3 November 2020
Penulis —  MUSANG BULAN

Adik sepupu yang manja

Lanjut..

Setelah gerbang terbuka kumasuk kan mobilku kehalaman rumahku, dan sekalian kuminta Arin membuka garasi yang hanya bisa dibuka dari dalam.

Devi turun dari mobil dan ikut Arin masuk kerumah, stelah memasukkan mobil kegarasi aku langsung masuk kerumah dari pintu samping yg langsung tembus kegarasi. kemana mereka berdua sepi amat, gumamku dalam hati.

Kucari keseluruh ruangan mereka berdua tidak ada, dan baru kutemukan setelah aku membuka pintu kamarku sendiri. Ternyata mereka berdua mau mandi dan saat kubuka pintu Arin sudah melepas pakaianya digantikan lilitan handuk yg menutupi dadanya sampai diatas lututnya, Devi kulihat belum sempat memakai handuk dan tubuhnya hanya dibalut bh dan cd berwarna hitam ada renda-rendanya, oh..

seksi sekali tubuh devi, kulit putih rambut hitam lurus sebahu dan buah dadanya kutaksir 32b mmg terlihat lebih besar dari punya Arin yang masih 32a. Mereka sempat terkejut saat pintu aku buka, saat melihatku Arin tenang saja karena kami sudah biasa melihat tubuh kami masing-masing, tapi aku lihat Devi sangat gugup berusaha menutupi tubuh depannya menggunakan baju yang baru dilepasnya.

“eh.. kakak kirain siapa, bikin kaget kita-kita aja” ucap Arin kepadaku.

“memangnya kalian pikir siapa? kan dirumah ini cuma kita bertiga aja, gak ada yang lain” jawabku yang terus menatap tubuh Devi yang membuatku terpesona itu, sebenarnya Arin dan Devi sama-sama cantik tubuhnyapun seksi semua cm yang beda dan bikin aku cukup penasaran dari Devi buah dadanya yang terlihat lebih besar.

“ya udah dech kalo gitu Arin mau mandi dulu ya?” Arin berjalan kekamar mandi yang ada didalam kamarku, tapi sebelum masuk kamar mandi dan masih didepan pintu Arin menoleh kepadaku.

“selama Arin mandi kakak jangan nakalin teman Arin ya?, awas kalo kakak nakalin duluan!” ancam Arin kepadaku, dan langsung berlari masuk kamar mandi kemudian menutup pintunya karena melihatku akan mengejarnya.

Kini tinggal aku dan Devi yang berada dikamarku, kulihat Devi menundukkan wajahnya dan terlihat sangat gugup.

Perlahan kudekati Devi, kuraih pingganya dan kupeluk tubuhnya. Devi tampak terkejut tapi tidak menolak saat kupeluk erat tubuhnya, kulihat bibir tipis kemerahan milik Devi itu membuatku ingin segera melumatnya dan merasakan manisnya.

“Dev boleh kakak bertanya?”

“boleh, tanya apa kak?” jawab Devi sedikit gugup.

“mm.. kamu sudah pernah ciuman belum?”

“b.. b.. belum kak” jawab Devi sedikit gagap, mungkin karena wajah kami sangat dekat sekali membuat Devi gugup.

“boleh kakak mencium bibirmu dev?”

Devi hanya mengangguk pelan, itu jawaban yang membuatku sangat senang sekali karena itu tandanya 2x aku akan menjadi ciuman pertama untuk 2 gadis belia. Yang pertama tentu saja Arin dan yang kedua sebentar lagi Devi, tangan kiriku tetap kugunakan untuk memeluk pinggangnya dan tangan kananku mengangkat dagunya karena dari tadi Devi masih menunduk.

Terlebih dahulu kukecup keningnya dan juga kedua pipinya yang terasa lembut dibibirku, kemudian kudekatkan bibirku menyentuh bibirnya yang sedikit terbuka. kutempelkan saja dan sedikit mengecap bibirnya merasakan rasa manis yang kurasa seperti rasa anggur dan menghirup nafasnya yang harum, kulepas kecupanku dan kupandangi bibir merekah itu yang seolah mengatakan “kecup aku lagi aku belum puas “.

Aku kecup lagi bibirnya untuk yang kedua kali tapi sekarang aku melumatnya, Devi hanya diam saja menerima lumatanku dibibirnya. Mungkin dia belum tau cara berciuman dan bagaimana membalasnya, tak lama kemudian dia mengikuti dan membalas lumatanku. Terjadilah saling lumat bibir antara kami, diantara lumatan bibir yang semakin bergairah aku menjulurkan lidahku kedalam mulutnya mempermainkan lidahnya dan menghisap liurnya yang terasa manis dilidahku.

Sekitar 10menit kami melakukan freskiss yang dahsyat dan aku pun menyudahinya, melepaskan tautan bibir kami karena kami seperti mau kehabisan nafas dan saat bibir kami terlepas jatung kami memburu dan nafas kami ngos-ngosan kehabisan udara. Kulihat wajah Devi merah merona menahan birahi yang mulai memuncak, kukecup keningnya dan juga kukecup bibirnya sebentar.

kuputuskan sekarang menyudahi sampai disini dulu karena aku pikir malam ini masih banyak waktu untuk melanjutkannya, Sekarang waktunya bagi kami untuk bersih-bersih diri dulu nanti kalo sudah bersantai baru dilanjutkan. Karena aku tidak ingin terburu-buru memuaskan 2 gadis belia ini selain itu aku ingin Devi tidak terlalu kesakitan saat aku memerawaninya nanti dan menjadikannya trauma, aku ingin dia menikmatinya dan ml yang pertama ini membuat dia berkesan.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu