31 Oktober 2020
Penulis —  jindarai

Pembantuku Buk El dan Kakaknya Uni Nursusi

buk el yang tak mengetahui apa2 tentu saja merasa heran kenapa aku tiba2 berhenti mencumbui lobang pantat nya…

“baa kok baranti uda…?”(kenapa berenti uda…)

ku angkat tubuhku hingga berdiri mengarah buk el.. buk el pun berdiri sejajar dengan ku… aku yang masih cemas dan si otong tiba2 menjadi layu tapi tidak dengan wanita bertubuh besar di depanku ini. nafsu nya masih utuh dan tinggi tanpa terusik… sedangkan aku…?? tiba2 buk el memeluk ku dan menciumi mulutku dengan ganas dengan nafsu yang memburu…

“ondeeeehhhh alah layua se kontol uda ha… kadinginan nyo ma da… bia lah el angek an ha… masuak an lah ka pepek el ko uda… antak2 an ka pepek el ko ha… “(ondeeehhh kontol uda kok loyo begini… kedinginan dia mungkin uda… biarlah el angetin lagi ya.. masukin ke pepek el uda… tusukan ke dalam pepek el ini uda…

di perlakukan begini mau tak mau kontol ku mulai perlahan kembali mengeras… rasa was2 tadi berusaha ku singkirkan, biarlah ku tuntaskan dulu nafsu yang sedang bergejolak ini ujarku dalam hati… buk el meludahkan tangan nya dan memoleskan ke batang kontolku.. di kocok2 dengan cepat dan penuh nafsu..

ku sambar bibir tebalnya itu ku hisap2 dan ku jilati, buk el mengangkat tangan nya tinggi2 saat aku sadar ciuman ku beralih ke arah keteknya itu.. aku dapat membayangkan rimbunan tebal di balik baju nya ini. ketika ku tempelkan hidungku di sana baunya perlahan2 merambat keluar dari sela2 bajunya dan masuk ke dalam hidungku…

aakkkkkhhhhh aku menyukai baunya… dan seketika kontolku sudah kembali mengeras walau tak sekeras tadi ku genggam batang kontolku dan buk el melepas kocokannya, masih dalam keadaan berdiri begini ku gesek2an kepala kontol ku ke selangkangan buk el yang hangat dan basah itu… uuugggggghhhh lamaaaakkkhhhhh…

buk el memeluk ku erat sambil mengerang keenakan. ku tuntun ke meja lalu kurebahkan badan nya di sana.. buk dengan cepat mengangkan lebar dan menahan kedua paha besar itu dengan tangannya.. kami benar2 tak mau peduli lagi keadaan sekitar. kepala kontolku ku gesek2an dengan kasar di pintu liang senggama buk el yang berbulu lebat itu.

“oooouuuuggggggghhhhhhh… godok dikkaaaa masuuaaaakkkhhhh aaaakkkkkkhhhhh” buk el mengerang ketika kontol ku memasuki liang senggamanya.. ku diamkan sebentar untuk mengambil nafas dan ketika ku lihat buk el sudah mulai terlihat santai saat itu juga ku hujamkan dengan cepat kontolku menembus lobang surgawi buk el ini…

“uuughh uggh uugggghhh haaahhhh… haaahhh uuugggghhh” hanya itu reaksi buk el ketika hantaman kontol ku pada meqinya berbagi kenikmatan… aakkkkkkhhhh..

“lamaakkkhhhh ondeeeehhh… pepek ell lamaaakkhhh banaaaa.. aaakkkkkhhhh.. lamak maancuak pepek si ellllhhhh aaaaaakkkkhhhhh… “(enaaaaakkkkhhhh ondeeeehhh… pepek ell enaaaakkkhhhh benerrrrhhh… aakkkkkhhh.. enaknya ngentotin pepek si ellhhh akkkkkkhhhhh) aku mulai meracau nikmat sekaligus memancing buk el ikut berkata2 kotor…

“uuggghhh uuggggghh… iyyyooo konthhoooolll dikkkhhaaaa laaamaaakkhhh… akkkhh akkhhh “(uuggghhh ugggghh.. iyaaaa kontthhoolll dikkhhhaa eenaaakkkkhhh.. aakkkhh akkkhhh) balas buk el mengikutiku…

“lai nio di ancuak taka iko tiok hari ell.. akkkhhh uuggghh”(mau ga di entot tiap hari seperti ini elll.. aakkkhh uugggghh)

“lai da… laiiiiiii… el nioo… el nio banaaa… uuugggggghhhhh…”(mau da… mauuuuuu… el mau… el mau bangettt… uuugggggghhh…)

aku tak puas dengna jawbannya…

“nio apo el… nio di ancuak si dika… sabuik an lahhhhh…”(mau apa el… mau di entotin si dika… sebut ell.. sebut…)

“uughh ugggghhh hhhmmmffff… iyoo… nio di ancuak si dikaaaa… nio di kentot si dikaaa… el nio godok si dika maancuak2 pepek el tiok hari.. aaakkkkkhhhhh.. tiok saattthhhh uuuuuuuuugggggggghhhh… “(uuggghhh uuggggghhh hhmmmfff.. iyaaaa.. mau di entot si dikaaaa.. mau di entot si dikaaa…

“ondeh dikkaaaa… el nio sampaaaiiiihhhhh… el nio nembaaaaakkkkkhhhh.. antak yang karehhhh udaaaa dikkhhhaaaa… yang kancaaanngggghhhh aaaaaakkkkhhhh”(indeh dikkaaa.. el mau sampaaaiiiiihhhh.. el mau nembaaakkkkkhhhh.. tusuk yang kerassshhh udaaa dikkhhaaa.. yang kencangggghhhhh akkkkkkhhhh…)

“iyo el iyooo… ko dika antak yang kareh… dika ancuak pepek el ko sakancang kacangnyhhooo… dika nio nembak lo elllhhhh…”(iyo el iyoo… ini dika tusuk yang keras… dika entotin pepek el sekenacang kencangnyhhhaaa… dika mau sampai juga elllhhh…)

aaakkkhhh uuggggghh aaakkkkhhhh… tangan buk el yang tadi memegangi pahanya sekarang mencengkram kencang lenganku… tubuhku merapat menindih tubuh buk el… tangan nya pun berpindah memeluk ku erat… plookkk.. pllooookk.. plokkk.. plookkkk… plecak… plecakk.. plcakkkk.. suara hantaman kontolku yang semakin cepat dan ganas ketika menghujam pepek buk ell..

“aakkkkhhhh ell sampaaiiiiiiiiihhhh… aaaaaaaaakkkkkkkkkhhhh…”

tangan nya memeluk ku erat, kedua kakinya melilit pinggaku dengan kuat…

dalam waktu yang bersamaan rasa ngilu di ujung kepala kontolku tak lagi tertahankan… uuuugggghhhh… kepalaku menelusup ke payudara buk el… aaaakkkkkkkkhhhhh… si otong menembak nembak dengan perkasanya di dalam lobang senggama buk el yang bergetar hebat… tubuh besar wanita setengah baya ini bergetar2…

beberapa saat kami seakan lupa berada dimana skrng ini… lupa kalau persetubuhan ini terlarang… yang kami rasakan cuma satu kenikmatan mencapai puncak orgasme bersama2. aku pun seakan lupa jika buk susi sudah memergoki hubungan intim kami ini.. setelah gelombang kenikmatan itu perlahan menjauh kami kembali berciuman dan saling meraba2…

“lamak el. yo bana lamak, lamak bana maancuak lubang pepek el ko…”(enak el.. bener2 enak… enak bener ngentotin lobang pepek kamu el…)

“iyo uda.. godok uda pas bana untuak pepek el.. bantuaknyo godok uda dika tu di ciptaan untuak maisi lubang pepek el..”(iya uda.. kontol uda ngepas bener di pepek el.. mungkin kontol uda dika di ciptakan memang untuk mengisi lobang pepek el..)

“mulai di padang bisuak bialah dika langsuang tingga di rumah yo… bia dika carian lo pak main karajo di lua… bia awak bisa bebas barancuak sampai pueh di rumah… “(mulai di padang besok biarlah dika langsung tinggal di rumah el.. dika bakal carikan pak amin kerjaan di luar.. biar kita bisa bebas ngentot sampai benar2 puas..

“iyo da… carian lah si amin karajo.. bia godok gadang uda ko bisa maantak2 pepek el dari pagi sampai sore… bia pepek el ko jadi sarang godok uda saharian… “(iya uda… carikanlah si amin kerja… biar kontol besar uda bisa ngentotin pepek el dari pagi sampai sore… biar pepek el jadi sarang kontol uda seharian) caracau buk el menanggapi usulanku…

setelah kami selesai berbenah barulah rasa was dan takut itu datang serentak menghampiriku tanpa ampun…

“lah da, duduak kalua wak lai..”(yok da, duduk ke depan lagi..)

“el duluan se lah, uda barasiahan meja ko dulu…”(el duluan aja.. uda mau beresin meja ini dulu) kilahku menyuruhnya pergi terlebih dahulu…

“yo lah. el ka wc se dlu lanyah bana pepek el rasonyo.. aia uda banyak bana…”(iya deh.. el ke aja dlu becek rasanya pepek el.. sperma uda banyak…) ucap buk el sambil mencium pipiku dan berlalu…

ketika dari kegelapan ini ku lihat buk el menjauh dan berlalu pergi aku masih dengan rasa was2 mendekati pintu belakang pembatas jalan setapak ini… aku yakin buk susi masih di sana mendengarkan persetubuhan kami.. tok.. tok.. tok.. tok… buk susi… buk… aku mencoba memanggil namanya entah benar ada orangnya tau tidak…

“buk.. kalau ibuk masih di situ bukaan lah pintu ko..”(buk… kalau ibuk masih di sana buka kan lah pintunya…)

ternyata benar dia masih mendengarkan persetubhan kami. ketika pintu di buka dan cukup lebar.. tangan ku dengan cepat di tarik ke arah dalam.. saat pintu di tutup plak.. plaakk. plaaakk..3 buah tamparan super sakit medarat kencang di pipi kiri dan kananku.. aduuuhhh…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu