3 November 2020
Penulis —  MUSANG BULAN

Adik sepupu yang manja

Lanjut…

Karena keasikan bermain-main kami sampai lupa waktu, ternyata hari sudah sore akhirnya kami segera berjalan menuju ke mobil mengambil pakaian ganti dan peralatan mandi, dan secara bergantian mandi dan ganti pakaian ditempat mandi umum yang disediakan dipantai itu.

Setelah selesai semua sebelum pulang aku mengajak Arin makan diwarung dekat pantai dengan menu ikan laut bakar, mungkin karena sudah lapar ditambah semilir angin pantai membuat kami nakan dengan lahapnya bahkan aku sampai nambah 1 piring nasi lagi, selain itu ikan bakar lalapannya sangat enak, bersama minuman es kelapa muda, manttaapp…!

Selesai makan kamipun pulang, mungkin karena capek diperjalanan Arin hanya diam mendengarkan lagu-lagu yang mengalun saja, bahkan belum setengah perjalanan Arin sudah tertidur kepalanya direbahkan dibahuku dan terlihat kelelahan.

sesampainya dirumah Arin masih tidur dan aku tidak tega membangunkannya, akhirnya aku gendong dia masuk langsung menuju kamarku, tapi sebelum sampai kamar ibuku menghampiriku.

“malam sekali pulangnya wil?” tanya ibuku.

“iya buk.. tadi keasyikan jalan-jalan”

“owh.. ya sudah kalo begitu, tu adikmu keliatan capek sekali sampai tertidur begitu, sudah pada makan belum?”

“sudah buk tadi sebelum pulang kami makan dulu, ya sudah ya buk aku pun mau tidur capek”

“ya sudah kalo begitu kalian tidur sana..”

Sesampainya dikamar kubaringkan Arin, aku pun ikut baring disebelahnya, kutarik selimut menutupi tubuh kami berdua, kupeluk tubuhnya dan kupandangi wajahnya.

“Adikku sekarang cantik sekali” gumamku dalam hati.

Kuciumi pipinya kiri kanan, karena memang sejak Arin kecil sampai sekarang aku tidak pernah bosan cium pipinya.

Arin terbangun dan langsung memelukku.

“sudah sampai rumah ya kak?”

“iya sayang ini sudah dikamar”

semakin erat kupeluk Arin.

“kak.. katanya tadi hm..” Arin tidak meneruskan ucapanya malah membenamkan wajahny didadaku.

“katanya tadi apa dek..? kok gak diterusin ngmongnya?”

“yang tadi itu loh.. kak..”

“yang mana.. adikku sayang..? yang jelas dong ngmongnya”

Agak ragu-ragu dan berbisik Arin pun berkata.

“katanya kakak tadi ada yang lebih enak dari pada yang pagi tadi”

“owh.. yang itu, mang adek mau?”

Arin hanya mengangguk dan semakin membenamkan kepalanya karena malu.

Ku pegang dagunya dan mulai kukecup bibirnya, Arin langsung membalasnya dan terjadilah freskiss saling lumat saling sedot dan bertukar ludah.

Kubalik kan tubuhnya dan kutindih tanpa melepas ciuman kami, tanganku mulai meremas-remas dadanya, ciumanku mulai turun kelehernya kujilat dan kukecupi seluruh lehernya.

Kubuka kaos dan miniset yang dipakainya karena Arin belum memakai bh, setelah terbuka langsung kuhisap dadanya yang sebelah dan yang satunya tetap kuremas dengan tangan.

Arin langsung menggelinjang dan tubuhnya sedikit bergetar.

ooohh.. kak.. oochh.. gelii.. jangan digituin gelii.. Arin tidak tahan kak.. oohh…

Aku tidak peduli dengan rintihannya terus saja kuhisap dan kuremas bergantian kiri kanan.

Setelah puas dengan dadanya hisapanku dan kecupanku mulai turun keperutnya, cukup lama disekitar perut kulepas celana jeans pendek yang dipakai melewati kakinya dan kulempar sembarangan.

Aku tersenyum melihat cd nya yang berwarna pink renda dan ada gambar hello kity ditengahnya hmm.. lucu sekali.

kubuka kakinya mengangkang dan wow.. memang tembem memek adikku ini, dari luar cd saja sudah terlihat menggunduk.

Langsung kubenamkan wajahku diselakangannya, kuhisap dan kujilati memeknya dari luar cdnya yang sudah basah kurasakan.

“aaduhhh… duh.. duh.. punya adik diapain kak.. oooohhh…”

Tangannya menggapai kepalaku ingin mendorong menjauhi memeknya tapi tak kuasa menahan nikmat dan geli sehinga membuatnya hanya meremas-remas rambutku saja.

Sudah puas membuat gambar hello kity nya basah, mulai kulepas cdnya dan kukangkangkan kembali kakinya, oohh.. indah sekali memek adikku ini, benar-benar tembemmulus tanpa bulu dan putih bibirnya hanya segaris. Mula-mula kuciumi gundukan diatas garis memeknya saking gemasnya aku melihat gundukan itu.

Mulai kumainkan lidahku mengulas garis memeknya kukail-kail dan kucolok-colok dengan lidahku. tubuh Arin langsung menegang dan kakinya langsung menjepit kepalaku.

oooohhh.. eeeehhhhh.. kak.. ampun.. geliii.. adik gak tahan, oohh…

Aku tidak peduli tetap mengulas dan menyedot tepat digaris memeknya, kemudian kubuka bibir memeknya, astaga.. berwarna kemerahan lubangnya kecil mungki jari kelingkingku aja susah untuk masuk dan kelentitnya hanya sebesar kacang hijau.

Aku tidak tahan melihatnya langsung saja kujilati daging kemerahan itu kucucuk lubang kecil itu dan sesekali kujilat dan kusedot kelentit mungilnya.

Tak ayal membuat Arin kelojotan dan tubuhnya semakin menegang, merasakan sesuatu yang baru pertama kali dirasakannya.

aaahhh… ooohhh.. enakk banget kak.. eenghh.. awas! kak.. minggir adek mau pi… pissss… oohhh…

Mungkin baru pertama dirasakanya jadi hanya 5 menitan saja Arin sudah mau orgasme, aku semajin cepat menjilat menyedot kelentit dan lubang memeknya.

Aduhh… duhh… minggir kak… ohh..

sssseeeerrrr… sssseeeerrrr… sssseeeerrrr..

cairan bening menyembur pelan membasahi mulutku langsung aku sedot sampai bersih, hhmm.. asin dan gurih rasanya.

Setelah badai orgasme mereda kulihat Arin nampak lemes tak bertulang tetapi tersungging senyum kepuasan.

Aku branjak berbaring disampingnya sambil kubelai rambutnya.

“makasih ya kak? ini enak sekali dan baru pertama kali adek merasakan yang seenak ini”

“iya sayang.. tapi..?” sengaja ku buat menggantung biar Arin penasaran.

“tapi apa kak?”

“kakak juga ingin merasakan seperti apa yang kamu rasakan”

“apa yang harus Arin lakukan kak..? Arin kan belum tau”

Langsung aku ambil note 3 ku dan kubuka koleksi bfku, sengaja kupilih video blowjob saja.

“Ini adek lihat dulu biar tau caranya.. kakak mau ketoilet dulu”

Kuserahkan note 3 ku dan kutinggal ketoile, dan kulihat Arin melihatnya dengan serius.

“sudah tau kan dek caranya?”

Arin mengguk tersipu-sipu malu, kulepas celanaku dan mulai berbaring ditengah tempat tidur, kulebarkan kakiku dan arin langsung bersimpuh ditengahnya, kulihat Arin terpana dan begidik ngeri melihat penisku yang besar panjang dan keras.

Agak malu-malu Arin mulai memegang penisku dan dikocok pelan, oohh.. lembut sekali tangannya, percumku mulai meleleh keluar, Arin sedikit ragu-ragu menempelkan lidahnya dikepala penisku dan menjilat cairan yang keluar dari lubang kencingku.

“ooohh.. kok dijilat dek?”

“adik penasaran rasanya, difilm tadi keliatanya enak, hmm.. rasanya asin tapi adik suka” ada amisnya seperti telur setengah mateng, itu gambaran Arin rasanya peju.

Hehe.. ada-ada saja adikku sayang ini.

“kalo begitu nanti kakak keluar adek telen ya pejuhnya” ucapku senang..

Arin mengangguk dan mulai menjilati penisku dari kepala sampai kepangkal batangnya, persis seperti difilm yang ditonton tadi, hmm.. rupanya dia cepat belajar dan oohh.. rasanya nikmat geli merinding.

“dek jangan sampai kena giginya ya”

Secara perlahan Arin mulai memasuk kan penisku kedalam mulutnya, oohh.. aku semakin bernafsu melihatnya, penis besarku mulai memasuki mulut mungil yang seolah-olah tidak muat menampungnya.

Arin mencoba memasuk kanya lebih dalam tetapi hanya seperempat dari penisku saja yang bisa masuk, Arin mulai menaik turunkan kepalanya serta menghisap penisku.

ooohhh… hmm.. aaahhh.. enakk.. dek.. oohh.. enakk sekalii..

Tak lupa tangannya mengocok batang penisku yang tidak bisa masuk kedalam mulutnya, akupun membantunya dengan menaik turunkan pinggulku.

oohh.. rasanya sungguh nikmat sekali, aku semakin cepat menaik turunkan pinggulku sambil memegang kepalanya.

karena aku merasakan sebentar lagi pejuku akan keluar.

oohh.. dek kakak mau keluarr.. oohh.. aahh.. hisap dek.. oohh..

ccccrrrroooot… ccccrrrroooot… ccccrrrroooot…

aku menghentak-hentakkan pinggulku.

oohh.. telan dek oohh.. telaan..

Luar biasa rasanya sungguh nikmat, Arin langsung menelan pejuku dan terus menghisapnya tangannya pu terus mengocok sampai pejuku habis terkuras.

setelah pejuku sudah tidak keluar lagi Arin menghentikan kocokannya dan hisapannya, menjilati kepala penisku sampai bersih.

Kemudian Arin berbaring disampingku dan kutarik selimut menutupi tubuh kami berdua, kukecup keningnya dan kuucapkan “selamat tidur adikku sayang”

Arin tersenyum manis langsung meringkuk dipelukanku sampai kami terlelap penuh kepuasan.

To be conti..

Updete selanjutnya ekse seperempat tiang..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu