2 November 2020
Penulis —  benqull

Birahi Anak Nakal

MANU.

Kini Manu sudah berada didepan rumah Jajang dan rumahnya Jajang dalam keadaan tertutup. Lalu Manu mengetuk pintu tak lupa mengucap salam.

Dan tak lama pun Manu melihat pintu dalam keadaan terbuka dan ternyata bu Lestari sang ustadzah yang juga ibuknya Jajang yang membuka pintu.

* Eh nak Manu, mau ketemu Jajang ya * Ucap bu Lestari sambil menatap wajah Manu.

* Iya Istadzah * Jawab Manu sesopan mungkin. Dan Manu membalas tatapan bu Ustadzah sambil tersenyum.”

akan ku cabuli dirimu Ustadzah” Gumam Manu didalam hati.

* Wah Jajangnya lagi pergi sama bapaknya nak Manu * Ucap bu Lestari.

* Lama nggak pulangnya Ustadzah * Tanya Manu sambil menatap nanar kearah bu lestari yang seperti biasa memakai gamis terusan dan jilbab lebar.

* Besok siang baru pulang nak Manu, emang ada perlu apa ya kalo ibuk boleh tau * Ucap bu lestari.

* Seperti biasalah Ustadzah * Jawab Manu.

* Mau pinjam laptop ya, ya sudah masuk gih, biasanya juga langsung masuk gitu * Ucap bu lestari.

* eh iya, ya sudah Manu ke kamarnya Jajang ya Ustadzah * Ucap Manu.

* Iya * Ucap bu Lestari dan Manu pun masuk kerumah dan menuju ke kamarnya Jajang.

gimana caranya ya bisa ngentot ibuknya Jajang ya, kalo aku perkosa takutnya bakal teriak dan pastinya bakal rame nih, dan aku pasti di gebukin sama warga” Pikir Manu yang saat ini sudah didalam kamar Jajang sambil mainan laptopnya Jajang.

Ditengah kebingungannya secara tiba tiba Manu melihat hpnya Jajang dan Manu yakin kalo Jajang lupa nggak bawa hp. Lalu Manu membuka hp nya Jajang dan Manu nggak merasa kesulitan karena Manu tau kunci pola hpnya Jajang dan setelah itu Manu melihat ke galeri dan Manu melihat video ibuknya yang dalam keadaan telanjang bulat sambil jongkok sedang mengulum kontol dan Manu yakin pasti itu kontolnya Jajang.

Dan membuat Manu kaget lagi Manu melihat Jajang tengah memperkosa mulut ibuknya dengan brutal sampai sampai ibuknya kewalahan dan nampak tersengal sengal nafasnya dan membuat Manu tambah kaget lagi ternyata Jajang sangat lancang berbicara sama ibuknya dan di video itu Jajang lagi memperkosa mulut ibuknya sambil bicara dan seperti ini yang didengar Manu.

* Wiwin sedot kontolku, dan minum pejuhku lonte * Ucap Jajang sambil menjabak rambut milik ibuknya Manu dan Manu melihat dengan jelas adegan divideo itu saat ibuknya meneguk pejuh milik Jajang dan ibuknya tak terlihat marah maupun melawan dan hanya bisa pasrah dicabuli sama Jajang.

Manu masih melihat aksi Jajang ke ibuknya dan kini Manu melihat ibuknya kesakitan saat Jajang tengah mencabuti rambut kemaluan ibuknya helai per helai dan ibuknya terlihat hanya mengaduh tak berusaha mencegah kelakuan Jajang dan lagi lagi Manu mendengar Jajang begitu lancang berbicara sama ibuknya.

“Win.. akan Jajang cabuti jembutmu helai sehelai sampai botak, kamu tak marahkan Wiwin ibuknya temanku Manu” Ucap Jajang sambil mencabut sehelai jembut milik ibuknya.

“aduuuuhhhh.. Wiwin tak marah nak Jajang” Ucap ibuknya Manu sambil mengaduh saat Jajang mencabut sehelai jembutnya.

“Bagus, ya sudah Jajang mau pulang dulu, oh ya sebenarnya Jajang mau ngentu tempekmu Win tapi nanti saja belum waktunya, dan kapan kapan bila Jajang ingin ngentot kamu harus mau Win, ngerti” Ucap Jajang sambil nengobok obok tempek bu Wiwin dengan 2 jarinya dan setelah itu mencabut dan berganti memasukan 2 jarinya ke dalam mulut bu Wiwin dan Manu melihat dengan jelas ibuknya terlihat menghisap hisap jemari milik Jajang yang basah oleh lendir milik ibuknya itu dan setelah bersih Jajang pun mencabut jemarinya dan tiba tiba mematikan videonya.

“Dancok kamu Jang, awas kamu Jang” Umpat Manu yang masih memegang hpnya Jajang dan Manu pun kini mengirim semua video milik ibuknya dihpnya dan setelah semua terkirim lalu Manu menghapus video di hp Jajang dan tak satupun yang tersisa dan belum puas dengan menghapus Manu pun mematahkan memori card milik Jajang dan tak lupa mengecek dilaptopnya Jajang siapa tau Jajang menyimpan dilaptop dan setelah yakin nggak ada Manu pun beranjak hendak pulang.

* Ustadzah.. Manu pulang dulu ya * Ucap Manu sesopan mungkin setelah menemui ibuknya Jajang yang kini lagi berada diruang tv.

* Lo nggak tidur disini nak Manu * Ucap bu Lestari sambil menatap Manu.

* Apa dibolehin Ustadzah, kan Jajangnya nggak ada * Ucap Manu membalas tatapan bu lestari.

* Ya bolehlah nak Manu, toh nak Manu sudah ibuk anggap anak sendiri, dan diantara teman Jajang nak Manu kan yang lebih dekat sama Jajang * Ucap bu lestari sambil merapikan jilbabnya dan Manu pun melihatnya.

* Biasanya juga sering tidur disini kan * lanjut bu lestari.

* Iya sih Ustadzah, tapi sekarang Jajang nggak ada dan Manu merasa tak enak gitu Ustadzah * Ucap Manu dan pandangannya masih kearah wajah bu lestari dan membuat bu lestari jadi salah tingkah dan itu disadari sama Manu dan Manu memang sengaja terus menatap wajah bu lestari dengan tujuan bu lestari akan mengira kalo dirinya suka kepadanya.

* Ada nggak ada Jajang nak Manu boleh kok tidur disini ya sekalian nemani ibuk, soalnya ibuk takut sendirian, nak Manu maukan nemani ibuk” Ucap bu Lestari.

* Mau kok Ustadzah, tapi Manu pulang dulu Ustadzah ntar jam 8 Manu kesini deh * Ucap Manu sambil tersenyum.

malam ini akan ku kentu ibukmu Jang” bathin Manu.

* Ya sudah ibuk tunggu * Ucap bu Lestari.

* Ya sudah Manu pamit Ustadzah * Ucap Manu sambil menghampiri Ustadzah lalu minta salim.

* Ya nak Manu * Balas bu lestari dan Manu pun pulang.

Waktu telah menunjukan pukul 6 sore dan Saat ini Manu berada diruang tv bersama ibuknya. Dan posisi Manu saat ini sedang rebahan di paha ibuknya.

* Buk.. sebenarnya Jajang pernah ngentu ibuk belum sih * Tanya Manu sambil memilin puting ibuknya di balik daster yang dipake ibuknya.

* Belum nak, ahh nak pentil ibuk kok dimainin sih nak * Jawab bu wiwin sambil mendesah.

* Kok bisa sih buk, padahal dah sebulan kan Jajang lancang ke ibuk * Ucap Manu dan masih tetap memilin puting ibuknya.

* Nggak tau nak.. akhhhh nak sudah sudah milinnya nak * Ucap bu Wiwin namun tak berusaha melawan anaknya.

* Kok aneh ya buk * Ucap Manu yang kini tak lagi memilin puting ibuknya.

* ya ibuk nggak tau nak * Ucap bu wiwin.

* Tapi jujur ya buk.. ibuk pernah nggak minta disetubuhi sama Jajang * Ucap Manu sambil menatap wajah ibuknya.

* Maaf ya nak.. i i ibuk pernah minta nak, apalagi ibuk lagi terangsang dan penasaran dientot sama kontol yang gedhe apalagi punyanya Jajang jauh lebih besar daripada punyanya bapakmu, tapi Jajang menolaknya nak, malah nak Jajang bilang kalo ibuk wanita gatel, lonte pengen dientot, dan nak Jajang sengaja bikin ibuk terangsang dan meninggalkan ibuk yang lagi ingin ngecret nak dan ibuk merasa tersiksa ya akhirnya ibuk colok colok sendiri pake jari ibuk sampai ngecret nak * Ucap bu Wiwin.

* La sekarang masih pengen minta dikentu sama Jajang nggak buk * Ucap Manu menggoda ibuknya.

* kalo sekarang nggak lah nak * Jawab bu wiwin malu malu.

* Emang kenapa buk * Ucap Manu menggoda ibuk lagi.

* Pura pura nggak tau * Ucap bu wiwin sewot.

* he he he.. oh ya buk malam ini Manu tidur dirumahnya Jajang buk * Ucap Manu.

* kok keluyuran sih nak, ibuk sendirian lo nak * Jawab bu Wiwin sambil mengusapi rambut anaknya.

* Jajang lagi pergi sama abahnya, jadi Ustadzah lagi sendirian, sekalian Manu akan balas dendam ke Jajang buk, bolehkan buk aku ngentu ibuknya Jajang * Ucap Manu.

* Jangan nak kasian ustadzah nak * Ucap bu Wiwin.

* Kasian apa cemburu buk * Ucap Manu.

* Yang salah Jajang nak bukan Ustadzah nak, jadi ya ke Jajang bukan ke ibuknya nak * Ucap bu wiwin menasehati anaknya.

* Jajang sudah memperlakukan ibuk semena mena jadi ibuknya Jajang pun harus merasakan apa yang ibuk rasakan * Ucap Manu serius.

* Jangan ya nak, kasian nak * Ucap bu Wiwin mencegah anaknya.

* Kenapa sih buk harus kasian * Ucap Manu keheranan atas sikap ibuknya.

* Dia seorang Ustadzah nak, jangan kamu hina kan nak, dendam lah ke Jajang tapi jangan ke ibuknya ya nak * Ucap bu Wiwin menasehati Manu.

* Manu penasaran sama tempeknya Ustadzah lo buk * Ucap Manu nakal.

* Oalah nak nak.. tempek ibukmu ini apa masih kurang to nak nak * Ucap bu Wiwin gemas sambil menjepit hidung Manu anaknya.

* Jadi tiap hari Manu boleh ngentu tempekmu buk * Ucap Manu lancang.

* Boleh nak, asal nggak ada bapakmu saja * Ucap bu Wiwin.

* Sebenarnya Manu anakmu apa suamimu sih buk * Ucap Manu.

* Anak sekaligus suami hi hi hi * Ucap bu Wiwin.

* Jadi ibuk harus mau menuruti semua keinginan Manu kan buk * Ucap Manu.

* Iya ibuk mau nak tapi jangan ninggalin ibuk ya nak, ibuk selalu kesepian apalagi bapakmu jarang pulang nak * Ucap bu Wiwin.

* Ya buk, tapi Manu boleh tidur dikamarnya ibuk * Ucap Manu.

* Boleh nak * Ucap Bu Wiwin.

* Buk.. yuk kekamar Manu pengen ngentu tempekmu buk * Ucap Manu sambil berdiri.

* Dasar anak nakal ibuknya sendiri mau dikentu * Ujar bu Wiwin juga sambil berdiri dan tiba tiba Manu membopong ibuknya menuju ke kamar.

Dan setelah sampai ke kamar Manu menurunkan ibuknya.

* Buk.. lepas dastermu buk * Suruh Manu ke ibuknya, dan Bu Wiwinpun melepas daster, bh serta cdnya, dan kini bu Wiwin berdiri dalam keadaan telanjang bulat dihadapan anaknya.

* Buk.. lepas celanaku dan sepong kontolku * Suruh Manu ke ibuknya lagi dan bu Wiwin pun nurut lalu melepas celana dan cd yang di pakai Manu, dan membuat kontol Manu yang besar itu terbebas dan menjulang sangat tegak.

Lalu Manu menyuruh ibuknya duduk berlutut dihadapannya dan ibuknya pun nurut saja, Lalu Manu menyuruh ibuknya membuka mulut, dan setelah ibuknya membuka mulut, Manu mulai menjejalkan kontol extra jumbonya itu kedalam mulut ibuknya, Perlahan namun pasti kini Setengah kontolnya sudah berada didalam mulut ibuknya dan Manu bisa melihat kedua pipi ibuknya nampak mengembung dan air liur yang mulai menetes dari celah bibir ibuknya, dan kontol raksasa nya benar benar membuat mulut ibuknya harus membuka lebar lebar dan Manu merasa senang ibuknya tak terlihat melawan dan Manu merasa ibuknya sudah takluk kepadanya.

Kini Manu mencoba menekan lebih dalam lagi kontolnya dan membuat ibuknya tersedak lalu mengeluarkan kontolnya dari mulut ibuknya.

* Uhuk uhuk uhuk.. nak agh kontolmu terlalu besar nak mulut ibuk tak muat uhuk uhuk * Ucap bu Wiwin sambil terbatuk batuk.

* Ya sudah buk kalo gitu tempekmu saja yang Manu jejali, tapi ibuk diatas bisakan buk * Ucap Manu sambil telentang

* ibuk coba nak * jawab bu Wiwin sambil memposisikan diatas tubuh Manu.

* Ugh besarnya kontolmu nak, tempek ibuk jadi penuh * lenguh bu Wiwin saat tempeknya terjejali kontol raksasa milik anaknya itu.

* Ugh tempekmu masih rapet Win, ayo Win kocok kontolku Win * Racau Manu sambil meremas remas payudara milik ibuknya itu.

* kok kamu manggil ibuk Win sih nak, uh kontolmu besar nak * lenguh bu Wiwin sambil naik turun diatas tubuh anaknya.

* Katanya Manu anak sekaligus suamimu buk, ugh terus buk goyang buk, tempekmu enak tenan buk * Racau Manu.

* Ya nak jadikan ibukmu istrimu nak, aih Aaaarrggghhh ibuk keluar * Jerit tertahan bu Wiwin saat orgasmenya meledak dan kini rebah diatas tubuh anaknya.

* Ah ibuk dah ngecret sih * Ucap Manu sambil mengusap usap rambut ibuknya.

* Maaf nak aaahhh aaahh * Ucap bu Wiwin dengan nafas yang memburu.

* Enak nggak Win kontol anakmu ini * Ucap Manu.

* Enak nak ahh ahh * Ucap bu Wiwin dengan nafas yang masih tersengal sengal.

* Oh ya buk.. kalo Jajang kesini dan mau lancang ke ibuk lawan saja dan bila perlu teriak, dan Jajang tak bisa ngancam ibuk lagi karena Jajang sudah nggak punya video ibuk * Ucap Manu.

* Makasih ya nak sudah bebasin ibuk dari Jajang * Ucap bu Wiwin.

* Dah kewajibanku itu buk, dah Manu mau merkosa ibuk * Ucap Manu sambil berbalik menindih ibuknya dan mulai memompa kontolnya, menggejot, menggempur tempek ibuknya dan lagi lagi tak butuh lama bu wiwin pun ngecret lagi dan setelah memberi jeda ke ibuknya Manu kembali menggempur ibuknya dan beberapa menit kemudian Crot crot crot pejuh Manu membuahi ibuknya dan sementara bu Wiwin yang ngecret ketiga kalinya langsung tertidur kecapekan.

Ehm ibuk dah tidur, sebaiknya aku langsung kerumah Jajang nih, dan malam ini aku harus bisa ngentu ustdzah bagaimanapun caranya” Gumam Manu.

Dan Manu kini menuju kerumahnya Jajang.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu