1 November 2020
Penulis —  RAPEMANIA

TRAGEDI TELAT CABUT

Saya hanya terdiam dan terpana menyaksikan ibu mertua dengan lenggokan pantatnya yang aduhai dari dalam mobil. Ibu mertua terlihat sangat menggiurkan pagi itu. Blus tipis warna hijau dengan leging hitam dan jilbab hitam membuat puasa saya dihantam godaan yang berat.

Begitu rolling door sedikit terbuka ibu mertua masuk ke dalam ruko. Konak saya yang rasanya sudah sampai ubun- ubun memaksa kaki saya untuk melangkah ikut ke dalam tanpa beliau sadari.

Sesampainya di dalam saya tutup kembali rolling door lalu saya kunci. Ibu mertua yang terlambat menyadari kaget saat saya sudah ada di belakang beliau.

“kenapa kamu? Jangan coba macam- macam! Pergiiii” usirnya kepada saya

Saya yang sudah terbawa birahi tidak peduli ini bulan puasa langsung mengejar beliau dan mendorong beliau ke atas sofa.

Mmmmuaaachhh mmuaachhh saya cium paksa bibir dan leher beliau sambil saya gerangi payudara dan tubuh beliau yang gemuk.

“lepaaasss bangsaaat, aku bukan pelacurrr” ibu mertua berontak

“PLAAAAAK” satu tamparan beliau saya tangkis lalu tangannya saya tahan.

“saya mohon bu, jangan melawan, saya tidak mau kasar, tolong puaskan saya! Mmmuaaachhh sambil saya mencium bibir beliau dengan paksa namun beliau tetap berontak.

Saya pun menyobek paksa blus panjang ibu mertua dengan paksa dan BREEEETTT terlihatlah payudara beliau masih terbungkus bra berenda warna putih. Seterusnya saya tarik leging beliau ke bawah beserta celana dalamnya.

“Hmmmm ibu mau kasar begini okelah, cccuiiihhh” ujar saya sambil meludahi vagina beliau yang siap disantap

Ibu mertua mulai panik, ia mencoba menggeser posisinya yang tersudut. Dia menangis ketakutan melihat saya yang seperti kesetanan. Bajunya yang terkoyak dengan bagian bawah tubuhnya yang sudah telanjang. Dengan kepala yang masih tertutup jilbab yang berantakan dan make up nya yang mulai luntur karena air matanya membuat saya sudah tidak tahan lagi untuk mengeluarkan penis saya.

Saya tahan kedua kakinya dan saya seret mendekati saya yang siap untuk penetrasi. Saya lebarkan selangkangan beliau dan kembali saya ludahi vaginanya yang masih kering. Saya ingin secepatnya menyetubuhi beliau dan menuntaskan birahi ini.

“Selamanya ibu akan jadi lonte saya! Ingat itu !” ujar saya sambil menggesekkan penis saya ke belahan vagina beliau.

“Hentikan jangaaaan… Ibu mohooon lepaskaaan” beliau memohon

“Nah ini diaaa buu.. Ini kontol yang kangen dengan memek ibu, jllleeeebbbb ujarku sambil mendorong kuat penis saya masuk membenam ke vagina ibu mertua yang belum terlalu bersih.

“aaaarrrghhhh sssaaakiiittt” ujar ibu mertua merintih

“aaaargghhh buuu memeknya mantaaap” ujarku sambil menggenjot cepat dan tanganku meremas kasar payudaranya yang kusingkapkan dari balik bra.

“aaaghh agghhh oohh sttoop” ibu mertua merintih lemah sepertinya sudah mulai pasrah.

Saya pun tidak memikirkan kualitas bersetubuh lagi, yang ada di fikiran saya bagaimana sperma saya secepatnya harus dikeluarkan. Saya percepat tempo genjotan saya dengan kasar.

“Aaaarggghh aaaahhh arrrhhhhhhggghh sayaaa keluaarrrrr” saya melolong nikmat

“cabuuttt jangan di dalam” ibu mertua panik

Dengan sigap saya cabut penis saya dan saya kocok di depan wajah beliau.

Crrrrooootttttt crrrroooott ccccroooottt sekitar 7 semprotan sperma saya muncrat di wajah ibu mertua saya. Terlihat sangat kental dan lengket di wajah beliau, barangkali karena sangat nafsunya. Rasanya sungguh nikmat, ada sedikit ngilu saat sperma saya muncrat, seperti ada yang membeku dalam penis ini dan mencair.

“Bajingan kamu” ujar ibu mertua sambil bangkit dan menangis melap sperma saya yang belepotan di wajahnya dengan tisu

“ibu bilang Herman mampus kamu” ancam ibu mertua.

Fikiran saya waktu itu lega, kosong dan nanar tidak terlalu memikirkan ancaman ibu mertua.

Saya pakai kembali celana lalu saya bakar rokok.

“Maaf bu, saya ke kantor dulu” ujar saya lalu pergi.

Batal sudah puasa saya hari itu..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu