2 November 2020
Penulis —  blackmore

Keluarga Pak Trisno

Hampir sepuluh menit aku dan Doni menyetubuhi Nanda dengan cara seperti itu, desahan dan erangan nikmat tak pernah henti keluar dari bibir imut Nanda, keringat mulai membasahi tubuhnya, hingga kurasakan asinnya keringat tubuhnya saat kuciumi buah dada dan lehernya, begitupun dengan Doni keringat membuatnya tampak berkilat membasahi tubuh atletisnya, namun gerakannya masih tetap konstan bahkan cenderung semakin mantap dan bertenaga, tak terlihat samasekali rasa letih pada dirinya walaupun kutahu anak itu sebelumnya baru saja selesai berolah raga dengan sepedanya.

Sedang istriku masih tetap asik dengan handycamnya, komentar dengan kata-kata vulgar masih terus keluar dari mulutnya seolah tak habis ide-ide dikepalanya itu, komentar-komentar yang bagiku terdengar begitu hot dan menambah nafsu birahiku semakin meninggi. Dan… apa ini yang mengelitik-gelitik lembut dibuah pelirku.

Aaaahh… ternyata lidah istriku menjilat-jilat pada biji pelirku.. uugghhh… betapa nikmatnya, sementara batang penisku menikmati hangatnya liang vagina putriku, secara bersamaan buah pelirkupun menerima sentuhan benda lunak dan basah yang menggelitik-gelitik. Namun hanya beberapa saat lidah istriku beralih pada Doni, kini giliran buah pelir bocah itu yang dijilati bahkan dikulumnya, bukan itu saja, lidahnya bahkan juga bergerilya diliang anusnya.

“Stop… stop dulu… mama ada ide yang lebih asik..” tiba-tiba istriku menahan gerak bokong Doni dengan dua tangannya yang membuat Doni terlihat sedikit protes, terutama saat istriku menarik pinggul pemuda itu hingga benaman penisnya didalam liang vagina kakaknya itu tercabut keluar.

“Apa-apaan sih mama… Doni lagi asik nih.. lagian nanggung kan, lagi enak-enaknya…” protes Doni

“Iya nih mama… Nanda kan juga lagi asik nih, memek sama anus Nanda dientot bareng itu ternyata sesuatu banget… Ada apa lagi sih ma?” sambung Nanda tak kalah sengitnya.

“Sudah deh, sekarang ikutin mama aja, mama jamin kamu pasti suka, dan gak bakalan kecewa… Sekarang mama ingin kamu melakukan double anal, yaitu anus kamu dientot bersamaan oleh papa dan Doni… Kamu setuju enggak?” terang istriku kepada Nanda, yang kini telah duduk diatas lantai, sedangkan aku masih berbaring telentang.

“Jadi lubang anus Nanda dimasukin dua kontol sekaligus gitu ma?” tanya Nanda, sedikit terkejut

“Iya, tapi kalau kamu enggak mau sih gak apa-apa…” ujar istriku.

“Nanda suka ma… Nanda suka… ayo cepetan dong, kayaknya bakalan asik deh… ayo plis dong, cepetan…” ujar Nanda dengan begitu antusiasnya.

“Mama sudah duga… cewek doyan anal seperti kamu pasti suka di double anal… Oke, sekarang begini aja, papa tetap dibawah, terus Nanda masukin kontol papa dengan posisi membelakangi papa, lalu begitu kontol papa sudah masuk, tinggal Doni yang toblos anus Nanda dari depan… ngerti enggak nih kalian semua…?

Dengan posisi masih berbaring telentang, kini batang penisku telah tertanam didalam liang anus putriku, berbeda dengan yang sebelumnya dimana aku dan Nanda saling berhadapan, kini posisi Nanda membelakangi aku, sehingga aku hanya dapat melihat punggung dan bokongnya yang indah dengan batang penisku tertancap didalamnya.

“Ayo Doni kamu masukin sayang…” ujar istriku, melihat Doni yang masih ragu apakah dirinya bisa memasukan liang anus yang telah terisi oleh batang penisku ini.

“Emangnya bisa ma? kayaknya susah deh ma…” ujarnya ragu

“Ih, kamu itu banyak omong deh, belum juga dicoba udah bilang gak bisa… sini mama bantu..” omel istriku, seraya memegang batang penis Doni dan coba ditelusupkannya disela-sela otot anus Nanda yang menjepit penisku.

“Tuh kan ma.. susah ma…” ujar Doni, sedikit putus asa karna istriku tak berhasil memasukannya, dan justru beberapa kali meleset keluar.

“Kamu gak mau menekan sih, kamu juga bantu dong, jangan cuma diem aja…” protes istriku.

“Iya deh ma… iya, segitu sewotnya..”

“Oke ya… satu.. dua.. tiga.. ayo tekan… yessss… masuk juga kan akhirnya. Tahan dulu, jangan langsung dikocok, biarkan otot-otot anus Nanda menyesuaikan dengan besarnya benda didalamnya.” terang istriku, sehingga Doni hanya terdiam dengan batang penis menancap diliang anus. Setelah penis Doni masuk kurasakan otot-otot anus Nanda lebih ketat menjepit batang penisku, juga kurasakan sentuhan lain yang berbeda pada penisku, apalagi kalau bukan penis Doni yang kini saling berhimpitan dengan kepunyaanku.

“Gimana sayang, kamu gak sakit…?” tanya istriku kepada Nanda, demi melihat dua benda berukuran besar menerobos liang anusnya.

“Enggak sakit tuh ma… malah tambah asik koq… Ayo cepetan don, langsung digenjot aja, aku dah gak sabar nih…” ujar Nanda yang sepertinya memang telah merasa nyaman.

“Wooowww… anak mama ini memang betul-betul ratu anal sejati.. Gimana kalau mulai sekarang kita nobatkan Nanda sebagai ratu anal, alias anal queen… Setuju?” canda istriku, dengan serentak aku dan Doni mengucapkan kata setuju.

“Oke kalau begitu langsung genjot Doni… bikin puas ratu anal kita, jangan kecewakan sang ratu, oke…” perintah istriku, seraya menepuk bokong Doni dari belakang.

Sementara Doni dengan sigapnya memompakan batang penisnya maju mundur, aku yang berada dibawah hanya diam pasif, namun kurasakan gesekan-gesekan penis Doni pada penisku, aaakkhhh rasanya nikmat juga bagaimana penis Doni menggesek-gesek bagaian sensitif penisku, sepertinya kini penisku dan penis Doni yang tengah berpenetrasi, alias “main anggar”.

Erangan dan pekikan nikmat dari mulut Nanda mewarnai aksi ekstrim yang tengah kami lakukan ini, diikuti dengan lenguhan Doni yang memacu bokongnya, namun suara-suara itu tak berlangsung lama, berganti dengan suara kecipakan mulut yang tengah berkecupan antara Nanda dan Doni, kedua kakak beradik itu begitu buasnya saling berpagutan, itu dapat kurasakan dari suara kecipakan dan sesekali suara menyedot, sepertinya mereka saling bertelan ludah.

Dan istriku, seperti biasa sibuk dengan handycamnya dan tentu saja dengan komentar-komentar khasnya yang vulgar dan konyol yang tak pernah habis-habisnya mengalir dari mulutnya.

“Wooowww… luar biasa pemirsa, bagaimana Nanda, putri kami yang tercinta ini sanggup melakukan double anal yang spektakuler itu. Bayangkan pemirsa, putri kami yang baru berusia 16 tahun ini mampu menampung gempuran batang kontol milik papa dan adiknya sekaligus didalam lubang anusnya… Woowww.. Betapa indahnya pemandangan ini pemirsa..

Bagaimana lubang anus imut miliknya itu, ditembus oleh dua batang kontol yang besar-besar… Aaagghhhh… putri kami ini memang luar biasa, dan tentunya kami sangat bangga dengannya… Tak salah kalau kami menggelarinya si ratu anal, atau anal queen…” ocehnya, tentu saja sambil mengarahkan fokus handycamnya pada organ-organ intim kami yang tengah “bertugas” ini.

Hingga beberapa saat kemudian kurasakan tubuh Nanda tampak mengejang, gerakannya semakin liar, serta dari mulutnya keluar pekikan yang cukup keras.

“Aaaaaaaaggghhhhhhhh… Nanda sampeeee… aaaaaaaggghhhhhhh…” pekiknya, sepertinya putri kami ini telah mencapai orgasme untuk double anal pertamanya. Paham dengan apa yang tengah dirasakan Nanda, istriku menggosok-gosok dan mengobel-ngobel vagina Nanda, hingga terdengar suara perkecipakan karna cairan nikmatnya yang keluar.

Masih untuk beberapa saat batang penisku dan Doni masih berpenetrasi didalam liang anus Nanda, sementara gadis itu hanya pasrah dan terlihat sedikit lunglai menerima hantaman penis Doni yang semakin cepat dan bertenaga. Hingga akhirnya terdengar pekikan dari mulut Doni yang menandakan bocah itu telah mencapai klimaksnya, diikuti dengan semburan sperma yang tentu saja selain menyembur didalam liang anus Nanda juga ikut melumasi batang penisku, hinhha kutasakan cairan kental dan hangat pada penisku, licinnya sperma Doni menambah nikmat kurasakan saat terkadinya gesekan, hingga beberapa detik setelah itu akupun menyusul Doni dengan semprotan sperma yang tak kalah banyaknya dari pemuda itu, sehingga kuyakini saat itu didalam liang anus Nanda telah penuh oleh cairan sperma kami.

Kini aku hanya tergolek malas setelah menikmati puncak kenikmatan diminggu pagi itu, dengan posisi batang penis masih bersarang didalam liang anus putriku, begitupun dengan Doni, yang sebelumnya posisinya duduk dengan bertumpu pada lutut, kini justru tergeletak menindihi tubuh Nanda, sehingga praktis tubuhku yang berada paling bawah harus menahan beban tubuh mereka berdua.

“Waduh… waduh… Enaknya, udah pada puas langsung pada ngejoprak semua… Eh, mama belum diapa-apain nih dari tadi…” ujar istriku

“Tunggu sebentar lagi deh ma… istirahat dulu kali…” jawab Doni malas.

Akhirnya dengan masgul tetpaksalah istriku hanya duduk sambil mereplay hasil video rekaman melalui layar monitornya.

Namun tak sampai lima menit, dengan sedikit memaksa istriku menarik pinggul Doni yang membuat penisnya yang telah separuh tegak tercabut dari dalam liang anus Nanda, dan langsung mendorongnya kesamping sehingga tubuh Doni terbaring telentang disampingku. Bagai orang yang kehausan, dengan rakus dijilatinya sisa-sisa sperma yang melekat dibatang penis Doni, lalu dikulumnya beberapa saat.

“Mmmmm.. nyem… nyem… srryyuufff… srryyuuff… mmmm… sedap Don… mmmm…” gumam istriku, sementara aku dan Nanda hanya menyaksikan ulah istriku dengan posisi penisku masih berada didalam anus Nanda yang masih nangkring diatasku.

Beberapa saat kemudian istriku beralih kearah Nanda, seraya mengangkat tubuh Nanda dan meletakan begitu saja tubuh gadis imut itu diatas tubuh bongsor adiknya yang tengah berbaring telentang. Kini sasaran istriku selanjutnya adalah batang penisku, seperti yang dilakukan pada Doni batang bazokaku yang terlumuri oleh cairan kental yang lengket itu dijilati dan dikulumnya dengan rakus.

“Mmmmm… so yummy permirsa… sedaaaappp, rasa sperma Doni dan papanya, bercampur aroma khas anus Nanda… mmmm… membuat rasanya betul-betul maknyuuuussss…” oceh istriku, lalu kembali mengulum bantang penisku dengan tatapan tetap tertuju pada kamera.

Beberapa saat lemudian istriku mengalihkan perhatiannya kepada Nanda yang tengah berbaring santai dengan kepala bersandar pada dada adiknya itu, diperhatikannya sejenak selangkangannNanda, seraya istriku berbaring telentang dilantai, entah ide apalagi yang akan diperagakannya.

“Doni, sekarang kamu angkat tubuh Nanda ya sayang… Kamu arahkan lubang anus Nanda kemulut mama, biar mama nikmati peju-peju kalian… Kamu paham maksud mama bukan?” perintah isttiku, kepada Doni, Ah, sepertinya aku mulai paham apa yang diinginkan istriku, rupanya dia menginginkan air mani aku dan Doni yang tertampung didalam anus Nanda itu dilimpahkan kedalam mulutnya, hmmm..

untuk yang satu aku aku memang sudah hafal dengan istriku, yang memang gemar sekali memakan air mani, itu yang selalu dilakukannya saat kami berhubungan badan, bahkan sperma yang telah kutumpahkan kedalam liang vaginanyapun sering dikorek-koreknya lagi dengan jari-jarinya untuk kemudian dimakannya dengan rakus.

“Oke ma, Doni paham deh apa yang mama mau… wah kayaknya bakalan hot nih ma…” ujar Doni, seraya tubuh Nanda yang berbaring telentang diatasnya dengan mudah diangkat dengan berpegangan pada kedua paha Nanda. Dengan posisi bokong Nanda berada dibawah, Doni melangkah dengan sedikit tertatih karna membopong tubuh Nanda.

Aku masih menyuting aksi mendebarkan yang diusulkan oleh istriku itu, sementara posisi liang anus Nanda telah tepat nerada diatas mulut istriku dan hanya beejarak sekitar 30 senti meter saja.

“Ayo Nanda, kamu ngeden sayang… kamu keluarkan semua air mani papa dan Doni yang tersimpan didalam anusmu.. Mama udah gak sabar untuk menikmatinya sayang… aaaaakkkhhh…” ujarnya, yang segera diikuti oleh Nanda, anusnya tampak mulai kembang kempis, dari ekspesi gadis itu seperyinya dia tengah mengejan.

Dan, woowww… cairan kental tampak mengalir lambat dari liang anusnya, jatuh menetes tepat kedalam mulut istriku yang menganga dan langsung ditelannya dengan rakus

“Mmmmm… nyem.. nyem.. nyemm… sedaaappp… terus sayang… keluarin yang banyak, mama belum puas nih… aaakkkkk…” gumam istriku, sepertinya masih belum puas dengan beberapa kucuran sperma yang masuk kedalam mulutnya, sedang Doni masih setia membopong tubuh kakaknya dengan pandangan terpaku kearah wajah mamanya.

Setelah dirasa tak ada lagi cairan yang menetes, jari tengah dan telunjuk istriku mulai turun tangan dengan cara dicoloknya kedalam liang anus Nanda dan dikocok-kocoknya beberapa kali, dan ternyata cukup efektif memang, begitu jari-jari itu dicabut keluar tumpahan sperma kembali mengalir mengisi rongga mulutnya yang tak pernah puas.

“Mmmmm… nikmatnya pemirsa… sperma putra kami dan papanya memang luar biasa sedapnya…” ujar istriku, sambil menjilati jari tengah dan telunjuknya.

“Sudah dulu ya pemirsa… kami harus istirahat dulu, soalnya mereka baru saja orgasme, udah pada loyo… padahal saya belum juga dientot nih.. sebetulnya saya ingin sekali merasakan sensasinya double penetration, dimana lubang memek dan lubang anus saya dientot secara bersamaan oleh kontol anak saya dan suami saya…

uuuggghhh… pasti so sweet deh pemirsa.. Udah dulu ya pemirsa, sebentar lagi kami pasti akan kembali lagi, dan tentunya dengan aksi-aksi kami yang lebih hot lagi.. lagian kami juga belum sarapan nih.. mmm.. kecuali hanya mencicipi sperma dari suami dan anakku tadi.. hi.. hi.. hi.. Salam incest selalu…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu