1 November 2020
Penulis —  rensjordens

Pengalaman di bangku kuliah bersama Kezia

Ahh.. hari Sabtu pagi akhirnya tiba. Setelah kemarin malam kak Kezia mengajarkanku sebuah pengalaman baru: eksib in orang2 tak dikenal di apartemen kami, yang berlanjut dengan bersetubuh di atas sofa dan mandi bersama. Aku pun penasaran dengan apa yang akan kami lakukan hari ini, namun pagi itu kak Kezia tampak bersemangat.

A: duh kak, aku masih keinget semalem hehe. Kok bisa ya kita eksib in orang2 itu..

K: hehehe asik kan?? Mau coba lagi gak?

A: heh? Sama siapa kak?

K: nanti siang kita jalan2, makan di luar. Liat aja nanti hehe…

A: ih kakak suka ya eksib in orang hehe. Eksib in aku aja kak..

K: ah kalau kamu kan bebas liat aku telanjang kapan aja hehe..

Setelah sarapan kami pun membagi tugas untuk membersihkan apartemen kami. Biasanya kami lakukan itu di hari minggu, namun rupanya besok akan ada teman SMA kak Kezia yang akan berkunjung ke apartemen kami, jadi kami putuskan untuk bersih2 di hari Sabtu ini.. Setelah selesai bersih2, mandi, dan berganti pakaian, kak Kezia pun mengajakku jalan2 lagi..

K: yuk kita makan siang di atas, Ngga

A: di atas mana ya kak?

K: di Dago.. di situ kita nanti bisa lihat pemandangan kota Bandung dari bukit.. bawa jaket. Soalnya agak dingin diatas sana..

A: sip kak…

Kak Kezia mengenakan kaos lengan panjang dan rok berbahan jeans yang cukup pendek, hanya menutupi paha bagian atasnya.

Kami pun berangkat menuju tempat tersebut dan setengah jam kemudian kami tiba, ternyata restoran tersebut berada di atas bukit yang cukup tinggi. Setelah memarkir mobil, kami memasuki pintu gerbang restoran dan disambut oleh seorang pelayan laki2 yang kutaksir usianya sekitar 24 tahun.

P: selamat siang kak.. (sambil memperhatikan tubuh kak Kezia dari atas ke bawah)

K: siang pak.. ada tempat untuk berdua??

P: eh ada kak.. mau yang pakai tempat duduk atau di gubuk lesehan kak?

K: lesehan ya pak.. yang paling tinggi ya pak tempatnya.. biar bisa lihat pemandangan.

P: baik kak. Silakan lewat sini..

Pelayan tersebut menunjukkan jalan melalui beberapa anak tangga yang terbuat dari batu, melewati beberapa gubuk lesehan di kanan kirinya, menuju gubuk lesehan kami di paling atas dan ujung. Aku berjalan didepan kak Kezia, diikuti kak Kezia dan sang pelayan tepat di belakang kak Kezia.. sesekali ku menoleh ke belakang, ku perhatikan pelayan tersebut tampak tercengang melihat bagian belakang tubuh kak Kezia, apalagi karena kak Kezia berjalan di depannya menaiki anak tangga dari batu tersebut, sang pelayan dapat dengan bebas memandang pantat serta paha kak Kezia dari belakang..

tiba2 aku mendengar kak Kezia menjatuhkan tas nya di atas anak tangga tersebut.. “eh jatuh deh tas nya..!” ujar kak Kezia dan kemudian ia membungkuk dalam2 untuk mengambil tas tersebut. Pelayan tersebut sangat kaget melihat kak Kezia membungkuk karena kini dari bawah anak tangga beberapa langkah di belakang kak Kezia, ia dapat melihat rok pendek kak Kezia terangkat dan memperlihatkan celana dalam serta belahan pantat kak Kezia seperti ini..

sambil kak Kezia memungut tas nya, kuperhatikan pelayan tersebut melotot menikmati pemandangan bagian intim kak Kezia tersebut. Aku pun hanya menahan tawa melihatnya… tak lama kemudian kami lanjut menaiki anak tangga, menuju gubuk lesehan kami di ujung paling atas..

Gubuk lesehan kami memiliki pembatas di tiga sisinya setinggi kurang lebih 60 cm, dan satu sisi yang terbuka yang menghadap ke sisi yang tidak dapat dilihat siapapun kecuali pelayan yang memang menuju gubuk kami.. seperti ini.

Aku dan kak Kezia segera duduk mengitari meja, sementara pelayan tadi tetap berdiri di samping gubuk kami sambil siap2 mencatat pesanan kami.. namun kak Kezia duduk bersila tanpa memegangi rok pendeknya sehingga lagi2 pelayan tersebut terbelalak matanya melihat celana dalam kak Kezia diantara kedua paha putihnya..

K: kita langsung pesen aja ya pak.. catat ya..

P: eee.. eeeh.. iya kak… glek (menelan ludah..)

K: ikan gurame bakar nya satu, tahu tempe satu porsi, sayur kangkung, sama nasi putih dua ya pak.. o ya jangan lupa sambal nya..

P: eeh i.. iya kak… m.. minumnya aa.. apa kak?? (sambil terus melihat ke arah selangkangan kak Kezia yang masih tetap duduk bersila tanpa memegang rok nya..)

A: saya jus melon ya pak..

K: saya jus jeruk pak..

P: eeh.. bb.. baik kak… a.. ada lagi??

K: itu dulu ya pak…

P: ss… siapp kak… (sambil tetap berdiri memandang selangkangan kak Kezia, kulihat tonjolan yang besar dibalik celananya..)

K: kok diem disitu aja pak? Liatin apa?

P: eeeeh liatin… liatin anu.. anunya kakak.. eehh maksud saya.. eh maaf… b.. boleh menunya saya a.. aambil, kak?! (keringat mulai membasahi dahinya)

K: oooh… oke pak. Jangan lama2 ya..

Pelayan itu pun dengan canggung pergi meninggalkan kami. Kak Kezia tertawa dan menoleh ke arahku..

K: hahaha kamu liat tampang dia tadi?

A: hahaha ih kakak sengaja ya? Dia sange tuh kaaak..!

K: hahaha iya.. asik kan? Mmmuuuaaah (tiba2 kak Kezia mencium bibirku)

A: aku juga jadi sange nih kak hehe..

K: ah kamu…

Tak lama kemudian makanan dan minuman kami datang, namun kali ini seorang pelayan perempuan yang datang membawakan makanan kami… kak Kezia pun memegang rok nya agar celana dalamnya tidak terlihat dan berbisik kepadaku

K: kalau ini mah bagian kamu yang eksib in haha

A: ah kakak! Ogah ah.. masa aku buka celana? Lagian jelek orangnya.. kaya mbak2 hehe..

K: hihi bisa aja kamu.. kalo si cewek yang anter makanan kita semalem lbh cakep ya?

A: iya kalo itu mah aku mau eksibin lagi.. imut dia hehe.

Kami menyantap makanan kami, menikmati pemandangan yang indah dari gubuk lesehan kami yang berada di ujung atas restoran tersebut, mengambil beberapa foto dan selfie, hingga akhirnya makanan dan minuman kami pun habis dan kak Kezia berkata..

K: Ngga.. mau nyobain seks di tempat terbuka gak? Hehe

A: hah? Maksud kakak dimana?

K: disini… sekarang.. hehe. Aku sange Ngga… pingin kontol kamu..

A: hah?! Tapi nanti kalau ketauan gimana kak?

K: ngga keliatan kok, sepanjang ga ada yang nyamperin kita kesini hehe..

A: wah… tapi kak..

Sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, kak Kezia telah meraba2 penisku dari luar celanaku, dan mengulum bibirku… “mmmmuahh mmmuuuahhh cuuppp cuuuppp”. Aku rasa orang2 di bawah sana dapat melihat kami berciuman, namun tak dapat melihat apa yang ada di balik pagar pembatas gubuk lesehan kami yang setinggi 60cm itu..

oooh, udara perbukitan yang sejuk, berada di alam terbuka, di tempat umum, serta sentuhan kak Kezia pada penisku, membuatku merasa cemas namun sangat terangsang, sehingga kubiarkan kak Kezia terus menciumi bibirku, pipiku, serta leherku. Ooh aroma parfumnya serta helaian rambut panjangnya yang menggelitik leherku menambah rangsangan yang dahsyat…

A: mmmmhh mmmmmhh ooohh kaaaak… ini kok… mmmmh enaaakk

K: iya kan? Hehehe… mmmmuuuaah cuuupp cuuuupp (sambil terus menciumiku)

A: iya kak… oooohh tapi… aku takut ketauan kak… oooohhh mmmmhhh

K: sssstt… jadi cowo kok penakut sih.. udah kamu nikmatin aja yah…

Udara sejuk pegunungan disertai angin semilir membuatku semakin menikmati rangsangan dari kak Kezia, namun tiba2 ia menarik celana jeans ku lebih turun dan memelorotkan celana dalamku sehingga penisku yang tegang kini terekspos dihadapannya..

K: tenang aja Ngga… ada pagar pembatas ini.. orang2 ga akan bisa liat semua yang di balik ini hehe…

A: aaaahh kakaaak… kakak gila deh haha. Tapi aku sukaaa…

Kemudian kak Kezia tiba2 membungkukkan badannya menuju penisku dan mulai menjilat2 kepala penisku… ooooohh nikmat sekali rasanya. Air liur kak Kezia di penisku dan hembusan angin gunung yang dingin menambah sensasi nikmat yang sulit untuk dilukiskan dengan kata2… kak Kezia mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan menghisap2 penisku dengan lembut..

K: slllrrrppptt slllrrrpppt mmmmhhh mmmmmggh mmmmmhh

A: ooooohhh oooooohhh aaaaahhh aaaaaaahhh eenaaak kaaaak…

Kak Kezia mempercepat gerakan mulutnya dan kini ia juga memainkan buah zakarku dengan jari2nya…

A: oooohh oooohhh mmmmhhh kaaaak enaaaaakkkk..

Aku yakin, orang2 di sekitar gubuk kami akan terheran2 karena tiba2 kak Kezia “menghilang” dibalik pagar pembatas gubuk kami, namun aku sudah terbius oleh kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya: bercumbu dengan kak Kezia di tempat terbuka..

Aku hampir mencapai orgasme ketika tiba2 kak Kezia menghentikan hisapannya di penisku dan melepaskan celana dalamnya dari balik rok pendeknya.. Astagaaa, apa yang akan ia lakukan??

K: oooohhh aku gak tahan Ngga…

A: hah?! Kakak mau apaa??

Tiba2 kak Kezia mengangkangkan kedua kakinya menghadapku, mendekatkan vaginanya ke penis tegangku yang hampir mencapai orgasme tadi.. ia memainkan klitorisnya beberapa saat, membuat vaginanya bertambah basah dan kemudian membimbing penisku masuk kedalam liang vaginanya… bleessssssss… semilir angin dingin dan licinnya vagina kak Kezia yang kurasakan di penisku membuatku mabuk kepayang…

kak Kezia melingkarkan tangannya di leher dan pundakku, mulai menciumi bibirku lagi dan menaik turunkan pinggulnya sehingga penisku kini bergerak naik turun didalam vagina nya yang basah itu… orang2 yang melihat gubuk kami akan mengira kami hanya berpelukan dan berciuman, namun tak menyangka apa yang sedang terjadi di balik pagar pembatas gubuk lesehan kami setinggi 60cm itu adalah persetubuhan tabu antara dua alat kelamin kakak dan adik sepupu yang sedang jatuh cinta…

K: mmmmhh mmmhh oooohh ooohhh iyaaa ooohh oooohhh mmmmhhh mmmhhh cuuuppp cuuupppp mmmhh ooohhhh (pinggul kak Kezia semakin cepat bergerak naik turun)

A: ooohhh ooooohh oooohh aaaaah aaaaah kaaaaak mmmmhh mmmmhhh oooohhh aaaah cuuuppp cuuuppp mmmhh aaaaahh (cplok cplok cplok… bunyi penis tegangku beradu dengan liang vagina kak Kezia yang basah…)

K: mmmmhhh mmmhhh oooohhh ooohhh Angga… mmmhh kamu mmmmhh sayang aku kan? Mmmhh ooohhh oooohhh ooohh aaaahh

A: mmmhh aaaah aaah iyaaa kaaaak aaaah akuu aaaaah mmmmh ooohh sayaaang kakaaak.. aaah aaaaah

Kak Kezia semakin mempercepat gerak pinggulnya, bahkan gubuk kami pun mulai ikut bergoyang dan tumpuan tangan kami di meja makan dan bambu pagar pembatas gubuk membuat piring2 kosong ikut beradu dan menimbulkan bunyi. Namun aku dan kak Kezia sudah terlanjur menikmati persetubuhan kami di alam terbuka ini..

A: aaaah aaaah mmmmhh mmmmhh cuuuppp cuuupppp (sambil mengulum bibir kak Kezia) aaaaah aaaaaaaah enaaak kaaaaaaak…

K: mmmmhh cuupp cuupp aaaah aaaaaaah aaaaaah aaaaaaah terus Nggaaa… aaaah aaaaah (mempercepat gerakan pinggulnya)

A: aaaaaaah aaaaaaaah kaaaaak aku udah gak tahaaan.. aaaaaaah aaaah aaaahhh aaaaaaahhhhhh!!!

Crooooooooottttt crrrroooott croooooooootttttt crrrroooooootttt!! Spermaku menyembur membasahi liang vagina kak Kezia… sambil kak Kezia terus mempercepat gerakan pinggulnya..

K: aaaaaah aaaaaaaah Anggaaaaa aaaaaaaaah aaaah aaaahhhhhhhh!!

Croooooott croooottt croooooootttt seeerrrrr seeeerrr serrrrr!! Memek kak Kezia berdenyut2 kencang dan mengeluarkan cairan tanda ia juga mencapai orgasme…

Kurasa beberapa mata dari gubuk2 dibawah gubuk kami tampak keheranan memandang kami berdua.. namun aku sudah tidak peduli. Yang tampak oleh mereka adalah kami hanya sepasang kekasih yang berpelukan dan berciuman dengan pakaian (atas) yang masih lengkap, namun mereka tak melihat persenggamaan alat kelamin kami berdua yang ooohh sungguh nikmat di alam terbuka seperti ini…

A: ooohhh kakak… I love you!! Mmmuahh

K: mmmmuaaah! I love you too, Ngga…

Kak Kezia melepaskan vaginanya dari penisku. Cairan sperma dan vagina membasahi penisku serta lantai gubuk kami yang terbuat dari bambu. Kak Kezia membersihkan itu semua dengan tissue, dan aku pun kembali menaikkan celana dalamku dan mengancingkan celanaku. Kemudian kak Kezia memencet sebuah tombol yang ada di tiang gubuk kami untuk meminta pelayan datang membawa tagihan…

A: kak, gak mau pakai celana dalamnya dulu?

K: ssssttt… ini si pelayan tadi yang datang lagi. Kamu liat aja… (kak Kezia menyembunyikan celana dalamnya di dalam tas nya… kemudian kembali duduk bersila tanpa memegang rok nya sedikit pun)

P: permisi kak, ee… eeeh anu.. eeeehh… ini… eeeeh bill nya.. mohon ditutup… eeeehh maksud saya… dicek… eeeh.. kembali.. (ia terbelalak melihat kak Kezia yang kini tidak mengenakan celana dalam, memperlihatkan vagina nya yang kini sedikit menganga dan basah oleh cairan vagina dan sperma ku…

K: (mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkan ke pelayan) ini pak… ambil aja kembaliannya ya pak… anggep aja bonus hehe..

P: eee… eeehhh.. makasih kak… bb.. bonus nya… eeeeeh… (sambil tetap menatap vagina kak Kezia)

Kemudian ia membereskan meja kami dengan tangan yang gemetar serta tak henti2nya memandang vagina kak Kezia, kemudian ia pergi meninggalkan kami…

K: (sambil mengeluarkan dan memakai kembali celana dalamnya) hahahahaha gimana? Liat kan gimana reaksi dia tadi? Hehe

A: aaaah kakaaak!!! Gila deh hahaa… duuuhh. Aku jadi bingung..

K: hehe bingung kenapa Ngga?

A: aku… boleh jujur nggak kak??

K: jujur aja lah sayang… kenapa?

A: aku semakin sayang sama kakak..

K: aku juga sayang sama kamu, Ngga..

A: tapi kak.. aku mulai cemburu kalau kakak kasi liat memek kakak ke orang lain… maaf ya kak..

K: mmmmuuuaaah (mencium pipiku) duh kamu emang adik kakak yg paling sweet deh hehe… oke, kakak ga akan eksib in orang lain lagi deh ya…

A: janji kak?

K: iya janji… hehe. Yuk kita pulang…

Kami pun pergi meninggalkan restaurant itu. Di mobil menuju apartemen kami aku bertanya ke kak Kezia..

A: kak, besok emang yang mau dateng siapa?

K: ooh temen SMA ku.. dia kebetulan lagi di Bandung mau berkunjung aja

A: ooh.. tapi besok kita masih bisa bersenang2 kan kak?

K: tentu sajaaa my darling! Hehehe… kakak gak akan kecewain kamu!

A: oke kak.. temen kakak itu namanya siapa?

K: dia temen baikku di SMA dulu… namanya Jocelyn.. hehe.

A: oke kak…

Matahari mulai terbenam kala mobil kak Kezia menembus keramaian kota Bandung di hari Sabtu yang indah ini…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu