2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 14 : Malam jumat yang basah.

Sore itu setelah di pijat mak nani, budi kembali ke jadwal rutinitas sexualnyanya tiap malam. 3 hari sekali bercinta dengan ci nanadari sekitar jam 7 malam sampai setengah sepuluh malam (tehenti jika ci nana pergi ke rumah orang tua koh aceek atau sedang dapet tamu bulanan) dan tengah malamnya di lanjutkan dengan mbak susi, tentunya setiap habis jemput mbak susi.

Kalau dengan mbak susi kadang bisa setiap hari, kadang juga gak dapet berhari-hari (aktifiktas nya dengan mbak susi terhenti ketika pacar mbak susi kerumah, atau mbak susi dapet tamu bulanan). Baru ketika hari minggu kini budi mulai rutin pijat dengan mak nani selain untuk mengembalikan staminanya kembali, budi juga mulai ketagihan empotan memek mak nani.

begitupun mak nani yang sangat senang dengan kunjungan budi. sehingga kini kegiatan mak nani setiap minggu yang biasanya menengok cucu-cucunya kini minggu di alihkan untuk di tengok pejantannya. ya walaupun kadang minggu tertentu mak nani harus absen di kunjungi budi karena kangen dengan cucunya. Mak nani kini terlihat lebih cerah dan lebih muda, memang pengaruh kontol untuk wanita bener-benar sangat berpengaruh untuk kehidupannya

Kehidupan budi mulai berjalan dengan berwarna hidupnya serasa indah dengan kehadiran wanita-wanita yang siap di kangkanginya. kini sudah 2 bulan budi tinggal di rumah kontrakan itu hubunganya dengan para-penhuninya masih tetap sama. kecuali dengan kang asep, istrinya dan mak nani.. mereka seperti sudah jadi keluarga saja.

Sore itu di bulan februari akhir, ibukota yang biasanya sedang panas-panasnya dengan cuaca terik mataharinya yang menyangat kulit kini sedang berkelabu terlihat mendung di langit dan kilauan beberapa kilatan petir membahana di seantero ibukota. Terlihat budi sedang melaju di area jalan kampung bandan, dengan vespa telor asin nya kali ini budi terlihat baru pulang dari customer terakhirnya sore itu.

Budi: mas marmo.. dari mana mas?

Mas marmo: ini bud, dari toko alat bangunan beli paku.

Budi: ayo mas bareng budi aja, udah mau ujan ini (akhirnya mas marmo pun ikut numpang motor budi untuk jalan kedepan, kembali ke tempat proyeknya)

akhirnya walaupun tidak lama budi dapat berbincang dengan mas marmo. dari mas marmo budi tahu kalau mas marmo sedang mengerjakan proyek di salah satu rumah di komplek ujung jalan ini. mas marmo mendapatkan order dari salah satu teman, bekas clientnya dulu, ya mungkin mulut ke temu mulut. akhirnya setelah di sepakati mas marmo akan merenovasi dapur rumah itu selama 1 minggu dengan salah satu anak buah kepercayaannya.

Rumah itu berada di dalam sebuah komplek perumahan yang sederhana, dengan bagian 1 lantai serta bagian depan rumah nya di pagar setinggi dada orang. akhirnya mas marmo turun dan tak lupa mengucapkan terima kasih ke budi. ketika budi mau kembali menarik pedal gas vespa nya, budi sekilas melihat ada 1 motor yang di kenal budi..

Budipun akhirnya meninggalkan perumahan itu kini waktu di jam tangannya sudah menukkan pukul 3.15 sore.. motor budi pun makin cepat melaju meinggalkan kawasan rumah tersebut. sudah lima belas menit perjalanan kini awan ibukota gelap mulai menurunkan air hujannya.. jaket budi sudah terlihat basah tapi budi tetap melanjutkan perjalannannya.

sehingga ketika budi melintasi jalan gang yang di apit beberapa pabrik di daerah pasar pagi.. budi melihat beberapa wanita berlari cukup kencang, untuk keluar dari jalan gang tersebut. mata budi waktu itu menangkap sesosok tubuh yang seperti di kenalnya tidak tinggi dengan body proporsional tapi dada dan pantat menonjol, ya itu adalah teh lilis sepertinya baru pulang.

teh lilis sedang berlari bersama teman-temannya meloncati beberapa genangan hasil dari hujan sore itu. mereka seperti bergegas untuk cepat sampai kedepan jalan utama yang ada halte bus nya. kemudian budi melaju untuk menyusul mereka dari belakang.. setelah sampai di samping mereka budi pun mebuka helm..

Budi: teh llilis.. yuk bareng teh sambil meminggirkan motornya.

Teh lilis: Yuk bud jalan..(sambil memberikan isyarat satu tangan ke arah teman-temannnya di arah kiri, seakan bilang “yuk duluan”)

akhirnya teh lilis duduk berboncengan dengan budi… sore itu terlihat baju seragam abu-abu teh lilis begitu basah, hingga tadi sebelum teh lilis naik budi masih dapat melihat cetakan dada dan pantat teh lilis di balik seragam abu nya. biasanya teh lilis kalau berangkat dan pulang suka memakai jaket untuk menyembunyikan dada nya yang menyembul di balik seragam kemeja abunya yang terlihat kekecilan, untuk menampung dua pepaya padat miliknya.

Budi: teh mau nyari tempat neduh dulu atau langsung pulang..

Teh lilis: pulang aja lah bud, baju teteh juga udah baseh banget…

Budi pun hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi.. kini dia menambah kecepatan motornya membelah jalananan di sore yang gelap itu… setelah setengah jam perjalannan akhirnya budi dan teh lilis pun sampai di kontrakan mereka. tak banyak yang di obrolkan mereka di jalan karena deras nya hujan yang turun, budi tadi hanya mendengar kalau teh lilis cepat-cepat berlari dari gang pabriknya karena biasanya kalau sudah hujan gang itu suka banjir, nanti kalau banjir teh lilis susah pulangnya..

yuk bud mau masuk dulu gak? (ajakan teh lilis ke budi) ya nanti aja teh budi mau langsung mandi dulu..(terlihat budi menolak halus dan langsung masuk ke rumah nya untuk mandi, bukan tidak mau hanya budi tidak enak saja kalau ada yang lihat budi masuk ke rumah teh lilis di sore itu)

Akhirnya budi memutuskan untuk mandi.. setelah mandi dengan sarungan dan hanya memakai singlet putih budi menjemur beberapa pakaian yang tadi basah dan sudah sekalian tadi budi cuci sebelum mandi. ketika budi sedang menjemur… kletak… terdengar kunci pintu belakang rumah teh lilis di buka. terlihat kini teh lilis sudah berganti baju menggunakan daster hijau muda pendek dengan atasan menggunakan kancing dan bagian bawah bercelana pendek.

Teh lilis: bud, udah selesai mandi ya?

Budi: iya nih teh, kayanya teteh juga sudah selesai mandi ya, udah segeran sekarang.

Teh lilis: emg tadi nggak seger bud (sedikit menggoga budi)

Budi: ya seger sih teh, mana tadi nemplok lagi hehhe (meladeni candaan teh lilis)

Teh lilis: haha, kaya nyamuk aja nemplok bud… yuk masuk bud… tadi teh lilis udah panasin sop tuh… kita makan bareng yuk? kamu pasti belum makan kan?(ajak teh lilis ke pada budi)

budi pun akhirnya mengikuti teh lilis masuk ke rumah nya melewati pintu rumah belakangnya. terlihat budi berjalan di belakang teh lilis, budi melwati dapur yang penuh peralatan memsak sampai melewati rungan kamar tidur yang di dalam nya ada ranjang berkasur di tutupi sprei putih di sampingya ada lemari tinggi terlihat kamar itu sudah penuh, setiap bagian sekat rumah hanya di batasi dengan kain kelambu, glekkk..

kembali budi menelan ludah menyaksikan pantat sekal nungging kelakang yang tercetak jelas dari balik celana dasternya yang hijau muda terang, pantat itu tercetak bulat tanpa segitiga pengaman yang biasa nya ikutan tercetak. budi pun sambil berjalan berusaha memperbaiki posisi kontol nya yang sudah mulai berdiri.

Sambil makan teh lilis dan budi kini terlihat mengobrol di kursi semi sofa di ruangan tamu depannya.

Teh lilis: btw tadi maksih ya bud, udah numpangin teh lilis. kalau gak ada kamu teh lilis masih kedinginan nih di kopaja.

Budi: ya gpp teh orang gak sering-sering… ehh sering-sering juga gak apa-apa deh… lumayan ada nemplok di punggung hehe (budi mulai menggoda teh lilis)

Teh lilis: huhh eta mah hayang maneh heheh..

Budi: teh enak banget sop nya, ini sop apaan teh?

Teh lilis: sop kobra bud… heheh

Budi: (budi sedikit tersedak) hahhhhhh…

Teh lilis: ggak sop ikan patin, teteh becanda aja… (padahal memang itu sop ular kobra, yang sengaja di beli teh lilis sewaktu makan siang di kedai belakang dekat pbariknya. tadinya sop itu untuk dia dan suaminya. sebagai sarana persiapan untuk nanti malam agar suaminya bisa kuat untuk menunaikan sunahnya di malam jumat.

karena tadi teh lilis masih dongkol dengan suaminya kang asep, tadi di telp katanya mau jemput soalnya sekalian beli sparepart hp di mangga dua. nyatanya dia di biarkan menunggu begitu saja. ya sore itu karena harus terburu-buru balik ke tokonya kang asep jadi lupa kalau sudah janjian mau jemput lilis, akhirnya sisi emosi lilis keluar liar dan mulai nakal terhadap budi…

Dengan lahapnya budi mengahabiskan 1 mangkok sup dan 1 piring nasi panas itu… perut budi sudah kenyang terjejali makanan pemberian teh lilis.. kini badannya terasa hangat dan segar.. “sop yang menyegar kan, di tambah mbak lilis jadi tambah seger hehe… begitu ujar budi dalam hati. sore itu jam di ruang tamu lilis masih menunjukkan pukul 4.

Teh lilis: ihhh gelap banget ya bud di luar..(sambil menutup tirainya yang hijau)

Budi: iya teh gak biasanya hujan lebat gini..

Teh lilis: iya jadi dingin ya bud.. bentar bud teteh ngambil bantal dan selimut dulu udah mulai dingin di sini. kan enak sambil nonton tv selimutan.

Budi: udah gini aja teh gppp…(terlihat budi jadi tidak enak hati)

Teh lilis: bud… tayangan nya gak ada yang seru ya… mau nonton film gak bud..?

Budi: terserah teh lilis saja.

Akirnya teh lilis memutar salah satu film semi jepang, yang tema nya persilingkuhan istri… film pun sudah di berjalan 15 menitan.. kini terlihat teh lilis seperti kegerahan duduk nya sudah tidak nyaman. budi pun sudah dari tadi memperbaiki posisi sarung nya.. mungkin efek ular kobra sudah mulai jalan.

Teh lilis: gerah juga ya bud.. padahal hujan gini..

Budi: iya teh…

sekarang posisi budi dan teh lilis duduk sampingan di karpet lantai sambil bagian badan bawah di tutupi selimut.. entah siapa yang memulai kini lidah budi sudah membelit lidah teh lilis di dalam mulutnya… mereka sudah berciuman dengan panas… sluphhhh… sluphhhb ckckckk sluphhh… tangan budi mulai mempereteli baju daster tidur teh lilis.

kini teh lilis setengah telanjang dengan tersisa kutang yang kekecilan dan celana dalam model gstring.. “hem pantes saja tadi tidak terlihat cancut yang tercetak ternyata pakai tali doank… ujar budi” sambil tangannya terus meremas-remas dada montok teh lilis, hingga budi pun melumat pentil susu teh lilis dari balik kutang nya…

teh lilis pun bersuara.. Idihhhhh teu salah bud… sambil menutupi mulutnya seperti orang terkaget.. waduh teteh kaya ngeliat king kobra bud… gila gede banget…

kemudian budi pun menyodorkan kontolnya ke mulut teh lilis, dengan rakus teh lilis melahap kontol itu dari sedotan perlahan sampai kencang, panjang-pendek sampai deepthroat pun di lakukan teh lilis… benar-benar sangat bernafsu sekali teh lilis sore itu.. puas dengan mulutnya budi menarik teh lilis supaya mengangkan di sofanya…

kini terlihat teh lilis sudah melepas kutang nya dan mengangkang di sofa… budi pun mendekatkan mulut nya di depan memek teh lilis… wadaw… sungguh lebat sekali bulu kemaluan teh lilis, sampai bulu nya keluar terlihat di balik gsring yang di kenakannya budi pun menarik grtingnya ke samping dan mulai tangan budi mebuka paha teh lilis lebih lebar seperti hutan lindung yang begitu lebat…

sampai isinya harus di sibak dulu balu kelihatan… kemudian budi pun menyibak rambut-rambut lebat itu ke samping dan mulai menjilat keleintit teh lilis dengan pelan dan cepat… clekkk clekkkk sluphhhhh… sluphhhh… kemudian karena gemas budi melumat semua bagian memek yang terlihat walau sawah itu begitu lebat…

clekkk clupp… kepala penis budi sudah masuk dengan perlahan tadi cukup sulit juga untuk memasukkanya.. tangan teh lilis membantu memegangi tali gsring nya.. karena memeknya sudah terlalu basah kepala kontolnya seperti bisa terpleset masuk… perlahan clokkk. cllokkk.. clokkk kontol budi mulai menghujam memek teh lilis perlahan demi perlahan..

kini kontol itu sudah masuk setengahnya… desaahhhan teh lilis makin nyaring aja… sahhhhhhh enak banget… kontol nya bud… penuh… bud… ahhhh… clokk clok clok.. clok.. budi terus menusuk-nusuk kontol nya agak bisa masuk semakin dalam.. clokk clokk clokk plokk clokk, kontol itu mendesak semakin dalam…

seiring cairan memek teh lilis yang kian banyak mengolesi setiap inci batang kontol budi… kini kontol itu seperti piston yang sudah terpelumasi oli… makin cepat memompa memek teh lilis… hingga kemudian… teh lilis setngah berteriak kembali… ketika kontol budi… sudah amblas penuh di memek nya teh lilis kontol itu menerobos liang terdalam dan mentuk menyudul dingding rahimnya “ahhhh anjritiiii duhh gusti… kontol na meni ageng… ahhhh ahhhh… sakit bud..” sakit sebentar tapi seiring genjotan kontol budi di memeknya plokkk clokkk plokkk clokk clokk plokk kini teh lilis sudah mulai tersenyum dehannya kembali keluar… ahhhh ahhha ahhh bud… mentok.. teh lilis ini adalah tipikal orang yang bercinta yang berisik hingga budi pun kadang-kadang harus melumat mulutnya agar tidak terdengar oleh orang lain…

clokkk clokk clokk plokkkk clokk.. plokk kontol budi begitu cepat memompa memek teh lilis.. membuat bendungan memek teh lilis hancur dan ambyar… serlll crotttt crotttt croitoooo crotttt kontol budi terasa tersiram cairan hangat. akhinya sore itu setelah kurang lebih 25 an menit di pompa kontol budi..

budi pun mendiamkan sejenak kontol nya di liang memek teh lilis… terlihat teh lilis tersenyum manis ke aarah budi… kemudian teh lilis pun memberikan kembali ciuman manis nya ke dalam mulut budi… ya mereka kembali berciuman.. dari perlahaan sampai kembali bericiuman ganas.. kini terlihat teh lilis minidurkan badan budi..

clokk plokkk cloookkkk clokkk clokk plokkk… dari ritem pelan… sedang sampai cepat… memek teh lilis terus mengaduk ngaduk kontol budi di dalam nya… gerakann teh lilis seeperti sedang mengeuleg-nguleg kontol budi naik turu… plokkk clokk clok clokk clokkk plok… sungguh indah sekali tubuh teh lilis dengan wajah cantik dan tubuh sexy…

membuat mata budi kembali merem melek menahan nikmat nya bersetubuh dengan teh lilis… clokk plokkk clokk clokk clokkk plokkk plokkk… pantat teh lilis terus bertumbukan dengan paha budi… ahhhhh teh lilis kemabli mendesah- desah nikmat… ahhhhh sambil terus mengaduk kontol itu… teh lilis keuda tangannay meremas-remas dada nya sendiri…

clokkk clpkkk lcokkkk kecipak-kecipak… bunyi kedua kelamin kembali bertemu semakin dalam… keringat sudah mebanjiri badan teh lilis dan budi… di cuaca dingin dan hujan di luar tidak membuat budi dan teh lilis untuk tidak berkeringat… hahhh lama sekali ejakulasi budi… hingga teh lilis sudah mulai leleh menguleg-nguleg kontol ltu…

kini teh lilis memutar badannnya memunggungi budi… kini hentakan memek nya di kontol budi makin cepat dan dalam… sehinggga budi pun harus… merelakan peju nya muncrat di dalam memek teh lilis. crotttt crotttt crotttt bersamaan itu juga teh lilis mengejang… tanda dia sampai juga…

ahhh akhirnya teh lilis jatuh di pelukan budi.. bersama selama kurang labih 1 jam mereka telah mereguk nkimat dunia bersama-sama… kembali mereka berpelukan dan saling berciuman.. budi sangat suka sekali menciumin bibir tipis dari wajah cantik teh lilis.. antara nikmat dan adanya rasa bersalah… berkecamuk dalam pikiran budi…

teh lilis terlihat tersenyum dengan manis, wajah nya kini cerah dan badannya sudah enteng.. teh lilis masih belum melepas kontol budi di memeknya, mereka masih asik bercumbu di bawah kursi… film di tv sudah selesai dari tadi hingga kini hnya menyisakan layar biru saja. hahhhh budi merasakan kontol budi yang dari tadi setelah orgasme tidak mengeyil dan lepas seperti biasanya pria sehabis berhubungan badan.

kontol itu masih menancam dalam.. hingga beberap saat kemudia ketika ciuman mereka memanas teh lilis merasakan kontol budi.. seperti kembali menyundul-nyundul rahimnya… “hhahh mungkin ini efek ular cobra, wah ternyata mantep juga.. dalam batin teh lilis” dan benar saja kontol itu kembali mengaduk-ngaduk liang memek teh lilis sore itu…

semua posisi teh lilis coba dengan budi… dari konvensional biasa MOT, WOT, Doggy style… sampai ngewe sambil beridiri di kamar mandi juga di lakukakan. memek teh lilis benar-benar di manjakan oleh kontol budi… hingga kini teh lilis sedang ngewe sambil berdiri di kamar mandi… plokkk plokkk plokkkk plokkk crot crotttt crotttt crotttt peju budi dan teh lilis kembali bersemprotan bersama saling mengeluarkan semua isi cairannya…

persetebuhan di kamar mandi itu adalah ronde ke 5 enamnya di sore hingga malam itu… teh lilis 5 kali keluar dan budi 3 kali keluar… membuat keduanya sama-sama lelah.. sebenarnya tadi ketika ronde kelima mereka sudah mengakhiri permainan teh lilis pun mengajak budi untuk mandi bersama, ternyata bukannya mandi budi dan teh lilis malah melanjutkan ngewe untuk ke 6 kali nya di malam itu…

selama kurang lebih 5 jam mereka saling menguras isi kelamin masing-masing. setelah permainan manis di kamar mandi budi dan teh lilis sepakat menyudahi permaian mereka karena takut kang asep keburu pulang. budi pun kembali berpakaian menggendong tubuh teh lilis yang hanya di lilit handuk ke kamarnya.

Malam itu kang asep kembali ke rumah nya… tok tok tokk.. lis… tok lis.. mana si lilis, wah jangan jangan sudah tidur… kang asep mencoba membuka pintu hah si lilis lupa kunci pintu.. kang asep pun memasuki rumah nya. terlihat rumah seperti sedikit acak-acakan.. bekas piring dan mangkok masih tergeletak di meja..

ahh besok aja kang, lilis ngantuk capek… ahh si lilis… kitu lah.. akang udah minum jamu nih jadi ngeceng… akhirnya teh lilis membuka handuk nya dan membiarkan kang asep menikmati tubuhnya seorang diri. memek lilis bagai ampas sisa pembuangan hasrat kontol budi, teh lilis sudah tidak perduli dengan apa yang di lakukan suaminya dan mata nya terpejam…

kang asep sendiri malam itu cukup kuat lama untuk mencolok-colok memek teh lilis, mungkin karena ramuan jamu papua yang di minumnya. jamu itu oleh-oleh pemberian suami bosnya yang dari papua. kang asep cukup gahar juga memborbardir memek teh lilis hingga lima belas menit kemudian kang asep memuntahkan peju nya di dalam…

“hahh lis, memek kamu koq berasa tembem ya… ujar kang asep” lilis hanya tersenyum dalam tidur nya. Usaha kang asep seakan sia-sia memang sekarang kontolnya jadi lumayan tahan lama, tapi sayang memek lilis sudah terlanjur bekeh dan longgar. sehingga penis kang asep seperti ngelos di dalam lubang memeknya teh lilis hanya seperti di coel-coel saja.

Di waktu yang sama di sebuah rumah di daerah kampung bandan, terlihat marmo sedang duduk di sebuah kursi mukanya seperti meringis menahan nikmat, di bawah nya terlihat perempuan setengah baya dengan telanjang bulat sedang mengoral kontol nya yang lebih besar dari pada kepunyaan suaminya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu