1 November 2020
Penulis —  RAPEMANIA

TRAGEDI TELAT CABUT

“Kamu dari kamar ibu ya Mas “? Istriku bertanya

“Tolong ambilkan ibu balsem ya, Ibu muntah lagi barusan ”, tiba - tiba ibu mertua muncul dari kamar.

“Ibu muntah - muntah tadi di kamar mandi, barusan aku antar” ujarku berusaha santai pada istri sambil berlalu ke kamar mengambil balsem yang entah untuk apa, hehe..

Sukurlah ibu mertua ku lihai dalam mengambil alih keadaan sebelum istriku bertanya lebih jauh, meski ada sedikit kekhawatiran istriku sedikit curiga.

Setelah itu aku kembali sambil membawa balsem. Di ruang tengah istriku dan ibu mertua sedang menyiapkan hidangan untuk sahur. Hal itu membuatku tertawa dalam hati, kalau ibu mertuaku kunikahi tentu seperti itu jadinya, hehe..

Kami pun sahur bersama sementara istriku tidur kembali setelah imsak dan shalat subuh.

Aku pun mau tidak mau kembali ke kamar dan tidur sebentar karena sudah tidak mungkin rasanya memaksakan birahi ku pada ibu mertua karena kami sama- sama berpuasa.

Sekitar jam 8an saya dan ibu mertua berangkat bersama. Saya ke kantor dan ibu mertua nebeng ke laundry nya. Di perjalanan ibu mertua banyak diam dan saya memulai pembicaraan.

“Nyaris ya Bu, makasih ibu udah peka dan bantuin kejadian tadi pagi” ujar saya

“Makanya kamu jangan aneh aneh lagi, kalau ketahuan istrimu kan kasihan betapa hancur hatinya dia kalau tau suaminya berzina sama ibu nya sendiri” ujar ibu mertuaku serius.

“Iya bu maaf, tapi mau bagaimana lagi bu aku semalam konak banget bu” ujar ku

“ya kamu harus tahan dong. G boleh begitu..” ujar ibu mertua

“tapi bu..” aku protes

“ibu mau ngomong sesuatu sama kamu” ujar ibu mertuaku sungguh - sungguh

“tentang apa bu?” tanyaku penasaran

“Siap lebaran Om Herman janji mau menikahi ibu secara siri, ibu berfikir ibu sudah terikat janji meski tidak dibawah hukum, cuma tentu ibu sudah jadi istri Herman dengan segala hak dan kewajiban Ibu sebagai istri menurut agama, Ibu ingin mengabdi pada Herman sebagai suami Ibu. Jadi ibu harap kamu lupakan semua masa kelam kita.

“Ibu serius?” aku tidak percaya

“ya.. Ibu serius” jawab ibu mertuaku

Kami pun sama- sama terdiam. Di dalam hati saya jujur ada rasa cemburu dan tidak rela jika tidak bisa lagi memadu birahi dengan ibu mertua saya.

Tak kama kemudian kami sampai di laundry ibu mertua..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu