1 November 2020
Penulis —  toketmania

The Trip

“Jo… ganti posisi lagi ya, mama duduk menyamping aja”, pinta Erna. “Tapi kaki mama gak bisa bebas lo… harus nekuk gak apa-apa emangnya?” tanya Johan. “Udah, kita coba dulu ,” ketus Erna. Dengan susah payah Erna berhasil duduk dengan punggung bersandar di pintu setelah dialasi bantal, pantatnya berada antara kedua paha Johan sementara telapaknya bersandar di antara barang-barang di sebelah anaknya duduk.

“Nah.. gini agak enakan dikit”, ujar Erna yang satu tangannya merangkul leher Johan, sementara satu tangan Johan merangkul pinggang ibunya, menahannya agar tak jatuh ke depan. Erna tersenyum menatap wajah tampan putera semata wayangnya itu, ia ingin merasakan lebih dekat dengan anak yang akan meninggalkannya sekian lama.

Mereka bercakap-cakap sepanjang perjalanan dimana hari mulai gelap dan di antara alunan musik yang diputar Andi, satu tangan Johan mulai mengelus-elus betis ibunya, terus menyelinap ke balik daster dan mengelus-elus paha mulus ibunya, Erna tak melakukan protes apapun, “Johan?” bisiknya seolah-olah protes ketika jari jemari Johan mulai menyisiri bulu-bulu tebal di antara selangkangan ibunya dan menelusuri sepanjang garis belahan vaginanya, agak surprise ia dapati celah kenikmatan tersebut telah basah…

sangat basah. “ohhs Jo,” desis Erna ketika jemari Johan mulai memainkan klitorisnya.. matanya setengah tertutup dan mulai menggigit bibir, Johan yang merasa sudah memegang kendali terus memilin-milin dan mengorek-ngorek ringan benda kecil di belahan atas liang senggama Erna, ibu kandungnya yang kini mendesah-desah dan pantatnya bergeser kesana kemari.

Dan Erna mendekap erat leher Johan dan menyembunyikan wajahnya di situ manakala 1 jari Johan mulai menyeruak paksa rongga vagina yang telah becek itu, mengorek-ngorek dan mengocoknya pelan, “ohs… Jo… kamu nakal.. shhh,” desis Erna di telingan Johan. Jo yang tengah dirasuki nafsu lalu kembali menyertakan 1 jarinya menyelusup lubang memek berlendir itu, dua jari kini memasturbasi Erna dengan gerakan yang kian liar dan cepat yang untungnya deru suara ban beradu dengan jalan dan alunan musik meredam suara kecipak kocokan jemari Johan.

Sekian detik berlalu sampai tubuh Erna kembali relax… “ouh… Jo.. enak sekali Jo.. sssh,” bisik Erna lirih sambil mengusap-usap dada anaknya. “enak sih enak… gimana dgn Johan neh ma? ,” jawab Johan. Erna tertawa kecil, sedari tadi dia merasakan batang kemaluan Johan yang mengeras mendesak sisi pahanya.

“biar mama atur nafas dulu ya, entar aja”… ujar Erna. “Oke… pegang badan mama Jo, mama mau atur posisi lagi,” Johan menarik pinggul mamanya sehingga Erna bisa berjongkok di atas pangkuannya, namun yang mengejutkan Johan, ibu kandungnya memutar tubuh menghadap Johan membelakangi kursi supir, tangannya masih merangkul leher Johan…

“turunkan celanamu Jo.. ”, perintah Erna setengah berbisik.. dengan beringsut Johan menurunkan celananya perlahan sampai mata kaki, Erna yang berjongkok menghadap Johan kembali berbisik… “angkat daster mama Jo,” Johan menggapai tepian bawah daster ibunya itu, menariknya hingga separuh pantat… cukup untuk membebaskan vaginanya…

lalu tanpa disuruh, ia arahkan senjata biologis yang telah tegak mengeras sempurna itu ke mulut vagina Erna, dan Erna pun perlahan tapi pasti menurunkan pantatnya… membiarkan alat kejantanan Johan menerobos masuk akibat tekanan berat tubuh Erna yang wajahnya meringis menahan sensasi senti demi senti kepala penis besar itu menginvasi organ kewanitaannya.

“oohs Jo… ahhss,” desisnya ketika seluruh batang kontol Johan habis tertelan dalam liang senggamanya… lalu perlahan tapi pasti mulai menaik turunkan tubuhnya. Pasangan ibu anak itu saling merintih dan mengerang menikmati hubungan melampaui batas yang tersembunyi dalam gelapnya suasana mobil yang terus melaju kencang.

Tangan Johan mulai kreatif menyelusup ke balik daster Erna, hinggap di atas sepasang buah dada montok itu dan mengeluarkan dari penutupnya, meremas-remas keras dan memelintir putingnya membuat ibunya kian berdesis dan merintih. Belum puas hanya sekedar meremas, tangan Jo keluar, membuka kancing daster Erna setelah menyibakkan jilbab yang menutupinya, mengeluarkan payudara berukuran 36 B tersebut dan menghisap putingnya..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu