapi aku tak terbiasa jika harus makan sebelum mandi. aku pun berjalan ke lt 2 rumah ini mengambil semua perlengkapan mandi, karna memang di lt atas cuma ada 1 kamar mandi yaitu di kamar buk susi maka mau tak mau aku harus mandi di lt 1… awal nya aku tau kalau buk susi berada di kamar nya sepulang dari membeli sarapan dengan buk el, ketika hendak turun dan melewati kamar buk susi tiba2 pintunya terbuka buk susi keluar dengan hanya menggunakan daster tanpa memakai jeket nya lagi, aku yang dari semalam memang lagi menahan dahsyatnya desakan gelombang nafsu langsung merasakan adanya kesempatan segera nyaliku tumbuh dan ingin menuntaskannya pagi ini dengan wanita di depanku ini…

“eh dika, ka mandi yo ma si el jo si wati tadi…?”(eh dika, mau mandi ya mana si el ama wati tadi)

tak ku hiraukan pertanyaan nya segera ku jatuhkan handuk yang menggantung di pundak ku dan memeluk buk susi dengan erat, kedua telapak tanganku langsung bertengger di atas bongkahan pantat nya. mungkin buk susi juga tau dengan jawabanku ini membalas pelukan ku. hmmmmfffff hhhhhmmmmffff hanya itu erengan buk susi ketika tanganku mulai meremas2 keras bongkahan pantat nya, segera ku naikan daster yang hanya selutut itu hingga berada di atas pinggul buk susi…

“dari tadi pagi dika ndak tahan liek susi do… ndak tahan liek bibia taba susi ko ndak tahan liek lidah susi waktu ngecek di bawah tadi”(dari tadi pagi dika ga tahan liat susi.. ga tahan liat bibir tebal susi ini ga tahan lieat lidah susi waktu ngobrol di bawah tadi) iya satu lagi yang lupa ku sebutkan soal buk susi ini, lidahnya begitu lebar dan tebal jika di bayangkan mirip dengan artis T*T* DJ. dengan cepat buk susi melepaskan pelukannya

“iko ha jilekan lah lidah susi ko dika, ndak lidah se do sado yang ado di badan susi mulai dari kapatang tu alah punyo dika… baitupun kontol jo badan dika kini alah punyi susi…”(ini silahkan jilat sepuas2nya lidah susi ini dika, ga hanya lidah semua yang ada di badan susi mulai dari kemaren sudah jadi hak milik dika.. begitupun kontol dan badan dika sekarang sudah milik susi…) ujar buk susi sambil menjulurkan lidahnya sepanjang yang dia bisa…“bukan milikmu saja susi tubuh ini juga milik adikmu el bisikku dalam hati”

tanpa membuang waktu perlahan ku jilati lidahnya sambil sesekali ku sedot2 kecil di bagian ujungnya, buk susi menutup matanya saat aku melancarkan aksiku ini. aroma nafasnya begitu menusuk ke bagian terdalam rongga hidungku membuat si otong tegak mengacung tak terkendali.. ku kulum seluruh bagian lidahnya hingga bibir kami bertemu saat lidah buk susi merada di dalam mulutku lidahnya menari2 dan berdansa dengan lidahku… lidah kami asik saling menekan dan membelit sesekali lidahnya berjalan di langit2 rongga mulutku, tangan nya meremas2 rambut bagian belakangku hmmmmmfffff… hhhhhmmmmffff suara kami terkunci di antara desahan nafas yang memburu.. tangan ku tak mau tinggal diam keselipkan ke dalam celana dalam biru besar itu dari atas hingga kini sebelah tangan ku sudah bersentuhan langsung dengan pantatnya ku remas2 dengan penuh nafsu, ciuman buk susi menjadi liar saat remasanku semakin mengganas di salah satu pantatnya. dan rambutku semakin di acak tak karuan… sebelah tanganku naik memegangi antara pipi dan telinga sebelah kirinya dan perlahan ku tarik mundur, sssrrrruuuuuppppppp… saat lidahnya perlahan menjauh dan ku hisap dengan keras, saat lidah nya masih tergantung bebas ku turunkan kepalaku dna menengadah ke atas hingga mulutku sejajar dengan lidahnya…

“hmmmmmm dika bukak muncuang tu, ngangoan yang gadang.. buka leba2 sayang…”(hmmmmm dika buka mulutnya.. buka yang lebar… buka selebarnya sayang..) buk susi mulai mengumpulkan liurnya dan meneteskan nya tepat ke dalam mulutku… liur yang berlendir dan berbuih itu perlahan turun memenuhi rongga mulutku.. saat mulutku hampir penuh dan ingin menelannya buk susi menggelengkan kepala dan kembali mengulangi hal yang sama.. hinngga mulutku penuh dengan liurnya hingga menetes ke samping melewati tepian bibirku. buk susi turun dan menjilati lelehan liurnya dan memasukan kembali ke dalam mulutku… srrrrrruuuupppppppp saat mulut kami kembali bertemu dan sama menelannya… gllukkk… buk susi kembali memainnya lidahnya di sekitar pinggiran atas bibirku memutari hingga bagian dagu. seputaran bibirku sudah mengkilap dan basah akibat ulahnya. buk susi tersenyum melihat kesukaan ku pada setiap apa yg ada di tubuhnya… hhhhmmmmffff hhhhhmmmmfffff nafsu kami sudah sama meninggi tak tertahankan… aku tau waktu kami tak banyak bisa saja salah seorang dari buk el atau uni wati naik ke atas mencari kami, dengan cepat ku tarik tangan buk susi menuju sudut dari lt atas rumah ini, di sebelah pintu kamarku.

“susi nuggiang lah sayang… pacik basi tu ha… dika nio mancium baun lancirik yang alun mandi ko lai ha… pasti asam jo babaun mah.. hmmmmmfffff bia dika barasiahan lancirik tu pagi ko jo lidah dika…”(susi menungging lah sayang.. berpegangan di besi itu… dika mau menciumi bau pantat yang belum mandi ini.. pasti berbau asem… hmmmmfffff biar dika bersihkan lobang pantat nya pagi ini dengan lidah dika)

ujarku penuh dengan nafsu memburu… dan dari posisi ini saat kami berdiri di tepian batas lantai 2 yang di pagari dengan besi aluminium.

kami dengan bebas bisa melihat ke bawah dan siapa saja yang akan menuju ke atas.. sedangkan dari bawah harus berdiri dari tepian tangga baru bisa melihat ke arah kami. buk susi dengan cepat berpegangan dan menunggingkan pantat nya ke belakang dan menaikan dasternya hingga sebatas perut buk susi dengan cepat membuka lebar kangkangan pahanya hingga vaginanya yang tebal di hiasi bulu2 yang di ukur rapi terhampar di hadapanku… dan yang lebih ku sukai belahan lobang pantat buk susi yang kehitaman melebar dan berkerut terlihat berkedut2

kecil menggodaku…

“jilekan lah dika… ko ha susi songehan lubang lancirik susi yang baun ko untuak dika ha.. jilek sapuehnyo, isok lah lancirik ko sasuko hati dika…”(ayo jilati dika… ini susi berikan lobang pantat susi yang bau ini untuk dika… jilatlah sepuasnya lobang pantat ini…) dengan kepala menoleh ke arahku dan kata2 kotor nya mulai berhamburan dari mulutnya yang ikut menyemangatiku untuk menggaulinya… ohhhh sungguh mempesona posisi wanita yang satu ini paha2 yang padat berisi dan bongkahan pantat super ini sungguh membuatku lupa diri. dengan berlutut tepat di depan bongkahan pantatnya hidungku mulai menyusuri bau2 yang ada di sana.. ku hirup dengan kuat hingga menimbulkan suara seperti saat menyeruput minuman… aaaaakkkkkkhhhhhhhhh aku menghembuskan nafas panjang sesaat setelah bau itu ku hirup dalam2… tangan ku dengan cepat berpegangan pada kedua sisi pantat buk susi… ku benamkan lagi hidungku dengan paksa hingga terasa kedutan2 lobang pantat buk susi seakan menyedot ujung hidungku ini… uuuggggggghhhhhh lenguhnya saat hidungku mengenai lipatan hitam yang berkerut itu. setelah puas meraba2 bongkahan pantatnya kedua jempolku ikut membantu membuka lebih lebar lipatan pantat buk susi. ohhhh ck ck ck aku berdecak kagum saat lobang itu semakin menganga. lobang kecil yang berkerut di sekitarnya dan ada sedikit bulu2 halus menghiasinya dan ada bintik2 kecil ikut meramaikan lobang dubur indah ini…

kubenamkan lagi hidungku sedalam2nya seakan2 ingin menciumi lebih jauh bau alami dubur buk susi pagi ini… dubur yang belum di cuci sehbis tidur dan berkeringat ini… uuuugggggggghhhhh tangan buk susi ikut menekan kepalaku

“gali dikhhhaaaa uuufffffffhhhhtttttt”

setelah merasa puas membaui pantat wanitaku ku mulai lah lidahku merasakan asin dan bau2 lainnya dari lobang hitam ini… aaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhh buk susi mengerang tertahan sambil tangan nya menekan2 kepalaku dan pantat nya naik turun.

“ndeh lamak nyo lai dika.. jilekan taruih sayang.. jilek an lubang lancirik susi tuuuggghhhh akkkkhhhh”(aduuuhh enaknya dika… jilati terus sayang.. jilati lobang pantat susi tuuuggghhhh akkkkhhhh)

aku semakin semangat menjilati nya dan sesekali lidahku mencoba menusuk dalam lobang taiknya ini… akkkhhh akkkkhhh akkkkhhhh… buk susi tak berhenti mengerang pelan. saat lidahku berusaha menusuk nya pantat buk susi juga semakin di mundurkan ke arahku… berulang kali kulakukan hingga buk susi menahan kepalaku pada pantat nya yang di mundurkan sekuat2nya. kemudia pantat itu naik turun memutar dan menekan2

seperti mengacak2 wajahku yang terbenam di sana.. uugghhh aaakkkhh uuuggghhh

“lubang lancirik susi talamak rasonyhhhhoooo uuucccccchhhhhh ooooohhhhh…”(lobang pantat susi keenakan rasanyhhhhaaaa ucccchhhhh oooohhhh)

pantat nya bergerak semakin liar tak karuan.. aku sangat2 menikmati keadaan ini begitu juga buk susi… setelah puas ku lepaskan jilatan dan peganganku pada pantat buk susi.

lalu ku bimbing tangannya dan menekan bahunya untuk gantian beliau berlutut… saat sudah di posisi yang pas ku turunkan celana katun beserta cd yang ku pakai untuk bersenggama dengan buk el tadi malam yang tak tertuntaskan. saat seluruh kontol ku terbebas tepat mengacup keras di depan hidungnya..

“ndeeeehhh baa kok satagang ko kontol nyo ko… ndeeehh kapalo godoknyo mangkilek haaa…”(aduuuhhh kok bisa setegang ini kontolnya dika… ndeeehh kepala kontolnya mengkilap…) sambil tangan nya mengocok2 kontolku dengan cepat. tak sampai di situ kontol ku di angkat lalu wajah buk susi di letakan di bawahnya… di poleskan seluruh batang itu ke seluruh wajahnya, seperti kontolku sedang mengurut2 wajah buk susi. uugggghhh aku mengerang keenakan.. tak sampai di situ mulai dari ujung kontolku hingga kepangkal nya di ciumi dan endus2 dengan keras hingga berbunyi. aku sungguh2

sangat senang melihat perlakuan buk susi kepada kontolku.. kontolku seperti di manja dan di mainkan dengan lembut.. seperti anak sd yang baru saja mendapat mainan baru..

“hmmmmmm yo harum yo lamak baun godok ko… godok yang ka buek pepek si susi lamak… godok gadang yang gagah ko ha..”(hmmmmm bener2 harum bener2 enak bau kontol ini… kontol yang bakalan bikin pepek si susi keenakan… kontol gede yang gagah ini)

buk susi meracau2 sambil memoles2kan batang kontolku ke seluruh wajahnya. di genggam dengan kedua tangan nya lalu di usapkan ke pipi kirinya berjalan perlahan melewati bibirnya hingga tiba di pipi kanan nya. uuugggghh aku bener2 merasa nikmat kembali di ulangi nya tapi kali ini kepala kontol ku tepat berhenti di puncak hidungnya buk susi menghirup nya dalam dan mata nya terpejam.. ooohhhh dia menikmati baunya. setelah puas bermain2 dengan si otong bibir tebalnya mulai merekah awalnya hanya bagian ujung lobang kontolku di masukannya lalu di keluarkan lagi, dimasukan dengan cepat hingga sebatas kepala kontolku saja dan buk susi menghisap dengan cepat dan kuat… sssrrrrrruuuuuupppp… aaakkkkkkkhhhhhhh nikmat nya menjalar ke seluruh tubuhku lututku gemetaran menerima ransangannya benar2 hebat wanita yang satu ini… entah apa yg di lakukan nya tapi bagiku ini sensai yang bener2 beda buk susi memasukan setengah kontolku ke mulutnya dengan pelan hingga lembut licin dan basah meresapi batang2

kontolku, saat akan menariknya keluar buk susi menarik dengan pelan dan dengan sengaja batang kontolku bergesekan dengan gigi2nya.. uuuuggggghhhhh lamak sushhhiiiiii ooohhhhhh… memang sedikit terasa perih tapi begitu nikmat kurasakan.. saat tersisa hanya kepala kontolku di mulutnya buk susi memutar2kan nya di bibir bagian dalam seperti orang menggosok gigi… aaaakkkkhhhh tanganku dengan cepat menutup mulutku untuk tak berteriak.. memang gila wanita berumur setengah abad ini mempermainkan kontolku.. tak pernah ku rasakan enaknya di oral seperti ini. dengan cepat ku tarik kepalanya karna jika ku biarkan pertahanan ku bisa jebol…

saat kami saling berhadapan buk susi mengatakan sesuatu yang membuatku tambah bersemangat…

“pasti godok ko ndak tahan yo di karokean si susi..”(pasti kontol ini ga tahan ya di

“kulum ama si susi) sambil tangannya meremas2 kontolku…

“iyo muncuang si susi lamak bana… mngaretek lutuik dika dek ulah karokean muncuang si susi ko ha…(iya mulut si susi enak bener… sampai gemetaran lutut dika karna ulah kulumannya mulut si susi ini..) sambil telunjuk ku mengorek2 mulut buk susi… buk susi pun menghisap telunjuk ku dan dengan cepat ku balikkan badan nya hingga kembali pada posisi memegangi terali rumahny itu..

“buka yang leba susi.. bia nyo antak pepek ko jo godok lai ha…”(buka yang lebar susi.. biar pepek ini langsung di tusuk dengan kontol dika…) buk susi pun mengikuti ucapanku pahanya di renggangnya seperti posisi sedang senam dengan kedua tangan nya memegang terali dengan kuat..

“antak yang kancang dika… masuak an yang kancang yang kareh bia sampai taraso lamak ka ulu hati susi dika…”(tusuk yang kencang dika… masukan yang kencang dan keras biar enaknya terasa sampai ke ulu hati..)

menuruti keinginan nya saat kepala kontolku sudah masuk ke dalam dengan cepat dan keras kumajukan kontolku menuju sasarannya, hingga tubuh buk susi terdorong dengan keras ke depan dan menghasilkan bunyi yg lumayan keras.. plaaaakkkkk…“uuuuggggghhhh godoknyo sampai ka ulu hattttiiiiiiii aaaaaacccccchhhhhh”(uuuuuuggggghhhh kotolnya sampai mentoookkkkhhhh aaaacccccchhhhh) kepala kami sama terangkat sedangkan aku gemetaran saat melakukannya ondeeeeeeeehhhh racauku…

“antak dika… antak pepek susi ko… ancuak sampai pueh dika… lubang pepek susi lapa jo godok si dika… godok si dika nyo makan sampai abiiihhhh aaaaakkkkkkhhhhh (tusuk dika.. tusuk pepek susi dika… entot sampai puas dika… lobang pepek susi lapar dengan kontol si dika… kontol si dika di makannya sampai abiss… aaaaakkkkkhhhh)

kepalanya menggeleng2 ke kiri dan kanan dengan liar… saat aku mulai memompa kontolku dengan ritme yang cepat tapi tanpa menimbulkan suara.. akupun merasakan buk susi menahan suara erengan dan teriakan2 kotor nya agar tak di kethui oleh buk el dan uni wati di bawah… entah apa yang terjadi jika hanya kami berdua di rumah ini.. mungkin seisi rumah ini sudah penuh dengan kata2 kotor yang keluar dari mulutnya yang menggairahkan itu…

“iyo susi iyo… ondeeeh lamaknyo lai.. pantek si susi yo bana lamaaakkhh aakkkhhh akkkkhhh akkkkhhh pantek kau mangapik2 susi… aaaaakkkkkhhh (iya susi iya… ondeeeeh enaknyhhaaaa… pepek si susi bener2 enaaakkkkkhhhh akkkkhhh akkkkhhhh… pepek kau jepitannya kerassshhaaa aaaakkkkhhhhh) aku lupa diri hingga menggucapkan kata kau yang kalau di daerah kami itu kata2 kasar untuk seorang wanita.. tapi itu terjadi karna aku ingin mengimbangi permainan buk susi yang mengucpakan kata2 kotor. aaakkkkhhh akkkkhhhh uuughggggghhhh…

“iya dika antak taruih pepek ko… hantaman kareh2 godok ang dika… ondehhhh aaakkkkhhhh.. pepek den lamak dikkhhhaaaaa aaaakkkkkhhhhh…”(iya dika tusuk terus pepek susi… pompa yang keras kontol ang dika… ondeeehhhh akkkkkkhhhh pepek den lama dikkhhhaaaaa aaaaaakkkkkhhhh) buk susi mulai tak karuan… pantat nya berputar2 dan menyentak naik turun tak karuan.. jepitan meqinya semakin terasa carian yang keluar mulai terasa membecek… tapi ini yang semakin membuat tulang2 ku menjadi linu membuat kontolku ikut2an tak kuat bertahan…

“aaakkkkhhh aaakkkkhhh aaakkkkkhhhh ondeh dikkhhaaaa pantek susi ka nembhhaaaaakkkk oonnnddeeeehhh laaamak nyo laiiii… yang kancang ancuak dika… yang kancang antak pepek den dikkhhhhhhaaaaaaaaa… aaaaaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhh” (aakkkkkhhh akkkkhhhh ondeh dikkhhaaa pepek susi mau nembbhhhaaakkkk onddeeeehhh eennaaaakkkhhhh… yang kencang entot dika.. yang kencang entot pepek den dikkkhhhaaaaaaaaa… aaakkkkkkkkhhhhh) tubuh buk susi menegang hebat di bawah balutan dasternya yg mulai membasah tubuhnya bergetar2 sambil pantat nya menekan kuat ke arahku… kepalanya terangkat keatas…

“iyhhhhoooo… dika sampai lo sussssiiiiiii… dika sampaaaaiiiiii… pantek kau yo lamaaaakkkkkhhhhhhh aaaaaaakkkkkkhhhhhh…(iyhhhhoooo.. dika sampai juga susssiiiiii.. dika sampaiiiiii… pepek kau yo enaaaakkkkkhhhhhh aaaaakkkkhhhhh) aku pun menekan sekuat2nya pinggulku ke depan hingga selangkangan kami saling menekan dengan hebat… hhhuuuuuffffttttt…

belum sempurna kami menikmati orgasme pagi ini uni wati terlihat melintas di bawah menuju ke arah ruang tamu.. karna kaget buk susi langsung cepat mergerak mundur menjauhi pinggiran lt 2 yang di batasi terali itu, hingga tubuhku ikut terdorong tubuh gempalnya itu dan menindihku.. buuuugggghhhh punggungku terhempas keras ke lantai kepala ku juga begitu tapi tak sekeras punggungku.. adduuuuhhhh ondeh mandeee ucapku spontan… dengan di tambah beban wanita bertubuh tinggi besar di atas ku ini membuat ku semakin kesakitan.. mungkin karna tubuhku shock dengan terhempas dan terhimpit begini si otong yang masih berdiri langsung layu seketika…

buk susi yang sadar posisi ku kesakitan langsung cepat merangkak naik, baru sampai pada posisi duduk di pangkuan ku, ku paksakan ikut duduk dan memeluknya dari belakang..

“ndak baa do susi, jan tagak dulu.. bialah lancirik gadang ko manduduak an godok dika dulu…”(gpp susi.. jangan berdiri dluu.. biarlah pantat besar ini menghimpit kontol dika sebentar..) ucapku lirih yang kesakitan bercampur sisa2 nafsu senggama kami… saat semua sudah normal kami bangkit dan merapikan pakaian masing2…

“maaf yo susi tadi dika maimbau “kau” ka susi…”(maaf ya susi tadi dika manggil2

“kau”) aku mencoba menjelaskan bahwa tadi terbawa nafsu.. ternyata di luar dugaan ku buk susi malah tersenyum..

“ndak baa do dika, susi sanang pas danga itu tadi.. makonyo susi jadi capek nembak.. langsuang maledak rasonyo nafsu susi pas danga dika maimbau kau jo aden tadi.. lain lo lamak nyo…”(gpp dika… susi juga senang pas denger itu tadi.. makanya susi jadi cepat sampai… langsung meledak rasanya nafsu susi waktu denger dika manggil “kau” dan “aden” tadi… beda enak dan sensasinya dika) sambil tersenyum lebar yang sangat manis yg kuterima pagi ini sambil tangannya mencubit daguku… dan berlalu kembali masuk ke kamarnya… dan aku kembali duduk bersandar ke dinding merasakan sensai seperti ini… bener2 sanagat nikmat bersetubuh dengan buk susi.. tubuh idamanku wajah cantik dan gairah bercinta yang tak terduga2… ohhhh wanita ku yang satu ini sungguh sangat bisa memuaskanku…

* ADEN, ANG, KAU dalam artian bahasa daerah kami itu kata2 yg sangat kasar ketika laki2

mengucapkan nya kepada wanita, begitu juga sebaliknya… seperti dalam bahasa sunda yang bahasa lembut nya kamu itu “anjeun” sedangkan bahasa kasar nya kamu “sia atau maneh”… sedangkan dalam bahasa jawa kamu itu kata lunaknya “sampeyan dan panjenengan” sedangkan kata kasar kamu itu “kowe”… eh bener ga sih..? hahahha tolong komentar nya ya soal ini… dan biar pemabaca ikut merasakan kata2 kotor dan emosi yang terluap saat kami bersenggama menggunakan bahasa daerah kami…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu