1 November 2020
Penulis —  arimbisinta

Pemuja Ibu 3

Lanjutan…

Saat ini hari sudah mulai gelap. lebih tepatnya dah malam ya, apalagi saat ini sudah menunjukan pukul 7 malam dan aku saat ini berada didalam kamar tentu saja bersama ibuk serta mbak Aya, dan mulai malam ini aku minta ke ibuk dan ke mbak Aya tidur bareng sama aku dan mereka berdua mengiyakan dan tentu saja mereka mau, apalagi mereka berdua dah menganggap aku sebagai suami sekaligus.

“Ibuk bugil dong” Suruhku ke ibuk dan ibuk pun patuh langsung melepas dasternya.

“Mbak Aya juga ya” Suruhku juga ke mbak Aya dan tanpa disuruh kedua kalinya mbak Aya langsung melepas pakeannya dan kini ibuk serta mbak Aya sudah telanjang bulat dan tatapanku menuju keselangkangan milik ibuk serta mbak Aya.

“Buuk kok tempek ibuk gundul sih buk beda sama punya Aya ya buk” Ucap mbak Aya sambil meraba tempeknya ibuk yang gundul itu, sementara aku menyentuh tempeknya mbak Aya yang berjembut namun tak begitu lebat.

“Digundul sama adikmu Aya, punyamu nggak digundul Ya” Ucap ibuk sambil melihat tempeknya mbak Aya.

“jembut mbak Aya nggak perlu dipotong buk” Ucapku dan memang aku sengaja tak menggundul jembut mbak Aya.

“kalo Aya sih nurut saja sama kamu Guh, tapi Aya ngerasa gimana gitu liat tempeknya ibuk malah gundul sedangkan aku anaknya malah berjembut, Kan seharusnya kebalik ya hi hi hi” Ucap mbak sambil tertawa kecil, dan aku yakin mbak Aya sedang ngledekin ibuk dan ternyata benar ibuk kayak malu malu gitu.

“Fantasimu aneh ya Guh, mbak malah disuruh netekin ibuk padahal seharusnya mbak yang netek ke ibuk Guh” Ucap mbak Aya lagi.

“Aneh sih tapi Teguh suka kok dan mulai malam ini mbak Aya harus netekin ibuk dan ibuk setiap saat harus minta netek ke mbak Aya, paham kalian berdua” Ucapku dan itu lah fantasiku dan aku sangat menyukainya.

“Paham nak” Ucap ibuk.

“Dulu mbak yang netek ke ibuk dan ssekarang malah ke balik ibuk yang netek ke mbak, dan juga dulu waktu mbak masih netek ke ibuk jembut mbak belum numbuh dan jembut ibuk pasti lebat dulunya dan ya sekarang kebalik mbak berjembut ibuk kini gundul, ada ada saja kamu Guh, tapi kalo itu yang Teguh suka mbak pun juga suka” Ucap mbak Aya sambil memegang pipiku.

“Guh.. mbak cinta ke Teguh, jadikan mbak istrimu ya Guh, dan mbak bakal patuh kepadamu Guh” Ucap mbak Aya lagi.

“Kan kalian dah jadi istri Teguh” Ucapku sambil mencium bibir mbak Aya dan mbak Aya membalas menciumku dan akhirnya kami saling melumat.

“Kok ibuk di anggurin sih” Ucap ibuk iri sambil menatapku yang lagi melumat bibir mbak Aya.

“Guh.. ibuk ngiri tuh” Ujar mbak Aya setelah aku melepas bibirnya. Dan aku kini melumat bibir ibuk.

“Dah kan buk, nggak ngiri lagi kan” Candaku ke ibuk sambil mengelus tempek ibuk yang gundul itu.

“Ibuk nggak ngiri kok Guh, Oh ya nak ibuk jadi istri Teguh pertama atau yang kedua nak” Ucap Ibuk sambil menatapku dan mbak Aya dengan isengnya menusukan 2 jarinya kedalam tempek ibuk lalu mengeluarkannya lagi.

“Guh.. tempek ibuk dah basah Guh liat nih” Ucap mbak Aya sambil menunjukan 2 jarinya yang basah oleh cairan milik ibuk.

“Ibuk dah terangsang mbak, Oh ya kalian suit dan siapa yang menang jadi istri pertamanya Teguh” Saranku. Lalu ibuk dan mbak Aya pun suit dan ternyata mbak Aya yang menang.

“Yee Aya menang Guh jadi Aya yang jadi istri pertamamu Guh dan ibuk yang kedua” Ucap mbak Aya kegirangan, Sementara ibuk bersikap biasa biasa saja tak merasa kecewa karena kalah suit.

“Dan ibuk kan kalah jadi ibuk harus nurut sama yang menang, menurutmu gimana Guh” Ucap mbak Aya lagi.

“Boleh boleh dan ibuk harus nurut ke mbak Aya lo” Ucapku.

“Ya, Ibuk akan nurut sama mbak Aya nak” Ucap ibuk.

“Ibuk nggak merasa terpaksa kan” Ucapku lagi.

“Nggak nak ibuk nggak merasa terpaksa kok” Jawab ibuk.

“Jadi mulai malam ini ibuk bakal patuh dan nurut sama Aya dong” Ucap mbak Aya.

“Ya Aya.. ibuk bakal nurut dan patuh sama Aya” Ucap ibuk.

“Ya memang ibuk harus nurut dan patuh sama mbak Aya buk” Tambahku dan membuat mbak Aya semakin kegirangan.

“Yanti ibukku sini minta netek nggak” Ucap mbak Aya dan kini mbak Aya dah mulai berani lancang ke ibuk dan buktinya manggil ibuk hanya paje nama saja.

“Ya Aya ibuk netek ya” Ucap ibuk sambil mendekati mbak Aya dan kini mbak Aya lagi duduk berselonjor diranjang.

“Yanti ibukku harus minta dulu tapi sambil merengek rengek ya” Goda mbak Aya ke ibuk. mbak Aya emang bener bener nih tapi aku suka liatnya.

“Aya.. Ibuk netek ya Aya, bolehkan Aya ibuk netek” Minta ibuk sambil merengek rengek dan membuatku makin horni saja.

“Ibuk ibuk.. dah punya anak kok minta netek sih kayak bayi saja, ya sudah buka mulutmu Yanti ibukku” Ucap Mbak Aya menggoda ibuk dan aku hanya geleng geleng melihat tingkah anak dan ibuk itu. Dan kulihat ibuk membuka mulutnya dan mbak Aya pun menyodorkan payudaranya ke ibuk, Lalu ibuk mulai menetek ke mbak Aya.

“Yanti ibukku sekarang jadi bayi gede, neteklah buk neteklah ke anakmu ini buk, ah hisap Yanti hisap pentilku Yanti ouh” Racau mbak Aya sambil mengelus elus kepala ibuk dan mbak Aya memperlakukan ibuk seperti anak kecil saja. Sementara ibuk masih saja menetek ke mbak Aya dan kulihat ibuk menyedot nyedot payudara mbak Aya dan tentu saja susu mbak Aya belum keluar toh mbak Aya kan belum pernah melahirkan.

Dan aku yang lagi menahan horni daritadi langsung mendekati mbak Aya dan tanpa babibu aku langsung ngentotin mbak Aya, Dan beberapa menit kemudian mbak Aya pun klimaks, Dan kini aku beralih ngentotin ibuk dalam posisi ibuk menungging dan tentu saja ibuk masih netek ke mbak Aya. Dan beberapa meniy kemudian ibukpun menggelepar mendapatkan klimaksnya Lalu aku kembali ngentotin mbak Aya meski mbak Aya masih kelelahan akibat orgaame nya tadi namun aku tak peduli dan kembali ngentotin mbak Aya dan beberapa menit kemudian mbak Aya kembali ngecret bersamaan denganku juga mendapatkan klimaksku dan pejuhku kembali membuahi rahim mbak Aya ku.

2 bulan berselang saat pertama kali aku ngentu mbak Aya, dan selama 2 bulan itu aku terus menerus menyetubuhi mbak dan ibukku dan alhasil membuat mbak Aya pun hamil. Dan aku yang mengetahui mbak Aya hamil merasa gembira namun juga bingung. Kalo ibuk hamil itu sih wajar kan ibuk punya suami tapi ini masalahnya mbak

Aya juga hamil, Sementara mbak Aya secara nyata belum menikah dan tentu saja kalo para tetangga sampai tau pasti akan geger dan itulah yang membuatku bingung.

Di tengah kebingunganku tiba tiba bapak menyarankan agar kami pindah rumah, dan bapak bilang pindahnya yang jauh gitu dan kata bapak sebaiknya ke luar pulau gitu.

“Pak.. kalo keluar pulau mana ada uang pak” Ujarku waktu itu ke bapak dan waktu itu kami lagi diskusi perihal kehamilannya mbak Aya dan tentu saja bapak mengetahuinya, toh waktu aku sama mbak Aya lagi bersetubuh sering kok bapak melihatnya bahkan malah aku suruh bapak melihatnya lo dan bapak nurut saja gitu.

“Ntar ini rumah kita jual nak” Jawab bapak kala itu.

“Kalo rumah ini di jual bapak mau tinggal dimana” Balasku.

“Bapak ikut pindah nak, dan ijinkan bapak selalu bersama kalian„ Lagian bapak mana tega ngelepas kamu begitu saja toh kamu itu anak bapak” Jawab bapak kala itu. Dan yaah akhirnya aku bisa lega dan permasalahan itu akhirnya ada jalan keluarnya, Dan akhirnya kami sepakat menjual rumah beserta tanahnya dan seisi kerabotan juga, Dan setelah aku lulus akhirnya kami pindah ke luar pulau.

Dan Saat ini aku dan keluarga ku sudah menetap diluar pulau jawa. Ya meski keadaan disini masih minim penghuninya dan sangat jauh dari kota tapi aku merasa sudah betah disini. Dan akupun menikahi mbak Aya dan warga disini juga mengetahui kalo mbak Aya adalah istriku karena aku juga menikah disini. Dan warga disini nggak ada yang tau kalo aku dan mbak Aya kakak beradik dan warga tau nya mbak Aya itu kabur dari rumah dan ikut denganku gitu.

kepala keluarga dirumah baru kami namun tak berhak akan tubuh ibuk dan kalo bapak ingin ngentu ibuk maupun mbak Aya harus ijin dulu ke aku, kalo aku mengijinkan baru boleh ngentu ibuk maupun mbak Aya.

Oh ya sampai saat ini Ibuk belum hamil juga sementara mbak Aya sudah melahirkan anakku dan baru kemarin melahirkan dan mbak Aya melahirkan secara normal. Dan oh ya pekerjaanku disini jadi petani sayur dan aku menanam sendiri dan kalo masalah hasilnya sih cukup lumayan besar bahkan lebih besar jadi buruh pabrik di ibu kota sekalipun.

Dan saat ini pukul 7 malam, Dan saat ini aku, mbak Aya, ibuk juga bapak lagi ngumpul sambil lihat tv.

“Ibuk kok liatin payudara Aya terus sih, ibuk mau netek juga” Ucap mbak Aya sambil menggoda ibuk dengan mengeluarkan payudara sebelah kanannya dan sementara yang kiri lagi ditetekin sama anak laki laki ku yang bernama Ardi. Dan aku saat ini duduk dikursi disamping bapak sementara ibuk dan mbak Aya duduk di bawah beralaskan karpet.

“Nggak kok Aya, malu sama cucu ibuk” Ucap ibuk.

“Pake ngeles lagi, dah sini buk cepetan netek” Ucap mbak Aya sambil menarik tangan ibuk dan ibuk pun nurut saja.

“Buka mulutmu buk” Suruh mbak Aya dan ibuk pun membuka mulutnya lalu mbak Aya pun menyodorkan payudaranya kedalam mulut ibuk lalu ibukpun mulai menyedot asi nya mbak Aya.

“Ibuk ibuk sekarang jadi bayi lagi suka netek” Ledek mbak Aya ke ibuk sambil mengelus elus kepala ibuk. sementara ibuk tak mengubris ledekan

mbak dan kini tengah menyedot nyedot susunya mbak Aya.

“Liat pak ibuk lagi netek” Ucapku ke bapak.

“Ibukmu kayak bayi ya nak” Ucap bapak.

“Bapak juga mau netek” Tanyaku ke bapak.

“Kalo diijinkan bapak juga mau nak” Ujar bapak.

“Bapak minum kopi saja dan jangan pernah minta netek ke mbak Aya” Larangku ke bapak.

“gapapa nak kalo nggak boleh, tapi sekarang bapak boleh ngentu ibukmu, bapak lagi horni nak liat ibukmu lagi netek gitu” Ucap bapak sambil liatin kearah ibuk yang lagi netek ke mbak Aya.

“Ijinlah ke ibuk pak” Ucapku dan aku tau pasti ibuk menolak.

“Yanti.. bapak boleh ngentu kamu, bapak lago horni nih” Ucap bapak ke ibuk dan ibuk pun menoleh ke bapak.

“Bapak ganggu saja, Yanti mau netek jadi jangan di ganggu” Ucap Ibuk dan ibuk pun melanjutkan menetek ke mbak Aya.

“Coli aja pak” Ucapku.

“ya mau gimana lagi” Ucap bapak sambil mengeluarkan tititnya yang kecil itu lalu mulai mengocok dan tak ada satu menit pun kulihat pejuh bapak keluar dan bapak pun langsung lemas.

“Udah kecil gampang crot lagi” Ejekku dan bapak cuma diam dan ternyata bapak tertidur. Dan kini pandanganku tertuju kearah tv dan ditv itu tengah menayangkan sinetron dan kulihat salah satu pemain itu sedang memakai jilbab dan ternyata berperan sebagai istrinya Ustad dan tiba tiba saja aku keingat sama tetanggaku yang ada disini dan namanya sih bu Nita gitu, dan bu Nita ini cantik menurutku dan termasuk wanita muslimah.

“Ayah yuk kekamar” Ajak mbak Aya tiba tiba dan membuyarkan lamunan jorokku.

“Ayuk” Jawabku. Lalu aku, ibuk dan juga mbak Aya menuju ke kamar.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu