2 November 2020
Penulis —  kurawa100

Gara-Gara Sapi

Aku sebenarnya merasa bersalah memperlakukan ibu seperti itu. Tapi kurasa kami saling memanfaatkan. Aku memanfaatkan ayah agar dapat ibu. Ibu memanfaatkanku agar suaminya kembali. Ayah memanfaatkan kami agar bisa kabur dengan kekasihnya.

Ibu terlihat senang siang itu saat aku pulang untuk makan. Tanpa paksaan, setelah kami makan, dia bilang padaku agar tidur sebentar lalu menutup semua pintu dan jendela. Lalu ibu ke kamarnya dan kuikuti. Lalu kami ngentot lagi dan tidur sebentar. Lalu aku kembali ke ladang. Malamnya ayah pulang untuk makan dan menghilang lagi.

Malam itu juga kutunjukan semua cerita dan film incest yang ada di internet. Kukatakan aku mendapat inspirasi dari sana. Awalnya ia terkejut tak percaya pada apa yang kutunjukan lalu bilang akan melihat-lihat lagi kalau ia sedang santai. Sekitar jam sepuluh kami matikan komputer saat ibu mengajakku ke ranjang karena ibu sudah terangsang.

Mulai saat itu sampai kudengar paman pulang, kami menjadi kekasih yang selalu bermesraan. Targetku agar ibu berubah menjadi pelacurku berbuah sukses. Ibu kecewa saat ayah pulang dan setelah kami ngentot siang hari ibu bilang bahwa ibu akan merindukan saat-saat kemarin saat kami selalu bermesraan. Kukatakan agar ibu meninggalkan ayah dan aku akan melindungi ibu.

Bahkan, sorenya ibu kembali masak sedangkan di memeknya masih mengalir spermaku. Malamnya ayah pulang jam 7 lalu kami makan. Kami berbicara normal layaknya keluarga. Sekitar jam 9 ayah membawa ibu ke kamar mereka. Sejam kemudian, aku ke kamar. Kubiarkan pintu terbuka siapa tahu ibu akan datang. Ibu tak kunjung datang.

Esoknya sampai siang aku tak dapat apa-apa. Dan aku tak berani nanya ibu. Aku hanya berani mencolek-colek tubuh ibu. Malamnya aku kembali lagi ke kamarku. Tapi, seperempat jam kemudian pintu diketuk dan ayah masuk. Ayah bilang ibu menanyakanku. Lalu ayah keluar kamar dan kekamar mandi. Setelah aku masuk kamar ibu, ibu menyuruh agar pintunya ditutup.

Mungkin juju pingin ngetot ibu! Kemarin-kemarin juju selalu ngentot ibu! Ibu paham kalau juju frustasi!

Seperti kucing yang melihat daging, kulepas pakaianku. Langsung kumasukan kontolku ke memek ibu dan mulai ngentot ibu. Memeknya sudah basah dan keluar sperma sisa-sisa ayah tadi tapi aku tak keberatan. Bagiku bisa ngentot ibu saja merupakan suatu anugrah. Kuentot ibu layaknya pelacur. Tanpa emosi.

Ibu bangkit dan ke kamar mandi. Lalu aku pun bangkit, kupakai pakaianku lalu keluar. Ayah sedang nonton tv. Aku merasa bersalah sekaligus bangga melihatnya. Menyedihkan dan pura-pura tak peduli saat kuentot istrinya di ranjangnya. Siapalagi yang butuh apalagi?

Sejak saat itu, tanpa keterlibatanku, semuanya mulai berjalan baik. Dua hari kemudian, setelah dientot ayah, ibu datang ke kamarku dan tidur denganku. Tentunya setelah kami ngentot! Ibu resminya tidur denganku. Pelan-pelan ibu mulai melanjuktan sesi makan siang kami! Kami mulai ngentot saat ayah pergi tapi lama-lama kami mulai berani dan meninggalkan ayah sendirian sementara kuajak ibu ke kamarku.

Awalnya ayah bersaing denganku untuk mendapakan ibu tapi segera melupakannya karena ibu ingin lebih sering ngentot dan ayah tak bisa memberikannya. Tapi tentu saja ayah masih ngentot ibu dan bibi.

Tapi semua berubah beberapa minggu kemudian saat ibu menyadari ia hamil anakku! Aku dan ibu mengharapkannya; tapi ibu tak berharap secepat itu! Dulu ayah butuh waktu 3 bulan agar ibu mengandungku dan ibu juga menyangka aku akan menghamilinya paling cepat 3 bulan.

Ibu terlihat tidak senang dan takut orang sekampung mengetahuinya. Ayah marah saat diberitahu. Ayah mengancam akan memberitahu orang sekampung betapa ibu seorang pelacur. Ayah juga bilang bahwa karena ibu pelacur maka ayah selingkuh. Ibu menangis dan memohon agar ayah tutup mulut.

Tapi aku tak merasa terganggu! Pertama karena orang sekampung sangat tergantung secara financial kepada perkebunan kami. Lalu aku mulai menyukai ibuku disebut pelacur dan melayani anaknya sendiri. Tapi aku tak suka gagasan ayah menyalahkan hubungan haram kami demi keuntungannya. Jadi aku cepat bertindak.

Seiring berjalannya waktu, dua rumah terpisah menjadi tiga. Paman mengusir bibi dan ayah meninggalkan rumah! Ayah dan bibi menghuni salahsatu rumah lain di perkebunan. Setiap aku pulang, ibu selalu sendirian di rumah. Aku merasa sedih tapi juga senang. Sekarang seluruh kampung tahu ibu ngentot aku. Itulah yang merubah karakter ibu tapi setidaknya ibu terlihat lebih seperti korban keadaan.

Saat aku masuk rumah, ibu mulai masak. Lalu aku mandi dan hanya memakai sarung tanpa baju dan siap makan. Ibu bilang tak lapar jadi kupaksa ibu makan dengan menyuapinya.

Ibu tak perlu khawatir tentang semua ini!

Kenapa? Suamiku pindah dan tinggal dengan adikku dan seluruh kampung tahu aku didoktrin anakku!

Saat aku mau bicara, ibu memotong.

Tunggu sampai mereka tahu aku hamil anakmu!

Ibu mulai menangis.

Orang-orang takkan berani bilang apapun! Mereka tergantung pada kita!

Tapi mereka tetaplah orang. Mungkin mereka takkan berani bilang didepanmu tapi

Kita jadi bahan gunjingan! Kita harus terima semua ini! Sekarang ayah dan bibi sudah pindah!

Ibu tetap sedih dan menangis. Kuhibur ibu tapi tak berguna. Setelah kami selesai makan, aku cuci tangan dan ibu beres-beres. Lalu aku duduk di sofa. Setelah ibu beres-beres, ibu duduk di kursi yang jauh dari sofa.

Kutepukan tangan kiriku pada pahaku.

Jangan duduk di sana. Sini duduk di sini!

Ibu terkejut tapi aku tetap kukuh. Dengan pelan ibu pun datang dan duduk di pangkuanku.

Nah begitu dong bu!

Kupegang pinggangnya dan kubalikan ibu hingga kami berhadapan. Kubuka dasternya.

Ibu tak perlu memakai ini kalau ada juju! Sekarang semua orang tahu hubungan kita. Kita bisa ngentot tanpa pintu tertutup. Bahkan bila ada tamu datang mereka takkan merasa terganggu.

Juju mesti hati-hati. Ibu lagi hamil!

Gak perlu khawatir. Kan bisa gaya anjing!

Lalu kubuka kutangnya dan mulai menyusui. Ibu tetap diam hingga beberapa saat kemudian kami tutup pintu dan menuju ke kamar ibu.

Kupikir orang-orang akan menggosipkan hubungan kami. Tapi ternyata hanya sedikit yang berani bergosip. Mereka hanya melihat dari sudut pandang seksual. Mereka pikir aku beruntung ada di tempat yang tepat dan saat yang tepat saat ibu terangsang dan ingin kontol. Beberapa orang bilang aku menarik keuntungan dari perselingkuhan ayah dan bibi hingga bisa ngentot ibu.

Para pemuda stress karena tak bisa ngentot seorang wanita pun. Jadi mereka mengincar apa yang ada! Ibu mereka! Mereka merayunya, memaksanya atau bahkan memperkosanya. Tapi akhirnya para ibu menikmati nafsu anaknya. Aman karena ibu takkan melaporkan benih anaknya ke orang-orang saat dia tak sengaja hamil, orang-orang akan berpikir bahwa itu anak suaminya.

Pria beristri juga masih ngentot ibunya! Biasanya mereka ngentot ibunya saat istrinya tak ada di rumah atau bahkan saat istrinya mens. Biasanya ibu mereka sudah menopaus hingga takkan hamil.

Kukira hanya akulah yang begini sampai kudengar dari orang lain. Kupikir akulah yang hanya ngentot ibu tapi ternyata pria lain di kampung pun melakukan hal yang sama! Kusadari bahkan bila kuentot ibu di hadapan orang lain, mereka takkan bilang apa-apa! Tapi aku punya rencana buat ibu. Saat kehamilan ibu menjelang tiga bulan, kukatakan pada orang sekampung bahwa ibu hamil anakku!

Rupanya hidup di kampung ini merupakan surganya incest. Kukira ibu bakal dipermalukan tapi ternnyata malah dianggap normal oleh orang sekampung. Jadi aku melangkah lebih jauh menyuruh ayah menceraikan ibu! Ayah dengan senang hati melakukannya. Ibu, selama seminggu hidup seperti janda. Seminggu kemudian kuungkapkan pada tetua di kampung aku ingin menikahi ibu!

Para tetua setuju ibu tak berhak menolak. Mereka bilang pernikahan tak hanya merubah hubungan ibu dan anak, tapi juga merubah hubungan silsilah. Akhirnya semua terserah padaku. Alasanku ingin menikahi ibu bukan karena ingin merubah hubungan tapi ingin melihat bagaimana ibu merubah diri sendiri menjadi istriku!

Lalu pada hari jumat, akhirnya kami menikah di hadapan orang-orang dan di hadapa ayah, mantan suami ibu. Ayah terlihat senang melihat ibu dipermalukan. Sedang orang kampung terlihat tanpa ekspresi. Saat pernikahan, ibu menangis. Lalu kuberbisik pada ibu bahwa saat tuhan menyatukan kita, orang kampung pun tak bisa apa-apa.

Malamnya ibu duduk layaknya pengantin di ranjangnya. Ia tak pernah melihatku meski kudekati dia. Ibu terlihat cantik dengan dandanannya. Rambutnya dihiasi bunga. Kupegang pipinya dengan tangan kanan. Lalu kugeserkan tanganku ke dagunya dan ku angkat kepalanya hingga menatapku. Lalu kudekati bibir bawahnya dan kumasukan ke mulutku dan kucium.

Ibu tetap diam saat ku mulai melepas pakaiannya hingga telanjang. Lalu kubaringkan perlahan ke ranjang sambil tanganku memengang susunya. Beberapa menit kemudian kurasakan surga saat tubuh kami menyatu di ranjang dan kontolku masih di memeknya. Saat aku berbaring dan menatapnya, kukatakan aku sangat bahagia.

Malam itu ibu menyadari bahwa ia ditakdirkan meninggalkan ranjang ayah untuk menghiasi ranjang anaknya. Saat dia di ranjang ayah dia melakukan yang ayah katakan. Dan sekarang saat ibu di ranjangku, dia melakukan apa kataku. Aku sengaja menyuruhnya telanjang sepanjang malam. Ia sudah sepuluh minggu hamil.

Sejak saat itu, orang-orang memperlakukan kami sebagai suami istri. Akhirnya ibu melahirkan bayi perempuan! Orang-orang menjenguk, termasuk ayah dan bibi. Ibu terlihat sangat bahagia. Ibu bahkan lupa bahwa ibu melahirkan cucunya. Ayah berakting seolah-olah mendapatkan cucu.

— TAMAT —

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu