2 November 2020
Penulis —  jail22

Kontrakan Petak

Kontrakan Petak Bag 25 : Suasana desa II

Akhinya setelah tadi mandi hujan dan mandi kenikmatan budi pun kembali ke rumah mbah mar, adzan magrib pun mulai berkumandang. tak terasa tadi budi telah menggarap ladang mbak mirah kurang lebih 1, 5 jam an. terlihat pak mul dan bu minah sudah mulai berkumpul di ruang tamu bersama lela, mutih dan mbah mar.

Pak mul: mutih, ibu kamu kemana koq belum keliatan lagi?

Mutih: iya pak de, tadi ibu lagi ganti baju baru selesai menjemur baju.

Pak mul: ohh ya wes lah…

Pak mul: ehh bud… gimana si ujang belum ada balik lagi kesini?

Budi: belum pak, tadi ujang sempet sms katanya gak bisa balik kesini soalnya jalan mau masuk ke dusun ini tidak bisa di lalui karena banjir.

Mbah mar: ohh iya mul, memang kalau hujan deras kaya tadi jalan penyambung desa sini dan desa nya ningsih sudah langganan banjir. dan sudah pasti lama surutnya.

Pak mul: hhmmmm ya udah bud… bilang aja ke ujang nginep dulu aja di rumah ningsih, besok pagi-pagi langsung pulang solnya besok akad nikah susi sekitar jam 9 pagi.. ya kalau dari dusun sini ke dusun susi sekitar 1 jam-an lah makanya besok kita harus siap-siap pagi sekali.

Budi: enjeh pak…

Kemudian kembali mereka terlibat obrolan santai sampai ketika mbah mirah memasuki rungan itu, mulut budi seperti terdiam membeku atas kehadiran mbak mirah. kembali teringat pergumulannya tadi dengan mbak mirah. mbak mirah terlihat santai tanpa beban walaupun sesekali ketika budi melirik ke mbak mirah, mbak sumirah selalu memalingkan wajahnya.

Pak mul: wah semur ayamnya enak nih

Lela: tadi mutih yang masak pa

Bu ningsih: wah mutih hebat sudah jago masak ya.

Mutih: gak koq budek, orang bumbunya udah di siapin ibu jadi mutih tinggal masak aja.

Mbah mar: ayo mas, dimakan dari tadi bengong aja..

Budi: iya mbah

Mbak mirah: ayo mas budi ini mbak ambilin ayamnya, mau dada apa mau paha?

Budi: dada aja mbak

Mbak mirah: hemm sukanya jadi dada, nih mbak ambilin yang montok..(mata mbak mirah masih tajam memandang budi)

Bu nigsih: haha bud.. bud.. makanya punya pasangan biar tiap hari ada yang nyuguhin dada…

Pak mul: wes to bu, budinya jadi malu tuh hahaha

kemudian mereka pun makan dengan ceria, terlihat sorot mata mbak mirah ke budi seperti sorot mata yang lain. setelah makan kelurga itu satu per satu mulai pamit meninggalkan ruang keluarga di rumah mbah mar. mbah mar terlihat sudah sangat mengantuk dan meninggalkan keluarga itu lebih dulu, kemudian di susul lela, mutih dan mbak mirah yang kembali ke rumahnya yang di samping rumah mbah mar.

lela memutuskan menginap di rumah bulek nya karena lela masih asik saling cerita dan curhat dengan mutih. ya biasalah kalau sepupu cewek ketemu sepupu cewek yang jarang ketemu begitu ketemu lengket terus. kemudian terakhir di susul oleh pak mul dan bu ningsih, pak mul terlihat sudah menarik-narik baju bu ningsih memberikan istrinya sinyal supaya mereka bisa masuk kamar lebih cepat.

Di tempat yang lain terlihat 1 kamar yang sudah acak-acakan beberapa baju terlihat bergeletakan di lantai kamar.

“Ayo mas ujang ayo di goyang lebih kencang.. ujar ningsih.

clokk clok clokk clok… ujang masih menhentaak-hentak kan pinggul nya maju mundur di belakang ningsih yang sudah menungging di kasur… sudah 3 ronde mereka lewati malam itu. kini keduanya sudah di ujung ronde ke 4, ujang masih saja dengan gemas memompa batangnya di memek ningsih hingga kemudian susuatu bergetar crotttt crotttt crotttt byuur…

Malam itu hujan kembali turun dengan deras nya tapi tidak membuat badan budi kemudian kedinginan, walaupun hujan di luar di dalam rumah itu maish terasa hangat. kini sudah 3 batang rokok budi habiskan untuk mengisi kesendiriannya sepeninggal pak mul dan bu minah atau kalau di rumah biasa di panggil mpok minah.

kemudian budi pun mulai beranjak dari duduk nya kemudian berjalan menuju kamar yang yang berada di pojok dekat dengan dapur ya itu adalah kamar yang di berikan pak mul untuk di tempati budi dan ujang. tapi baru beberapa langkah meninggalkan ruang tamu, telinga budi seperti bergetar budi pun berusaha mengatupkan telinga selebar mungkin berusaha menangkap suara, yang sayup-sayup suara itu terbiaskan oleh hujan di luar.

budi merasakan suara-suara itu seperti dekat, mungkin berasal dari salah satu kamar yang letaknya di samping ruang tamu tempat tadi dia duduk menyendiri. perlahan budi mendekati kamar itu, kini budi mulai mencoba menempelkan telinganya di daun pintu kamar tersebut. Budi mengatahui kalau kamar itu adalah kamar yang di tempati pak mul dan mpok minah istrinya.

ahhhh ahhh hmmm ahhhh clokkk clokk clokk clok.. ahhhh pah enak pah… plokk plokk lcokk clokk clokk lambat laut budi mulai memincingkan matanya di lubang tempat kuci. di dalam budi melihat mpok minah yang sudah telajang sedang meremas-remas buah dada nya yang terlihat besar membusung sedang menunggangi tubuh pak mul di bawah nya.

Pak mul: bu… jangan kenceng-kencang… aduhh papa jadi gak kuat nih..

Mpok minah: ahhh papa ini mama lagi enak.. udah ahh diem dulu bentar..(sambil terus bergerak naik turun cepat menaiki pak mul, plokk plokkk clokk clok)

Pak mul: (terlihat pak mul memegangi pinggul mpok minah untuk menghentikan goyangannya dulu, tapi mpok minah menepis tangan pak mul dan terus bergoyang tanpa memperdulikan pak mul yang sudah di ujung) mammmmammm…

Mpok minah: suruh siapa tadi ngajakin mama… papa harus tanggung jawab. tunggu bentar pah mama jugga udah di ujung..(clok plok plokk clokk.. mpok minah tidak menghentikan gerakannnya)

Hingga kemudi pak mul pun mengejangkan badannya… mmma hhhhh ahhhh crotttt croitttt crotttt kontol pak mul terlihat berkedut di dalam memek mpok minah…

Mpok minah: ah papa (sambil terlihat di muka kekecewaan atas suaminya… plop.. akhnirnya penis pak mul keluar mengkerut dengan sendirinya)

Pak mul: maaf ma papa tadi gak kuat..

Mpok minah: papa sih… kalau badan lagi capek jangan mancing-macing mamah, kebiasaan ah.. suka bikin mama tanggung…

Pak mul: maaf mah tadi cuacanya lagi dingin papa jadi pengen.. sini papa isepin aja pake mulut..(memang kalau sudah keluar penis pak mul agak susah untuk berdiri kembali mungkin faktor umur juga)

Mpok minah: ahhh udah lah nanti mama keluarin sendiri di kamar mandi..

Pak mul: hmmm maaf ya ma..(terlihat pak mul mulai terlentang dan memejamkan matanya)

Mpok minah: tuh kan papa kalau udah dapet enak pasti langsung tidur…

Kemudian mpok minah pun memakai piyam tidur nya kembali. di balik pintu budi yang tadi masih mengintip kemudian buru-buru berjalan menjauh dari kamar itu. bukannya masuk ke kamarnya budi malah terus berjalan ke dapur, hingga kemudian ia membauka pintu belakang dapur dan melangkah keluar. kini budi berdiri melihat sekeliling bagain belakang rumah mbah mar, di luar hanya ada 2 lampu 5 watt yang menyala 1 di belakang pintu dapur dan 1 lagi di bagian belakang rumah mbah mirah.

suasana di luar malam itu sangat sepi hujan masih turun dan sayup-sayup bunyi kodok menemani hujan di malam itu, sungguh suasan pedesaan yang alami. mata budi seperti mengarah ke arah bale tempat tadi siang mereka makan, kemudian budi pun berjalan ke araha sana hingga kemudian budi pun sampai di bale bambu itu.

seperti dugaan nya bale bambu itu cukup terang walaupun dari pintu belakang mbah mar terlihat gelap. kemudian budi pun kembali mengeluarkan sebatang rokoknya… fuhhhh fuhhhh perlahan budi menghisap batang rokok itu… benar-benar sunyi di malam itu, ini lah suasana desa pada malam hari. orang-orang desa tidak akan keluar rumah malam hari jikalau tidak ada urusan yang mendesak, sehabis magrib mereka memilih untuk memasuki rumah nya masing-masing dan tidur secepat mungkin agar pagi nya mereka bisa kembali fit untuk memulai aktiftasnya di pagi hari.

klekk pintu kamar tempat budi tadi mengintip sedikit terbuka kemudian kembali tertutup sekarang bediri seorang mpok minah yang badannya masih panas berjalan menuju dapur… terlihat oleh nya suasanya rumah sudah begitu sepi. budi yang tadi dia lihat masih di ruangan tengah sudah tidak ada. kemudian mpok minah pun berjalan menuju dapur, mpok minah sedang mencari air untuk menuntaskan dahaga.

Mpok minah: ehh budi belum tidur bud… kamu dari mana kaya agak basah..(terlihat mpok minah yang masih sayu mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih dari teko almunium)

Budi: hhmmm belum bu… tadi saya baru dari belakang entah kenapa pengen aja ngeliat hujan dari luar… hehe

Mpok minah: ehh jangan panggil bu.. panggil mpok aja… sama nih mpok juga belum bisa tidur.. di luar hujan tapi di sini hawanya cukup gerah.

glekkk glekkkk glekkkk mpok minah minum seperti kehausan sehingga air nya beberapa tumpah membasahi piya tidur silvernya yang sedikit transparan. kontan saja mata budi terklejot.. di dalam celana trainingnya sudah bergerak-gerak benda panjang dan tumpul..

Budi: hmmm pak mul udah tidur bu…

Mok minah: kayanya sih tadi udah ngorok.. hehe

Kemudian mpok minah pun menarik satu kursi di meja makan depan budi. hmmmmm kemudian mpok minah pun memulai membuka oborolan

Mpok minah: ehh bud… kamu belum mau tidur kan… duduk dulu bud, temenin dulu lah mpok di sini..

Budi: iya mpokk budi temanin deh.. hehe

Mpok minah: itu yang di bawah belum mau tidur juga kan bud… hehe

Budi: ehhhh maaf mpok… dingin jadi berdiri terus…

Mpok minah: hahaha maklum ya perjaka… udah pernah di pake belum tuh… ehh maaf deh mpok mah orang betawi jadi kebiasaan blak-blakan

Budi: hehe gppp mpok…

Tuing tung… tak sengaja mpok minah menjatuhkan tutup gelas almunium nya kebawah lantai… karena reflek kemudian mpok minah pun membungkuk dan berusaha mengambil tutup nya kebawah… hahhhh alangkah kekerjutnya mpok minah dari bawah sana dia bisa menyaksikan gundukan besar dan panjang dari balik celana training yang budi kenakan..

terlihat kepala benda itu seperti sampai ke pusar dan terkadang terjepit karet celana budi karena berusaha menyelip keluar… deggg hasrat mpok minah yang tadi mulai padam karena kehadiran budi sekarang seperti kembali terbakar, pentil susunya serasa kembali mengeras terasa geli karena beberapa kali terkena gesekan piyama tidur satinnya..

ahhh akhinya mpok minah kembali duduk dengan senormal mungkin, tapi dia tidak bisa menyembunyikan pantulan raut wajahnya, di wajahnya sudah ada hasrat yang terpendam… tuinggg tung… “ya… jatoh lagi… sepertinya mpok minah dengan sengaja menjatuhkan tutup gelasnya keduakali kembali kebawah, ehh bud tolong ambilin donk…

budi yang dari tadi sedang melamunkan mpok minah, jadi kaget dan langsung turun jongkok ke bawah (budi pun turun dan jongkok… hahhh astaga.. betapa kagetya budi.. di bawah sana

terlihat mpok minah duduk mengangkang lebar kini di depan budi terpampang suguhan memek yang sudah terlihat merekah, ternyata benar dugaan budi di balik baju piyama tidur nya mpok minah tidak memakai apa-apa lagi.. kontol budi.. benar-benar mengeras, budi berusaha mengendalikan harsatnya dan kembali duduk seolah di bawah sana tidak melihat apa-apa.

Mpok minah: (mpok minah terlihat makin gemas, karena budi masih kuat menahan godaannya) bud.. kamu.. udah punya pacar..

Budi: belom mpok belum ada yang mau..(tangan budi seperti turun ke bawah meja dan plung… tangan budi sedikit memelorotkan celana training nya sehingga kontolnya terlepas keluar…“lumayan lega… ujar budi dalam hati”)

Tuinggg trung tung tung… terlihat kali ini budi yang sengaja mejatuhkan tutup gelas mpok minah tadi… “ehhh jatoh lagi mpok.. ujar budi..” ketika budi hendak mengambil tutup gelas itu… mpok minah menggenggam tangan budi, matanya sangat sayu dengan sorot mata tajam… “udah mpok aja yang ambil…

Mpok minah pun kembali jongkok di bawah meja kayu jati itu… hhahhhh gede banget… terlihat mpok minah masih kaget memandangi kontol budi yang sudah keluar dari sangkarnya itu.. bukannya menutup mata dan kembali duduk mpok minah malah mendekat ke selangkangan budi… happ… plopp… sluphhhh plopplll clupppp cluppp mpok minah mulai melumat kontol budi di bawah meja…

Terlihat budi duduk dengan tangan bersimpuh di meja dengan mata yang merem melek menahan cobaan dari mulut sexy ibu kontrakannya itu. dapur itu cukup temaram dengan hanya menggunakan bohlam lampu 5 watt. sehingga kalau orang melihat dari luar dapur budi seperti terduduk sendiri menahan sesuatu di bawah perutnya.

tegg tegg bunyi kaki berjalan mendekat ke arah dapur, budi dan mpok minah tidak mendengar kalau ada orang yang berjalan memasuki dapur itu.

“ehhh nak budi… belum tidur? ucap perumpuan tua masih dengan menggesek-gesek matanya dengan salah satu tanggannya… seketika itu budi terkaget “ehhh mbah mar, belom tidur mbah? ujar budi” ya itu mbah mar mertua mpok minah. Seolah tidak memperdulikan kehadiran mbah mar, mpok minah terlihat binal di bawah sana di balik meja kayu itu dia terus saja mengocok kontol budi keluar masuk mulut nya…

Mbah mar: nak budi… di tanya malah balik tanya… hehe wes.. tak tinggal dewean lagi ya…(sambil melangkah pergi setelah mengambil mug air teh nya)

Budi: iya mbah…(sambil menahan geli di bawah perutnya)

Hingga ketika mbah mar sudah tidak terlihat, kemudian budi menarik kontolnya dari mulut mpok minah kini budi telah sama-sama turun ke bawah meja kayu itu kemudian langsung melahap bibir mpok minah yang sedari tadi sudah minta di jamah. sluphhh sliupppp ckkck skuphhhh seakan sudah melupakan status mpok minah yang istri pak mul..

Perlahan tangan budi mulai menyusup di piyama baju tidur mpok minah, tangan sudah sibuk meremas-remas buah dada yang dari tadi sudah sangat matang dan ingin di panen… slupppphh ckkk sluphhhh setelah puas menjamah bagian dada salah satu tangan budi sudah sibuk menjelajahi lembah mpok minah kemudian jari-jemari budi mulai menari-nari di depan lobang memek mpok minah…

jari itu mencari-cari klentit yang dari tadi sudah mengeras… ahhhhh hmmmmm ahhhhh mpok minah mulai mendesah… clukk clukkk salah satu jari budi sudah mulai masuk menembus memek mpok minah yang basah mbah minah sudah sedikit memejamkan matanya menikmati setiap tusukan jari budi di memeknya hingga kemudian budi memasukkan 2 jari nya…

mereka pun akhirnya kembali berdiri. happp budi pun menggendong mpok minah di pelukannya sambil mulutya sibuk berciuman dengan mpok minah, mata mereka sudah sama-sama sayu terlihat kini budi menggendong mpok minah keluar dapur dan membawa mpok minah ke halaman belakang, dalam rintik hujan budi tetap berjalan menggendong tubuh mpok minah yang sudah sangat pasrah.

mereka pun basah oleh air hujan yang turun malam itu. kini budi meletakkan tubuh mpok minah di bale belakang tempat tadi siang mereka makan. budi sengaja mengajak mpok minah ke bale belakang itu agar mereka bisa leluasa mengekspresikan hasrat mereka. di tambah dalam keadaan hujan tidak mungkin ada orang yang akan keluar dan mendengar persetubuhan mereka.

mereka pun mulai menanggalkan baju mereka masing-masing yang tadi basah terkena air hujan. kini di alam terbuka dan di cuaca yang cukup dingin budi menyaksikkan sendiri di usia yang mau menginjak 40 tahun mpok minah masih terlihat cantik dan sexy. kini mpok minah sudah duduk mengangkang membiarkan budi melahap bibir bawah memeknya…

tanpa di perintah dua kali kini budi mulai bersimpuh di depan mpok minah. batang kontol nya mulai di arah kan keliang memek yang sedari tadi sudah basah dan sudah siap di masuki. bleshhh… clokk clok clok clokk kontol budi masuk separoh nya dan mulai menjelajahi memek mpok minah yang masih baru di rasakannya… clokk clok clokk clok plok plok… kembali mpok minah mendesah nikmat ahhhhhhh ahhhhh ahhhhh hhmmmmm terus bud masukin… clok clokk clokk plokk blesh… kontol budi semakin menhujam dalam.. sampai amblash kini kontol itu sudah masuk sempurna… ahhhhhh bud… enak… ahhh.. clokk clokk clokk plkkk polokk plokkk budi terus memaju mundurkan pinggul nya kontol nya terus menghujam liang memek mpok minah… cloook clokk clokk plok… paha dan kelamin mereka saling menghetak.. bersautan dengan bunyi hujan smaping nya… enak banget bud.. dalem banget kontol kamu bud… terus bud… lcokk clok cokk clokk… hingga akhirnya mpok minah mengejang badan nya sepertu kaku semua… kontol budi serasa di remas oleh memek mpok minah hingga kemudian kontol itu tersiram cairan hangat kencang… crotttt cortttt crotttt crotttt ahhhh kagak kuat mpok bud… ahhhhh.. akhinya mpok minah menikmati orgasme nya yang tertunda saat bertanding dengan suaminya. budi masih menjejelkan kontol nya di dalam sana. hingga kemudian dia menariknya.. plop. dan budi pun berbaring di samping mpok minah.. mereka pun kembali berciuman sluphhh spluhhh…

Mpok minah: wahhh gila bud… kontol lo manteb bener… ini belum keluar ya..

Budi: iya mpok, gppp istirahat dulu aja…

Mereka pun kembali berciuman sambil rebahan bersebelahan. hingga kemudian mpok minah bangkit dan mulai mengakangi kontol budi.. lalu kemudian turun dan mendudukin selangkangan budi… bleshhhhh tanpa halangan kontol budi sudah hilang tertetelan memek istri pak mul itu… clokk plok clokk lcokk plokk clokk clokk plokkk..

mpok minah mulai turun naik di atas budi… pinggul nya terus saja menggeol-geol batang kontol budi yang semakin teresa di cengkram… clokk clokk clokk plokkk.. semua ke ahlian menguleg nya selama ini di keluarkan hingga budi… kembali merem melek… clookk clokk plokkk clokk clokk clokk… keringat telah membasahi mereka di alam terbuka dan di cuacana yang cukup dingin mereka masih bisa merasakan peluh keringat di wajah masing-masing..

seolah kepedasan mulut mpok minah terus mendesah dan mengaduh… shhhh ahhhh shhhh ahhh shhahbh shhh ulekan di memeknya terus saja dia kencangkan.. hingga ketika sudah beberapa lama dia menguleg mpok minah sudah merasakan memek nya sangat geli… dan penuh.. hingga satu hentakkan kuat… crotttt crotttt crotttt mpok minah kemudian ambruk di pelukan budi…

semburan hangat di kontol budi kembali terasa kini budi memegi pantat semok mpok minah dan dari bawah budi tidak behenti mengocok kontol nya sambil gemas meremas pantat sekal itu… clokk clok clokk clok clok hingga kemudian budi pun menyusul mpok minah ke puncak kenikmatannya… crotttt crotttt crotttt crooooot ahhh badan budi terasa enteng setelah menuntaskan hasrat birahti nya.

krukkkk kruuukkk krukk suara kodok menyadar kan mereka untuk segera bangun, hujan sudah reda dan berhenti. mpok minah pun mulai bangkit terduduk di samping budi..

Mpok minah: ahhh gila bud… ini pertama kalinya mpok silingkuh… terus di tempat terbuka gini lagi hehe lo bener-bener naka ya bud..

Budi: maaf mpok tadi budi juga gak bisa ngontrol..

Mpok minah: laki-laki mah kalau dengan kondisi kaya lo juga pasti nggak bisa ngontrol bud.. bisa nya ngontollin.. hehe

mereka pun kembali tertawa mpok minah seolah menikmati kembali masa mudanya.. malam itu kembali mpok minah dan budi mengulangi percintaan mereka di bale bambu itu sampai tak teresa adzan subuh berkumandang dan mereka pun memutuskan untuk berpakaian kembali, kemudian berlalu menuju kamar masing-masing.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu