2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 45 : Akhir Desember

Malam itu setelah budi mengecek keadaan luar, budi pun tidak lupa mengunci pintu rumah umi nisa yang tadi lupa belum mereka kunci. Kemudian ia pun mulai kembali masuk ke kamar tempat peraduan dirinya dan umi nisa tadi. Kini umi terlihat tengkurap sambil menggoda budi dengan jari di masukkan ke dalam mulutnya.

Seolah memberikan isyarat kepada budi untuk kembali memulai babak berikutnya, matanya malam itu benar-benar binal dan nakal. Seketika itu pula kontol budi kembali mengeras dan sudah kembali berdiri. Akhinya budi pun meloncat ke kasur dan langsung menyambar tubuh bugil annisa… sluphhhhh ckckkck sluphhhh ckckck sluphhh…

mereka pun kembali berciuman sambil berputar dan berguling di atas kasur kamar yang cukup luas. kini terlihat umi nisa menurunkan tubuhnya dan kini kepalanya mulai turun ke bawah selangkangan budi… hap mulut manis umi nisa langsung menyambar dan mengulum kontol budi… sluphhhhh clokk clokk sluphhhh, ahhh ngilu umi…

sini puter umi.. “ahh jangan bud.. jijik…” ujar umi nisa halus. “ahhh nggak koq umi, umi belum pernah coba ya… yuk budi cobain.. ujar budi..” Akhirnya umi nisa pun mengangguk dan mulai memutur posisi tubuhnya.. kini umi nisa sudah mulai berada di atas. dan budi di bawah… kembali umi nisa melahap kontol budi yang tadi terlepas…

sluphhhh clokkk clokkk sluphh… mulut umi nisa terlihat kecil di rojok kontol sebesar itu. Tapi sepertinya umi nisa begitu menikmati kontol itu, hingga melupakan kengerian waktu pertama kali melihat kontol budi. Di bawah sana.. mulut budi mulai bergerak menjilat-jilat area pinggir memek umi nisa…

slekkk slek, slek… hingga kemudian lidah budi pun menemukan pencariannya.. kini lidah itu bergerak di atas daging kecil yang berada di atas liang memek annisa… slek.. slek… ahhhhh budi… geli… budi pun tak mengindahkan perkataan umi nisa dirinya sibuk dengan klentit kecil umi nisa yang bersembunnyi di balik rimbunnya jembut hitamnya…

sluphhhhhhh ahhhh bud… seketika itu pula umi nisa melepaskan hisapan mulutnya di kontol budi… antara terkejut dan nikmat kini mata umi nisa mulai merem melek menikmati oral sex pertamanya. Suaminya saja tidak pernah mau melihat langsung memeknya, apalagi untuk menjilat dan melumat memek punya itu.

Memek umi nisa terasa harum dan juga segar, mungkin karena umi nisa terbiasa menggunakan daun sirih yang masih alami untuk membersihkan memeknya. Hingga budi terlihat begitu menikmati melumat-lumat memek itu… sluphhhhh slekkk slek… sluphhhh.. ahhhhhhhh budi… umi gak tahan.. hingga akhirnya.. umi nisa mengejangkan badannya yang terlihat kaku..

ahhhhhh budi… Crottttttttt crotttt crotttt crotttttttt semburan memek umi nisa langsung membanjiri mulut budi. Budi pun lansung menelan semua cairan memek umi nisa yang tadi menyumbur di mulut dan mukanya.. Terlihat umi nisa masih ngos-ngosan setelah menikmati oral sex pertamanya.

Umi nisa: ihhh budi… enak banget sih… kamu pinter ya…

Budi: hehehe makanya jangan nolak ya umi kalau budi ajakin macem-macem..

Umi nisa: Iya bud, soalnya kalau dengan abi umi gayanya biasa-biasa aja.. hehe

Akhirnya keduanya tertawa bersama kini umi nisa mulai menyandarkan kepala nya di bahu budi, umi nisa merasakan arti cinta sesungguhnya dari percintaan persetubuhan dengan budi. Budi telah mengajarkan cara menikmati sex yang sesungguhnya. Kemudian keduanya kembali berciuman dengan panas. sluphhhhh sluphhhh ckckkkc sluphhh…

di bawah sana kontol budi sudah bergerak menyundul lubang pusar umi nisa.. Umi nisa pun mulai tersenyum dan mengikuti kemauan budi, tubuh umi nisa seperti bergerak atas petunjuk dari budi. kini terlihat annisa seperti menungging di atas kasur itu.. budi yang berada di belakangnya. begitu menikmati pemandangan indah bokong sekal montok yang begitu indah dari seorang ustazah yang biasa mengenakan pakaian longgar itu..

Plakkk… karena gemas budi pun menampar pantat putih umi nisa… awww… budi.. hingga kemudian budi pun mulai mengarahkan kontol nya kearah pantat umi nisa… kontol itu meluncur masuk keliang memek umi nisa… bleshhh… ahhhh… begitu kontol budi hilang di ujung sana kembali umi nisa memejamkan matanya dan mendesah nikmat…

ahhhhhhhh… clokkk clokkk clokkk plokkkk plokk… clokkk plok budi mulai memaju mundurkan kontolnya.. dan mulai mengebor memek umi nisa dari belakang.. terasa di belakang sana pantat sekal umi nisa terus di tumbuk budi… plokk plokk plokk clokk clok clok… budi terlihat begitu gemas saat memomopa memek umi nisa dari balakang, dan begitu menikmati tumbukannya di pantat sekal umi nisa.

kembali umi nisa melenguh nikmat… ahhhhhhh shhhhhh ahhhh plokk plok plokk clokk… kini budi mulai telaten menggenjot umi nisa hingga tanpa terasa sudah lebih sepermpat jam kontol itu mengaduk-ngaduk memek umi nisa… budi dan umi nisa pun sepertinya sudah berada di ambang batas nikmatnya.. hingga kini budi mulai menggenjot memek umi nisa dengan tempo cepat dan kuat…

plokkk clokk clokk plokkk clokk plok… ahhhhhhh bud… ngilu umi udah gak kuat… plokkk plokkk plok… clokk clokk plokk… iya umi budi juga gak kuat… di dalam sana memek umi nisa terasa sempit dan menggigit.. membuat kontol budi terasa nikmat hingga kemudian umi nisa pun mengejangkan kembali badannya…

kini terlihat tangannya sepeti meremas pinggir seprai dengan kuat… ahhh bud… umi gak tahan… hingga kemudian… satu lonjakan kuat di memek umi nisa membuat memek itu ambyar menumpahkan kembali isi cairannya… crotttt crotttt crotttt… ahhh mata umi nisa pun kembali terpejam nikmat, di belakangnya terlihat budi terus menggojot memek umi nisa dengan kasar budi pun mengejar orgasme yang sudah di ujung…

hingga satu sodokan kuat… di dalam sana kontolnya seperti meledak… dan kembali menyemprotkan peju kentalnya… crotttt crotttt crottttttttt crotttt… ahhhhh tembakan peju budi terasa melesak kedalam rahim nya.. hingga kemudian umi nisa pun merasakan hangat-hangat geli di dalam sana…

Hingga tak terasa mereka pun tertidur lelap dan hingga kemudian umi nisa terbangunkan oleh alarm hpnya yang biasa berdering saat subuh. Umi nisa masih terlalu lelah untuk mandi dan menunaika kewajibannya. Hingga kemudian ia pun mematikan hp nya dan kembali memejamkan mata dan tertidur di pelukan pejantan barunya itu.

Mereka pun akhirnya terbangun karena bunyi berdering di hp budi, kemudian keduanya pun bangun terlihat budi sedang menerima telp di ujung sana. Ya pagi itu budi lupa kalau ada tugas kelompok dengan teman kampusnya. Budi sepertinya sudah hendak memakai pakaianya kembali. Tapi terlihat umi nisa mencegahnya, “Bud… sekali lagi aja yuk… umi masih pengen… ujar umi nisa.”

Karena kasian melihat wajah sange annnisa akhirnya budi pun mengangguk dan menerima ajakan nikmat dari annisa. Pagi itu kembali mereka bercinta dengan buas.. mereka bercinta di atas sofa… di bawah karpet hingga di dapur… hari itu budi melupakan tugas kelompoknya dan sibuk mengobok-ngobok memek baru milik ustazah tetangganya itu.

Umi nisa pun berjalan gontai ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket itu, rencananya sore ini ia ingin bertandang ke rumah kak aisyah tidak enak juga kemarin ia menolak ajakan kak aisyah, padahal annisa tahu kalau kak aisayah sedang membutuhkan dirinya. Sepertinya kak aisyah ingin sekali mengobrol dan curhat kepadanya seperti halnya dulu saat mereka masih tinggal satu rumah.

Umi nisa: halllo kak…(memberikan salam)

Umi aisyah: Hallo dek…(membalas salam)

Umi aisyah: ehhh ada apa dek… koq tumben kamu yang duluan telp… hehe

Umi nisa: ihh kak aisyah gitu deh.. kak kataya kemarin pengen ngobrol dengan nisa?

Umi aisyah: ohh sekarang kamu udah available nih.. hehe

Umi nisa: kakak kaya apa aja… jadi gimana nih kak?

Umi aisyah: haha gitu aja marah… iya ustazah cantik… nanti kakak aja jemput ke kontrakan kamu ya…

Umi nisa: ok kak makasih.

Akhirnya umi nisa pun menyudahi telp dengan kakak angkatnya itu kini ia mulai memilih pakaian yang hendak di kenakanya itu. Setelah memilih umi nisa pun mengenakan pakaian itu kemudian ia pun berdandan bersiap menunggu kedatangan umi aisyah. Tak terasa hampir satu jam menunggu di depan rumah, terlihat di depan sana umi aisyah baru turun dari mobilnya dan hendak menuju kearah umi nisa, umi nisa pun berdiri dan menyambut kedatangan umi aisyah.

Umi aisyah: maaf de… tadi macet banget…

Umi nisa: ahhh gpp koq kak… yuk langsung jalan aja kak…

Umi aisyah: ehhh kamu koq tau kakak amu ngajak kamu jalan keluar… hehe

Umi nisa: udah nisa tau koq hobi kakak yang senang hangout… hehe

Akhinya mereka pun berjalan menuju mobil aisyah yang terpakir tepat di depan area masuk kontrakan petaknya itu. Kemdian keduanya pun masuk dan aisyah mulai menyalakan mesin mobilnya. setelah semua dirasa pas, aisyah pun meulai melajukan mobilnya keluar dari area kontrakan annisa. terlihat mobil itu melaju dengan pelan membelah jalanan ibukota.

Mobil itu bergerak santai menuju sebuah mall di daerah taman anggrek. Dengan lihai aisyah pun mulai memarkirkan mobilnya di basement mall tersebut. Akhinya kedua wanita cantik berhijab syari itu keluar dari mobil dan mulai berjalan masuk kedalam mall tersebut. Telrihat annisa mengikuti aisyah yang hendak berjalan kesebuah gerai kopi amerika yang cukup terkenal.

Umi nisa: jadi gimana nih kak, apa yang hendak ingin kakak sampaikan? nisa sudah siap mendengarnya, dan siapa tahu nisa bisa bantu kasih saran.

Umi aisyah: wah… ustazah muali serius nih… hehe

Umi aisyah: iya deh… gini nis… sebenarnya kakak pengen curhat ama kamu…

Umi nisa: ok kak ceritain aja yang pengen kaka ceritain..

Umi aisyah: Nis… kamu beberapa bulan ini ngerasa gimana gitu…

Umi nisa: maksudnya ngerasa gimana kak?

Umi aisyah: itu nis… kan udah hampir 2 bulan ini abi selalu saja sibuk di rumah istri barunya.. apa kamu tidak kesepian nis..? jujur kakak sangat kesepian. kaka masih membutuhkan belaian laki-laki nis.. sudah 3 bulan lebih kaka tidak menerima nafkah batin dari abi..

Umi nisa: hhmmmmmm itu…(sepertinya umi nisa sangat berat berkata, mungkin 3 hari yang lalu ia bisa menjawab pertanyaan umi aisyah dengan rasa yang sama yang masih di rasakan umi aisyah. tapi saat ini dahaga syahwat annisa sudah terpuaskan oleh budi)

Umi aisyah: hahah… nisa-nisa… jadi gimana kabarnya siapa yang tetangga kamu yang nganter kamu itu…

Umi nisa: budi maksudnya kak?

Umi aisyah: iya budi.. hehe, kayaknya baik ya…(sambil tersenyum simpul)

Umi nisa: hmm baik koq kak…(terlihat gerakak tubuh annisa seperti tidak santai dan wajahnya menjadi pucat ketika aisyah mulai membahas tentang budi)

Umi nisa: ehhh kak gimana kabar anak-anak baik? ohh ya dita sudah mulai masuk kuliah ya..

Umi aisyah: nah loh… koq kamu ngalihin pembicaraan kita yang tadi… hehe

Umi aisyah: dita dan dito baik koq nis… apalagi dita.. makin baik saja setelah masuk kuliah samaan kampus dengan bagus..

Umi nisa: ohhh dita masih jalan ama bagus kak? nisa kirain udah putus..

Umi aisyah: ahhh gak masih jalan nis, malahan makin lengket..(terlihat aisyah mulai menunndukkan kepalanya dan menceritakan hubungan dita dan dito yang sudah melebihi batas pacaran dan cenderung sudah seperti hubungan suami istri.)

Umi nisa: Tuh kan ternyata bener dugaan ade… ternyata si bagus itu memang brengsek.. jadi gini kak.. sebenarnya waktu mereka masih sma.. bagus kan sering tuh datang ke rumah.. saat itu tanpa sengaja nisa, memergoki bagus sedang memeluk rani anak bi iroh di dapur sana. terlihat dengan santai nya bagus meremas-remas payudara rani dan mulutnya menjilati leher rani.

kontan saja saat itu nisa langsung berdehem dan hendak masuk ke dapur.. seketika itu pula bagus dan rani kaget dan salah tingkah… karena tidak enak dengan dita, dan kak aisyah nisa hanya diam saja tidak memberitahukan hal itu. Dan ketika saat itu mengatahui dita putus dari bagus.. nisa sangat bersyukur sekali..

Umi aisyah: jadi bener ternyata bagus sebrengsek itu ya nis… sebenarnya kemarin…(akhirnya umi aisyah menceritakan kesaksianya ketika tanpa sengaja ia memergoki budi dan pembantu di rumah tantenya sedang bermain mesum)

Umi nisa: ahhh brengsek banget ya tuh anak..

Umi aisyah: apa emang kalau masih muda tuh gitu kali ya nis… gejolaknya lagi meluap-luap… apalagi pergaulan sekarang udah kaya gitu.. apa itu hal yang wajar…

Umi nisa: ahhh itu mah bejat aja kak…

Umi aisyah: ngomong setelah ngeliat itunya bagus… jujur kakak juga jadi pengen nis…

Umi nisa: ihh kakak jangan kak dosa… lagian kaka mau bekas pembatu… hehe

Umi aisyah: hahah iya juga ya nis…

Akhirnya saat itu mereka saling tertawa dan bercanda bersama memang ketika aisyah dan annisa bersama ketika seperti saat ini perasaan aisyah mulai meresa tenang. sebenarnya ada yang mengganjalnya di dadanya, tapi hal itu tidak di utarakan kepada annisa. Aisyah takut kalau nanti annisa akan tersinggung, lagi pula aisyah sudah maklum dengan hubungan annisa dan budi tetangganya itu, kebutuhan sexual annisa yang sama-sama tidak terpenuhi seperti dirinya.

Kini dengan pemuda yang gagah kebutuhan annisa pasti teluh banyak terpenuhi. Aisyah pun merasa senang walaupun dirinya pun merindukan hal tersebut. Kemudian setelah mengobrol asyik aisyah pun mengajak annisa untuk beribadah ke mushala di mall tersbeut karena saat itu sudah mejelang magrib. Tapi annisa menolak halus dengan alasan kalau hari ini dia lagi datang bulan.

padahal sebenarnya annisa malu karena tadi lupa untuk mandi besar, jadi percuma saja ibadah kalau tidak syah. Akhinya annisa hanay menunggu aisyah saja untuk menunaikan ibadahnya. setelah aisyah selesai beribah keduanya pun kembali melangkah meninggal kan mall itu dan hendak mengantarkan annisa pulang kembali ke rumah kontrakannya lagi.

Hari-hati tanpa kehadiran ketiga anaknya itu di manfaatkan dengan baik oleh annisa untuk terus mereguk madu kenikmatan dari budi pejantan barunya. kini mereka rutin setiap hari berhubungan badan, pagi.. malam… atau pun siang sengaja budi pulang ke kontrakannya saat jam istirahat demi menikmati memek annisa ya begitu membuat kontolnya selalu kangen untuk merojok memek itu.

Tanpa terasa kini bulan december di tahu itu sudah mau berakhir. Anak-anak umi nisa sudah kembali ke rumah itu, membuat hubungan budi dan annisa pun sedikit terganggu akan kehadiran ketiga anak umi nisa, mereka kini melakukannya secara diam-diam sehabis ketiga anak umi nisa tertidur. Hingga saat itu setelah berhubungan badan mereka pun berbincang-bincang ringan.

Umi nisa: bud… gimana, kamu jadi pindah dari kontrakan ini?

Budi: iya jadi umi, sepertinya budi harus pindah ngekost ke deket kampus.. soalnya biar lebih praktis aja umi.. sekarang kuliah budi sedang banyak-banyaknya jadi capek aja kalau terus bolak-balik.

Umi nisa: ya… umi nanti gak dapet ini lagi donk… hehe (sambil menggenggam kontol budi yang tidak tergenggam tanganya)

Budi: itu tenang aja umi… kan budi masih ngelesin naya? tiap sabtu minggu kan bisa umi.. hehe

Umi nisa: pokoknya janji ya bud… memek umi udah terlajur cinta dengan kontol kamu nih… hehe

Akhirnya mereka pun kembali bercinta ketika umi nisa selesai mengoral kontol budi. Malam itu umi nisa benar-benar liar.. meliuk liukan tubuh nya di atas tubuh budi.. hingga budi pun malam itu harus rela kembali menyemprotkan semprotan peju yang ketiga kalinya. Untuk umi nisa malam itu entah sudah berapa kali memeknya memuntahkan cairannya itu.

mereka sama-sama berhenti saat anak bungsu umi nisa terbangun hendak ke kamar mandi. Kemudian keduanya pun meraih pakaian masing-masing dan memakainya kembali, segera saat itu budi pura-pura tertidur di sofa ruangan depan rumah umi nisa. Kini memang budi rutin menginap di rumah umi nisa walaupun ada ketiga anak umi nisa.

Hari minggu di tanggal terakhir di bulan Desember akhirnya tiba juga. kini terlihat budi sedang mengangkat barang bawaan yang tersisa dari isi rumah kontrakannya ke atas motor vespanya. Terlihat umi nisa dan naya membatu budi.

Umi nisa: ya… om budi nya pindah deh kak…

Naya: iya umi… ya naya nanti kangen deh..

Budi: ihh naya… kan om budi akan kesini tiap weekend.. naya masih pengen di lesin ama om budi kan?

Naya: iya om naya masih mau…

Umi nisa: udah naya jangan sedih ya… mama juga jadi ikutan sedih…

Budi: udah ahh umi, naya jangan sedih.. yuk nanti sehabis om budi naroh semua barang ini di kostan om budi. Nanti kita nonton kembang api di deket monas.

Naya: hore… ayo… om…

Akhirnya budi pun melaju meninggalkan rumah kontrakannya yang sudah ia tinggali selama satu tahun terkahir ini, banyak manis dan pahit sudah budi alami di rumah kontrakan petak itu. Kini sudah saatnya kaki budi melangkah pergi untuk meneruskan jalan yang telah ia pilih. Setelah menaroh semua barang-barang dengan rapih di kostnya yang baru.

Budi pun akhirnya menepati semua janjinya kepada anak dan ibu tersebut. Kemudian budi pun kembali ke rumah kontrakan itu dengan mobil sedan tua tahun 90 an. ya mobil itu ia pinjam dari salah satu teman kampus juga teman kostnya itu. Kemudian budi pun mengajak umi nisa dan ketiga anaknya masuk ke mobil itu…

kemudian mobil itu mulai melaju ke kawasan monas. Mereka berlima pun turun dan menikmati malam pergantian tahun dengan menyaksikan pemandangan kembang api indah mengudara di atas langit ibukota malam itu. ketiga anak umi nisa begitu bahagia, karena untuk pertama kalinya mereka di ajak keluar malam dan bisa menyaksikan ribuan kembang api menyala menghiasi langit ibukota.

Umi nisa pun begitu riang gembira, tanpa sengaja umi nisa merangkul tangan budi dan mulai menyenderkan kepalanya di pundah budi.. hingga kemudian mereka berdua pun sama-sama melihat mata satu sama lain.. hingga ketika kedua bibri itu hendak bertemu… satu terikan umi… membuyarkan pertemuan kedua bibir itu..

“umi ya… kembang apinya sudah habis deh ucap salah satu anak umi nisa” akhirnya karena sudah tidak ada kembang api mereka pun memutuskan untuk kembali pulang. di perjalanan malam itu terlihat ketiga anak umi nisa sudah tertidur di jok belakang sana, ketikan mobil yang di kendarai budi memasuki area kontrakan.

Budi: wah seperti anak-anak sudah tidur

Umi nisa: iya bud.. kayanya mereka kecapean…

Budi: wah tinggal ibunya nih belum kecapaian… hehe

Umi nisa: mau di capein donk om… budi.. hehe

Akhirnya budi pun memarkirkan mobil itu di samping area depan kontrakan petak itu. Kini budi dan umi nisa terlihat menggondong ketiga anak umi nisa satu persatu ke dalam rumah. hingga kemudian ketiga anak umi nisa sudah tertidur di kamar samping dekat kamar umi nisa… kini giliran budi menggondong umi nisa ke dalam kamar pengantinnya itu.

Sluprhhhhh ckckck sluphhhhh ckckck dalam gendongan budi… mulut umi nisa masih saja bisa.. memberikan hangatnya hisapan mulut dan lidahnya.. blug… kini budi pun menaruh tubuh umi nisa di atas temoat tidur.. kini budi mulai menyusul duduk di tempat tidur sebelah umi nisa… sluphhhhhhhh ckckck sluphhhhh ckckk…

mereka kembali bericuman.. kini budi mulai mempreteli pakaian yang di kenakan umi nisa hingga kemudian yang tersisa hanya bh warna merah dan cancut mereha berenda bunga-bunga.. lagi-lagi budi kembali menelan ludah menyaksikan pemandangan indah yang menyilaukan hasrat… kini dengan cepat budi pun menbuak pakaianya hingga ia pun sudah telajang bulat dengan kontol besar mengacung-ngacung di depan sana…

dengan lugas budi pun melepas… bh umi nisa.. sluhhhhhhh ckckkc… sluphhh ckckck budi pun mulai melumat kedua dada itu bergantiaan… lidah nay terus menari-nari dan menarik-narik puting susu umi nisa yang sudah mengeras… di bawah sana memek umi nisa sudah basah kuyup.. dan ingin bresin-bresin..

dengan incah kini budi mulai melaps cancut merah umi nisa dan melemparnya entah kemana… karena melihat memek umi nisa sudah basah.. kini budi mulai menempatkan kepala kontolnya di depan lobang memek umi nisa.. sekali dorronga… blesh… kontol budi amblash seluruhnya di lobang memek umi nisa. sekarang lobang itu sudah mulai mudah untuk di masuki tidak sepeti saat dulu ketika di pakai kontol budi..

plokkk clokk clokk clokk plokk clokk.. budi pun mulai menggerakkan pingggang nya maju mundur.. kontolnya di bawah sana keluar masuk mengobok-ngobok memek umi nisa… ahhhhhh shshhh ahhhhh shhh umi nisa hanya bisa pasrah dan mendesah-desah nikmat… ahhhh plokk clokk clokk plokkk clok… budi mulai menaikkan tempo kocokan kontol nya di liang memek umi nisa..

plokk clokk clokk plokk… hingga kemudian tangan umi nisa menyetop gerakan budi.. kini umi nisa pun mendorong tubuh budi.. hingga budi pun terpelanting terlentang.. kini tanpa melepas kontol budi… umi nisa mengambil alih posisi.. umi nisa sudah berada di atas tubuh budi… di bawah sana kontol itu telah kembali masuk sepenuhnya.

blesh… plokkk clokkk clokk cplokkk kini umi nisa mulai bergerak liar naik turun di atas tubuh budi… kedua tangannya meremas kuat kedua payudaranya sendiri… matanya terpejam dan di mulutnya selalu keluar desahan halus yang memabukkan budi… ahhhhh shhhh ahhhhbh plokk plokk plokk clookkk plok…

kontol budi serasa di urut kuat beberapa kali pinggul umi nisa seperti meliuk-liuak membaut kontolnya semakin terjepit dan tergigit memek umi nisa… plokkk plokk plokk plokk seolah tidak ingin memberikan budi nafas umi nisa terus menggenjot dengan rpm tinggi… perlahan kontol budi seperti berdenyut…

dirinya seperti melayang-layang merasakan services goyangan memek dari umi nisa… sepertinya umi nisa pun sudah tidak tahan lagi memeknya begitu penuh dan sangat geli… hingga satu hentakkan tubuh keduanya pun mengejang dan ambruk setelah sama-sama kedua kelamin itu menyemprotkan peju nya masing-masing…

crotttt crotttt crotttt… ahhhhh keduanya pun ambruk dan saling berpelukan.. Malam itu mereka benar-benar memanjakan birahi masing-masing. dari tengah malam sampai subuh tubuh mereka terus bergerak… memek dan kontol mereka terus menyodok dan di akhri muntahan dan semprotan nikmat dari kedua kelamin itu.

Ketika berjalan di depan bekas rumah kontrakannya itu perlahan memori budi berputar kebelakang, mengingat kejadian 1 tahun yang lalu. Semua kejadia yang telah ia alami selama tinggal di rumah kontrakan petak itu, terbayang jepitan memek tua dari mak nani yang ternyata masih begitu nikmat, terbayang juga kecantikan khas parahyangan dari teh lilis juga jembut lebatnya yang terasa geli saat di sodok kontol budi.

Juga tidak lupa baiknya lani yang dengan tulus selalu memuaskan budi di atas ranjang, terbayang pula liar dan binalnya mbak inesh.. serta teringat juga akan kesexyan tubuh mantan kekasihnya, mbak nita yang saat ini masih terasa sakit bila teringat kembali. Juga tubuh semok umi nisa yang selalu di balut jilbab syaari nya itu, betapa tak terduga nya syahwat liar dari umi nisa ustazah yang mulai doyan kontolnya itu.

TAMAT

Akhirnya Cerita Kontrakan Petak ini tamat juga, Ada yang masih ingin mengikuti cerita budi? Mohon di tunggu sekuel keduanya akan segera di buat, dengan judul “Nasib Anak Kost”. Sepertinya di sekuel kedua akan saya buat di cerbung saja, karena lebih banyak cerita dengan anak mudanya. Tapi sebelum membuat cerita sekuel keduanya, saya ingin mengiistirahatkan dahulu karakter budi ini.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu