2 November 2020
Penulis —  benqull

Birahi Anak Nakal

MAMAN.

Maman saat ini sudah sampai di halaman rumahnya, dan seperti biasa keadaan rumahnya itu selalu tertutup, tapi ketika Maman hendak turun dari motornya tiba tiba pintu rumahnya terbuka. Maman pun melihat kearah pintu dan ternyata yang membuka pintu itu ialah ibuknya. Lalu Maman pun mendorong motornya masuk kedalam rumah lalu kemudian Maman memarkirkan motornya itu.

“Bapak kemana buk, kok motornya nggak ada” Ucap Maman yang melihat ibuknya sedang berdiri tak jauh dari tempatnya memarkirkan motor miliknya itu.

“Biasalah Man ke sawah” Ucap Sari ibuknya Maman, dan saat ini Maman sudah berada disamping ibuknya, ya seperti biasa tangan jahilnya itu kini sudah hinggap di payudara milik ibuknya yang hanya terbungkus daster selututnya itu.

“Ibuk nggak pake bh ya, pentil ibuk jadi keliatan nonjolnya lo, nggak malu apa dilihat bulek buk” Ucap Maman yang kini berada dibelakang ibuknya, dan jemari Maman kini sedang memilin pentil milik ibuknya itu.

“Malu sih nak, tapi ibuk sengaja kok lepas bh ibuk biar kamu seneng nak” Ucap bu Sari dan bu Sari yang kini sudah menganggap Maman sebagai suaminya itu sudah tak sungkan sungkan lagi menyerahkan semua miliknya ke Maman, bahkan apapun yang diminta sama Maman pasti bu Sari lakukan, karena bagi Sari, Maman adalah segala galanya.

“Dan tak make cawat kan buk” Tebak Maman, sebenarnya Maman tau kalo ibuknya tak make cawat, karena hanya dapat ijinnya saja ibuknya boleh make cawat.

“ya pastinya Man, kan cawat ibuk dah disita olehmu” Jawab Sari dengan suara manja dan menggoda.

“Ih ibuk nakal deh, buk yuk ke ruang TV” Ucap Maman, dan Maman serta ibuknya kini menuju ke ruang TV.

Setelah Sampe ke ruang TV, Maman tak melihat buleknya, dan Maman jadi kepikiran kalo buleknya itu pulang, kalo sampe buleknya pulang berarti Maman gagal menyetubuhi buleknya itu dan itulah yang membuatnya jadi gelisah.

“Buk… bulek mana” Ucap Maman yang kini sudah duduk dikursi disamping ibuknya.

“Tadi sih di wc nak, coba ibuk tengok deh” Ucap bu Sari yang kini hendak berdiri namun Maman mencegahnya.

“Tak perlu buk, oh ya buk, emangnya bulek ada masalah apa” Ucap Maman sambil menyalakan TV.

“Suaminya main serong gitu nak” Ucap Sari.

“La trus buk” Ucap Maman dan Maman pun kini mulai nakal, di singkap nya rok yang dipakai Sari keatas hingga setengah paha Sari kelihatan, dan kini Maman mengusap usap paha ibuknya bahkan usapan tangan Maman sampai merabai vagina milik ibuknya itu.

“Kata bulekmu mau minta cerai gitu” Jawab Sari dan Sari tak berusaha mencegah jemari anaknya yang nakal itu, bagi Sari apa pun yang dilakukan Maman ke dirinya adalah hal yang lumrah dan dirinya tak berhak melarang, bahkan seandainya Maman minta dirinya telanjang sekalipun pasti ia akan lakukan.

“Oh gitu buk, oh ya buk, apa bulek curiga terus nanyak ke ibuk waktu dikamar tadi buk” Ucap Maman yang mana sekarang jarinya sedang memilin milin itil milik ibuknya.

“Sssssttttt ahhhhhh, tidak nak, ouhhh nak ” Ucap Sari sambil mendesis keenakan saat itilnya dipilih pilin sama anaknya itu. Sementara itu Maman yang lagi asyik menjahili ibuknya itu, tiba tiba Maman melihat buleknya sudah berada sekitar 2 meter dari tempat duduknya, otomatis membuat Maman menghentikan aksinya dan kembali menutup rok daster ibuknya yang di singkap tadi.

“Buk, ibuk pindah kekamar dulu ya, soalnya Maman mau ngomong ke bulek” Bisik Maman ke ibuknya, dan Sari pun mengangguk lalu beranjak ke kamar, dan Maman sengaja menyuruh ibuknya pindah agar Maman bisa leluasa merayu buleknya itu.

“Bulek, bulek pasti sakit hati kan” Ucap Maman sambil melihat kearah bulek sri.

“maksudmu apa Man” Jawab Sri yang pura pura tak tau apa yang dimaksud Maman, dan sebenarnya Sri tau kalo keponakannya itu pasti sudah tau apa yang terjadi padanya.

“Paklek selingkuh kan bulek, dan bulek mau minta cerai kan” Ucap Maman sambil menggeser tempat duduknya hingga sangat dekat dari tempat Sri duduk.

“Ibumu pasti dah cerita ya Man, Man yang jelas bulek minta cerai Man” Jawab Sri.

“Bulek sebaiknya tak usah minta cerai, kasian lo si Wulan bulek” Ucap Maman dan Maman sengaja biar buleknya itu merasa bimbang.

“Benar juga, kasian Wulan, tapi hati bulek sudah terlanjur sakit hati Man” Ucap Sri sambil menitikkan air mata.

“Sakit memang bulek, tapi apa tak ada cara lain bulek” Ucap Maman sambil menggenggam telapak tangan milik buleknya itu, dan Maman terlihat senang karena buleknya yang berhijab itu tak mencoba melepas genggaman tangannya, malahan buleknya membalas genggaman tangannya membuat Maman yakin kalo malam ini dirinya bakal bisa menyetubuhi buleknya yang dilanda masalah itu.

“Apa ada cara lain Man” Tanya Sri sambil menatap satu ke arah Maman.

“Ada bulek” Ucap Maman sengaja ingin membuat Sri penasaran.

“Apa itu Man” Ucap Sri.

“Selingkuh dibalas selingkuh bulek” Ucap Maman dengan se pelan mungkin sambil mempererat genggaman tangannya. Sementara itu Sri begitu terkejut atas apa yang terlontar dari mulut keponakannya itu, dan awalnya Sri ingin marah, akan tetapi ia tahan karena Sri tau kalo Maman hanya anak baru gede yang tak tau apa apa soal akibat perselingkuhan.

“Selingkuh dibalas selingkuh bukan mengatasi masalah malahan bikin runyam, apalagi selingkuh itu dosa Man, ditambah kalo sampe ketauan selingkuh ditaruh mana muka ini Man, kamu ada ada saja sih Man Man” Jawab Sri sambil mengelus ngelus rambut Maman.

“Ya daripada cerai kan bulek, yang ada Wulan jadi sedih lo bulek” Sanggah Maman, dan Maman mencoba bersabar dan tak grusa grusu memberi penjelasan ke bulek nya, karena Maman tau bulek nya lagi ada masalah yang berat jadi Maman mencoba bersabar.

“Iya benar sih Man, tapi apa iya bulek harus selingkuh juga, kalo ketauan gimana, trus nanti bulek di cap sebagai wanita murahan gimana, lagian itu dosa Man” Ucap Sri, sementara itu Maman terlihat senang karena Maman merasa kalo bulek nya itu dalam ke dilemaan, dan pastinya Maman merasa yakin bisa mempengaruhi pikiran bulek nya itu.

“Ya selingkuhnya jangan sama orang lain bulek, tapi sama Maman, eit tunggu jangan dibantah dulu bulek, gini bulek kalo sama Maman tak ada yang bakal tau kok bulek, Maman bisa jaga rahasia, jadi bulek bisa membalaskan dendam tanpa takut ketauan, kalo masalah dosa mah itu urusan belakangan bulek, yang penting bulek bisa balas dendam, dan itu hukum karma bulek, selingkuh dibalas selingkuh bulek” Ucap Maman sambil menatap lekat lekat kearah bulek nya.

Sementara itu Sri yang mendengarkan ucapan Maman sempat ingin membantah perkataan Maman, dan setelah Sri mendengar penjelasan dari Maman membuat Sri sangat bingung, sebenarnya Sri sangat marah ke Maman tapi disisi lain Sri merasa perkataan Maman benar adanya, selingkuh dibalas selingkuh, tapi yang membuat Sri tak sepenuhnya membenarkan kata Maman yakni selingkuh sama Maman yang notabene adalah keponakannya sendiri.

“Iya, tapi…” Ucap Sri kebingungan dan disaat Sri dilanda kebingungan tiba tiba Sri melihat Maman berdiri sambil melorot kan celananya otomatis Sri bisa melihat secara langsung kontol super milik Maman yang tengah menjulang tinggi dihadapannya itu dan tak sadar Sri pun terbelalak, kaget, serta takjub atas apa yang dilihatnya itu.

Sementara itu Maman yang melihat Sri dalam kebingungan serta kebimbangan sengaja ia memperlihatkan kontol supernya lagi dihadapan Sri, dan Maman yakin pasti bulek nya akan terpana kedua kalinya setelah melihat kontol supernya itu dan terbukti Maman melihat Sri melongo bahkan tatapan mata seorang wanita berhijab itu tak berkedip sedetikpun dari kontol supernya itu, dan bagi Maman inilah waktu yang tepat untuk bisa menyetubuhi bulek nya itu.

“Ayo bulek kita kekamar dan balaskan sakit hati bulek” Ucap Maman sambil memasukan kontolnya lagi, Lalu Maman meraih tangan bulek nya agar ikut kekamar.

“Ibumu gimana Man” Ucap Sri cemas bila mbak yu nya nanti tau kalo dirinya diajak Maman ke kamar.

“Ibuk sudah tidur bulek” Ucap Maman sambil menarik tangan bulek nya dan mau tak mau akhirnya Sri ikut juga. Sementara itu Maman yang tau buleknya mau diajak ke kamar merasakan senang bukan main, karena secara pasti kontolnya akan segera tertancap ke vagina selain milik ibuknya, dan pastinya Maman ingin sekali menghamili bulek serta ibuknya itu.

Kini Maman serta Sri sudah berada didalam kamar, dan Maman yang sudah tak sabar ingin menyetubuhi Sri langsung saja Maman mencium bibir Sri dengan rakus, dan tak hanya itu payudara Sri yang masih terbungkus gamis panjang itupun diremas gemasnya, Sementara itu Sri yang secara tiba tiba dicium sama Maman dan payudaranya diremas remas hanya bisa pasrah dan tak berusaha melawan sedikitpun.

Sebenarnya Sri tau ini sangatlah salah dan berdosa, tapi sakit hatinya oleh kelakuan suaminya itu membuat Sri sudah tak peduli lagi akan dosa yang menghantuinya, terlebih Sri begitu penasaran bagaimana rasanya bila vaginanya terjejali sama kontol besar milik keponakannya itu, dan itulah membuat Sri hanya diam dan pasrah tubuhnya dijamah jamah sama Maman yang notabene adalah keponakannya sendiri.

“Bulek, Maman lepas gamisnya ya” Ucap Maman setelah puas melumat bibir Sri, dan Maman yang melihat bulek nya mengangguk, tanpa menunggu lama ia pun melepas gamis serta dalaman Sri dan kini Maman sudah berhasil menelanjangi Sri tapi Maman sengaja tak melepas jilbab yang dipake sama bulek nya itu, dan Maman memang sengaja tak melepasnya karena bagi Maman buleknya itu lebih cantik ketika memakai masih kerudung.

Setelah berhasil menelanjangi bulek nya, Maman pun sedikit mundur, lalu dipandangin ya tubuh telanjang bulek nya itu dari atas ke bawah dan secara tak sadar Maman pun mengagumi tubuh milik bulek nya itu. Mata Maman tak henti henti memandang tubuh polos yang berdiri dihadapanya itu, dan jujur Maman mengakui kalo bulek nya itu memang cantik dan kecantikan bulek nya itu tak kalah dari ibuknya, terlebih Sri memiliki keunggulan yakni payudara yang besar tapi masih montok, serta vagina yang masih nampak rapat dan tak begitu bergegelambir seperti milik ibuknya.

Setelah puas melihat tubuh polos bulek nya, lalu Maman pun membaringkan Sri, setelah Sri terbaring lalu Maman pun melepas celana serta bajunya, setelah itu Maman ikut rebah disamping Sri.

“Bulek, boleh Maman nyusu” Ucap Maman sambil merabai payudara bulek nya itu.

“Boleh Man, jamah lah tubuh bulekmu ini sesuka hatimu, dan malam ini tubuhku milikmu Man” Jawab Sri penuh kepasrahan, dan Maman pun tanpa menunggu lama langsung menyusu ke payudara milik bulek nya itu. Bibir Maman menyedot nyedot payudara Sri sangat rakus membuat bulek nya itu mengeluh kenikmatan, dan tak hanya itu kini jemari Maman mulai nakal memilin milin itil milik bulek nya itu dan otomatis bulek nya kini semakin mengeluh kenikmatan.

“Bulek siap siap ya, Maman pengen nyoblos tempekmu” Ucap Maman sambil menepatkan ujung kontolnya dimulut vagina milik bulek nya itu.

“Pelan pelan ya Man, soalnya punyamu besar Man, beda jauh sama laki laki brengsek itu Man” Ucap Sri.

“Iya bulek, siap ya bulek, tempekmu kumasuki bulek” Kata Maman sambil menghujam kan kontolnya dan blessss akhirnya kontolnya kini sudah menyeruak masuk ke Liang vagina milik bulek nya itu meski yang masih masuk sekarang cuma 1/4nya saja, tapi itu sudah membuat bulek nya menjerit menahan sakit dan mau tak mau Maman berhenti sebentar menyodokkan kontolnya lebih dalam lagi.

“Aduuuhhh Man perih Man, punyamu kebesaran Man” Rintih Sri menahan sakit dan perih di lubang vaginanya, Sri merasakan lubangnya terasa sangat sesak terjejali sama kontol milik keponakaannya itu.

Sementara itu Maman yang masih sabar menunggu bulek nya tak merintih lagi memilih merangsang dengan meremas remas payudara serta memilin puting milik bulek nya itu, Setelah beberapa saat Maman tak lagi mendengar rintihan, akhirnya Maman kembali melesakan kontolnya lagi yang sempat tertunda tadi, dengan hentakan yang cukup kuat akhirnya kontolnya berhasil masuk lebih dalam lagi bahkan sampai mentok di rahim bulek nya itu.

“Aduuuuuhhhh, Man pelan Man, robek punya bulek Man” Aduh kesakitan Sri yang dimana vaginanya dipaksa melar sama kontol Maman yang besar itu.

“Bulek… Maman akan buat tempekmu melar semelar melarnya bulek” Ucap Maman sambil memaju mundurkan kontolnya dengan cepat, tak peduli bulek nya mengaduh kesakitan, dan Maman sengaja membombardir tempek bulek nya itu agar tempek bulek nya menjadi melar, jika tempek buleknya melar Maman yakin buleknya dengan sendirinya bakal bertekuk lutut dan patuh seperti ibuknya yang kini sudah patuh dan nurut ke dirinya itu.

Detik berlalu dan sudah beberapa menit Maman menggempur tempek buleknya itu dengan kontol supernya itu, dan Maman bisa merasakan perbedaan tempek milik buleknya yang tadinya terasa sempit kini sudah mulai longgar, membuat genjotan kontol Maman terasa lancar ditambah vagina milik bulek nya itu sudah banyak mengeluarkan cairan kenikmatan semakin lancar saja kontol Maman menghujam hujam.

Dan Maman pun kini sudah tak lagi mendengar rintihan kesakitan dari mulut Sri melainkan desah desahan kenikmatan yang terucap, membuat Maman semakin gencar menyodokkan kontolnya. Ketika Maman sedang menggempur tempek bulek nya tiba tiba Maman merasakan tempek bulek nya berkedut kedut tanda kalo bulek nya hendak orgasme, dan yakin jika bulek nya hendak meraih klimaks Maman pun semakin cepat menyodok nyodokkan kontolnya dan tiba tiba Maman mendengar bulek nya mengerang…

“Man… bulek keluar Man, ouuuugggghhhhhhhh” Desah Sri menjemput orgasme ter nikmatnya itu, Sementara itu Maman yang tau bulek nya sudah orgasme membuatnya berhenti sementara menggejotkan kontolnya, dan Maman sengaja memberi jeda buat bulek nya menikmati orgasme yang ia berikan itu.

“Gimana bulek nikmat to dikentutin sama Maman” Ucap Maman sambil mengusap ngusap kepala buleknya itu yang masih memakai jilbab.

“Hah hah hah emmm, iya Man nikmat bahkan sangat nikmat” Jawab Sri yang masih tersengal sengal nafasnya.

“Kalo begitu mulai sekarang bulek miliknya Maman ya” Ucap Maman yang kini kembali menyodok nyodokkan kontolnya menggempur tempek buleknya itu yang kini semakin basah dan licin itu.

“Iya Man, mulai sekarang bulek milikmu, jadi puaskanlah dirimu Man, setubuhi bulek semaumu Man, bahkan jika kamu hamili bulek, bulek akan senang hati Man” Ucap Sri membuat Maman begitu senang mendengarnya, dan sekarang Maman sudah memiliki buleknya lebih dari siapapun. Lalu Maman pun semakin mempercepat genjotan nya tak peduli jika buleknya merengek rengek meminta untuk memelankan genjotan nya itu, dan bukannya Maman memelankan malahan Maman semakin cepat menyodok nyodokkan kontolnya menggempur Liang vagina buleknya itu.

“Bulek, terima benih ku bulek aa argghh” Erang Maman ketika pejuh nya ambrol membuahi rahim Sri, sementara itu Sri yang kembali mendapatkan orgasme ketiganya sudah tak sanggup lagi berucap apa apa, hanya dengus nafasnya yang berat dan tersengal sengal yang terucap dari bibirnya itu.

Setelah yakin pejuh nya sudah habis keluar semua, Maman pun mencabut kontolnya dari Liang senggama milik buleknya itu dan Maman kini rebah disamping Sri yang dalam keadaan lunglai itu, diusapnya peluh yang menetes dari dahi buleknya itu dengan tangannya, dan Maman merasa sangat puas bisa membuat buleknya terkapar lelah dan lunglai itu.

“Bulek, Maman kentu lagi ya, kontolku ngaceng lagi nih” Ucap Maman sambil memegang kontolnya yang sudah kembali dalam keadaan tegang se tegangnya itu.

“Maaf Man bulek tak sanggup lagi Man, bulek capek, dan punya bulek kerasa ngilu Man, sudah ya Man” Iba Sri dengan lirih serta tatapan matanya tertuju ke kontol milik keponakannya itu, dan Sri pun terkejut, merasa heran saat melihat kontol Maman kembali tegang padahal baru saja pejuh nya keluar.

“Ayolah bulek, biar tempekmu ini terbiasa dengan kontolku bulek” Ucap Maman yang sudah berada diantara selangkangan Sri yang terpentang lebar lebar itu.

“Bulek mohon Man kasih istirahat bulek Man” Iba Sri lagi, dan Sri sebenarnya tau kalo ibanya itu tak mungkin dipedulikan sama Maman, dan mau tak mau Sri merelakan vaginanya kembali di hujam sama Maman meski rasa ngilu begitu terasa di Liang senggama nya itu ditambah tubuhnya yang lemah, lemas dan tulang tulangnya seakan akan terlolosi, dan yang bisa dilakukan Sri saat ini hanya pasrah saja.

“Man sudah Man, kasian bulekmu Man” Ucap Sari ibuknya Maman, dan Maman pun tak jadi menghujam kan kontolnya kedalam tempek nya Sri.

“Mbak yu, maafin Sri mbak yu, Sri telah” Ucap Sri terhenti, dan Sri sangat takut jika mbak yu nya akan marah karena dirinya sudah selingkuh sama Maman

“Tak apa apa Sri, dan mbak ingin jujur sama kamu Sri, kalo mbak juga dikentu sama Maman” Ucap Sari, dan Sari sengaja mengaku ke adiknya itu karena Sari tak ingin lagi ada rahasia di antara adiknya itu, sebenarnya Sari tau kalo pengakuannya itu penuh resiko dan tentu saja ia akan dicap sebagai ibuk murahan tapi bagi Sari lebih baik adiknya tau yang sesungguhnya, toh Sari berani mengaku karena adiknya pun sama sudah disetubuhi sama anaknya, jadi kalopun Sri akan marah padanya, Sari bisa mengelesnya.

“Apa!!! jadi mbak yu sudah, jadi kecurigaan ku benar adanya, kalo mbak yu sama Maman ada hubungan terlarang, tapi Sri heran kok ada ya ibu kandung disetubuhi sama anaknya sendiri” Ucap Sri setengah mengejek ke mbak yu nya itu.

“Terserah Sri kamu mau bilang apa ke mbak, yang jelas mbak sudah ketagihan sama kontolnya anakku ini, eh bukan anakku tapi suamiku ini, Sri sekarang mbak yu bukanlah ibuknya Maman tapi jadi istrinya Maman” aku Sari tanpa ada rasa malu sedikitpun, karena baginya Maman bukanlah anaknya lagi melainkan sebagai suami yang sebenarnya, dan apapun yang diminta sama Maman dengan senang hati Sari pasti menurutinya tak peduli sehina apapun itu.

“Mbak mbak, ternyata mbakku ini murahan ya, tapi Sri akui mbak, siapapun yang sudah disetubuhi sama Maman pasti deh akan ketagihan, aku saja sampai klenger gini lo mbak, oh ya mbak, mbak kan bilang sekarang jadi istrinya Maman anakmu itu kan, jadi kamu bukan lagi mbakku melainkan keponakannku, iyakan Sari” Ucap Sri dan Sri sengaja memanggil mbak yu nya dengan namanya saja, toh bagi Sri mbak yu nya itu tak pantas lagi ia hormati malahan bagi Sri mbak yu nya itu pantasnya dicaci maki, dan direndahkan, tapi bagaimanapun juga Sri tau diri toh dirinya sekarang bukanlah wanita baik baik, sama halnya dengan mbak yu nya, Sri sekarang merasa menjadi wanita murahan yang mau maunya digauli sama keponakannya sendiri.

Tapi walaupun begitu Sri masih merasa lebih baik ketimbang mbak yu nya yang mau maunya disetubuhi sama anaknya sendiri bahkan status dari seorang ibu bisa berganti sebagai seorang istri bagi anaknya, dan alasan itulah membuat Sri lebih baik daripada Sari kakaknya, makanya mulai sekarang Sri takkan lagi menghormati dan tak sungkan sungkan lagi ke mbaknya itu.

“benar juga ya bulek, sekarang ibuk jadi keponakanmu” Sahut Maman, dan saat ini Maman sedang memangku ibuknya, sambil memangku tangan Maman pun meremas remas payudara milik ibuknya yang mana kini kancing daster ibuknya sudah ia lepas, namun Maman tak menelanjangi ibuknya dan membiarkan ibuknya masih memakai daster tapi dalam keadaan kancingnya terlepas semua, dan model daster yang dipake ibuknya Maman model daster terusan selutut.

“Ya jelas to Man, kan kamu keponakannya bulek, jadi istrimu ya keponakannya bulek, meskipun istrimu yakni ibukmu sendiri tetap saja jadi ponakannya bulek Man, jadi kamu Sari harus hormati aku ya” Ucap Sri sambil menatap kearah Sari yang payudaranya sedang diremas remas sama Maman.

“Iya bulek Sri” Ucap Sari tanpa malu sedikitpun.

“oh ya Man, apa bapakmu sudah tau hubungan kalian Man” Tnya Sri.

“belum bulek, oh ya bulek mau kan jadi istriku” Ucap Maman yang masih meremas remas payudara ibuknya itu, sementara Sari yang payudaranya diremas remas sama anaknya merasa terangsang berat, dan tempek nya ingin sekali terjejali sama kontol anaknya yang super itu, lalu Sari sedikit mengangkat pinggulnya, lalu tangan kanannya memegang kontol Maman lalu menepatkan pas di celah tempek nya itu, setelah pas Sari mulai menurunkan pinggulnya perlahan lahan dan otomatis kontol anaknya pun menyeruak masuk membelah dan menyesaki tempek nya.

“Uhhh Man, kontolmu selalu sesak di tempek ibuk Man” Ucap Sari yang sudah berhasil memasukan kontol Maman didalam tempek nya sampe mentok, tapi bagaimanapun juga kontol Maman masih tersisa saking panjangnya kontol Maman dan otomatis membuat Sari tak bisa duduk bertopang langsung ke paha anaknya, dan membuatnya sedikit jongkok, lalu Sari pun dibantu sama anaknya menaik turunkan tubuhnya mengocok kontol anaknya dan Sari tak malu sedikitpun melontarkan ucapan jorok dan tabu ke anaknya itu meskipun didekatnya ada Sri yang pasti mendengar ucapannya itu.

“Sari ya ampun omonganmu kayak pelacur saja” Ucap Sri yang terkejut saat mendengar mbak yu nya bicara sevulgar itu, dan Sri juga terkejut saat melihat mbak yu nya sedang bersetubuh dengan Maman dengan gaya dipangku seperti itu, seumur umur Sri belum pernah mengalami bahkan baru kali ini melihat gaya seperti itu dan biasanya Sri bila sedang bersetubuh dengan suaminya dengan gaya biasa saja, ya apalagi kalo bukan dirinya dibawah dan suaminya diatas.

“Aacchh, emang kenapa Sri, Maman suka kok, jadi kamu harus begitu juga aacchh Man kontolmu enak Man aacchh” Ucap Sari sambil mendesah desah nikmat, dan goyangan Sari makin liar saja meremas mengocok kontol anaknya yang bersemayam didalam lembah kesuciannya itu, sementara itu Maman ingin berganti posisi, dan Maman pun mengangkat ibuknya tanpa melepas kontol nya yang masih menjejali tempek ibuknya itu, lalu Maman pun menunggingkan ibuknya dalam posisi berjongkok dilantai, Ya Maman memilih gaya anjing dan Maman sengaja memperlihatkan gaya itu ke buleknya dan Maman yakin pasti buleknya masih polos dalam hal gaya bersetubuh dan tentunya Maman yakin kalo buleknya bakal kaget, dan ternyata apa yang diperkirakan sama Maman terbukti karena Maman melihat buleknya sedang melotot memperhatikannya sedang menyetubuhi Sari yakni ibuknya dengan gaya anjing.

“Gila, ternyata bersetubuh banyak gayanya, ah mbak yu kayak anjing sekarang, gila gila gila” Gumam Sri manakala melihat Maman menyetubuhi ibuknya dengan gaya mirip anjing kawin, dan jujur Sri ingin gaya seperti itu juga tapi apa boleh buat tubuhnya masih lemas serta vaginanya masih terasa ngilu akibat digempur habis habisan sama Maman yang kini membuatnya masih terkapar diatas ranjang.

Sementara itu Maman masih menggempur memek ibuknya dengan cepat dan tak berapa lama kemudian Maman mendengar erangan dari mulut ibuknya.

“Man.. ibuk keluar arrrggghhh” Erang Sari meraih orgasmenya dan Maman yang tau ibuknya sudah mencapai orgasme, Maman mendiamkan sesaat sodokannya itu, dan memberikan jeda waktu buat ibuknya menikmati orgasmenya itu.

“Buk, daster nya dibuka saja ya” Ucap Maman sambil melepas kontolnya dari jepitan vagina milik ibuknya itu, Lalu Maman berdiri lepas itu Maman mengangkat ibuknya agar ikut berdiri.

“Iya Man, telanjangi ibuk gih” Ucap Sari dan Maman pun langsung melepas daster milik ibuknya itu, otomatis kini ibuknya sudah telanjang total dihadapan Maman.

“Sari, rambut kemaluanmu kok gundul” Ucap Sri tiba tiba dan Sri sudah tak mau lagi memanggil Sari dengan sebutan mbak, Karena dimata Sri mbak yu nya itu sudah tak pantas lagi ia hormati, maka karena itu Sri berani lancang ke Sri.

“Emang kenapa Sri, Maman sukanya gini kok” Jawab Sari.

“Buk, sepong kontol Maman ya” Suruh Maman dan Maman sengaja menyuruh ibuknya buat menyepong kontolnya dan tujuan Maman yakni biar buleknya tau kalo ibuknya suka rela mulutnya terisi sama kontolnya itu. Lalu Maman melihat ibuknya tengah berjongkok dibawahnya, dan kemudian hap kontolnya kini sudah masuk kedalam mulut ibuknya itu.

Sementara itu Sari yang kini mulutnya sudah penuh terjejali kontol milik anaknya dengan senang hati dan tak malu sedikitpun mulai mengocok kontol jumbo milik anaknya itu dalam tatapan mata dari sang adik, dan malahan Sari ingin menunjukan ke adiknya kalo menyepong kontol bukanlah hal yang menjijikan tapi sesuatu yang menyenangkan karena bisa membuat anaknya yang kini sudah dianggap suaminya itu kesenangan dan ini juga sebagai bukti kalo dirinya sudah dimiliki sepenuhnya oleh Maman.

Sementara itu Sri yang melihat mulut mbak yu nya menelan kontol Maman terkejut bukan main, sesaat Sri merasa mual dan jijik, karena selama ini Sri tak pernah melihat kontol masuk ke mulut, toh bagi Sri sesuatu yang menjijikan, karena baginya kontol itu tempat keluar kencing jadi tak pantas kontol masuk kedalam mulut, tapi setelah melihat apa yang dilakukan kakak kandungnya itu, Sri mulai tertarik dan ingin mencoba seperti mbak yu nya itu, ya apalagi kalo bukan untuk mencoba memasukan kontol kedalam mulutnya.

“Bulek pengen nyepong ya, nih coba bulek, buka mulutmu lebar lebar bulek” Ucap Maman sambil mendekatkan kontolnya dimulut buleknya yang sudah membuka lebar lebar itu, lalu dengan pelan pelan Maman memasukan kontolnya kedalam mulut Sri hingga 1/4 batangnya, setelah itu Maman mendiamkan kontolnya. Sementara itu Sri yang kini mulutnya sudah tersumpal sama kontol milik Maman, mulanya Sri ingin melepas kontol Maman dari mulutnya karena baginya terasa sangat aneh, akan tetapi ia tahan dan mencoba memaju mundurkan kepalanya seperti apa yang dilakukan sama mbak yu nya tadi, dan lama kelamaan rasa aneh dan jijik itu berangsur angsur hilang dan bahkan ia merasa menyepong kontol itu bukanlah hal yang buruk, dan Sri berfikir juga mungkin menyepong kontol itu salah satu yang bisa membuat pasangannya senang, makanya Sri pun kini jadi suka karena dia juga ingin buat Maman kesenangan.

“Kok dicabut bulek” Ucap Maman, padahal Maman tau kalo mulut buleknya pasti merasa pegal terjejali sama kontol raksasanya itu, jangan kan buleknya, ibuknya saja yang sering menyepong kontolnya tak mampu bertahan lama apalagi buleknya yang diperkirakan Maman baru kali ini menyepong kontol.

“Mulut bulek capek Man trus terasa pegal gitu, kan dipaksa ngebuka lebar lebar gitu” Ucap Sri terdengar sahdu ditelinga Maman.

“jangankan kamu Sri, mbak saja yang sering nyepong tak bisa lama kok Sri, ya sama kayak kamu terasa pegal gitu” Sambung Sari yang tiba tiba sudah duduk didekat anaknya.

“Kenapa kamu suka masukin em kontol anakmu ke mulutmu Sari” Ucap Sri lancang ke mbak yu nya itu.

“Ya suka karena Sari ingin buat Maman senang” Balas Sari tak marah ke Sri yang sudah lancang kepadanya.

“Eh Sari lubang em tempekmu kok jadi nganga gitu” Ucap Sri yang tak sengaja melihat kearah vagina milik Sari dan Sri melihat vagina milik mbaknya itu lubangnya nampak menganga, dan Sri memperkirakan kalo mbak yu nya itu sudah sering disetubuhi sama Maman.

“Mana nggak nganga tiap waktu tempek mbak dijejali mulu sama Maman” Ucap Sari blak blakan.

“Dah buk sini telentang, Maman mau ngentut ibuk lagi mumpung bapak belum pulang” Ucap Maman sambil mene lantangkan tubuh ibuknya. Setelah ibuknya terlentang, Maman pun kembali menggagahi ibuknya, dan malam ini Maman menggilir ibuk serta buleknya hingga kedua keduanya terkapar lemas tak berdaya, Setelah Maman membuat ibuk serta buleknya terkapar, Maman pun keluar menuju ke ruang TV sambil menunggu bapaknya pulang dari sawah dan saat itu waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.

Baru sebentar Maman berada diruang TV tiba tiba pintu depan ada yang mengetuk, lalu Maman menuju ke pintu depan, setelah sampe dan membuka pintu terlihatlah bapaknya yang sudah menunggu Didepan pintu.

“Tumben sudah pulang pak, biasanya sampe larut malam” Ucap Maman yang melihat bapaknya sedang mendorong motornya kedalam rumah.

” Capek Man, lagian bapak ngantuk, oh ya bulekmu pulang apa nginap disini” Ucap bapaknya Maman.

“Nginap pak, tuh tidur di kamarku ditemani sama ibuk” Jawab Maman, dan Maman yakin bapaknya pasti kaget saat ngebuka kamarnya lalu melihat ada istri dan adik iparnya sedang telentang tak berdaya dalam keadaan bugil serta kaki yang mengangkang memamerkan vagina yang menganga serta penuh belepotan pejuh miliknya itu, tapi untungnya bapaknya itu tak pernah masuk kedalam kamarnya, jangankan masuk, ngebuka pintu kamarnya saja tak pernah jadi aman deh bapaknya tak kena serangan jantung.

“La kamu tidur dimana Man” Ucap bapaknya Maman

“diruang TV pak” Ucap Maman sambil melangkah ke ruang Tv dan diikuti sama bapaknya.

“Ya sudah bapak mau tidur” Ucap bapaknya Maman yang kini sudah membuka pintu kamarnya tersebut.

“Apa ibuk minta dibangunkan pak biar pindah gitu” Ucap Maman sebelum bapaknya masuk kedalam kamar.

“Tak usah Man, biar ibukmu nemani bulekmu” Ucap bapaknya Maman dan Maman melihat bapaknya sudah masuk kedalam kamar lalu menutup pintu.

Setelah menunggu beberapa menit setelah bapaknya masuk kekamar, dan mendengar suara dengkur dari bapaknya itu, Maman pun kembali masuk ke kamarnya, dan tentu saja Maman ingin menggilir kembali ibuk serta buleknya hingga tubuhnya sama sama tak bertenaga.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu