1 November 2020
Penulis —  arimbisinta

Pemuja Ibu 3

Sekitar jam setengah 4 sore aku terbangun dan bergegas tuk mandi dan tentunya mau menjemput mbak Aya, sebelum aku menuju kamar mandi aku tengok ibuk dikamarnya dan kulihat ibuk masih tertidur, lalu aku menghampiri ibuk dan membangunkannya.

“Buk ibuk bangun buk” Ucapku sambil menggoyang goyang tubuh ibuk namun ibuk masih pules tidurnya lalu akupun menyingkap daster ibuk ke atas dan otomatis kemaluan ibuk yang gundul itu terlihat jelas dimataku apalagi ibuk nggak memakai cd diselangkangannya, kuraba vagina ibuk dan itil ibuk aku pilin pilin dan kulihat ibuk sedikit menggeliat lalu dengan perlahan kutusukan 2 jariku kelubang peranakan ibuk bahkan kini kutambah 1 jariku jadi 3 jariku menusuk lubang vagina ibuk lalu dengan perlahan ku kocok vagina ibuk dan terasa basah lubang vagina ibuk dan kulihat ibuk mulai terbangun dan mulut ibuk mendesah desah..

“Aahh aahh nak uh” lenguh ibuk kenikmatan.

“Enak buk tempek ibuk dikocok kayak gini” Ucapku sambil mempercepat kocokan jariku dilubang kemaluan ibuk.

“Ohhhhh nak iiyya nak enak ibuk mau keluar nak oooohhhhh ahhh” Ucap ibuk disela desahannya.

“Keluarkan aja buk jangan ditahan” Ucapku sambil makin mempercepat kocokankanku dan lendir ibuk makin banyak membasahi jariku.

“Oooohhh nak ibuk keluar aaagggrrrrhhhhh” desah dan jerit ibuk ketika cairan nikmat ibuk mendesak keluar dan semakin membasahi jariku dan tubuh ibuk kelonjotan, melengkung keatas dan paha ibuk bergetar hebat dan setelah reda dari orgasmenya tubuh ibuk pun terhempas dikasurnya tinggal deru nafasnya yang ngos ngosan, lalu aku cabut jariku dan memasukan jariku kemulut ibuk dan ibuk tak menolak namun diam tak menghisap jariku.

“Hisap jariku buk nikmati rasa lendir dari lubang kemaluanmu buk” Suruhku ke ibuk sambil menekan jariku semakin dalam kemulut ibuk dan ibukpun mulai menghisap jariku dan menikmati lendirnya sendiri lalu aku keluarkan jariku dari mulut ibuk.

“Nih masih ada lendir ibuk jilati sampai bersih buk” suruhku lagi dan lagi lagi ibuk menuruti perintahku dan mulai menjilati jariku yang basah kena lendir ibuk.

“Dah buk dah bersih Teguh mau mandi dulu dan ibuk jangan bobok lagi sebentar lagi bapak pulang buk” Ucapku sambil mengusap usap rambut ibuk.

“Ya nak ibuk gak tidur lagi meskipun ibuk masih capek gara gara digarap sama anak ibuk ini dan tempek ibuk terasa ngilu nak” ucap ibuk sambil perlahan lahan bangkit untuk duduk menyender kedipannya dan kaki lurus berhimpit.

“ngilu karena jari atau kontol anakmu ini buk” tanyaku ke ibuk sambil meremas gundukan payudara ibuk dibalik dasternya dan ibuk hanya diam tak melawan dan membiarkan tanganku meremas payudaranya.

“Ya gara gara kontolmu nak yang super gedhe dan panjang itu apalagi sehari ini berkali kali kamu mengawini ibuk nak” ucap ibuk.

“Abisnya tempek ibuk rapet sih bikin kontol anakmu ini ingin menghajar lubang tempekmu buk” Ucapku jorok ke ibuk dan aku ingin ibuk jadi ibuk binal kepadaku.

“Bukan lubang ibuk yang sempit nak lubang ibuk dah longgar tapi kontolmu saja yang kegedhean dan sekarang malah makin longgar dan menganga saja lubang tempek ibuk nak” ucap ibuk dan kini ibuk dah mulai binal dan tak malu lagi berkata jorok.

“Udah ya buk Teguh mau mandi kan Teguh mau jemput mbak Aya” Ucapku sambil beranjak namun sebelumnya membetot payudara ibuk terlebih dahulu lalu keluar kamar.

Sesampainya dikamar mandi akupun bergegas mandi dan tak lama pun aku sudah selesai mandi lalu salin baju ke kamar.

Saat ini aku sudah di parkiran dan menunggu mbak Aya keluar, sekitar 5 menit mbak Aya pun kulihat sudah keluar dan langsung menuju ketempatku.

“Wah adek mbak kok dah standbay saja” Ucap mbak sambil duduk dijok motorku.

“Kenapa mbak nggak suka ya” Ucapku sambil menghidupkan motorku.

“Kok sadis gitu njawabnya dek, mbak suka kok sangat suka malah” Jawab mbak sambil melingkarkan kedua tangannya diperutku.

Sekitar lima belas menit aku sudah sampai didepan rumah dan aku melihat motor bapak ternyata bapak juga sudah pulang lalu akupun bergegas menuju kamar.

Seperti biasa sekitar pukul 7 keluargaku lagi ngumpul didepan tv dan aku sudah merencanakan sesuatu langsung menuju dapur dan membuat teh hangat 4 gelas, dan yang gelas sudah aku campuri dengan pejuhku yang sudah aku siapkan tentunya 2 teh oplosan itu aku berikan ke mbak Aya juga ke bapak, dan aku ingin mbak Aya juga bapak jadi takluk dan nurut padaku.

“Nih pak aku buatin teh juga mbak Ayaku yang cantik ini juga buat ibuk” Ucapku sambil menyodorkan teh.

“Iiiihhhh tumben adek baik sih mau bikinin mbaknya teh” Ucap mbak Aya sambil menerima teh nya.

“Suwun yo Le” Ucap bapak juga menerima tehnya.

“He he he gapapa to sekali kali mbak lagian mbak Aya juga dah baik sama Teguh suka ngasih Teguh uang” Ucapku dan kulihat mbak Aya dan bapak mulai menyeruput tehnya.

Satu jam sudah aku dan keluargaku masih ngumpul liat tv sambil ngobrol ngobrol, Dan aku yang menunggu reaksi dari mbak Aya juga bapak yang sudah meminum teh tercampur pejuhku sampai habis tak terlihat ada tanda tanda kalo mbak Aya dan bapak tunduk padaku dan masih terlihat biasa biasa saja apa jangan jangan nggak ngaruh ya.

Kini sudah jam sembilan dan sudah 2 jam pejuhku yang diminum mbak Aya juga bapak nampak tak beriaksi karena kulihat bapak dan mbak Aya masih bersikap biasa biasa saja dan tak lama pun bapak bilang ngantuk mau tidur dan mengajak ibuk namun ku kode ibuk dan ibuk menolak halus ajakan bapak.

“pakne tidur duluan bukne belum ngantuk pak” Ucap ibuk ke bapak dan bapak yang sudah ngantuk langsung menuju kamarnya dan setengah jam kemudian mbak Aya pun mulai menuju kamarnya dan meninggalkan aku dan ibuk diruang tv.

“Buk buka cdmu buk juga bhmu buk” Suruhku ke ibuk dan ibuk pun mulai melepas cd juga bhnya dan setelah terlepas cd putih juga bh putih ibuk diserahkan padaku.

“Ini nak cd dan bh ibuk” Ucap ibuk sambil menyodorkan dalemannya padaku.

“Nurut deh ibukku ini” Ucapku sambil meremas bokong ibuk.

“Kan ibuk dah milikmu nak” Ucap ibuk.

“Oh ya buk kalo berduaan gini boleh Teguh manggil ibuk pake nama ibuk saja Yanti gitu buk trus ibuk manggil Teguh Ayah ibuk mau” pintaku.

“iya Ayah boleh panggil ibukmu ini Yanti dan Yanti seneng kok Ayah” Ucap ibuk.

“Makasih Yanti ibukku Ayah juga seneng oh ya buk sebenarnya Teguh punya fantasi dan fantasi Teguh itu Teguh tidak hanya menganggap ibuk sebagai ibuk Teguh juga istri Teguh tapi Teguh ingin ibuk itu jadi anaknya Teguh he he fantasi yang aneh ya buk” Ucapku sambil memainkan itil ibuk dan ibukpun mendesah walau pelan.

“boleh ayah perlakukan Yanti semaumu Ayah Yanti pasrah Ayah, oh aih ahhh dulu Yanti ibukmu sekarang jadi istrimu bahkan jadi anaknya anak sendiri uh aih enak Ayah pilin terus yah itil Yanti” Ucap ibuk disertai desahannya saat kumainkan itilnya.

“Ayah kalo Yanti jadi anakmu apa juga dikawini Yah” Tanya ibuk.

“Tentu lah buk tapi lebih nikmat ngentu ibuk dan kamu seorang ibuk dikentu anaknya dan rasakan ini buk kontol anakmu menghajar tempekmu” racauku sambil menghujam tempek ibuk.

“hegh auh nak besar nak aih anak kurang ajar ibuk‘“e kok dikentu uenak Guh” racau dan desah ibuk.

Sekitar 10 menit ku hajar tempek ibuk dan ibukpun menjerit tertahan disaat orgasmenya melandanya dan aku pun memuntahkan pejuhku dirahim ibuk lalu aku dan ibuk sama sama lemas dan lunglai.

“Dah buk ibuk nyusul bapak sana buk takut bapak curiga tapi cuci dulu tempek ibuk” Ucapku sesudah memulihkan tenagaku.

“Iya nak ibuk juga dah ngantuk nak capek juga dihajar sama kamu nak” Ucap ibuk masih nampak keletihan.

“Tubuh ibuk bikin anakmu ini nggak tahan ngentu kamu buk tubuh ibuk terlalu menggairahkan” pujiku.

“Makasih nak atas pujinya ya udah ibuk mau nyusul bapakmu nak” Ucap ibuk sambil beranjak menuju kamar mandi yang pastinya mau nyuci tempeknya dan aku pun juga letih bergegas menuju kamarku.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu