1 November 2020
Penulis —  dejongos

Mama terlalu menyayangiku

(((L A N J U T A N)))

Mama tetap bersandar di dadaku, aku terus mendekapnya erat tanpa melepaskannya sedikitpun. Kami masih terus berdansa ketika tanganku telah berhasil masuk ke dalam celana dalam melalui sisi sampingnya. Terasa sekali kulit pantat mama begitu lembutnya. Perlahan kupelorotkan celana dalam penghalang itu, mama masih diam ketika celana itu telah turun sampai setengah paha.

“Donny mau telanjangi mama lagi yaa?” tanyanya sambil menatapku, kali ini mama mengangkat kepalanya menatapku.

Aku diam tak bisa menjawab, terpaksa wajahku tertunduk malu. Aku tak kuasa memandangi wajah mama. Aku berpikir mungkin mama masih menginginkan kejadian semalam, tapi dugaanku ternyata meleset.

“Maafin Donny, Maa…” sahutku tertunduk.

“Abis Donny pengen seperti tadi malam lagi…” lanjutku polos tanpa ada yang tertahan.

“Donny pengen lihat mama telanjang lagi?” tanya mama sambil mengelus pipiku. Aku diam tak bisa menjawab kecuali memandangi kuku kakiku yang mulai panjang.

“Atau mungkin Donny pengen tiduri mama lagi yaa?” kembali pertanyaan itu bagai petir yang berkecamuk di luar menghantam ubun-ubunku.

Mama tersenyum, kemudian menjauh dariku hingga posisi kami berhadapan tapi di sisi tembok yang berlawanan. Perlahan sekali mama menarik kaos yang digunakan hingga terlepas sama sekali, kini mama hanya menggunakan bra yang ternyata berwarna kuning juga sepertinya satu paket dengan celana dalam yang tadi berhasil kupelorotkan sebatas lututnya.

Chopin masih sibuk dengan pianonya dalam tape-ku. Sesaat kemudian, bra kuning itu dilepaskan mama hingga menampakkan gundukan kenyal dan montok itu, seperti terbebas dari penjara bernama BH. Aku masih terpana dengan kelakuan mama, sepertinya bukan aku saja yang sakit jiwa tapi mama juga sudah tertular dengan penyakit incest-ku.

“Mama nggak mau mengotori kamar Donny…” sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai mama berlalu menuju kamarnya.

Kembali hal ini meninggalkan sejuta pertanyaan di benakku, tapi seperti kemarin aku selalu memilih mengambil resiko, mengikuti ke kamarnya. Kali ini aku tak mau setengah-setengah, seluruh pakaianku kulepas semua. Ketika aku berjalan ke kamar mama kondisiku sudah dalam keadaan bugil dengan penis tegang mengacung-acung.

Mama tersenyum penuh arti kemudian berdiri lagi dan meninggalkanku lagi yang duduk terpaku. Ternyata dugaanku benar, mama berdiri menuju tempat tidur kemudian telentang sambil memandangku. Dan aku sudah paham, dalam kondisi ini mama sudah dalam keadaan terangsang. Sekarang sudah saatnya aku akan mempraktekkan teori dalam film porno bagaimana cara memuaskan wanita.

Perlahan aku menindihnya, kemudian mulut kami beradu dengan dahsyatnya. Terdengar bersuara begitu kerasnya, aku menciuminya dengan penuh nafsu. Lalu aku menurunkan ciumanku ke arah leher, mama sedikit melenguh ketika ciumanku sampai di daerah puting susunya. Kuhisap dan kulum puting yang berwarna kemerahan itu.

“Uhhh…” mama melenguh keras saat lidahku menyentuh klitorisnya. Vaginanya begitu basah dengan bau khas yang menambah seleraku untuk menjilatinya, kucoba untuk menjilati daerah basah tersebut. Ufssssh… Asin dan terasa seperti sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya tapi keadaan itu tak membuatku menghentikan kegiatanku, aku terus menjilatinya bahkan semakin rakus seperti ingin membersihkan vagina orang yang paling kusayangi tersebut.

“Mmmhhh… ssstt…” mama menjerit tertahan saat kucoba memasukkan jari tengahku ke dalam dirinya, terasa begitu hangat dan lembab. Kocokan keluar masuk tanganku semakin membuat mama kelojotan tak tentu arah. Mama mulai menggerakkan pinggulnya yang tadi hanya diam, karena itu aku yakin mama dalam keadaan sangat terangsang.

Aku terus menjilati klitorisnya sembari jari tengahku keluar masuk melewati pintu sempit vagina mama. Semakin liar mama menggerak-gerakkan pinggulnya seolah ingin cepat sampai pada orgasmenya. Aku sudah tak tahan, secepat kilat aku menjajarinya, kuciumi mulut tipis mama dan kuhisap sepenuh tenaga. Hingga kurasakan penisku digenggam oleh mama dan secara paksa menariknya mendekati lubang kewanitaannya.

“Cepat sayang… tekaaan…” mama memohon padaku untuk segera memasukkan penisku ke arahnya.

Perlahan kutekan sambil menikmati sensasi yang timbul ketika menyaksikan wajah mama meringis menahan sesuatu saat penisku melewati dinding-dinding sempit vaginanya secara perlahan.

“Blesss…” akhirnya penisku terbenam seluruhnya dan tepat mengenai mulut rahim yang kenyal.

“Ouhhh… Donny sayaaang…” mama kembali melenguh saat kucoba untuk menarik penisku secara perlahan dan kembali membenamkannya hingga amblas seluruhnya.

Pinggul mama mulai bergoyang lagi mengimbangi tusukanku yang tetap konsisten berirama pelan. Suara decakan vagina yang beradu dengan penis mulai terdengar karena kurasakan sepertinya mama adalah tipe wanita dengan vagina yang becek, namun di situlah nikmatnya berhubungan seks dengan mama, suara itu seperti menambah semangatku untuk terus memacunya.

“Teruskan sayang… teruuus…” mama mulai meracau tak karuan, saat hentakanku semakin cepat frekuensinya.

Hal ini membuat suara decakan vaginanya semakin terdengar keras, membuat mama terus menjerit tertahan. Akupun seperti ingin melepaskan sesuatu tapi tetap kutahan, aku ingin mencapai orgasme bersamaan dengan mama.

Aku semakin mempercepat gerakanku, “Lagiii… sedikit lagi sayaaang…” Mama mulai meringis, menantikan malaikat kenikmatan datang menjemputnya.

Ketika tiba-tiba, “Ouhhhsstt Donny…” mama sepertinya telah bertemu dengan malaikat itu, Kurasakan vaginanya berdenyut memijit penisku. Aku terus memacu agar malaikat itu jangan pergi meninggalkanku hingga tak lama berselang, “Cret… creet… creeet…” penisku menyemburkan lahar panas di dalam vagina mama.

(((B E R S A M B U N G)))

=Karena Copas + Edit pun Butuh Waktu=

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu