1 November 2020
Penulis —  kurawa100

Mama Yang Digadaikan. Padaku

Dasar kau binatang.

Aku berteriak pada budi hartono, ayah tiriku.

Kau tak bisa menjual orang. Bahkan kau tak bisa menjual mamaku!

Dia melihatku, matanya tajam, wajahnya tanpa senyum.

Jangan naïf. Dengarkan sekali saja dalam hidupmu. Aku berhutang besar pada seseorang. Seseorang yang sangat kejam. Mamamu yang pelacur itu bisa membuat hutangku lunas jika aku menjualnya.

Aku bangkit dan akan memukulnya. Tapi ayah tiriku, biasa hidup dalam kekerasan masih bisa memukulku bahkan aku tahu dia selalu membawa pisau.

Duduk atau kupukul kau. Karena aku dermawan, kalau kau mau, aku bisa menjualnya padamu seharga dua puluh lima juta. Mau atau tidak? Jawab sekarang!

Aku tahu aku bisa membayar dengan uang warisanku. Tapi aku tak percaya pada ayah tiriku.

Kenapa aku harus percaya? Setelah kau dapat uangnya, kau bakal mungir perjanjiannya dan bahkan situasinya bisa lebih buruk.

Percaya saja padaku. Perjanjiannya meliputi surat cerai. Dan aku tak ingin melihat kalian lagi. Kutunggu hingga akhir minggu. Dan harus tunai, bukan cek, transfer atau apapun

Dan jika aku tak mau?

Mamamu bakal hilang. Bahkan meski kau lapor polisi, takkan ada gunanya.

Apakah mama tahu perjanjian ini?

Dia menyeringai sinis menyatakan bahwa ini akan mengejutkan mama seperti juga mengejutkanku. Bisa saja aku tak membayarnya. Tapi aku tahu yang diucapkannya bakal terjadi.

Ok bajingan, aku setuju!

Ok. Bawa uangnya jumat malam jam 7 dan kau bisa membawa pelacur itu denganmu.

Kutatap dia. Seharusnya kubunuh sekarang juga tapi yang kulakukan malah mengangguk dan pergi. Esoknya kusiapkan uang. Lalu hari jumatnya kudatangi rumah budi hartono, ayah tiriku, sambil membawa uang 25 juta.

Bawa uangnya?

Mungkin. Mana mama?

Oi pelacur, ada tamu!

Aku tahu mama tak suka disebut pelacur. Namanya adalah rini.

Mama keluar tanpa melihatku, tapi berlutut di depan ayah tiriku. Wajahku menampakan keterkejutan atas apa yang kulihat, lalu ayah tiriku tertawa miring.

Tak seperti yang kau harapkan hah?

Sudah setahun tak pernah kulihat mama; budi yang melakukannya. Mama terlihat berubah tanpa keyakinan; Mama terlihat suram, rambutnya terlihat berminyak, kulitnya pucat dan tak sehat dan kukunya patah-patah. Pakaian mama kotor, lusuh dan memakai sandal jepit. Terlihat sengsara dan penuh penderitaan.

Dasar pelacur menyedihkan. Aku menemukan orang yang siap membeli tubuh tak bergunamu. Bilang halo pada tuanmu yang baru.

Mama berbalik dan melihatku. Melalui matanya terlihat kekalahan, bercampur dengan rasa takut. Saat mama menyadari siapa pemilik barunya, matanya kian melebar; mama berteriak dan pingsan.

Pelacur bodoh.

Budi menendangnya tapi aku berterika padanya.

Anjing tinggalkan dia bud. Ini uangmu, sekarang mana perjanjian cerainya?

Dia mengambil secarik kertas dan menunjukannya padaku. Mama mendadak bangun dan yang mengejutkanku malah berlutut di kaki budi.

Tolong tuan, jangan lakukan ini. Dia anakku, aku tak tahan dia melihatku seperti ini

Diam dan pergilah, kalian. Dasar pengecut. Aku pergi sekarang dan kalian takkan lagi melihatku.

Tanpa bicara lagi, kubawa mama ke mobil. Kami menuju rumahku.

Maaf bu, rumahku kecil dan berantakan.

Ya tuan. Maaf telah membuatmu dapat masalah.

Mama berkata sambil berlutut menghadapku. Kuberdirikan mamaku.

Oke. Yang pertama, berdirilah dan hentika soal per’tuan’an lagi. Aku togar dan kau mamaku. Lapar gak?

Mama mengangguk.

Oke bu. Pertama, togar ingin mama mandi lalu makan. Setelah itu togar ingin ibu langsung tidur agar pulas dan cukup istirahat. Esok pagi baru kita ngobrol.

Lalu mama pergi tanpa suara; kubayangkan mama mesti hati-hati di depan budi. Kusiapkan nasi goreng untuk kami berdua. Mungkin mama sangat lapar. Setelah kami selesai makan, mama akan membereskan meja tapi segera kucehah.

Tak perlu ma, biar nanti togar bereskan sendiri. Sekarang mama tidur saja.

Ibu menurut dan seteleha duduk dalam diam sejenak, melihat tv dan melihatku, mama pergi ke kamarku sedangkan aku tidur di ruang tv. Esoknya kupikir aku mimpi indah. Artis favoritku sedang berlutut di depanku, nyepong kontolku, lidahnya bermain di kontolku. Tangannya juga memainkan testisku. Mulutnya meracau tak jelas seperti bernafsu.

Mamaku sedang berlutut di samping sofa, sementara kontolu yang tegang sedang terbenam di mulutnya. Aku tersentak kaget.

Apa-apaan ini ma?

Mama mundur di lantai, wajahnya menampakan ketakutan yang amat sangat.

Ma.. maaf tuan; pe pe lacuru ini mes.. mesti membangunkan tuannya dengan cara ini tepat jam delapan pagi. Kalau tidak dihukum. Pel pelacur ini minta maaf kalau berbuat salah.

Setelah bicara, mama lalu jongkok dan mendekatkan pantatnya kepadaku agar siap dihukum. Aku tahu kami mesti ngobrol tapi mungkin tidak sekarang.

Ma, pake baju mama, lalu ke sini lagi dan kita akan sarapan lalu ngobrol.

Mama muncul lagi memakai daster tua yang sudah usang, lalu bersikeras.

Tuan, membuat sarapan adalah tugasku; tolong biarkan aku melayanimu?

Kupikir mencoba merubah drastis cara mama hidup secara cepat bakal berbahaya. Jadi aku setuju, aku minta mie goreng dan telur sserta kopi. Mama sangat cepat dan efisien. Tapi langsung menjauh dan berlutut saat aku mulai makan.

Tidak ma, kita makan bersama. Sekarang, buat sarapan untuk mama dan makan bersama togar di sini.

Ibu nurut. Tapi sembunyi-sembunyi melihatku mencoba melihat apakan aku akan marah. Kami makan dalam diam. Lalu setelah itu kami berpakaian. Ternyata kami memakai jin dan t-shirt.

Ma, sekarang mama bebas dari bajingan itu, dan kita mesti hentikan per’tuan’an yang tak masuk akal ini. Aku togar dan kau mamaku. Sudah tugasku untuk menjaga dan membantu mama kembali lagi hidup normal sebagai Rini, mamaku. Mama mau togar bawa ke psikolog?

Tidak, tidak terima kasih, tu… togar. Kaulah yang kubutuhkan dan aku akan berterimakasih jika kau ada saat aku mencari jati diriku lagi. Ini takkan mudah, bahkan kadang-kadang aku mungkin lupa dan kembali ke kebiasaan lama. Tolong maafkan jika aku lupa.

Tak perlu meinta maaf, tapi jika ibu merasa ingin dimaafkan, anggaplah itu sebagai hadiah. Mungkin ada baiknya bicara tentang apa yang terjadi pada mama.

Mama rasa togarlah satu-satunya yang bisa mama ajak bicara. Yang bisa mengerti dan takkan menghakimi mama. Ceritanya panjang, jadi mama ceritakan pelan-pelan.

Hari itu aku beres-beres rumah. Mama mencoba membantu. Tapi kelihatannya sangat susah menyesuaikan diri hidup bersamaku. Menjelang sore akhirnya mama menangis di kamar mandi. Kubujuk mama agar keluar dan mama keluar setelah tangisnya selesai. Memalukan melihat mama berterimakasih. Saat mama bilang ia tak ingat lagi kapan diperlakukan sehangat ini, aku bertanya-tanya tentang penderitaannya selama ini.

Kusadari mama perlu bicara mengeluarkan unek-uneknya agar keluar dari penderitaannya selama ini. Lalu, di lain pihak, aku akan pindah dari rumah sempit ini. Perlu beberapa hari untuk mengepak barang dan pindah dari rumah ini. Ibu membantuku pindah dan beres-beres di rumah baruku dan ibu kelihatannya senang.

Togar sayang, mama tak tahu apakah kau akan mengerti; tolong jangan berpikir buruk tentang mama. Bahkan sejak kecil sudah terbiasa patuh. Saat masa puber, semuanya mulai terang; aku butuh seseorang yang mengontrolku, yang membuat keputusan untukku, dan yang mendikte hidupku. Aku butuh kepastian. Aku butuh seseorang untukku bersandar.

Hasilnya, pria dalam hidupku menyuruhku menuruti mereka, mempermalukanku dan menghukumku dan dalam hal buruk ini kutemukan kenikmatan. Saat ayahku menampar pantatku, kukatakan pada diriku bahwa pria ada di atasku dan aku mesti menyenangkan mereka. Bukannya bersalah, aku malah menikmati ditampar pantatku.

Awalnya, saat aku mulai menikmati diri sendiri, kunikmati sensasinya. Lalu ayah tahu rahasiaku dan menunjukan pandangan lain. Ia menampar pantatku, merendahkanku dan mempermalukanku dengan menyuruhku berdiri di suduh ruangan sambil memakai papan bertuliskan pelacur’. Kurasa, ayah juga menikmatinya, jadi kubiarkan saja, lagian aku tak punya pilihan.

Lalu aku mulai bertemu ayahmu dan dia mendominasiku lebih jauh. Ia menampar pantatku dan mencambukku seperti ayah, juga mempermalukanku di depan publik dan menyuruhku melakukan hal yang bahkan tak pernah kuimpikan. Ia mengikatku dan putingku ditetesi lilin panas, mengikat susuku dan mencambuknya hingga aku berteriak, mengencingiku, dan memasukan pelbagai objek ke memek dan boolku.

Tapi semua berubah. Ayahmu mulai bosan padaku. Lalu dia mulai brutal, memukulku dengan apa saja yang ada di tangannya. Semuanya tak lagi menyenangkan tapi menakutkan. Lalu dia meninggal. Aku menjadi bingung. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku berhubungan dengan satu atau dua pria tapi mereka tak pernah bisa memuaskanku.

Lalu aku bertemu budi hartono. Kurasa keberuntungan berpihak padaku. Ia begitu peka, perhatian dan aku setuju menikah dengannya. Ia sungguh jantan pada awalnya, dan memberi semua yang ibu butuhkan. Setelah bulan madu yang singkat, dia mulai berubah jadi monster yang sering kau lihat. Ia berjudi dan minum alkohol.

Aku memohon agar dia tak mengusirmu saat umurmu delapan belas tahun, tapi ia bilang ia tak peduli padamu. Lalu semua menjadi jelas bahwa dia juga tak peduli padaku. Ia menyiksaku dengan tali, kayu dan apa saja. Ia selalu menyuruhku berlutut dua kali sehari dan kadang menyuruhku membersihkan anusnya dengan lidahku.

Akhirnya dia tak bisa ereksi jadi dia tak lagi menjamahku. Lalu saat uang kami mulai menipis, dia melacurkanku pada siapa saja yang mau membayar. Semuanya menjadi mimpi buruk; kadang aku mesti melayani dua atau tiga pria dalam satu malam. Lalu dia bilang dia akan menjualku dan menceritakan betapa seramnya hidup yang akan kujalani.

Makasih ma. Togar tahu betapa berat semua ini untuk mama. Togar tahu semua bukan salah mama. Kita mesti mulai awal yang baru dan togar mau melakukan apa saja untuk membantu mama.

Ekspresi ganjil terpampang di wajahnya, seperti bersukur diiringi kegembiraan yang tak bisa kupahami. Tapi mama berterimakasih padaku, dan mencium pipiku lalu pergi.

Sepertinya semua berjalan sempurna. Aku sibuk bekerja sedangkan mama di rumah. Mama kembali menata dirinya. Mama mulai dandan serta membeli beberapa pakaian dan mulai olahraga di sekitar komplek. Hubungan kami berangsur membaik. Bahkan kutawari apa saja agar mama semakin membaik.

Tapi semuanya hilang begitu saja seperti air yang diserap bumi. Karena urusan kantor selesai lebih awal, siangnya aku bisa pulang. Pintu tak dikunci. Di ruang tv kudapati celana jin dan cd nya berserakan di lantai. Pahanya dilebarkan dan memeknya terlihat jelas.

Mama sedang dientot oleh pria kurus mungkin tak lebih dari 18 tahun. Pria itu ngentot mama dan menaiki mama, menusuk mama dengan kontolnya dan mama mengerang, kelihatannya mereka berdua akan klimaks. Dia menampar susu mama hingga mama menjerit. Tapi mama menjerit kenikmatan saat dia dientot oleh orang lain.

Entot terus ah yang dalam ah ah aku mau keluar ah keluarkan di dalam.

Sudah cukup apa yang kulihat. Lalu aku menyela kegiatan mereka, masuk dan berteriak.

Apa-apaan ini?

Mama berteriak. Menjauh dari orang yang mengentotnya dan meringkuk seperti janin di lantai. Pria itu bangkit dan berdiri di belakangku.

Dia ingin ini tuan. Dia menawarkan diri padaku di toserba. Dia bilang dia mencari pria yang bisa mengentotnya dan dia menawarkan sejumlah uang. Dia

Pergi kau bajingan. Kalau kau kulihat lagi akan kubuat kau menyesal. Sekarang pergi!

Tanpa disuruh lagi, pria itu langsung pergi meninggalkan aku dan mama. Aku tak bicara, melihat mama telanjang. Mama bangkit perlahan dan memakai kembali pakaiannya dan tak mau menatapku.

Mama punya dua pilihan. Ceritakan yang terjadi atau bereskan barang mama dan pergi dari sini sekarang juga.

Akhirnya mama menatapku. Wajahnya kembali suram sesuram saat kubawa mama dari budi.

Tolong jangan mengusirku. Tolong jangan membuaku pergi.

Semua ini diluar dugaanku. Aku tak tahu mesti bersikap bagaimana.

Okey ma, sepertinya mama memilih untuk bercerita. Jadi duduklah dan ceritakan semuanya tanpa ada yang disembunyikan. Togar tahu kalau mama bohong.

Mama menangis dan menarik nafas dalam-dalam.

Mama tak tahu mesti cerita dari mana. Tapi akan mama coba. Mama telah katakan betapa mama menyukai benda-benda aneh dan mama telah terobsesi. Mama butuh seperti alkoholik butuh alkohol. Tingkah laku budi tak menyembuhkanku. Mama hanya berusaha agar tak dipukuli. Tapi kebutuhan mama tetap tak terpuaskan.

Lalu kamu mulai menyelamatkan mama. Dan kupikir mama akan bebas dan hidup kembali. Tapi masalah lain datang. Mama ingin terpuaskan secara seksual. Mungkin kamu tak tahu, tapi mama sering masturbasi tak ternyata tak banyak membantu. Anak yang tadi kau usir, tak jujur. Ia mulai merayu mama di toserba.

Apa kata-katanya memang begitu ma?

Tidak, sebenarnya dia bilang aku ingin memasukan kontolku ke memekmu dan ngentot sampai kau berteriak. Mama tahu mestinya mama menamparnya atau memanggil satpam. Tapi aku menyerah dan ia membawaku pergi.

Berapa kali dia meniduri mama?

Tiga kali. Ia ingin dibawa ke rumah karena kubilang kau takkan pulang sampai sore. Lalu kau tiba-tiba datang.?

Hm Ada apa denganmu ma?

Nafasnya tercekat di tenggorokan.

Mama tahu mama memang pelacur. Tapi mama tak tahu cara menghilangkannya. Mama tak bisa lari dari kenyataan bahwa mama memang penurut dan mama tak ingin lari. Yang mama ingat, sejak dulu mama selalu butuh orang yang bisa mengontrol amam, tapi mama tak pernah menemukan seseorang yang bisa mama percayai.

Seseorang yang bisa memberi mama rasa aman jadi mama bisa istirahat dan menikmati hidup. Ayahku kujam. Ayahmu juga tak beda dan selalu memenuhi kebutuhan mama. Lalu ada budi tapi semua malah memburuk. Jadi mama masih mencari seseorang yang bisa mengontrol dan mendominasi mama, dimana mama tahu mama akan aman.

Dan mama pikir anak tadi orang yang tepat?

Aku tahu aku terdengar tak berperasaan, tapi aku tak ingin ada salahpaham.

Oh tuhan, tentu saja tidak. Mama hanya ingin disentuh. Mama akan jadi apa saja yang dia inginkan selama dia bisa membuat mama orgasme. Lalu kau muncul.

Mama sepertinya tersenyum.

Kurasa aku mengerti, tapi kemana mama akan pergi? Apa yang akan mama lakukan? Jika mama ingin bantuan psikologi atau bimbingan, togar bisa

Ibu cepat memotong kata-kataku.

Tidak. Terlepas dari bagaimana kau melihatnya, mama tidak sakit. Simpelnya gini, mama menikmati seks dan mama menikmati, tidak, mama butuh di dominasi, dan kedua hal itu mesti disertai rasa aman dan kepercayaan serta cinta. Jika mama tak bisa menemukan orang yang tepat, mama bisa jadi apapun yang diinginkan dan melakukan apapun yang diperintahkan pada mama.

Air matanya mengalir lagi dan mama tampak kalah dan sedih. Kutatap mama. Disamping airmatanya, mama masih terlihat menarik tapi rentan. Tiba-tiba jawabannya muncul mendadak di pikiranku. Aku mengigil mengetahui bahaya dari pikiran yang menggangguku. Mama melihatku ingin tahu.

Kau tak apa-apa?

Mama, togar ngerti mama butuh pria untuk dicintai dan dipercaya. Balasannya mama bilang mau melakukan apa saja demi dia?

Ya.

Aku bernafas dalam-dalam.

Dulu mama sering memanggil togar tuan. Bisakah kita melakukannya lagi? Maukah mama terima togar sebagai pemilik mama?

Togar, apa kau sadar apa yang kau katakan? Apa kau tahu itu namanya incest? Gimana bisa kita?

Udahlah ma, tak usah basa-basi berandai-andai. Jika itu yang mama mau dan mama yakin kita bisa melakukannya, buka pakaian mama, sini duduk dipangkuanku dan cium aku!

Respon mama sangat cepat hingga aku tak percaya. Tapi sedetik kemudian mama duduk di pangkuanku, mulutnya mencari mulutku dan menciumku seolah-olah hidupnya tergantung pada ini.

Kesenangan memancar dari matanya. Mama merintih senang saat kupeluk erat mama dan tanganku mengusap tubuhnya.

Pertama-tama, mama mesti mandi dan bersihkan memek mama dari sperma. Lalu cukur bulu memek mama hingga bersih dan mesti begitu setiap saat. Lalu mama mesti memastiakn anus mama bersih, siapa tahu togar ingin memakai anus mama.

Mama terlihat senang dan ke kamar mandi tanpa ragu-ragu.

Mama kembali dari kamar mandi, memakai daster dan menonjolkan susunya.

Tuan, bolehkan aku menunjukan rasa terimakasihkku dan betapa aku ingin melayanimu?

Terdengar menarik. Tunjukan kesiapan mama melayaniku.

Mama berlutut di depanku, membuka sabukku dan celana jinku. Lalu mengeluarkan kontolku yang sudah keras. Mulutnya memainkan helm kontolku, menjilatnya dan memenuhinya dengan air liur mama. Lidahnya tak henti bekerja hingga dibawah helmnya pun dijilati. Tak ada satu mili pun yang terlewati oleh mulutnya.

Aku mendesis menahan nikmat yang tak pernah kubayangkan dan tingkah mama membuatku tak bisa bertahan lama.

Jika mama terus begitu, togar bisa cepat keluar. Jika mama tak berhati-hati, bisa-bisa keluar di mulut mama.

Mama berhenti sebentar dan mengerang.

Keluarkan saja di mulut mama. Mama ingin merasakan dan memenuhi mulut mama dengan spermamu.

Tak perlu disuruh lagi aku pun keluar dan memuncratkan semua spermaku di mulut mama. Mama menahan kontolku di mulutnya sampai kontolku mengecil. Lalu mama menjilat semuanya sampai bersih.

Terimakasih tuan. Terimakasih telah menghadiahiku benihmu. Aku milikmu dan akan melakukan apa saja katamu.

Rini

Untuk pertama kalinya, kupanggi mama dengan namanya.

Aku ingin kau mengerti aku tak pernah mendominasi sebelumnya. Meski aku sering membaca fantasi seksual hingga tahu caranya. Tapi sejak lama aku sering mengimpikanmu dan aku sedih melihat kau diperlakukan. Aku ingin memegangmu, peduli padamu, menikmatimu, ngentotmu dan mendengarmu menjerit kenikmatan.

Togar, anakku. Kaulah orang yang selalu peduli pada mama. Sejak kau lahir, mama sudah memasrahkan hidup mama padamu. Padamulah mama ingin patuh. Ya, mama melakukan hal-hal buruk, dan masih melakukannya karena mama menyukainya. Hingga sekarang.

Apa mama yakin? Sepertinya aku dapat semuanya. Hubungan cinta penuh nafsu dan budak seksi yang akan melakukan apa saja untukku.

Oh ya tuan. Tuan bisa menyuruh apa saja. Mama bisa menjadi kekasihmu, pelacurmu dan kenikmatanmu selalu menjadi kenikmatanku.

Lalu sebuah kenyataan tiba-tiba muncul di otakku. Mamaku akan melakukan apa saja yang kuinginkan; aku bisa memiliki tubuh mama tanpa batas.

Mama telah menawarkan tubuh mama tanpa syarat untuk kunikmati dengan cara apapun. Tapi ada sesuatu yang lebih dari itu. Katakan sebenarnya apa yang mama inginkan dari hubungan kita, dimana sekarang tak ada lagi yang perlu mama sembunyikan.

Tolong mengertilah togar. Mama milikmu seutuhnya dan togar bisa memakai mama dengan cara apapun yang togar mau. Inilah yang mama inginkan dan balasannya mama akan melayanimu kapan saja. Mama juga akan jadi mama yang baik, memasak dan mencuci serta membersihakn rumah. Oh togar. Mama ingin kamu, mama butuh kamu, mama cinta kamu.

Togar ngerti ma, dan togar juga mencintai mama. Tapi togar ingin tahu, kenapa mama sangat ingin direndahkan, dipermalukan dan dihinakan oleh anakmu sendiri?

Togar, ini sulit untukku, tapi mungkin jauh di lubuk hati mama, mama ingin diperintah. Mama butuh seseorang yang bisa mengontrol mama.

Baiklah ma. Togar ingin mama katakan sesuatu seandainya togar jadi tak toleran, mama bilang sesuatu dan togar akan hentikan. Bilang saja kentang’. Togar ingin menampar pantat mama, mengikat mama, memakai sex toy, togar mungkin menghina, mempermalukan, menghukum dan mendisiplinkan mama. Togar mungkin ingin mama ngentot wanita, dan akan bilang pelacur, jalang atau apa saja.

Mama terengah-engah dan dadanya naik turun seperti mau orgasme.

Ya tuan. Tolong perlakukan mama seperti itu. Mama selalu ingin dibegitukan. Sebut mama pelacur, dan biarkan mama tahu togar memiliki mama. Mama selalu menginginkannya.

Mama menatapku. Mengetahui hasrat gelapku dan cara memenuhinya. Lebih dari itu, kulihat wanita yang telah menjadi dirinya sendiri dan akhirnya mendapatkan cintanya. Lalu aku ingin mulai mengetest.

Apa mama tau bedanya hukuman dan disiplin?

Mama menggeleng tak tahu.

Hukuman terjadi saatu kau melakukan kesalahan, misalnya gagal mematuhi perintah. Disiplin adalah cara agar kau taat dan penuh perhatian setiap saat.

Matanya makin memancarkan cinta.

Oh tuan. Ya, ya, tolong disiplinkan mama. Mama perlu tau apa yang tuan harapkan dari mama dan merasa bagaimana tuan akan menjadikan mama mainan tuan.

Baiklah ma, sujudlah di pangkuanku!

Mama merespon dengan senang. Lalu kuelus pantatnya, mama mengejang pelan seolah-olah bilang tolong jangan goda mama. Tampar pantat mama!

Lalu kumulai aksiku. Tamparan kerasku mendarat di pantatnya. Awalnya mama hanya merintih, lalu setelah tiga kali tamparan di pantat kiri dan pantat kanannya mama mulai mengerang lalu mulai berteriak saat rasa sakit, panas dan pantatnya semakin merah. Kuhentikan aksiku.

Posisi pelacur di depanku!

Lalu, mama mulai berlutut di depanku, pahanya dilebarkan hingga memek basahnya terlihat. Matanya terlihat basah, tapi kulihat kepuasan di dalamnya yang tak pernah kulihat. Menghetahui mama terangsang ditampar pantatnya oleh anaknya membuat kontolku bangun.

Tuan, sungguh memalukan disuruh berlutut di pangkuan anak sendiri. Anak yang kulahirkan menampar pantat mama, menyebabkan emosi dan memaksa mama menerima dominasinya. Tapi mama ingin lebih. Mama ingin tuan tahu mama mainan tuan. Piaraan tuan dan tuan bisa menyuruh mama apa pun. Mama ingin membuktikan mama milik tuan.

Begitukah? Beritahu aku siapa mama yang sebenarnya!

Mama mengerang terlihat putus asa.

Mama pelacur yang butuh anaknya. Mama pelacur yang ingin dipakai pria. Tolong tuan, pakailah pelacur ini untuk kesenanganmu. Menyenangkan tuan merupakan kebahagiaan mama.

Kulihat mama. Wajahnya dan tubuhnya terlihat senang. Untuk pertamakali kusadari aku tanggungjawabku menyeimbangkan kenikmatan untuk kami dalam pelbagai cara. Mamaku tak perlu dirubah menjadi pelacur, mama memang sudah jadi pelacur. Tapi mama perlu diberi tahu kebutuhanku sebagai tuannya.

Berdiri ma, lebarkan pahamu. Lalu berputarlah pelan-pelan hingga bisa kulihat semua tubuhmu.

Mama berputar, pantatnya masih terlihat merah. Kutatap susunya yang proporsional dan memeknya. Mama menampilkan dirinya dengan cara yang nakal hingga membuat kontolku menegang.

Tunjukan susumu padaku!

Mama mengerang dalam-dalam dan tangannnya mengangkat susunya dan mendekatkannya pada kepalaku. Kudekati hingga kujilat pentilnya. Erangannya berubah menjadi desisan penuh kenikmatan. Lalu menjerit kecil saat kugigit putingnya. Tangannya memegang belakang kepalaku dan menekannya agar aku lebih memainkan susunya.

Mama mesti siap kapanpun aku mau baik siang maupun malam. Di rumah, aku mau mama memakai baju tipis tanpa bh dan cd dan harus tiga inci di atas lutut.

Oh tuan, mama akan nurut. Apa tuan yakin tak mau mama selalu telanjang? Tubuh mama tak terlalu jelek untuk wanita 40 tahun. Agar mama selalu siap untuk tuan.

Dengar kau pelacur binal, sedikit penutup membuatku penasaran apa yang ada dibaliknya.

Aku tak menyadari betapa penurutnya mama. Dan kurasa mama sangat menurutiku.

Merangkaklah seperti kuda ke sini. Cium kakiku!

Mama melakukan perintahku. Mencium kakiku. Aku terkejut akan hasratnya.

Sekarang naik ke ranjangku ma. Onanilah sampai mama orgasme. Tatap mata togar terus menerus dan jangan orgasme tanpa izin togar. Togar ingin mama menyadari betapa memalukannya disuruh onani oleh anak sendiri dan membiarkan anaknya mengontro kapan mesti orgasme. Mengerti?

Mama melihatku. Tak bicara tapi mengerang penuh nafsu dan berbisik.

Tolong, tolong jadikan mama pelacur tuan. Tolong mama akan lakukan semua perintah tuan. Permalukan mama, jadikan mama budak seks. Mama sangat ingin tuan.

Bisikannya lebih menyerupai desahan. Tanpa bicara lagi, mama membuka semua pakaiannya, menarik tubuhnya menuju ranjangku. Duduk dan membuka pahanya lebar-lebar dan memeknya telah basah.

Mama mulai membasahi jari-jarinya. Lalu memasukan satu jari ke memeknya, lalu dua jari lalu mama mulai mendengung kenikmatan. Mama mulai menatap mataku. Jari-jarinya mulai liar di memeknya. Sedangkan jempolnya dimainkan di klitorisnya. Dengungannya berubah jadi erangan. Tubuhnya makin bergetar, menggeliat penuh kenikmatan.

Mama mengerang tanpa bicara, masih menatap mataku. Mama sekarang terbakar gairah dan ingin segera orgasme meski tangannya masih bermain di memeknya.

Tolong tuan, biarkan mama orgasme. Mama tak bisa menahannya.

Jangan anjing, keputusan ada di tanganku. Lakukan apa yang kuperintahkan, bukan yang kau inginkan. Dan aku ingin melihatmu gairah yang kau buat sendiri.

Oh togar, tuhan, jangan biarkan mama seperti ini, mama ingin orgasme.

Mama sangat ingin orgasme. Mama tetap menatap mataku, tapi tatapannya membasah dan tak fokus. Erangannya berubah menjadi jeritan kecil saat orgasmenya makin mendekat. Kuberi mama peringatan.

Kau jangan orgamse sampai kuizinkan atau akan kuhukum kau!

Mama melenguh dan terisak saat tubuhnya mengigil. Susu dan pahanya bergetar dan bergoyang. Mama melolong seperti binatang, tangannya masih bermain di memeknya yang meradang karena menghambat orgasmenya sendiri. Getaran mama makin menjadi dan kepalanya bergoyang tak menentu.

Tuan To tol tolong i i ma mama moh mohon mama akan melakukan apa saja yang tuan mau, tolong biarkan mama orgamse.

Mama seperti berdoa padaku.

Baiklah ma, sekarang orgasmelah untukku.

Mama bergetar keras dan melolong. Tubuhnya kaku, lalu bergetar lagi saat orgasmenya melanda. Lalu mama mengerang keras. Kubiarkan mama istirahat untuk sesaat.

Bagus ma. Mama nurut seperti pelacur. Sekarang kita lihat apakah mama ngentot sebaik mama onani. Sekarang sujudlah.

Mama tak perlu disuruh lagi langsung sujud membuka pahanya dan memperlihatkan memeknya. Kepalanya di bantal dan pantatnya diangkat. Kontolku sudah sangat keras dan tak sabar lagi. Meski aku sadar setelah orgasmenya, mama mungkin takan bertahan lama.

Kubuka seluruh pakaianku lalu naik ke ranjang. Kudekatkan kontolku ke memek mama lalu kutusukan pelan-pelan. Mama menjerit nikmat, mencoba menekan kontolku. Tapi kumasukan hanya kepala kontolku saja dan kudiamkan. Mama mencoba mendorong tapi kutahan.

Berikan mama kontol tuan. Entot mama dan buat mama menjerit. Mama sangat ingin.

Aku tahu aku juga tak tahan. Dan dengan dorongan penuh, kutusukan kontolku. Jeritannya sungguh mengejutkan, seperti kesakitan tapi juga seperti kontolku memenuhi rasa laparnya.

Kutusuk dan kutarik kontolku pelan-pelan. Jeritan mama berubah jadi erangan nafsu, menekan pantatnya agar kontolku menusuk lebih dalam. Lalu kuberdirikan mama di atas lututnya, kupelintir dan kuputar putting susunya. Erangan mama pun jadi jeritan.

Tolong, entot mama entot mama. Buat mama keluar tolong oh oh oh oh

Mama makin menggeliat saat kembali orgasme membuat kontolku makin menegang dalam memek mama. Akhirnya spermaku muncrat di memek mama. Membuat setiap urat dan otot mama kaku. Mama menjerit saat orgasme. Lagi dan lagi mama terus mengejang.

Kucabut kontolku dan berbaring di tanganku melihat mama bernafas berat dan lelah setelah orgasmenya. Mama melihatku dan tersenyum hangat.

Sekarang, rini, aku punya satu perintah lagi. Kamu

Ya, oh iya

Mama mendahului ucapanku dan berbaring di ranjang. Lalu membersihkan kontolku dengan mulut dan lidahnya. Kadang lidahnya menjilat testisku.

Cium aku ma.

Aku memerintah. Mama bersenandung dan melakukan yang kuperintahkan. Menciumu penuh nafsu. Kami pun berciuman. Air liur kami bercampur dan lidah kami saling berpagutan. Kuremas dan kupilin putingnya.

Rini, kurasa kita perlu mandi. Kita mandi berdua.

Oh ya, dan banyak yang mesti kubersihkan.

Mama mengerang dan merintih saat kutampar pantatnya. Kami mandi cukup lama. Kunikmati saat menyabuni pantat dan susunya. Mama juga terlihat menikmatinya. Bahkan kubersihkan anusnya.

Aku berencana memakai anus mama. Rasanya sudah tak tahan.

Oh tuan, mama mohon pelan-pelan. Budi bajingan itu biasa memakai anus mama tanpa perasaan hingga rasanya seperti terbakar. Mama mohon

Jangan khawatir rin, kita persiapkan dahulu. Kita latihan stretching dulu agar kau siap.

Oh, terimakasih banyak tuan.

Mama lalu memegang dan mencium kontolku dengan lembut. Lalu kami saling mengeringkan dengan handuk sambil saling menikmati bagian tubuh pasangan.

Aku lapar. Masaklah.

Mama menurut sambil membungkuk memperlihatkan pantatnya yang berisi, membuatku tak tahan hingga kutampar dengan keras hingga mama menjerit kecil.

Seiring berjalannya waktu, hubungan kami terbilang mulus dan saling mengisi. Keinginan mama agar selalu didominasi selalu kupenuhi. Dan aku mendapat kenikmatan kapan saja dari mama. Kunikmati memainkan mama, membuat mama hampir orgasme, menyuruh mama orgasme hanya jika kuperintahkan. Mendengar mama mempermalukan dirinya sendiri saat memintaku ngentot anusnya, menampar pantatnya, meremas dan mencubit susunya.

Kami juga menikmati entotan penuh sensual, dengan pelbagai foreplay. Juga bisa kunikmati anus mama yang lembut setelah dilumasi dan dilatih dengan satu jari, lalu dua jari dan kadang dengan dildo. Awalnya mama ketakutan, tapi kulakukan dengan lembut. Kusuruh mama agar rileks dan melemaskan anusnya.

Pelan-pelan kumasukan kontolku. Mama jadi liar. Mama menekan pantatnya agar kontolku lebih masuk dan memintaku agar mempercepat gerakan kontolku. Kusuruh mama memainkan klitorisnya hingga membuat mama makin merasakan nikmat tak tertahankan. Kontolku dicengkram oleh anusnya. Mama lalu berteriak seiiring orgasmenya hingga membuatku memuncratkan spermaku di anusnya.

Mama juga punya khayalan diperkosa. Tentu saja aku senang memuaskan khayalan mama.

Suatu sore aku pulang seperti biasa. Kupijit bel dan mama membuka pintu. Kutekan mama keras-keras?

Apa yang tuan lakukan apa yang tuan inginkan?

Dasar pelacur. Kau jalan-jalan memamerkan susumu padaku, hampir memohon dientot. Sekarang bakal terjadi.

Tidak tidak, jangan, takkan kubiarkan.

Mama berteriak dan memukul-mukulku. Kuambil tangannya dan kupeluk erat.

Mau cara lembut atau keras?

Bajingan kau.

Dasar pelacur.

Baiklah, kau pilih cara keras.

Kubuka paksa bajunya. Mama terus menjerit hingga susunya terpampang jelas. Bahkan putingnya terlihat mengeras.

Lihat. Ada yang sudah terangsang rupanya.

Kupilin putingnya dan kumainkan keras-keras. Kulihat mama hampir tak bisa bertahan. Lalu kurangkul mama, kucium mama. Mama terus melawan tapi kupegang telinganya. Kucium lagi mama hingga tak melawan lagi.

Entot mama, tuan. Mama mohon. Mama sudah gak tahan pingin di entot.

Kulepas pakaianku diikuti mama juga melepas semua pakaiannya.

Tuan mau mama gimana?

Berbaliklah dan rukuk.

Mama menurut sambil mengerang dan kulihat memeknya merekah tanpa bulu mulai basah. Memeknya lebar menunggu dientot. Aku berlutut dan kudekatkan kepalaku ke memeknya. Kujilat dari anusnya memamnjang sampai ke klitorisnya. Mama mendesah kenikmatan, memohon padaku.

Tolong tuan, jangan buat mama tersiksa. Mama ingin dientot.

Sabar kau dasar pelacur.

Kugigit klitorisnya hingga makin membesar. Mama mendesah tak karuan antara nikmat dan nafsu. Lalu aku berdiri dan kugesekan kontolku ke memeknya.

Dasar pelacur.

Ah. Entot mama. Entot saja mama. Buat mama menjerit. Mama pingin dientot.

Mama menjerit saat kutusukkan kontolku ke memeknya. Kuentot tanpa kelembutan. Keras dan cepat. Kupilin keras putingnya dan kuputar hingga mama makin menjerit.

Oh.. yes oh yes entot mama ah entot mama ahhh

Memek mama mencengkram erat kontolku saat kutusukan. Kurasakan orgasmeku semakin dekat, seteleh kutusuk lebih dalam lagi, akhirnya kami berdua ograsme sambil melolong nikmat.

Ini pelajaran agar kau selalu perlihatkan susumu padaku. Lakukan seperti tadi maka kau akan dapat perlakuan yang sama.

Terimakasih tuan. Apakah tuan berjanji?

Kehidupan terus berjalan. Mama dan aku belanja membeli beberapa lingerie dan pakaian yang seksi untuk mama. Mama bilang ingin selalu menunjukan tubuhnya secara sensual. Setelah itu kami pulang. Sepuluh menit kemudian terdengar ketukan.

Buka pintunya atau akan kudobrak.

Tak salah lagi. Itulah suara budi si bajingan.

Ma, berlindunglah di kamar. Hubungi polisi.

Matanya memancarkan ketakutan tapi mama menurut dan ke kamar. Pintu terus digedor, ku buka pelan-pelan. Budi berdiri di luar, seperti biasa, badannya baud an samar-samar tercium alkohol. Tapi tak seperti budi setahun yang lalu, sekarang terlihat lebih parah.

Biarkan aku masuk. Aku ingin pelacurku kembali dan akan kubawa sekarang.

Bawa uang 25 juta gak?

Jika dia tak keluar, maka aku akan masuk.

Aku tak terkejut saat budi mengeluarkan pisau lipat dan memainkannya. Saat dia akan menusukku, aku mundur menghindar. Spontan kuambil asbak di meja dan kupukul tangannya. Pisaunya terlepas dari tangannya diiringi teriakan budi.

Mati kau bajingan. Kau telah patahkan tanganku. Akan kubunuh kau.

Kutendang pisaunya menjauh.

Ok bud, masih mau melawan?

Budi menghindar keluar rumah saat kudengar sirine polisi.

Bajingan kau. Akan kubuat kau membayar ini.

Lalu polisi masuk dan bertanya apa yang terjadi. Kuceritakan semuanya sementara budi merintih menahan sakit pada tangannya. Saat kusebut nama budi hartono, polisi terlihat sangat tertarik. Polisi yang paling tua akhirnya berkata.

Budi hartono? Kami telah mencarimu ke mana-mana.

Akhirnya budi ditangkap polisi. Kusuruh mama keluar kamar. Lalu mama menceritakah hubungannya dengan budi pada polisi.

Terimakasih bu. Kami akan butuh anda dan anak anda untuk kesaksian. Nanti anda akan diberitahu.

Ya, kami siap bersaksi.

Polisi pergi. Kurangkul mama yang masih merinding ketakutan.

Bajingan itu telah pergi. Kita akan memenjarakannya.

Tolong bawa mama ke ranjang dan peluk mama. Lindungi mama dari setan itu.

Kulakukan keinginan mama. Mama tertidur di pelukanku. Beberapa hari kemudian, polisi datang. Katanya budi hartono telah di bunuh oleh sesame tahanan. Dan polisi mencurigai dia dibunuh oleh orang suruhan.

Terimakasih telah memberitahu kami. Kuharap anda takkan terkejut jika kami tak peduli dan tak menangisi kehilangannya.

Petugas itu tersenyum. Saat ia pamit dan akan kembali, kutemani dia.

Gimana kejadiannya?

Sepertinya dia dipukuli dan kepalanya dibanting ke tembok hingga tengkoraknya retak.

Aku kembali kerumah. Kelihatannya mama sudah tenang.

Mama bisa tenang. Semuanya sudah selesai.

Mama menciumku hangat, basah dan penuh nafsu. Malamnya kami merayakan kematian budi dengan makan malam spesial di luar. Mama terlihat cantik. Mama memakai gaun sutra hijau. Bahunya tak tertutupi. Pahanya terlihat mulus. Setelah makan, kami pulang.

Bawalah mama ke ranjang dan entot mama.

Dasar wanita mengerikan. Kau rayu anakmu sendiri agar mau dientot.

Ya. Dan mama tak merasa malu.

Kami sampai ke ranjang dan mama langsung memelukku, menciumku.

Oke ma, menarilah. Lalu nungginglah di kursi itu hingga togar bisa liat pantat mama.

Mama lalu menari, sungguh erotis. Gaunnya dilepaskan perlahan-lahan. Matanya jalang melihatku penuh nafsu. Lalu mama menungging, tangannya memegang kursi.

Tamparlah pantat mama hingga mama menjerit. Hingga panasnya menjalar ke memek mama, hingga memek mama siap dimasuki kontol.

Aku tahu keinginan mama. Kutampar keras-keras pantat mama, terus kutampar hingga semakin memerah dan mama makin menjerit tak karuan. Lalu kuberdirikan mama.

Baiklah ma. Apa mama mau bilang sesuatu?

Mama mohon tuan, entot mama. Buat mama orgasme.

Tentu saja kuturuti dengan senang, kusuruh mama mengangkang. Mama tertawa penuh nafsu lalu meloncat ke ranjang dan melebarkan pahanya.

Seperti ini sayang?

Ya.

Kumasukkan kontolku ke memek mama. Mama merespon dengan menggoyangkan pinggulnya. Mama meracau tak karuan. Memeknya terus kuentot. Kami berdua menikmati hubungan incest ibu dan anak ini. Susunya menempel di dadaku. Kuku mama menancap di punggungku. Kutekankan pinggulku hingga mentok. Mama menciumku, menggigit bibir bawahku.

Nafsunya tak terkontrol lagi. Memek mama mencengkram erat, mama mengejang seiring orgasmenya yang tak tertahankan. Erangan mama membuatku juga menyemburkan lahar panas di dalam memeknya. Untuk sesaat kami tetap berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme. Lalu kucium mama dan kuberbaring di samping mama.

Mama milik togar seutuhnya. Togar tau kan?

Ma, orang tak bisa memiliki orang lain. Mama bukanlah motor atau tv.

Mama tau maksudmu, tapi ini lain. Mama milikmu dan kamu bebas melakukan apa saja. Apa saja, kapan saja, dimana saja. Bedanya adalah, inilah yang mama inginkan.

Benarkah?

Aku jadi bertanya sebenernya siapa yang mendominasi dan siapa yang penurut.

Tentu saja. Mama merasa aman jika togar yang mengontrol mama. Mama tak bisa hidup dengan cara lain. Mama mencintaimu. Mama ingin togar. Beritahu mama apa yang togar inginkan dan mama akan nurut tanpa bertanya.

Baiklah ma, sepong kontol togar hingga keluar, lalu telan sperma togar.

Ya.

Tubuhku serasa menghangat mengetahui mama tak ingin yang lain selain ini.

Tamat.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu